Anda di halaman 1dari 16

KESEHATAN REPRODUKSI

DAN HIV/AIDS

KELOMPOK KKN DUSUN KEMPONG


ORGAN REPRODUKSI
KESEHATAN REPRODUKSI ?
 Kesehatan Reproduksi (WHO, 2013)
Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi,
peran & sistem reproduksi.

 Kesehatan Reproduksi  Sistem reproduksi, fungsi, prosesnya, serta


gangguan sistem maupun proses

 Dahulu  Ibu dan Anak

 Sekarang  Hak – hak reproduksi, kesehatan seksual, remaja,


perempuan, perilaku seks (Penyakit Menular Seksual), keluarga
berencana, laki – laki, dan lainnya.
MENGAPA PENGETAHUAN
KESEHATAN REPRODUKSI PENTING?
 Mencegah dan melindungi dari perilaku berisiko yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi

 Mempersiapkan individu untuk menjalani kehidupan reproduksi yang


sehat dan bertanggungjawab
MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI
• Masalah Reproduksi (Kehamilan)

• Masalah gender dan seksualitas (Seksualitas dikalangan remaja)

• Masalah kekerasan dan perkosaan terhadap perempuan

• Masalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual

• Masalah sekitar teknologi


APA ITU HIV/AIDS ?

HIV  Human Immunodeficiency Virus  merupakan sebuah virus


yang menyerang sel-sel dari sistem kekebalan tubuh manusia.

AIDS  Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) 


sekumpulan gejala atau kondisi klinis tertentu yang disebabkan oleh
menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV.
PERKEMBANGAN VIRUS HIV
• Masa Jendela  perlu waktu 3 sampai 6 bulan sejak paparan virus
untuk melakukan uji laboratorium
• Tanpa Gejala  daya tahan tubuh masih mampu melawan infeksi
oportunistik  berlangsung selama bertahun-tahun (5 – 10 tahun) 
penderita tampak sehat
• AIDS  sistem kekebalan sudah lemah  menunjukkan berbagai
macam gejala infeksi oportunistik
TRANSMISI (PENULARAN) HIV

HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang yang terinfeksi, seperti:


• Darah
• Cairan vagina
• Air mani
• Air susu ibu (ASI)
TRANSMISI (PENULARAN) HIV

HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, yaitu:


• Hubungan seksual (oral, anal, vaginal)
• Transfusi darah
• Penggunaan jarum suntik bersamaan
• Ibu yang terinfeksi HIV ke anak (proses kehamilan, persalinan, setelah
melahirkan)
TRANSMISI (PENULARAN) HIV

HIV tidak ditularkan melalui:


• Jabatan tangan • Peralatan
• Sentuhan • Memakai jamban yang sama
• Ciuman • Tinggal serumah
• Menggunakan peralatan
makan/minum bersama
FAKTOR RESIKO
• Penjaja seks  laki-laki atau perempuan
• Pengguna NAPZA suntik
• Laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki dan transgender
• Hubungan seksual yang beresiko atau tidak aman
• Pernah atau sedang mengidap penyakit IMS
• Pembuatan tato dan atau alat medis/alat tajam yang tercemar HIV
• Bayi dari ibu dengan HIV/AIDS
TANDA DAN GEJALA
• Demam  suhu > 37,5 derajat C  terus menerus atau intermiten lebih
dari 1 bulan
• Diare  terus menerus lebih dari 1 bulan
• Kehilangan BB  kehilangan > 10% BB dasar
• Keluhan bergantung dari infeksi oportunistik
TANDA DAN GEJALA

Herpes
Simpleks

Tuberkulosis
Kandidiasis
Oral
Dermatitis
Seboroik
PENCEGAHAN
• A (Abstain)  tidak melakukan hubungan seksual
• B (Be faithfull)  bersetia dengan satu pasangan seksual
• C (Condom)  cegah dengan kondom  penggunaan kondom secara benar dan
konsisten untuk setiap hubungan seksual  perlindungan dari penularan HIV
dan AIDS
• D (Drug)  hindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan secara
bergantian  narkoba suntik
• E (Education)  pendidikan tentang informasi seputar HIV dan AIDS
PENGOBATAN

• Penggunaan Antiretroviral (ARV) tidak menyembuhkan tetapi


dapat menekan pertumbuhan virus.
• ARV  meningkatkan kualitas hidup penderitanya
• Jika tidak mengkonsumsi ARV maka penderita  Infeksi Oportunistik
• Kepatuhan terhadap terapi ARV  penting
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai