Anda di halaman 1dari 104

KOMUNIKASI PERUBAHAN

PERILAKU melaluI

KOMUNIKASI
ANTAR
PRIBADI BIZ-SPOT
Struktur Program
No Materi Durasi (menit)
I KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
1. Komunikasi dialogis dan KAP dalam Pencegahan Stunting 45
2. Membangun Suasana
a. Penggunaan Nama 45
b. Komunikasi Non Verbal 90
c. Permainan yang Menyenangkan 45
d. Mendengar Fasilitatif 45
3. Teknik Membangun Partisipatif
a. Menurunkan Tekanan Bicara 45
b. Bertanya yang Memotivasi 90
c. Berbicara yang Membangun Imajinasi 90
d. Curah Pendapat 45
e. Umpan Balik yang Menyemangati 45
II ALAT BANTU KOMUNIKASI 360
III PRAKTIK LAPANGAN 135
IV TEKNIK FASILITASI 45
V MEMBANGUN KESEPAKATAN BELAJAR 45

TOTAL WAKTU 1170


Stunting
= Kerdil + perkembangan
otak terganggu

AKIBATNYA:
• Pertumbuhan &
Produktifitas
• Mudah sakit & Risiko PTM

Kampanye dan KPP


TOPIK 1#

Pengantar & model


KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
1. KAP yang dilakukan secara KomunikaProses pemberdayaan
berkala, berkesinambungan dan
disampaikan sesuai dengan masyarakat memerlukan Komunikasi
konteks budaya lokal setempat Perubahan Perilaku (KPP) yang spesifik
kepada kelompok target stunting,
dipandang efektif dalam
yang mempengaruhi terjadinya
mempengaruhi perilaku perubahan perilaku -> si Antar Pribadi
kesehatan masyarakat agar (KAP).
dapat melakukan percepatan
pencegahan stunting. Pentingnya kapasitas nakes dan kader
dalam melakukan KAP ketika berinteraksi
2. Best practice dari negara-negara
yang berhasil menurunkan dg masyarakat, seperti
prevalensi stunting dalm 5-10 ibu/pengasuh/keluarga balita di bawah
tahun, memprioritaskan KAP
dalam intervensi tersebut, antara
dua tahun, melalui penyuluhan,
lain Vietnam, Kuba, Peru dan pemantauan pertumbuhan dan plotting
India. pada buku KIA.
Permainan dalam Kelompok
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
DONO KASINO INDRO WOW
Pesan & Makna

Komunikator Komunikan
1 2

4
3
KAP ITU APA?
1 TO 1
VERBAL- 1 TO MANY
NON VERBAL GROUP TO GROUP

DIRENCANAKAN
-TDK
DIRENCAKAN
KAP DG YG DIKENAL-
TDK DIKENAL

LAMA- FORMAL-NON
SEBENTAR FORMAL

KOMUNIKASI TATAP MUKA


KOM DIALOGIS
KOMUNIKASI
• proses penyampaian pesan antara satu orang dengan orang
lain yang dilakukan secara dua arah yang menunjukkan
adanya interaksi
• Komunikasi dialogis memungkinan komunikator dan
komunikan saling bertukar informasi dan respon, sehingga
isi/materi/substansi yang dibicarakan dapat saling dipahami.
• Komunikasi dialogis memungkinkan setiap orang
berkesempatan untuk mengekspresikan diri.
Alat Berkomunikasi

Media mandiri/
Manusia pengganti manusia
Alat bantu
Tubuh/ Suara/ Otak Video,poster,
leaflet,dll.
KAP

PRINSIP

Menyenangkan & Ke arah aksi,


Semua bicara
menambah akrab perubahan
& mendengarkan
perilaku
(BANGUN (BELAJAR
SUASANA) PARTISIPATIF) (SEPAKAT/
KOMIT/AKSI)

Semangat datang/ berinteraksi kembali tanpa embel-embel uang


a i ni
puny
orang
setiap
Ingat
BANGUN SUASANA
Ingat setiap orang punya ini
BANGUN SUASANA

