Anda di halaman 1dari 14

Satuan Acara Penyuluhan

Pencegahan Penularan

HIV/AIDS
Di LAPAS

Oleh :

Ayyasa Amara
1911312029
Pengertian HIV/AIDS
Menurut Lewis et al. (2014), HIV merupakan singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus yang merupakan retrovirus
sehingga menyebabkan imunosupresi pada tubuh. Infeksi virus
tersebut menyebabkan orang tersebut terkena berbagai infeksi
yang biasanya dikendalikan melalui respon kekebalan.

Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari Acquired


Immudoficiency Syindrome yang merupakan kumpulan gejala
penyakit akibat seseorang mengalami kekurangan sistem
kekebalan tubuh karena kerusakan yang ditimbulkan oleh virus
HIV.
TANDA DAN GEJALA HIV/AIDS

Acute Infections Chronic Infections


• Asymptomatic infection
Demam, Pembengkakan kelebjar (Sel CD4 T masih di atas 500, lelah, sakit kepala,
getah bening, sakit kepala, sakit Demam, Keringat malam)
tenggorokan, mual, nyeri otot dan
sendi, diare • Symptomatic infection
(Sel CD4 T menurun ke 200, demam yang tidak turun,
diare kronik, keringat malam yang berlebih, kelelahan,
infeksi lokal, dll
CARA PENULARAN HIV/AIDS
HIV/AIDS dapat ditularkan melalui :

● Penularan melalui cairan yang keluar dari organ intim dikarenakan free sex dengan orang yang terkena HIV/AIDS,
berganti-ganti pasangan hubungan intim, oral sex, anal sex, serta LGBT.
● Penularan melalui darah melalui transfusi darah dan perilaku menyuntik yang tidak aman pada pengguna NAPZA
suntik
● Penggunaan jarum suntik secara bersama-sama
● Melalui ibu hamil serta pemberian ASI dari ibu yang terinfeksi HIV
● Kontak dengan produk darah terutama saat transfusi darah/ penggunaan alat-alat suntik yang tidak steril.
PREVALENSI

Dunia
3% Tahanan (+) HIV

DUNIA
15x lebih tinggi dari populasi
dewasa secara umum

INDONESIA
24x lebih besar dari populasi
umum
PENYEBAB TINGGINYA RISIKO HIV/AIDS DI TAHANAN

Penggunaan narkoba suntik, berbagi


01 jarum suntik 04 Pemerkosaan dan seks tidak aman

Kekerasan seksual dan pelecehan


02 seksual 05 Tato

Tidak tersedianya kondom atau


03 ketidaktahuan akan program 06 Tindik
ketersediaan kondom
PENYEBAB TINGGINYA RISIKO HIV/AIDS DI TAHANAN

Penolakan akses terhadap layanan


07 Kepadatan jumlah narapidana
10 pencegahan dan pengobatan

Penggunaan alat cukur yang tidak Kurangnya kewaspadaan mengenai


08 steril 11 HIV

09 Tuberculosis dan HIV


PENCEGAHAN HIV/ AIDS

A : Abstinence B : Be Faithful C : Condom D : Drugs E : Education

(puasa, tidak (saling setia dengan


(selalu memakai (tidak mengkonsumsi (aktif mencari
berhubungan seks) satu pasangan, tidak
kondom saat narkoba) informasi yang benar)
berganti-ganti
(monogami)) berhubungan sex yang
mengandung resiko)
PROMOSI DAN PENCEGAHAN
HIV/AID di LAPAS
PTRM, PTRB,
Promosi Kesehatan
PABM

Penapisan darah
Ketersediaan dan akses alat
donor
pencegahan
PROMOSI DAN PENCEGAHAN
HIV/AID di LAPAS
Life skills education PPIA

Dukungan kepatuhan Layanan IMS, KIA, KB, dan


berobat Kesehatan Reproduksi Remaja
PROMOSI DAN PENCEGAHAN
HIV/AID di LAPAS
Tatalaksana IMS Pencegahan Pasca Pajanan

Vaksinasi Hepatitis B para


penasun
CARA-CARA DETEKSI DINI

Deteksi Infeksi Menuar Seksual

Konseling Sebelum Test HIV

Test HIV

Konseling Setelah Test HIV


TINDAKAN JIKA TERKENA
HIV/AIDS
● Lapor sesegara mungkin ke petugas ● Konseling sebelum pemberian obat
kesehatan di LAPAS ARV
● Konseling Pre-Test HIV ● Pemberian obat dalam 2-4 jam pasca
● Melakukan pemeriksaan HIV, Hepatitis paparan atau kurang dari 72 jam
B dan C ● Test HIV ulang pada saat bulan ketiga
● Konseling Pasca-Test HIV dan keenam
THANK
YOU! 

Anda mungkin juga menyukai