Anda di halaman 1dari 45

Keterampilan

IPC (Interpersonal
Communication)
untuk Perubahan
Perilaku
Model & teknik
Peningkatan kapasitas dan mikroplanning
imunisasi rutin dalam masa pandemi
covid 19 tingkat puskesmas dikabupaten
manawokari 2021
Tujuan Pembelajaran
pembelajaran
• Peserta mampu
mengetahui prinsip dalam
IPC
• Perserta memiliki
keterampilan Sebagian
metode dalam IPC
LATAR BELAKANG
• PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI PERLU KETERLIBATAN
MASYARAKAT, TOKOH, LINTAS SEKTOR DLL

• METODE PENYAMPAIAN INFORMASI SANGAT


MEMPENGARUHI SASARAN DALAM MENERIMA ,MEMHAMI
DAN MENJADIKAN PERUBAHAN PRILAKU

• DIPERLUKAN TENAGA IMUNISASI YANG MEMPUNYAI


KEAHLIAN DALAM MELAKSANAKAN KOMUNIKASI TATAP
MUKA
IPC – Interpersonal Communication
Komunikasi tatap muka

Verbal - non verbal

One to one
One to many
Group to group Direncanakan – tidak direncanakan

Dengan yg dikenal – tak dikenal

Lama – sebentar

Formal – informal
Alat berkomunikasi

Media mandiri/
Manusia pengganti manusia

Tubuh/ Suara/ Otak Alat bantu Video dll.


Alat berkomunikasi

Media mandiri/
Manusia pengganti manusia

Tubuh/ Suara/ Otak Alat bantu Video dll.


Prinsip
1. Menyenangkan &
menambah akrab
2. Semua bicara
& mendengarkan
3. Ke arah aksi, perubahan
perilaku
Semangat datang/ berinteraksi
kembali tanpa embel-embel uang
Model IPC Perubahan Perilaku

Bangun suasana
Senang dan bertambah akrab

Belajar Ke arah aksi/


partisipatif perubahan
Semua bicara dan perilaku
mendengarkan Sepakat, komit,
Intensi aksi
Ingat setiap orang punya ini !
Ingat setiap orang punya ini
Model IPC Perubahan Perilaku

Orang punya “pagar” yang harus


diturunkan Bila tidak, pesan-pesan akan
mental
“Merebut“ remote control orang
Kehadiran fisik tidak berarti pikiran dan
hatinya juga hadir

Belajar lebih efektif saat orang


merasa nyaman ketimbang tegang

Bangun suasana
Model IPC Perubahan Perilaku

Tidak bicara, tidak ada rasa memiliki


Ikut bicara, ikut memiliki forum IPC

Orang bicara adalah syarat IPC bisa berlaku.


Belajar Marah-marah jauh lebih bagus dari pada diam
partisipatif
Semua bicara dan Bicara adalah kehadiran pikiran.
mendengarkan Dihargai saat bicara bisa menghadirkan hati.
Komponen #1

Menghadirkan
pikiran dan hati Mendengarkan
Peserta saling peserta
kenal dan untuk
bergaul menghargai
Berkomunikasi
nonverbal yang
Permainan memotivasi Dan lain-lain
menyenangkan

Bangun suasana
Topik #1, Menyanyi/permainan

Anak sehat karena imunisasi


• Katakan padaku hai Bapak Ibu
• Bagaimana anakmu menjadi sehat
• Datang ,datang, datang ke posyandu
• Anak di vaksinasi sampai lengkap
• Ayo ayo ayo ke posyandu
• Anak sehat karena imunisasi
Teknik #1: Penggunaan nama
• Nama bukan sekedar identitas
• Tapi harapan, cita-cita, mimpi,
pengalaman, dan hal mulai
lainnya
• Memanggil dengan nama
membuat otak beraktivasi dan
tersentuh hati
penggunaan nama
Topik #2
Ingat setiap orang punya ini
Ingat setiap orang punya ini
Berkomunikasi nonverbal yang
memotivasi
Topik #3
Teknik #2: Berkomunikasi secara nonverbal
yang memotivasi