Orang punya “pagar” yang harus


diturunkan Bila tidak, pesan-pesan akan
mental

“Merebut“ remote control orang


Kehadiran fisik tidak berarti pikiran dan hatinya juga
hadir

Belajar lebih efektif saat orang merasa


nyaman ketimbang tegang
BELAJAR PARTISIPATIF
SEMUA BICARA DAN MENDENGARKAN

Orang bicara
Tidak adalah syarat Bicara
bicara, IPC bisa adalah
tidak ada berlaku. kehadiran
rasa Marah-marah pikiran.
memiliki jauh lebih Dihargai
Ikut bagus dari saat bicara
bicara, pada diam bisa
ikut menghadi
memiliki rkan hati

forum IPC
.
KE ARAH AKSI/PERUBAHAN PERILAKU
SEPAKAT, KOMIT, INTENSI AKSI

Tahu tidak Antar orang ke Cari cara


berarti tahap yang paling
melakukan perubahan pas
Perokok paling perilaku
tahu bahaya
merokok


.
KOMUNIKASI
ENAM PERILAKU PRIORITAS DALAM ANTAR
PENCEGAHAN PRIBADI
STUNTING MELALUI KOMUNIKASI ANTAR

PRIBADI

• Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama
kehamilan.
• Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan.
• bu melakukan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) secara tepat
• Ibu membawa balita secara rutin ke Posyandu sebulan sekali untuk
pemeriksaan tumbuh kembang.
• Ibu, anak, dan seluruh keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air
mengalir di waktu-waktu penting.
Ibu, anak, dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat
BAGAIMANA CARANYA?

MEMBANGUN SUASANA

about company
Menghadirkan pikiran
dan hati peserta Mendengarkan untuk
Peserta saling kenal
dan bergaul menghargai

Berkomunikasi
nonverbal yang
Permainan memotivasi Dan lain-lain
menyenangkan

Bangun suasana
TOPIK 2

PENGGUNAAN NAMA
Penggunaan nama
• Nama bukan sekedar identitas
• Tapi harapan, cita-cita, mimpi,
pengalaman, dan hal mulai lainnya
• Memanggil dengan nama membuat
otak beraktivasi dan tersentuh hati
Agar hafal nama
• Gunakan segera
Selalu panggil lengkap
• Gunakan sering dengan namanya.
• Perhatikan ciri khusus Jangan hanya pak, bu,
kak, bang, bung
• ….
Memanfaatkan nama lain yang bermakna
• Nama anak untuk
memanggil seorang ayah
atau ibu
• Membuatnya teringat
posisi dan peran sebagai
orang tua (dengan
sikapnya yang harus
positif: bertanggung
jawab, sabar dll)
Fasilitator: Ayo, cari cara mengenalkan diri

• Apakah nama Anda


populer? Bila tidak, cari
cara mengenalkan
nama sehingga orang
mudah hafal.

Nama saya Risang.


Buah Pisang, huruf P
diganti dengan huruf R.
TOPIK 3

BERKOMUNIKASI NONVERBAL YANG


MEMOTIVASI

about company
Berkomunikasi secara nonverbal yang memotivasi

Nonverbal – tanpa kata-kata


• Lebih dipercaya
• Langsung masuk ke hati
• Beresiprokal
Dari ujung rambut ke ujung kaki
Kontak Mata #1
Konteks forum
1. Merata. Jangan pada satu dua orang
(mencurigakan)
2. Jangan terlalu cepat (2-4 detik)
3. Boleh lihat lantai atau langit-langit
sesaat, saat berpikir. Tapi balik
kontak mata lagi
4. Hidupkan, gembirakan wajah Kontak di antara dua alis. Bukan kedua mata
(silahkan rasakan perubahannya)
5. Sampai timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
Kontak Mata #2
Konteks satu orang ke satu orang
1. Lakukan dengan dinamik.
Sesuaikan dengan arah pembicaraan
(menyerap atau mendorong)
2. Boleh sesekali melihat yang lain
untuk berpikir atau memberi waktu
berpikir
Kontak di antara dua alis. Bukan kedua mata
3. Hidupkan, gembirakan wajah
(silahkan rasakan perubahannya)
4. Pastikan timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
TANGAN

• Jangan “dianggurin” tapi


jangan berlebihan sampai
ambil alih perhatian
• Jangan dikantongin kecuali
sedang berdrama
• Sesuaikan dengan
perasaan yang ingin
disampaikan
Non-verbal lainnya

