Anda di halaman 1dari 73

Keterampilan

JUDUL ANDA DI SINI


IPC (Interpersonal Communication)
untuk Komunikasi SUB
Vaksin COVID-19
JUDUL / NAMA DI SINI
Model & teknik
Orientasi singkat bagi Nakes
Puskesmas
Kesga & Promkes
Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
Trainer Communication For Health Services
Trainer Associate Akademi Trainer
Trainer PPA for Personality
Fasilitator Vaksinator Covid19
Happy Concelor
Owner Alfadhlah Learning Center
Buku : The Power Of Interpersonal Communication
For Health service, Adaptive Learner, kamu itu berharga
Me time
64.8%

Dinamika
masyarakat
64.8%
39% Kedai Kopi
37% SMRC
31% Nielsen UNICEF
• Baru sekitar 54%
nakes yang
menyatakan mau
divaksin. Sekitar 42%
belum memutuskan.
• Bagi yang belum
memutuskan, isu
utamanya adalah
keamanan/ efek
samping (50%) dan
disusul efektivitas
(26%)
Tujuan pembelajaran
1. Mengenalkan prinsip-prinsip
komunikasi antarpribadi untuk
perubahan perilaku
2. Menguatkan teknik-teknik yang
dapat diaplikasikan dalam konteks
sehari-hari
3. Mengajak aplikasi bersama kolega
Pesan

Cara
menyampaikannya
Pesan: Nyambung dan
Memotivasi
Pesan
Benar saja
tidak cukup
Benar saja tidak cukup
Juga harus nyambung & memotivasi
Pesan
Jaka Sembung Bawa Golok

“Bang, mledug kaga? Bahaya? Takut


meledak!”

“Ini jatuhnya lebih murah. Efisien.


Ramah lingkungan pula!”
Berapa Anda
menilai kualitas
Komunikasi
Anda?
Skala 1 – 5
1 Buruk Sekali – 5 Sangat Baik
Apa
Penyebabnya?
3 Prinsip Komunikasi Antarpribadi
3 Prinsip Komunikasi
Antarpribadi

Menyenangkan - Mengakrabkan

Saling mendengarkan

Mengarah ke perubahan perilaku


Baru menginjakkan kaki di gampong (desa), ibu-
ibu kabur saat melihat saya. Jadi untuk belajar
komunikasi? (Pertanyaan seorang juru imunisasi)
Seandainya kita…. Kenal ibu-ibu di gampong. Tahu
nama-nama mereka. Menyapa
kalau berjumpa di Puskesmas,
Posyandu, atau di pasar. Datang
melayat, selamatan, sunatan dll.

Apakah mereka akan kabur saat


melihat Anda datang untuk beri
layanan imunisasi?
Ingat, setiap orang punya ini…

Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau tidak. Kalau


pagar masih berdiri kokoh, percuma menyampaikan pesan kunci bicara
panjang lebar.
Ingat setiap orang punya ini

Meski fisiknya berada di depan


kita, belum tentu pikiran yang
bersangkutan di arahkan ke
kita. Kita harus tarik perhatian
ke arah kita.
Menyenangkan - Mengakrabkan
1. Gunakan nama dalam percakapan.
Atau, bila lazim, gunakan nama
anak
2. Cari simpul atau pertalian
3. Pertolongan bermakna
(kecil + cepat) Menyenangkan - Mengakrabkan
4. Komunikasi nonverbal
5. Mendengarkan

