Anda di halaman 1dari 23

PENANGANAN HIV & AIDS DI

TEMPAT KERJA
Dr. Hendra Agus Z
Apakah HIV dan AIDS itu?
• HIV: Human Immunodeficiency Virus adalah virus yg
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan
perlahan melemahkan kemampuan utk melawan
penyakit lain.
• HIV virus yang menyebabkan AIDS
• AIDS: Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah
sindrom yg muncul akibat infeksi HIV pd stadium
lanjut.
Bagaimana HIV ditularkan?
• HIV ditularkan melalui pertukaran cairan
tubuh dgn orang yang terinfeksi.
– Melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral.
– Berbagi jarum suntik narkoba atau alat tajam
lainnya.
– Menerima transfusi darah yg terkontaminasi HIV
– Menularkan virus dari ibu ke janin selama
kehamilan, kelahiran atau menyusui.
• HIV tidak ditularkan melalui:
– Kontak fisik biasa, berjabat tangan, batuk/bersin.
– Air mata/keringat, berciuman.
– Gigitan nyamuk/serangga.
– Berbagi minuman/makanan, menggunakan alat
makan yg bersentuhan dengan penderta HIV.
– Berbagi toilet/fasilitas cucian/handuk
– Menggunakan kolam renang umum
– Bekerja, bersosialisasi/hidup berdampingan dengan
ODHA
Siapa yg beresiko terinfeksi HIV?
• HIV dpt menginfeksi orang dari berbagai
kalangan ras, umur, jender, orientasi seksual.
• Ldbih banyak terjadi pada kelompok usia 15-
49 tahun, yaitu populasi kerja.
• Kaum perempuan lebih rentan dibanding laki-
laki.
• Resiko terinfeksi HIV meningkat pada
penderita IMS (Infeksi Menular Seksual)
Mengapa Perempuan lebih rentan terinfeksi
HIV dan AIDS?
• Faktor Biologis: Saluran kelamin lebih terbuka
dibanding saluran ginital laki-laki. Perempuan muda
lebih rentan terhadap HIV krn mulut rahim belum
berkembang.
• Ketidakberdayaan Ekonomi: Perempuan sering
memiliki peran sosioekonomi yang inferior, sehingga
tidak memiliki kuasa dalam hubungannya.
• Kekerasan: satu dari tiga perempuan di dunia akan
mengalami kekerasan/paksaan dalam hubungan
seksual.
• Suami Migran: terinfeksi dari suami yg bekerja
jauh dari keluarga selama periode yg panjang
dan berhubungan seks beresiko selama
kepergian mereka, kemudian menularkan
kepada istri saat kembali ke rumah.
• Pernikahan Anak: budaya menikahkan anak
perempuan pada usia muda dengan laki-laki
yg telah berumur, beresiko menularkan
penyakit kepada istrinya.
Bagaimana saya tahu jika terinfeksi HIV?

• Satu-satunya cara utk mengatahui apakah


tertular HIV adalah dengan menjalani tes:
– Tes pertama dilakukan seegera setelah terpapar,
– Kemudian diulang kembali setelah 3 bulan.
Fakta mengenai tes HIV
• Tes dilakukan untuk mengatahui orang yg baru
terinfeksi dan untuk meringankan pikiran orang
yg tidak terinfeksi
• Penting melakukan tes HIV sebelum
merencanakan kehamilan/pada masa
kehamilan
• Tes dilakukan 2 tahap, tes pertama sebagai
skrining, jika hasil positih dilakukan tes
konfirmasi dengan metode yg lebih akurat
Alur tes HIV sukarela
Seberapa cepat AIDS berkembang pada
ODHIV?
• Orang yg terinfeksi HIV tidak mengalami
perubahan kesehatan dalam beberapa tahun
(rata-rata antara 8 – 12 tahun).
• Setelah itu akan menderita penyakit terkait
AIDS. Terinfeksi bakteri/virus yg tidak
menyebabkan sakit pada orang yg memiliki
sistem kekebalan tubuh yang kuat, namun
akan menimbulkan penyakit pada orang yang
terinfeksi HIV.
Perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS

Periode Jendela HIV + AIDS

3 – 6 bulan 5 – 10 tahun 1 – 2 tahun

• Sudah terinfeksi • Hasil tes memberikan hasil • Sistem kekbalan tubuh


virus, tetapi hasil tes positif mulai menurun.
masih negatif • Penderita tetap merasa sehat • Muncul gejala infeksi
• Virus pada tahap tanpa keluhan penyakit, oportunistik
membelah tergantung daya tahan
diri/replikasi tubuhnya.
• Sudah dapat
menularkan HIV ke
orang lain
Apa saja gejala AIDS?
• Gejala awal AIDS meliputi kelelahan kronis,
infeksi opotunistik: diare, demam, perubahan
mental, penyusutan berat badan, batuk
berkepanjangan, ruam kulit yang parah,
herpes, infeksi mulut serta pembengkakan
kelenjar getah beniing.
• Masa sakit yang selih berganti dengan remisi
(tidak menunjukkn gejala dan merasa sehat)
Bagaimana dapat mencegah penularan HIV?