• SUARA
Ambil insiatif
• Tunjukan bahwa anda
mendengarkan dengan
menunjukkan nonverbal
positif
– Sesuaikan dengan nonverbal
pembicara
– Saat dia ingin meyakinkan
Anda, maka Anda
mengangguk-angguk
– Dll
TOPIK 4

PERMAINAN YANG MENYENANGKAN

about company
Permainan
• Permainan pembelajaran:
permainan untuk membantu proses
pembelajaran (pemahaman, aplikasi
dll)
• Permainan non pembelajaran
– Memecah kebekuan (ice breaking)
– Menyegarkan (energizing)
– Membantu komunikasi antar
partisipan
– Mendorong kepemimpinan leadership
Permainan
• Permainan pembelajaran:
permainan untuk membantu proses
pembelajaran (pemahaman,
aplikasi dll)
• Permainan non pembelajaran
– Memecah kebekuan (ice breaking)
– Menyegarkan (energizing)
– Membantu komunikasi antar
partisipan
– Mendorong kepemimpinan
leadership Bina Suasana
Konsentrasi
Ragam Permainan
1. Tangkap jari....
2. Salah, salah, benar
3. 1,2, prok-prok/ bom
Lagu - gerak
4. Tepuk tangan lawan
1. Marina menari
5. Ribu – biru
2. 1 + 1 = 2...
6. Ini, yang ini, kalau yang ini
3. Kupikir-pikir...
7. 3 sekawan
4. Tangan kanan kiri...
8. 7 up
5. Kalau kau suka hati...(2 versi)
6. Topi bundar hilang
7. Pada hari minggu Beregu
8. Kereta fantasi 1. Regu tembak
9. Senam keluarga sehat 2. Tupai
10. Berkumpul berapa 3. Bola beregu
4. Bola Voli
Permainan: Cara Cepat untuk gembira
• Konteks kelompok Posisi
• Perhatikan waktu tersedia
(panduan fleksibel)
• Di awal
– Lagu gerak
< 30 menit
1 lagu gerak • Di tengah
– Konsentrasi/ beregu
30 – 1 jam
1 lagu gerak • Di akhir
1 beregu/ konsentrasi (versi singkat) – Lagu gerak/ beregu

1 - 2 jam Penguasaan minimal


1-2 lagu gerak
1 beregu/ konsentrasi Kader: 15 permainan
Tenaga promkes: 20 permainan
TOPIK 5

MENDENGARKAN FASILITATIF
Mendengarkan Fasilitatif
• Mendengarkan yang membuat
orang….
– merasa dihargai
– lebih terbuka bicara
– lebih banyak bicara
– Akhirnya: setelah kita dengarkan,
mereka akan mendengarkan saat kita
bicara
– Akhirnya: lebih termotivasi merubah
perilakunya sendiri
Mendengarkan aktif
• Tidak ada prasangka
• Tidak menduga-duga
• Simak lalu temukan tema
pokok (motivasi bicara,
yang dikhawatirkan, dll)
• Angkat/ tanya singkat
untuk membantu bercerita/
berpendapat lebih lanjut
Mana yang mendengarkan..?
• Pak PDAM, air di sini kecil • Pak PDAM, air di sini kecil
alirannya alirannya
• Maaf, bu Risa. Sekarang saya • Kecil seperti bagaimana, bu RIsa?
tidak bicara air. Di sini saya • Kecil sekali. Dua jam, bak baru
ingin bicara tentang air limbah. bisa penuh.
Bolehkah?? • Sejak kapan, bu?
• Iya, sudah dua hari airnya
tidak mengalir. Hari senin
airnya kecil, selasanya tidak
ada sama sekali…
Paraphrase – Berempati - Refokus

• Iya, sudah dua hari airnya kecil. Hari senin airnya malahtidak ada
sama sekali…
• Oh, jadi dua hari ini airnya tidak mengalir ya, bu Risa?
• Iya, betul itu, pak
• Duh, mohon maaf, bu Risa jadi kesusahan ya.. Boleh saya catat dulu
keluhan ibu Risa dan saya sampaikan ke kantor?
• Iya, pak
• Nah, ini sudah saya sampaikan ke kantor via WA. Mohon ditunggu
jawabannya ya, bu Risa. Sekarang, bolehkah saya meminta ibu Risa
untuk…?
• Contohnya..?
• Seperti…?
• Maksudnya….?
• Sebut kata itu
• Apa lagi?
• Ada lagi?
• Selain itu?
• Tadi yang kurang disukai, kalau yang disukai?
HAL BELUM TERUNGKAP