Manfaatkan hukum resiprokal


Penggunaan nama
• Nama bukan sekedar identitas
• Tapi harapan, cita-cita, mimpi,
pengalaman, dan hal mulia
lainnya
• Memanggil dengan nama
membuat otak beraktivasi dan
tersentuh hati
Pertalian/ Simpul • Pernah/ sedang tinggal di tempat yang
sama
• Kenal dengan kantor/ tempat kerja
“Abang aslinya orang mana?”
“Oh, aku dari Labuhan Batu.”
“Wah, saya orang Rantau Prapat. Abang
di mana?
Pertolongan kecil-cepat
• Bantuan cepat meski kecil
= bermakna
• Ibu jalan, sepatu anaknya lepas.
Segera ambil, pasangkan.
• Anak nangis, beri perhatian, ajak
bercanda supaya terhibur
Nonverbal yang hilang
• Senyum hilang
• Suara datar
• Kompensasi: Gerakan tangan,
kepala, tubuh, ayunkan suara, dll
• Pertahankan/ kuatkan nonverbal
yang ada: kontak mata dll.
Kontak Mata #0
• Lihat daerah di antara dua alis
• Bukan pada kedua mata
• Dalam konteks kelompok, bagi
rata. Per orang 3-4 detik
Kalibrasi
• Kalibrasi upaya komunikasi
• Apakah orang sudah
memberi perhatian?
Menerima pesan?
• Caranya, check
penyelarasan? Coba
mengangguk-angguk, apakah
ybs mengikuti?
Timbal balik
•Kalau mau didengarkan,
tunjukkan bahwa kita
mendengarkan
•Ambil inisiatif terlebih
dahulu. Verbal maupun
nonverbal
Mana yang mendengarkan?
• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Tira?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Tira?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Mana yang mendengarkan?
• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Tira?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Tira?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Yang mana yang mendengarkan?
• Ibu Risa TTD-nya sudah • Ibu Risa TTD-nya sudah
diminum? diminum?
• Belum, bu bidan. Masih • Belum, bu bidan. Masih saya
saya simpan. simpan.
• Lho, bagaimana sih, bu • Disimpan di mana, bu Risa?
Risa? Mau lancar ga • Di lemari, bu.
persalinan?
• Lemari yang di…?
• Mau….
• Yang di kamar, bu. Aman kok,
• Kalau mau diminum dong. bu bidan. Anak-anak tak bisa
• Iya, bu bidan ambil.
Yang mana yang mendengarkan?
• Bu Ika, saya ga mau divaksin. Buru- • “Bu Ika, saya ogah divaksin. Buru-buru
buru banget buatnya itu vaksin. banget buatnya.”
• Lho, kita butuh vaksin cepat, Pak Ali. • “Buru-buru maksudnya pak Donny”
Kalau ga, berapa banyak lagi kawan- • “Iya itu setahun sudah jadi. Vaksin harusnya
kawan kita yang akan jadi korban? minimal 5 tahun.”
• …….. • “Betul sih, 1 tahun sudah jadi. Tapi kalau
setahun, yang dikhwatirkan pak Donny apa?”
• “Pasti buatnya ngasal dong, bu Ika. Asal jadi.
Jual. Cari untung.”
• “Ngasal itu…?”
• “Main potong kompaslah. Ga melalui
tahapan-tahapan yang bener.”
Ingat, setiap orang punya ini…

Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau tidak.


Kalau pagar masih berdiri kokoh, percuma menyampaikan pesan
kunci bicara panjang lebar.
Dengarkan – Apresiasi - Klarifikasi
Apresiasi

