Anda di halaman 1dari 79

KOMUNIKASI

ANTAR PRIBADI

PUSKESMAS TUMBUAN,
JUNI 2022
TUJUAN PEMBELAJARAN

A.Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu
menjelaskan Komunikasi Antar Pribadi (KAP).

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti materi ini peserta mampu :
1)Menjelaskan konsep Komunikasi Dialogis dan
Komunikasi Antar Pribadi dalam pencegahan stunting
2) Menjelaskan Prinsip Komunikasi Antar Pribadi
3) Menjelaskan jenis-jenis Komunikasi Antar Pribadi
4) Menjelaskan enam perilaku prioritas dalam
pencegahan stunting melalui KAP
KOMUNIKASI •SALING PENGERTIAN, EMPATI, RASA HORMAT
DIALOGIS TERHADAP ORANG LAIN

KOMUNIKASI ANTAR •KOMUNIKASI TATAP MUKA VERBAL DAN NON


PRIBADI VERBAL

PRINSIP KAP •MENYENANGKAN DAN BERTAMBAH AKRAB, SEMUA BICARA DAN


MENDENGARKAN, KE ARAH AKSI PERUBAHAN PERILAKU (KOMITMEN)

JENIS KAP •1 TO 1, 1 TO MANY, GROUP TO GROUP

6 PRIORITAS KAP •TTD BUMIL, KELAS BUMIL, PMBA, POSYANDU,


PENCEGAHAN STUNTING CTPS, JAMBAN SEHAT
Pesan dan Makna

Komunikator Komunikan
KAP ITU APA?
1 TO 1
VERBAL- 1 TO MANY
NON VERBAL GROUP TO GROUP

DIRENCANAKAN
-TDK
DIRENCAKAN
KAP DG YG DIKENAL-
TDK DIKENAL

LAMA- FORMAL-NON
SEBENTAR FORMAL

KOMUNIKASI TATAP
MUKA 5
1. KAP yang dilakukan Proses pemberdayaan masyarakat
berkala, memerlukan Komunikasi Perubahan
berkesinambungan , Perilaku (KPP) yang spesifik yang
sesuai budaya lokal mempengaruhi terjadinya perubahan
kepada kelompok target perilaku -> Komunikasi Antar Pribadi
stunting, dipandang (KAP).
efektif dalam Pentingnya kapasitas nakes dan kader
mempengaruhi dalam melakukan KAP ketika
perilaku kesehatan berinteraksi dg masyarakat
masyarakat agar terjadi (ibu/pengasuh/keluarga balita di bawah
percepatan pencegahan dua tahun), melalui penyuluhan, kelas
stunting. bumil, posyandu, dll 6
KOM KOMUNIKASI DIALOGIS

• proses penyampaian pesan antara satu orang dengan orang


lain yang dilakukan secara dua arah yang menunjukkan
adanya interaksi
• Komunikasi dialogis memungkinan komunikator dan
komunikan saling bertukar informasi dan respon, sehingga
isi/materi/substansi yang dibicarakan dapat saling
dipahami.
• Komunikasi dialogis memungkinkan setiap orang
berkesempatan untuk mengekspresikan diri.
ALAT BERKOMUNIKASI

Media mandiri/
Manusia ALAT pengganti manusia
BANTU
Tubuh/ Suara/ Video,poster,
Otak leaflet,dll.
KAP

PRINSIP

Menyenangkan
& menambah Semua bicara Ke arah aksi,
akrab & mendengarkan perubahan perilaku
(BELAJAR (SEPAKAT/
(BANGUN
PARTISIPATIF) KOMIT/AKSI)
SUASANA)

Semangat datang/ berinteraksi kembali tanpa embel-embel uang


9
unya
r ang p
s et iap o
Ingat
ini
BANGUN SUASANA
Ingat setiap orang punya ini
BANGUN SUASANA