Ketika bercerita, adakalanya


seseorang belum mengungkapkan
secara utuh. Mungkin dia masih
punya cerita tambahan, tapi karena
lupa atau gugup, cerita itu belum
disampaikan. Pada situasi ini,
petugas dapat bertanya singkat: Apa
lagi? Ada lagi? Selain itu?
SISI LAIN

• Ada kalanya petugas mesti bertanya untuk


menyeimbangkan pendapat agar cerita
warga menjadi lebih utuh. Untuk itu,
petugas bisa bertanya pada warga dari
sudut yang sebaliknya.
PARAPHRASING
• Menyampaikan kembali dalam
bentuk rangkuman/ lebih singkat Tanam sayur di
kebun biar gak
Tanam sayur agar
tidak usah beli ke
(kalimat berbeda, ada kata-kata yg usah ke Pasar pasar ya Bu
sama)
Fungsi
– Partisipan merasa didengar/
dihargai
– Forum lebih mendengar karena
diulang
– Melanjutkan pembicaraan (bila
tidak
diambil alih fasilitator)
MIRRORING
• Menyampaikan satu atau dua kata kembali persis yang
disampaikan partisipan (verbatim)
– Pak Chandra: Menurut saya, kuncinya di suara
– Fasilitator: Suara
• Fungsi
– Menghargai
– Sikap netral
– Mengatur kecepatan bicara partisipan
TOPIK 6

BERTANYA YANG MEMOTIVASI PEMBICARAAN

about company
KAP

PRINSIP

Menyenangkan & Semua bicara Ke arah aksi,


menambah akrab & mendengarkan perubahan perilaku
(BANGUN (BELAJAR (SEPAKAT/
SUASANA) PARTISIPATIF) KOMIT/AKSI)

Semangat datang/ berinteraksi kembali tanpa embel-embel uang


Tidak bicara, tidak ada rasa memiliki
Ikut bicara, ikut memiliki forum IPC

Orang bicara adalah syarat IPC bisa


Belajar partisipatif berlaku. Marah-marah jauh lebih bagus
Semua bicara dan dari pada diam
mendengarkan
Bicara adalah kehadiran pikiran.
Dihargai saat bicara bisa menghadirkan
hati.
Kelompok/ berjenjang Jigshaw, fish bowl dll

Kartu metapan
Trade show

Diskusi terbuka
Round table

Curah pendapat
Lagu gerak, cerita, dll

Visual aid
Teknik bertanya
Belajar partisipatif
Pengaturan kursi Semua bicara dan Transect walk
mendengarkan
Mendengarkan fasilitatif Body Mapping

Mengelola arus percakapan Pile sorting

Mapping
Kelompok/ berjenjang Jigshaw, fish bowl dll

Kartu metapan Trade show


Teknik-teknik
Diskusi terbuka
Round table fasilitasi

Curah pendapat
Lagu gerak, cerita, dll

Visual aid
Teknik bertanya
Belajar partisipatif
Pengaturan kursi Semua bicara dan Transect walk
mendengarkan
Mendengarkan fasilitatif Body Mapping