DENGARKAN KLARIFIKASI
Lawan bicara bersikap negatif
• Dengarkan secara aktif
• Pahami, jangan patahkan
• Bantu agar dia ceritanya habis
• Apresiasi-hargai dan kuatkan
hubungan
• Minta ijin klarifikasi
• Sampaikan klarifikasi
• “Bu Ika, saya ogah divaksin. Buru-buru banget buatnya.”
• “Buru-buru maksudnya pak Donny”
Lawan bicara
• “Iya itu setahun sudah jadi. Vaksin harusnya minimal 5 bersikap negatif
tahun.”
• “Kalau setahun, yang dikhwatirkan pak Donny?”
• “Pasti buatnya ngasal dong, bu Ika. Asal jadi. Jual. Cari
untung.”
• “Ngasal itu…?”
• “Main potong kompaslah. Ga melalui tahapan-tahapan
yang bener.”
• Pak Donny ternyata mengamati dengan cermat tentang
vaksin ini. Dan memang bener kata Pak Donny,
pembuatannya kurang dari 1 tahun.
• Iya kan, Bu Ika?
• Betul, pak Donny. Ijin klarifikasi, boleh?
Ayo, ajak orang bicara vaksin
Agar orang bicara
• Buka dengan pertanyaan singkat yang
mudah dijawab
• Ikutin berita vaksin COVID, ga?
• Bagaimana nih vaksin COVID?
• Tanya untuk pahami lebih lanjut
• Apa yang ibu/ bapak dengar?
• Mirroring – sebut kata kunci
• Dengarkan aktif. Perhatikan concern/ topik
utama? Risikonya apa katanya?
Agar orang bicara
• Ada yang tidak mau bicara sama
sekali. Pada orang dengan sikap
demikian negatif, tanya hal-hal
lainnya saja. Ngobrolin hal lain.
• Yang penting dia bicara dulu. Kita
mendengarkan agar pagarnya
pelan-pelan terbuka.
Orang bertanya adalah
kesempatan emas
Orang bertanya
• Jangan pernah dicuekin
• Kesempatan membangun
kepercayaan
• Kesempatan membangun
hubungan
• Kesempatan mengantar
perubahan perilaku
Pertanyaan – Paraphrase – Apresiasi - Respon
“Dok Basra, ini saya dari dengar-dengar saja. Apa betul
vaksin COVID bisa membuat kita jadi lemah?”
“Oo, pak Doni tanya apa Vaksin COVID bisa buat kita jadi
lemah ya?”
“Betul, Dok Basra”
“Pasti Pak Doni ini rajin mengikuti perkembangan
informasi tentang COVID..”

“Iya, dok Basra. Penyakit baru kan soalnya”

“Jadi begini, Pak Doni …...”


Berkomunikasi untuk lawan hoaks
Antisipasi: DAK
Dengarkan Apresiasi
“Serang duluan” Klarifikasi
Komunikasi yang
memvaksin
(membangun
kekebalan terhadap
hoaks, ajakan menolak
vaksin, dan lainnya).
Memvaksin dengan…
1. Beritahu serangan yang akan
datang yang akan merubah
sikap ybs saat ini
2. Sampaikan argumen yang
melemahkan serangan
Memvaksin dengan…
Nanti akan ada informasi, bahkan ada
yang dari ngaku-ngaku tenaga medis.
Tujuannya membuat ibu/ bapak
berubah pikiran. Tadinya mau
divaksin, jadi ragu-ragu. Dibilangnya
vaksin COVID19 bisa membuat
perubahan genetika dan tubuh jadi
lebih mudah kena virus corona…
….[patahkan argumennya dan
runtuhkan kredibilitasnya]
• Kenalkan pada orang yang
“termakan” hoaks 5 cara kenali
hoax.
• Bila hubungan baik, ajak bijak
dalam berbagi berita.
Pesan yang Imajinatif – untuk
awam
Informasi yang benar
• Vaksin merangsang sistem
kekebalan dalam tubuh
orang tersebut untuk
melawan antigen, sehingga
apabila antigen tesebut
menginfeksi kembali, reaksi
imunitas reaksi imunitas
yang lebih kuat akan
timbul.
•Kemampuan
berpikir orang
berbeda. Awam
sulit memahami.
Pesan Imajinatif
•Bisa dibayangkan
•Lebih mudah
dipahami
•Bisa dirasakan
•Lebih memotivasi
Dalam tubuh anak ada pendekar-pendekar tanah air
yang menjaga anak dari serangan para penjajah
(kuman) yang ingin merusak/ membuat sakit tubuh
anak. Pendekar-pendekar ini hanya bisa bisa
membunuh penjajah yang sudah dikenal jurus-
jurusnya. Kalau penjajah baru, pendekar-pendekar
tanah air bisa kalah. Karena itu, butuh imunisasi yang
menyediakan lawan berlatih bagi para pendekar tanah
air (penjajah atau kuman yang lemah). Kalau sudah
hapal jurus-jurus lawan, maka nanti saat ada penjajah
datang, mudah ditumpas.
Pesan yang Imajinatif – tujuan
Pesan Imajinatif
•Bisa dibayangkan
•Lebih mudah
dipahami
•Bisa dirasakan
•Lebih memotivasi
Imajinatif: situasi dulu yang ingin dicapai
• Agar situasi kerja kita lebih nyaman.
ATAU