Orang punya “pagar” yang harus


diturunkan Bila tidak, pesan-pesan akan
mental

“Merebut“ remote control orang


Kehadiran fisik tidak berarti pikiran dan hatinya juga
hadir

Belajar lebih efektif saat orang merasa


nyaman ketimbang tegang
Peserta saling Mendengarkan
kenal dan untuk
bergaul menghargai

Berkomunikasi
Permainan
nonverbal yang
menyenangkan
memotivasi

BANGUN SUASANA
Berkomunikasi secara nonverbal yang memotivasi

Non verbal – tanpa kata-kata


• Lebih dipercaya
• Langsung masuk ke hati
• Bertimbal balik
Kontak Mata #1
Konteks satu orang ke satu orang
1. Lakukan dengan dinamik.
Sesuaikan dengan arah
pembicaraan (menyerap atau
mendorong)
2. Boleh sesekali melihat yang lain
untuk berpikir atau memberi waktu
berpikir Kontak di antara dua alis. Bukan kedua mata
3. Hidupkan, gembirakan wajah
(silahkan rasakan perubahannya)
4. Pastikan timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
Kontak Mata #2
Konteks forum
1. Merata. Jangan pada satu dua
orang (mencurigakan)
2. Jangan terlalu cepat (2-4 detik)
3. Boleh lihat lantai atau langit-langit
sesaat, saat berpikir. Tapi balik
kontak mata lagi
4. Hidupkan, gembirakan wajah Kontak di antara dua alis. Bukan kedua mata
(silahkan rasakan perubahannya)
5. Sampai timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
TANGAN

• Jangan “dianggurin” tapi


jangan berlebihan sampai
ambil alih perhatian
• Jangan dikantongin kecuali
sedang berdrama
• Sesuaikan dengan perasaan
yang ingin disampaikan
Non-verbal lainnya
SUARA - kontrol
1. Kecepatan
2. Tinggi Nada
3. Kekerasan
4. Ketegasan
PERMAINAN YANG
MENYENANGKAN
Permainan
• Permainan pembelajaran:
permainan untuk membantu proses
pembelajaran (pemahaman, aplikasi
dll)
• Permainan non pembelajaran
• Memecah kebekuan (ice breaking)
• Menyegarkan (energizing)
• Membantu komunikasi antar
partisipan
• Mendorong kepemimpinan leadership

Bina Suasana
Konsentrasi
Ragam Permainan 1. Tangkap jari....
2. Salah, salah, benar
Lagu - gerak 3. 1,2, prok-prok/ bom
1. Marina menari 4. Tepuk tangan lawan
2. 1 + 1 = 2... 5. Ribu – biru
3. Kupikir-pikir... 6. Ini, yang ini, kalau yang ini
4. Tangan kanan kiri... 7. 3 sekawan
5. Kalau kau suka hati...(2 versi) 8. 7 up
6. Topi bundar hilang
7. Pada hari minggu Beregu

8. Kereta fantasi 1. Regu tembak


9. Senam keluarga sehat 2. Tupai
10. Berkumpul berapa 3. Bola beregu
4. Bola Voli
Mendengarkan Fasilitatif
• Mendengarkan yang membuat
orang….
• merasa dihargai
• lebih terbuka bicara
• lebih banyak bicara
• Akhirnya: setelah kita dengarkan,
mereka akan mendengarkan saat kita
bicara
• Akhirnya: lebih termotivasi merubah
perilakunya sendiri
BELAJAR PARTISIPATIF
SEMUA BICARA DAN MENDENGARKAN

Orang bicara
Tidak adalah syarat Bicara adalah
bicara, IPC bisa kehadiran
tidak ada berlaku. pikiran.
rasa Marah-marah Dihargai saat
memiliki jauh lebih bicara bisa
Ikut bagus dari menghadirkan
bicara, pada diam hati
ikut
memiliki

forum IPC
.