Mengelola arus percakapan Pile sorting

Keterampilan Tools partisipasi


Mapping
komunikasi pembelajaran
Bertanya
• Bertanya sepertinya sepele,

•tapi itu roh KAP


Contoh pertanyaan: Coba bandingkan
• Makanan apa saja yang
mengandung banyak zat besi?
• Apa yang terjadi dalam organ
pencernaan bila minum TTD
bersamaan dengan minum
teh?
• Apa yang ibu makan pagi tadi?
Apa tujuan bertanya?
• Menunjukkan kepintaran kita
• Menguji, menge-test
• Membantu Ibu Bicara
• Memojokkan
• Menemukan masalah
Kita bertanya…
• Membantu
partisipan
berpendapat atau
berbagi
pengalaman.
• Membangun
hubungan.
Tips bertanya
1. Bertanyalah yang mudah dulu.
2. Berikan waktu peserta berpikir.
3. Bila tidak ada yang merespon,
tenang saja, tanya lagi dengan
kata-kata yang lebih mudah.
4. Ada jawaban, dengarkan secara
aktif.
Pertanyaan Terbuka - Tertutup
• Ibu tahu manfaat cuci tangan • Kalau ingin partisipan
pakai sabun? (TERTUTUP, ya berbicara banyak, gunakan
atau tidak) pertanyaan terbuka
• Siapa di sini yang tadi pagi • Pertanyaan tertutup sering
cuci tangan pakai sabun? digunakan saat bangun
(TERTUTUP – saya atau komitmen (akhir)
bukan saya)
• Pertanyaan tertutup tentang
• Apa saja manfaat cuci tangan pengalaman (pernah/ tidak
pakai sabun? (TERBUKA – pernah) kadang diperlukan di
letih, lemah, lesu, …….) awal untuk “pemanasan”
Teknik bertanya
1. Perasaan
– Apa yang ibu rasakan? Rasanya bagaimana?
2. Contoh
– Meminta contoh dari jawaban sebelumnya
– Contohnya…? Seperti apa itu..?
3. Pengalaman
– Mencari tahu apa yang dialami warga secara spesifik,
berdasarkan alur
– Apa yang dilakukan? Apa yang terjadi? Lalu? Kemudian?
Teknik bertanya
4. Persoalan yang sensitif  Pertanyaan Pihak Ketiga
– Di desa sebelah ibu-ibu tidak mau masak, anaknya dikasih ciki-ciki saja.
Kira-kira apa alasannya?
5. Untuk mengangkat beban berpikir  Pertanyaan Pengandaian
– Anggap saja uang bukan halangan. Uang ada. Mau masak apa ibu buat
anak-anak?
6. Mengapa, kenapa  belakangan saja
– Setelah orang banyak bicara, baru tanya kenapa, mengapa dll. Di awal
terkesan menuduh.
Tur Besar – Tur Kecil(Sayre, 2001)
• Pertanyaan Tur Besar
– Pertanyaan umum, mudah dijawab dan berisi keadaan umum
– Ada kegiatan apa saja di kampung?
– Makanan apa saja yang suka di makan anak-anak di sini?
• Pertanyaan Tur Kecil
– Pertanyaan spesifik dari satu aspek yang dikemukakan hasil
Pertanyaan Tur Besar
– Karang Taruna? Apa saja kegiatan-kegiatannya?
– Telur penyu? Beli di mana?
Tur Besar – Tur Kecil(Sayre, 2001)
• Aplikasi
– Memunculkan agenda
pembicaraan dari masyarakat
yang sama dengan agenda
petugas (bukan petugas yang
mengangkat agenda)
– Memunculkan rasa memiliki
– Bisa ditata untuk ke arah
perubahan perilaku
Contoh Aplikasi Tur Besar – Tur Kecil
1. Ibu-ibu apa kabar?
2. Ibu-ibu, bagaimana kesehatan anak kita? Apakah dalam sebulan terakhir
ada yang sakit?
3. Sakit apa saja? (Tur besar)
4. Oh, ada yang sakit diare, batuk, demam…. Hmm, pada kesempatan sore
ini, boleh saya membahas tentang diare? Supaya nanti anak kita
terhindar dari diare?

(Padahal agenda pertemuan yang harus dijalankan tenaga promkes itu adalah tentang diare.
Namun, bukan dia yang mengangkat kata diare pertama kali)
YUK UJI COBA
• Membuat Pertanyaan Mudah dan Sulit
• Pertanyaan Terbuka dan Tertutup
• Tur Besar dan Tur Kecil
TOPIK
1. Konsumsi TTD pada Masa Kehamilan
2. Makanan Pendamping ASI (MP ASI)
3. Kunjungan Ke Posyandu
4. Kelas Ibu Hamil
5. BAB di Jamban
6. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
TOPIK 7

CURAH PENDAPAT
Aturan Curah Pendapat (Brainstorming)
• Kuantitas, bukan kualitas
• Dorong ide-ide liar
• Tahan penilaian
• Bangun ide baru dari ide yang sudah muncul
(jangan dirahasia-rahasiakan…)
TOPIK 8

MENURUNKAN TEKANAN BICARA

about company
• Pengalaman dan keberanian
partisipan berbeda-beda
• Amati, cari tahu
• Tentukan intervensi
Mana yang lebih mudah?
• Berbicara di forum?
• Berbicara dalam kelompok?
• Berbicara dengan pasangan?
Mana situasi dengan tekanan lebih besar pada
partisipan?