• Ingat ga dulu kita? Di sini suka pada


bercanda. Dok Basra, kalau datang,
kerjanya nepok-nepok bahu semua
orang. Bawain banyak makanan.
Sering kan kita makan sama-sama
kita. Masak kita mau gini terus?
Kepada yang senior
Hidden Suggestion

•Jangan sok tahu


•Jangan sombong
•DAK dan waktu klarifikasi
•Hidden suggestion
Hidden Suggestion

• Ibu/ bapak pasti lebih


pengalaman. Kalau yang saya
ketahui….
• Memang pakar bisa berbeda
pandangan ya. Waktu di
pelatihan …saya diinfo oleh
prof……. dari…bahwa….Ada
juga yang
menanyakan…dijawab dan
ditunjukkan bukti bahwa…
Ingat, setiap orang punya ini…

Yang penting buka pagar orang dulu. Bukan masalah adu mana
yang bener.
Bangun partisipasi pemimpin
Konsultasi: tanya
• Tidak perlu sok tahu mengajari
• Pak/bu/mas/mba, kita kan maunya
kerja nyaman seperti
dulu…(sampaikan tujuan
imajinatif). Tapi ini ada sebagian
yang masih ragu-ragu divaksin.
Mohon arahan. Apa yang perlu kita
lakukan?
Belajar dengan lagu – Bersama
warga/awam
Lagu itu…
• Membantu hafal
• Menerima tanpa disadari
• (padahal tadinya tak suka)
• ….
• ….

Syaratnya: enak dan mudah


dinyanyikan oleh warga
Anakku harus sehat, jangan sampai
sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit
Lagu
• Irama Ampar-Ampar Pisang
Pertama makanannya, harus seimbang
Kedua kebersihan, jauhkan dari kuman • Nyanyi sama-sama lalu bahas
Anakku harus sehat, jangan sampai • Imunisasi sebagai salah satu
sakit cara jaga anak jangan sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit

Ketiga diperiksa, secara teratur


Agar ketahuan, kalau ada yang ngawur

Anakku harus sehat, jangan sampai


sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit

Terakhir tuubuhnya, harus cukup kebal


Agar bisa matikan, kuman-kuman
Lagu untuk komunikasi perubahan perilaku
• Mudah dinyanyikan bersama
dengan 1x contoh
• Pola irama berulang-ulang singkat
• Adaptasi dari lagu yang sudah
dikenal luas
• Dicoba dulu dengn orang lain
untuk memastikan kemudahan
dinyanyikan bersama
Nyapa Vaksin
Bang vaksinnya jangan lupa untuk dipesan
Bang vaksinnya jangan lupa untuk dipesan

Vaksin penting untuk menjaga


Ibu bapak dan juga abang
Dari serangan virus corona

Saya nyapa bukan menantang


Jangan marah si abang sayang
Agar selamat
Kita semua
Mengunci KOMITMEN – bersama
warga/awam
Kunci Komitmen (halus)
• Partisipan ulangi pesan
kunci
• Menyangsikan untuk
meneguhkan
• Merinci untuk
membayangkan
• Bukan Anda komit terhadap
apa yang orang lain Tanya: Jadi imunisasi
sampaikan. Tetapi Anda untuk…….?
komit terhadap apa yang
Anda sampaikan sendiri Angkat tantangan:
Bener ini mau
• Kalau sudah disangsikan
imunisasi, nanti kalau
tapi masih tetap mau
tetangga bilang ini itu
melakukan, maka lebih
jadi ragu?
teguh
• Kalau bisa dibayangkan
Projeksikan:
bagaimana kejadiannya
Rencananya kapan?
nanti, maka lebih dekat ke
Di mana?
perubahan perilaku
Sari untuk diingat-ingat

Anda mungkin juga menyukai