Nonverbal – tanpa kata-kata


• Lebih dipercaya
• Langsung masuk ke hati
• Beresiprokal
Dari ujung rambut ke ujung kaki / Bahasa tubuh ,
penampilan, ekspresi wajah,kontak mata, Senyum, posisi
tubuh, pakaian dan aksesoris, energy, jarak
Kontak Mata #1
Konteks forum
1. Merata. Jangan pada satu dua
orang (mencurigakan)
2. Jangan terlalu cepat (2-4 detik)
3. Boleh lihat lantai atau langit-langit
sesaat, saat berpikir. Tapi balik
kontak mata lagi
Kontak di antara dua alis. Bukan kedua mata
4. Hidupkan, gembirakan wajah
(silahkan rasakan perubahannya)
5. Sampai timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
Kontak Mata #2
Konteks one to one
1. Lakukan dengan dinamik.
Sesuaikan dengan arah
pembicaraan (menyerap atau
mendorong)
2. Boleh sesekali melihat yang
lain untuk berpikir atau
memberi waktu berpikir
Kontak di antara dua alis. Bukan kedua mata
3. Hidupkan, gembirakan wajah
(silahkan rasakan
perubahannya)
4. Pastikan timbal balik (kita
mengangguk, orang ikut
mengangguk dll)
Tangan
• Jangan “dianggurin” tapi
jangan berlebihan
sampai ambil alih
perhatian
• Jangan dikantongin
kecuali sedang berdrama
• Sesuaikan dengan
perasaan yang ingin
disampaikan
Ambil insiatif
• Tunjukan bahwa anda
mendengarkan dengan
menunjukkan nonverbal
positif
• Sesuaikan dengan
nonverbal pembicara
• Saat dia ingin meyakinkan
Anda, maka Anda
mengangguk-angguk
• Dll
Mendengarkan fasilitatif
Topik #5
Mendengarkan Fasilitatif
• Mendengarkan yang membuat orang….
• merasa dihargai
• lebih terbuka bicara
• lebih banyak bicara
• Akhirnya: setelah kita dengarkan, mereka akan
mendengarkan saat kita bicara
• Akhirnya: lebih termotivasi merubah
perilakunya sendiri
Mendengarkan aktif
• Tidak ada prasangka
• Tidak menduga-duga
• Simak lalu temukan
tema pokok (motivasi
bicara, yang
dikhawatirkan, dll)
• Angkat/ tanya singkat
untuk membantu
bercerita/ berpendapat
lebih lanjut
Nyambung
Mana yang mendengarkan..?
• Bu Bidan, anak saya ga
• Bu Bidan, anak saya ga usah di usah di obati ya..
Suntik imunisasi ..tidak boleh
sama ayahnya . • Kenapa, Bu Risa?
• Wah, jangan begitu bu nanti itu • Ga boleh sama
berbahaya , imunisasi penting , ayahnya…
nanti anak ibu bisa sakit , nanti • Alasan suami apa, bu
siapa yang repot, tidak hanya ibu Risa?
saya juga repot. • Katanya, rewel kalua
malam .
• Contohnya..?
• Seperti…?
• Maksudnya….?
• Sebut kata itu
• Apa lagi?
• Ada lagi?
• Selain itu?
• Tadi yang kurang disukai, kalau yang disukai?
Paraphrasing
• Menyampaikan kembali dalam bentuk rangkuman/ lebih
singkat (kalimat berbeda, ada kata-kata yang sama)
• Ibu Eri: Menurut saya, kita menanam sayur saja di kebun masing-
masing supaya tidak usah beli sayuran ke pasar. Kan mahal…
• Fasilitator: Oh, jadi menurut Ibu Eri, tanam sayur saja supaya tidak
usah beli ke pasar. Begitu ya?
• Fungsi
• Partisipan merasa didengar/ dihargai
• Forum lebih mendengar karena diulang
• Melanjutkan pembicaraan (bila tidak
diambil alih fasilitator)
Mirroring
• Menyampaikan satu atau dua kata kembali persis yang disampaikan
partisipan (verbatim)
• Pak Chandra: Menurut saya, kuncinya di suara
• Fasilitator: Suara
• Fungsi
• Menghargai
• Sikap netral
• Mengatur kecepatan bicara partisipan
DAK – Dengarkan Apresiasi Klarifikasi
• Bu Bidan, anak saya ga • Wah, ayahnya Rini
usah disuntik ya.. perhatian sekali dengan
• Ada apa, Bu Risa? kesehatan Rini ya. Bagus
• Ga boleh sama ayahnya… itu. Jarang-jarang ayah
• Alasan suami apa, bu Risa? yang begitu.
• Katanya, kalau anak • Jangan dibantah ayahnya
disuntik nanti malah sakit. Rini ya
Jadi tidak boleh. • Iya, bu bidan…
• Sakit apa kata ayahnya • Nah, kalau ada waktu
Rini? jelaskan. Memang betul,
• Katanya demam nantinya sebagian anak sehabis
disuntik mengalami……..
Bertanya yang memotivasi
pembicaraan
Topik #6
Bertanya
• Bertanya sepertinya sepele,