Bagaimana dengan…?
• Berbicara langsung vs. ditulis
Kartu Metaplan
1. Satu kartu untuk 1 ide
2. Tulisan besar, terbaca dari jarak 3
meter atau lebih
3. Singkat, 1 - 3 kata
4. Tiket untuk berbicara, bukan
wadah ide lengkap
5. Harus bisa dipindah-pindahkan
(cari dinding yang melekat)
TOPIK 9

BERBICARA YANG MEMBANGUN IMAJINASI

about company
Verbal: birokratis/ institutional
• Konsep
• Logis
• Hirarkis
Verbal: institutional…lanjutan
• Konseptual (pengertian/ definisi)
– Yang dimaksud dengan keamanan adalah…
– Diare adalah….
• Logis (masalah-tujuan/ solusi)
– Ini disebabkan oleh
– Masalah yang Ibu/ Bapak hadapi ini….
– Yang perlu Ibu/ Bapak lakukan adalah…
– Tujuan dari kegiatan ini adalah….
• Hirarkis/ instruktif/ Kontrol
– Kami menyediakan ini itu…agar….
– Ibu/ Bapak harus berpartisipasi dalam…supaya…
– Kalau Ibu/ Bapak tidak begini begitu, maka…
Bahasa alternatif
• Theatre of Mind, Story telling/ Dongeng/
Bercerita/ Ngobrol. Ada….
– Panggung….
– Aktor/ pemain/ lakon
– Cerita/ alur
– Detial deskripsi situasi/ suasana
– Dialog hidup
– Kata-kata yang menyerupai gerak
– Emosi! Emosi!!! Perasaan!!!
TOPIK 10

UMPAN BALIK yang menyemangati

about company
Feedback/ Umpan balik/ Feedforward/ Umpan maju

• Memberi
– Deskriptif, bukan menuduh
• Ibu tidak peduli terhadap lingkungan sendiri| Saya lihat ada kubangan di
pekarangan….
• Suami ibu malas! | ………………….
– Spesifik
• Rumah ibu sehat!
• Rumah ibu bersih, tidak ada kubangan air di sana..
– Apresiatif  hal positif/ kelebihan/ kekuatan perlu diangkat
(jangan selalu negatif/ kekurangan)
• Ibu rajin datang ke pertemuan…..
TOPIK 11

ALAT BANTU KAP

about company
PENGERTIAN DAN TUJUAN

• merupakan suatu cara atau prosedur yang ditempuh untuk


mencapai tujuan tertentu.
• sebagai suatu upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun tercapai secara optimal.
• Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan.
MACAM-MACAM METODE
Diskusi kelas

Tanya Jawab ceramah Curah pendapat

Role play

simulasi Body mapping


Story telling
PENENTUAN METODE KAP
1. Mengidentifikasi & menetapkan spesifikasi & kualifikasi
perilaku yang diharapkan
2. Memilih pendekatan yg dianggap paling tepat & efektif untuk
mencapai sasaran
3. Memilih & menetapkan prosedur, metode & teknik yang
dianggap paling tepat & efektif sehingga dapat dijadikan
pegangan oleh para fasilitator selama melakukan kegiatan
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan
atau kriteria keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman
oleh fasilitator dalam melakukan evaluasi
MEDIA KIE DALAM KAP
PENGERTIAN DAN TUJUAN

Media KIE merupakan alat bantu untuk menyampaikan


informasi; dalam hal ini informasi kesehatan yang dapat
dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi
MANFAAT
Manfaat Media KIE
• menyebarkan informasi
• Menarik perhatian orang lain/ lawan bicara
• Membantu sasaran memahami pesan
• Memperlancar komunikasi
• menampilkan gambar menarik untuk memahami suatu
hal
• Dapat memicu diskusi dan pertanyaan dari lawan
bicara
• Dapat membantu memaparkan informasi menjadi lebih
sederhana & mudah dipahami
JENIS MEDIA KIE DALAM KAP

• Lembar Balik
• Brosur
• Booklet
• Benda Asli
• Media KIE Lainnya
(gambar kalender, spidol besar/kecil,
pensil, pulpen, dll)
PENGGUNAAN MEDIA DALAM KAP