25
TEKNIK MEMBANGUN PARTISIPASI
Tidak bicara, tidak ada rasa memiliki
Ikut bicara, ikut memiliki forum IPC

Orang bicara adalah syarat IPC bisa


Belajar partisipatif berlaku. Marah-marah jauh lebih bagus
Semua bicara dan dari pada diam
mendengarkan
Bicara adalah kehadiran pikiran.
Dihargai saat bicara bisa menghadirkan
hati.
Bertanya
• Bertanya sepertinya sepele,

•tapi roh KAPitu


Contoh pertanyaan: Coba bandingkan
• Makanan apa saja yang
mengandung banyak zat besi?
• Apa yang terjadi dalam organ
pencernaan bila minum TTD
bersamaan dengan minum teh?
• Apa yang ibu makan pagi tadi?
Apa tujuan bertanya?
• Menunjukkan kepintaran kita
• Menguji, menge-test
• Membantu Ibu Bicara
• Memojokkan
• Menemukan masalah
Kita bertanya…
• Membantu partisipan
berpendapat atau
berbagi pengalaman.
• Membangun hubungan.
Tips bertanya
1. Bertanyalah yang mudah dulu.
2. Berikan waktu peserta berpikir.
3. Bila tidak ada yang merespon,
tenang saja, tanya lagi dengan
kata-kata yang lebih mudah.
4. Ada jawaban, dengarkan
secara aktif.
Pertanyaan Terbuka - Tertutup
• Ibu tahu manfaat cuci tangan • Kalau ingin partisipan
pakai sabun? (TERTUTUP, berbicara banyak, gunakan
ya atau tidak) pertanyaan terbuka
• Siapa di sini yang tadi pagi • Pertanyaan tertutup sering
cuci tangan pakai sabun? digunakan saat bangun
(TERTUTUP – saya atau komitmen (akhir)
bukan saya)
• Pertanyaan tertutup tentang
• Apa saja manfaat cuci tangan pengalaman (pernah/ tidak
pakai sabun? (TERBUKA – pernah) kadang diperlukan di
letih, lemah, lesu, …….) awal untuk “pemanasan”
Teknik bertanya
1. Perasaan
• Apa yang ibu rasakan? Rasanya bagaimana?
2. Contoh
• Meminta contoh dari jawaban sebelumnya
• Contohnya…? Seperti apa itu..?
3. Pengalaman
• Mencari tahu apa yang dialami warga secara spesifik, berdasarkan alur
• Apa yang dilakukan? Apa yang terjadi? Lalu? Kemudian?
Contoh Aplikasi Tur Besar – Tur Kecil
1. Ibu-ibu apa kabar?
2. Ibu-ibu, bagaimana kesehatan anak kita? Apakah dalam sebulan
terakhir ada yang sakit?
3. Sakit apa saja? (Tur besar)
4. Oh, ada yang sakit diare, batuk, demam…. Hmm, pada kesempatan
sore ini, boleh saya membahas tentang diare? Supaya nanti anak
kita terhindar dari diare?

(Padahal agenda pertemuan yang harus dijalankan tenaga promkes itu adalah
tentang diare. Namun, bukan dia yang mengangkat kata diare pertama kali)
MEMBANGUN KEBERANIAN
BERPENDAPAT
• Pengalaman dan keberanian
partisipan berbeda-beda

• Amati, cari tahu

• Tentukan intervensi

Mana situasi dengan tekanan lebih besar pada partisipan?


Mana yang lebih mudah?
• Berbicara di forum?
• Berbicara dalam kelompok?
• Berbicara dengan pasangan?
KE ARAH AKSI/PERUBAHAN PERILAKU
SEPAKAT, KOMIT, INTENSI AKSI

Tahu ,tidak
berarti Antar orang ke Cari cara
melakukan tahap yang paling
Perokok paling perubahan pas
tahu bahaya perilaku
merokok

.