•tapi roh itu

IPC
Contoh pertanyaan: Coba bandingkan
• Makanan apa saja yang
mengandung banyak zat besi?
• Apa yang terjadi dalam organ
pencernaan bila minum TTD
bersamaan dengan minum
teh?
• Apa yang ibu makan pagi
tadi?
Apa tujuan bertanya?
• Menguji, menge-test
• Menemukan masalah
• Memojokkan
• Menunjukkan kepintaran
kita
• …….?????
Kita bertanya…
• Membantu
partisipan
berpendapat
atau berbagi
pengalaman.
• Membangun
hubungan.
Tips bertanya
1. Bertanyalah yang mudah
dulu.
2. Berikan waktu peserta
berpikir.
3. Bila tidak ada yang
merespon, tenang saja,
tanya lagi dengan kata-kata
yang lebih mudah.
4. Ada jawaban, dengarkan
secara aktif.
Pertanyaan Terbuka - Tertutup
• Kalau ingin partisipan
• Ibu tahu manfaat cuci tangan berbicara banyak, gunakan
pakai sabun? (TERTUTUP, ya pertanyaan terbuka
atau tidak)
• Pertanyaan tertutup sering
• Siapa di sini yang tadi pagi cuci digunakan saat bangun
tangan pakai sabun? (TERTUTUP komitmen (akhir)
– saya atau bukan saya)
• Pertanyaan tertutup
• Apa saja manfaat cuci tangan tentang pengalaman
pakai sabun? (TERBUKA – letih, (pernah/ tidak pernah)
lemah, lesu, …….) kadang diperlukan di awal
untuk “pemanasan”
Teknik bertanya
• Perasaan
• Apa yang ibu rasakan? Rasanya bagaimana?
• Contoh
• Meminta contoh dari jawaban sebelumnya
• Contohnya…? Seperti apa itu..?
• Pengalaman
• Mencari tahu apa yang dialami warga secara spesifik,
berdasarkan alur
• Apa yang dilakukan? Apa yang terjadi? Lalu? Kemudian?
Feedback/ Umpan balik/ Feedforward/
Umpan maju
• Memberi
• Deskriptif, bukan judgmental
• Ibu tidak peduli terhadap lingkungan sendiri| Saya lihat ada
kubangan di pekarangan….
• Suami ibu malas! | ………………….
• Spesifik
• Rumah ibu sehat!
• Rumah ibu bersih, tidak ada kubangan air di sana..
• Apresiatif  hal positif/ kelebihan/ kekuatan perlu
diangkat (jangan selalu negatif/ kekurangan)
• Ibu rajin datang ke pertemuan…..
Cukup dulu
nanti kita lanjut di episode lainnya

Anda mungkin juga menyukai