• Tindakan kewaspadaan saat menangan


kecelakaan di tempat kerja (kontak darah)
• Mengikuti tes HIV bersama pasangan
• Tidak melakukan hubungan seks yg beresiko
• Menggunakan kondom
• Jangan berbagi jarum suntik, sebaiknya
digunakan sekali pakai
• Darah pendonor harus diskrining HIV sebelum
di transfusikan ke donor
Pencegahan HIV

A
ABSTAIN B C
CONDOMISE
Memilih untuk tidak
melakukan hubungan
BE FAITHFUL Gunakan kondon secara
Hubungan seks hanya benar setiap kali
seks
dengan pasangan yg berhubungan seks
sah

D
DO GET TESTED
E
EDUCATE YOOURSELF
Ketahuilah status HIV Dapatkan informasi
anda sendiri tentang HIV
Apakah ada obat yang dapat menyembuhkan
AIDS?
• Hingga saat ini, tidak ada obat yg dapat
menyembuhkan AIDS.
• Namun AIDS dapat dikendalikan dengan ARV
(anti retro viral).
• ARV mengendalikan virus sehingga tidak
melemahkan kekebalan tubuh.
• Namun ARV tidak mampu menghilangkan
virus HIV.
Apakah aman bekerja dengan ODHIV?

• YA, seseorang akan aman utk bekerja,


berinteraksi dan hidup dengan ODHIV
• HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak fisik
dan kontak sosial.
• ODHIV dapat hidup dalam waktu yg lama
(rata-rata 8 – 12 tahun) sebelum terjadi
perubahan kesehatan pada tubuhnya.
Kepedulian tentang HIV & AIDS di tempat
kerja
• Dituangkan dalam Peraturan Pemerintah:
– Perpres No.75/2006 ttg Komisi penanggulangan
AIDS nasional
– Kep Menakertrans No.68/Men/2004 mengenai
Petunjuk teknis penanggulangan dan pencegahan
HIV?AIDS di tempat kerja.
• Konvensi Internasional:
– Kaidah ILO tentang HIV/AIDS dan dunia kerja. 2005
Manfaat upaya pencegahan HIV/AIDS di
tempat kerja
• Kasus HIV/AIDS lebih banyak terjadi pada usia pekerja,
kasus HIV/AIDS yg tidak ditangani akan berdampak
negatif bagi perusahaan:
– Menurunkan produktivitas
– Mengganggu siklus produksi
– Mengurangi ketersediaan tenaga kerja
– Meningkatkan biaya buruh
• Meningkatkan kesadaran karyawan utk memerangi
diskriminasi dan stigmatisasi, meminimalisasi
penyebaran HIV/AIDS di kalangan pekerja
• Meningkatkan citra perusahaan, serta loyalitas
karyawan
Menangani masalah tentang HIV/AIDS di
tempat kerja
• Merumuskan kebijakan di tempat kerja yg terkait
dengan HIV/AIDS
– Pencegahan dan respon terhadap HIV/AIDS
– Mengakui HIV/AIDS merupakan isu di tempat kerja
– Membangun kesadaran dan meningkatkan
pengetahuan karyawan mengenai HIV/AIDS
– Mendorong perubahan prilaku yg mengurangi
penyebaran HIV/AIDS
– Melarang bentuk diskriminasi atau stigmatisasi
terhadap karyawan yg positif HIV
Mencegah HIV/AIDS di tempat kerja
• Memperkenalkan program pendidikan HIV/AIDS
secara sederhana dan jelas, yg mencakup:
– Bagaimana HIV/AIDS bisa ditularkan dan tidak
ditularkan.
– Bagaimana pencegahan penyebarannya
– Bagaimana menangani rekan kerja yg positif HIV/AIDS
• Mendorong prilaku seksual yg aman dan
bertanggung jawab
• Memberikan pelatihan bagi karyawan agar bisa
mendidik rekan kerja lainnya.
Respon masalah HIV/AIDS di tempat kerja

• Menghapus wajib skrining HIV bagi karyawan /


calon karyawan
• Menawarkan tes HIV atas dasar sukarela
• Merahasiakan dokumen pribadi karyawan terkait
HIV
• Menjamin HIV tidak menjadi alasan untuk PHK
• Menciptakan lingkungan kerja yg nondiskriminatif
• Memberikan layanan konseling dan kelompok
dukungan bagi karyawan dengan HIV/AIDS
Sosialisasi dan Pelaksanaan
• Kebijakan yg efektif harus disosialisasikan
secara luas, dilaksanakan secara benar dan
dievaluasi secara rutin.
• Kepada siapa? Seluruh tingkatan karyawan.
• Bagaimana?
– Perkenalkan dan jelaskan saat pertemuan rutin.
– Komunikasikan melalui buletin, papan informasi
atau poster secara berkala

Anda mungkin juga menyukai