39
KOMUNIKASI
ENAM ANTAR
PERILAKU PRIORITAS PRIBADISTUNTING MELALUI KOMUNIKASI ANTAR
DALAM PENCEGAHAN

PRIBADI

1. Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama
kehamilan.
2. Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan.
3. Ibu melakukan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) secara
tepat
4. Ibu membawa balita secara rutin ke Posyandu sebulan sekali untuk
pemeriksaan tumbuh kembang.
5. Ibu, anak, dan seluruh keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air
mengalir di waktu-waktu penting.
6. Ibu, anak, dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat
METODE KAP
Jangan biarkan pembelajaran BERHENTI
hanya pada PENGETAHUAN saja.
Biarkan ia menuju pada TINDAKAN
JENIS-JENIS METODE KAP
• Tanya jawab
• Ceramah
• Diskusi Kelas
• Curah Pendapat (Brainstorming)
• Bermain Peran (Role Play)
• Simulasi
• Demontrasi
• Studi Kasus
• Pemetaan Tubuh (Body mapping)
• Metaplan
• Permainan
• Sandiwara
• Bercerita (story telling)
• Konseling
PENENTUAN METODE KAP
1. Mengidentifikasi & menetapkan spesifikasi & kualifikasi perilaku yang
diharapkan
2. Memilih pendekatan yg dianggap paling tepat & efektif untuk mencapai
sasaran
3. Memilih & menetapkan prosedur, metode & teknik yang dianggap paling
tepat & efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para fasilitator
selama melakukan kegiatan
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh fasilitator dalam
melakukan evaluasi
CONTOH KASUS PRIORITAS

Kasus anemia pada ibu hamil di Desa Padukuhan


Kasus diare di Desa Penglipuran
Kasus terkait pentingnya Posyandu untuk balita di Desa Kertasari
Kasus rendahnya kunjungan kelas ibu hamil di Desa Kedawung
Kasus rendahnya penggunaan jamban di Desa Kuningan
Kasus terkait pemberian MPASI yang kurang bervariasi di Desa Karang Bahagia
MEDIA KIE DALAM KAP
PENGERTIAN DAN TUJUAN

Media KIE merupakan alat bantu untuk


menyampaikan informasi; dalam hal ini informasi
kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa
atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan
penyebarluasan informasi
MANFAAT
Manfaat Media KIE
• Menarik perhatian orang lain/ lawan bicara
• Membantu sasaran memahami pesan
• Memperlancar komunikasi
• Dapat menampilkan gambar menarik untuk memahami suatu hal
• Dapat memicu diskusi dan pertanyaan dari lawan bicara
• Dapat membantu memaparkan informasi menjadi lebih sederhana & mudah
dipahami
• Dapat disebarluaskan untuk digunakan kembali oleh ibu/pengasuh dalam
• menyebarkan informasi
• Dapat disimpan dan dilihat kembali apabila lupa mengenai informasi yang tertera
JENIS MEDIA KIE DALAM KAP

• Lembar Balik
• Brosur
• Booklet
• Benda Asli
• Media KIE Lainnya
(gambar kalender, spidol besar/kecil, pensil, pulpen, dll)
PENGGUNAAN MEDIA DALAM KAP

Enam perilaku prioritas, metode dan media yang umumnya dipakai:


1. Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama
kehamilan.
• Metode yang dipakai dalam penyuluhan dalam mendapatkan perilaku ini adalah
story telling digabungan dengan tanya jawab.
• Media yang digunakan dapat berupa gambar berbagai profesi atau foto orang
terkenal.
2. Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan.
• Metode yang dipkai agar ibu hamil rajin mengikuti kelas ibu hamil adalah dengan
menggabungkan metode tanya jawab dan brainstorming.
• Media :a lunch box isi piringku, gambar mobil atau gambar apapun yang dapat
menggambarkan komponen karbohidrat, protein, vitamin dan mineral
3. Ibu melakukan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA)

a. IMD: Pemberian informasi biasanya dilakukan saat ibu masih hamil atau di

kelas ibu hamil dan sesaat setelah melahirkan.