Enam perilaku prioritas, metode dan media yang umumnya dipakai:


1. Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama
kehamilan.
Metode yang dipakai dalam penyuluhan dalam mendapatkan perilaku ini
adalah story telling digabungan dengan tanya jawab.
Media yang digunakan dapat berupa gambar berbagai profesi atau foto orang
terkenal.
2. Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 6 kali selama masa kehamilan.
Metode yang dipkai agar ibu hamil rajin mengikuti kelas ibu hamil adalah
dengan menggabungkan metode tanya jawab dan brainstorming.
Media :a lunch box isi piringku, gambar mobil atau gambar apapun yang dapat
menggambarkan komponen karbohidrat, protein, vitamin dan mineral
3. Ibu melakukan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA)

a. IMD: Pemberian informasi biasanya dilakukan saat ibu masih hamil atau di

kelas ibu hamil dan sesaat setelah melahirkan.

Metode yang digunakan sesaat setelah melahirkn adalah ceramah singkat

b. ASI Eksklusif: Pemberian informasi dilakukan kepada ibu yg baru melahirkan sebelum

meninggalkan fasilitas kesehatan & saat ibu mengunjungi posyandu/faskes untuk penimbangan.

Metode ceramah disertai tanya jawab dapat dipakai untuk kegiatan ini & booklet/poster tentang

pentingnya ASI eksklusif dapat membantu sasaran melakukan perilaku ini.

c. MPASI: Pemberian informasi dilakukan saat ibu mengunjungi posyandu faskes.

Metode demonstrasi pembuatan makanan MPASI lebih cocok dg menunjukkan benda asli
4. Ibu membawa balita secara rutin ke Posyandu sebulan sekali untuk pemeriksaan tumbuh

kembang.

• Metode: tanya jawab, ceramah dengan menggunakan booklet/flyer tentang pentingnya

memantau tumbuh kembang anak.

5. Ibu, anak, dan seluruh keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir di

waktu-waktu penting.

• Metode: dapat dilakukan melalui bernyanyi, atau story telling (bercerita).

6. Ibu, anak, dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat.

• Metode: dapat dilakukan dengan body mapping dan dibantu dengan gambar-gambar
Tambahan
TEKNIK FASILITASI
Ibu Bidan
• Dia melahirkan?
(tujuan)
• Dia bantu proses
persalinan?

http://ibibadung.com/
Kesimpulannya: Kerja Fasilitator

•Proses
• Bukan tujuan
• Bagaimana caranya agar anggota forum dapat mengutarakan
gagasan dengan nyaman dan leluasa, saling belajar,
memahami, dan akhirnya sepakat untuk merubah perilaku?
• Teori: Kerangka Kerja Fasilitator

AWAL AKHIR

Divergensi Saling memahami Konvergensi


1

suasana nyaman, saling percaya


AKHIR

AWAL
• Adalah TUGAS AWAL fasilitator
untuk mengenal partisipan dan
membantu partisipan saling
mengenal
• Perkenalan = INVESTASI
• Perkenalan = LANGKAH AWAL BINA
SUASANA
Semua ada tujuan & implikasinya
Pilihan Penataan Ruangan
Penataan tempat duduk, sampaikan
• Lingkaran besar
– Semua sejajar
– Untuk berbagi
– Tidak ada pusat/ center
– Bila ada pusat/ center lakukan sebentar saja
• Lingkaran-lingkaran kecil
– Untuk berdiskusi
– Bukan untuk memperhatikan satu orang narasumber secara lama
• Huruf U
– Untuk memperhatikan satu narasumber dan saling berdiskusi (tanya jawab)
– Ada meja, perlu untuk menulis hal rinci, teknis
• Kotak
– Agar pimpinan bisa mengontrol peserta
– Semua memperhatikan pimpinan dan dapat diperhatikan pimpinan
• Teater
– Untuk menikmati, dirasakan, bukan hal teknis dan rinci
– Ada satu pusat/ narasumber
– Bukan untuk diskusi kelompok
• Ruang kelas
– Untuk memperhatikan hal yang rinci, teknis
– Satu pusat/ narasumber
• Pastikan kita bisa berkontak mata dengan semua partisipan
• Bila penataan lingkaran, usahakan satu lapis
• Sesuaikan arah komunikasi dengan setting ruang

Anda mungkin juga menyukai