• Metode yang digunakan sesaat setelah melahirkn adalah ceramah singkat

b. ASI Eksklusif: Pemberian informasi dilakukan kepada ibu yg baru melahirkan sebelum

meninggalkan fasilitas kesehatan & saat ibu mengunjungi posyandu/faskes untuk

penimbangan.

• Metode ceramah disertai tanya jawab dapat dipakai untuk kegiatan ini & booklet/poster

tentang pentingnya ASI eksklusif dapat membantu sasaran melakukan perilaku ini.
4. Ibu membawa balita secara rutin ke Posyandu sebulan sekali untuk pemeriksaan tumbuh

kembang.

• Metode: tanya jawab, ceramah dengan menggunakan booklet/flyer tentang

pentingnya memantau tumbuh kembang anak.

5. Ibu, anak, dan seluruh keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir di

waktu-waktu penting.

• Metode: dapat dilakukan melalui bernyanyi, atau story telling (bercerita).

6. Ibu, anak, dan seluruh keluarga menggunakan jamban sehat.


TEKNIK
MELATIH
Stress Percaya Diri
SAAT
PEMBUKA
5 MENIT PERTAMA
dari Presentasi anda
dapat menentukan
KEBERHASILAN
RATUSAN MENIT
berikutnya
(Andreas Harefa)
NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING
( Penyampaian pesan dgn memanfaatkan tiga dimensi)
3 PENYAMPAIA
E
DIM NN S I
PESAN
Verbal, Vocal, Visual
V OC A L
Bagaimana
mengatakan,
intonasi, jeda,
volume dan berat
suara
SU A RA
Volume atau kekerasan suara
Kecepatan bicara dan artikulasi
Tinggi rendahnya nada suara / intonasi
R BA L
VE
Bagaimana kata perkataan disusun,
keruntutan logika dan pemilihan
kata (selaras)
s el ar as
Jelas ,
V IS U A L
Bagaimana bahasa tubuh
pembicara, ekspresi muka,
penggunaan gerakan tangan, dll
BAH A S A
T U B U H
Tubuh presentan harus tampak oleh
semua peserta

Mudah mengontrol alat bantu

Secara bergantian mendekati pembelajar


Mengatur

GER NA K A N
TA N GA
Memegang kontrol alat bantu/ mikropon
Atau menggantung disamping, jangan menjalin tangan kedepan atau ke
belakang, atau dimasukkan saku celana
Jangan memegang - megang benda yang tak ada kaitannya dengan topik
presentasi
Mengatur

POSI S I KAKI
Jarak antar kedua kaki tidak lebih dari 20 Cm
Jangan bertumpu pada satu kaki [santai]
Jangan terlalu banyak mondar mandir yang tak

ada tujuan, menggangu pemandangan


Mengendalikan

KEB IA S A A N
Hilangkan kebiasaan - kebiasaan menggerak -
gerakkan anggota tubuh yang tak disengaja/
tanpa sadar

Gerakan tangan yang berlebihan


MENGELOLA HUBUNG
INTERAKTIF
CARA MENANGGAPI

PERTANYAAN
(Sebelum menjawab, dilempar ke forum &
dibimbing u/ menemukan jawaban)
CARA
MENANGGAPI

JAWABAN
Beri Pujian
Teknik Meningkatkan Rasa

PER C AYA
D I R I
Mengatasi “Demam panggung “
Menundukkan “Rasa Takut “
Membangun rasa “Percaya Diri”
- Mengelola Diri
- Melakukan latihan-latihan
- Evaluasi sukses dari penampilan terakhir
TULIS….!!!
Semua kegiatan yang akan dilakukan

LAKUKAN….!!!
Semua yang tertulis di Rencana Pembelajaran
TERIMA KASIH
KITA PASTI BISA

Anda mungkin juga menyukai