Anda di halaman 1dari 58

Keterampilan

IPC (Interpersonal
Communication) untuk
Komunikasi Vaksin COVID-19
Model & teknik
Orientasi singkat bagi Nakes
64.8%

Dinamika
masyarakat
Pengalaman-
pengalaman
kemarin
Pengalaman-
pengalaman
kemarin
Pesan

Cara
menyampaikannya
Pesan
Benar saja
tidak cukup
Benar saja tidak cukup
Harus memotivasi
Pesan
Sesuaikan dengan sasaran

Tega buat sakit orang tuamu?!?


Nanti bisa kumpul-kumpul lagi!

Supaya pasar ramai kembali!


Kerja lebih nyaman!
Jaka Sembung Bawa Golok

“Bang, mledug kaga? Bahaya? Takut


meledak!”

“Ini jatuhnya lebih murah. Efisien.


Ramah lingkungan pula!”
3 Prinsip Komunikasi
Antarpribadi
3 Prinsip Komunikasi
Antarpribadi

Menyenangkan - Mengakrabkan

Semua bicara & saling


mendengarkan

Mengarah ke perubahan perilaku


Baru menginjakkan kaki di gampong (desa), ibu-
ibu kabur saat melihat saya. Jadi untuk belajar
komunikasi? (Pertanyaan seorang juru imunisasi)
Seandainya kita….
Kenal ibu-ibu di gampong. Tahu
nama-nama mereka. Menyapa kalau
berjumpa di Puskesmas, Posyandu,
atau di pasar. Datang melayat,
selamatan, sunatan dll.

Apakah mereka akan kabur saat


melihat Anda datang untuk beri
layanan imunisasi?
Ingat, setiap orang punya ini…

Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau tidak.


Kalau pagar masih berdiri kokoh, percuma menyampaikan pesan
kunci bicara panjang lebar.
Ingat setiap orang punya ini

Meski fisiknya berada di depan


kita, belum tentu pikiran yang
bersangkutan di arahkan ke
kita. Kita harus tarik perhatian
ke arah kita.
Investasi
Menyenangkan - Mengakrabkan
1. Gunakan nama dalam
percakapan. Atau, bila lazim,
gunakan nama anak
2. Cari simpul atau pertalian
3. Pertolongan bermakna Menyenangkan - Mengakrabkan
(kecil + cepat)
4. Komunikasi nonverbal
5. Mendengarkan

Manfaatkan hukum resiprokal


Penggunaan nama
• Nama bukan sekedar identitas
• Tapi harapan, cita-cita, mimpi,
pengalaman, dan hal mulia
lainnya
• Memanggil dengan nama
membuat otak beraktivasi dan
tersentuh hati
Pertalian/ Simpul
• Pernah/ sedang tinggal di tempat yang
sama
• Kenal dengan kantor/ tempat kerja
“Abang aslinya orang mana?”
“Oh, aku dari Labuhan Batu.”
“Wah, saya orang Rantau Prapat. Abang
di mana?
Pertolongan kecil-cepat
• Bantuan cepat meski kecil
= bermakna
• Ibu jalan, sepatu anaknya lepas.
Segera ambil, pasangkan.
• Anak nangis, beri perhatian, ajak
bercanda supaya terhibur
Nonverbal yang
hilang
• Senyum hilang
• Suara datar
• Kompensasi: Gerakan tangan,
kepala, tubuh, ayunkan suara,
dll
• Pertahankan/ kuatkan nonverbal
yang ada: kontak mata dll.
Kontak Mata #0
• Lihat daerah di antara dua alis
• Bukan pada kedua mata
• Dalam konteks kelompok, bagi
rata. Per orang 3-4 detik
Kalibrasi
• Kalibrasi upaya komunikasi
• Apakah orang sudah
memberi perhatian?
Menerima pesan?
• Caranya, check
penyelarasan? Coba
mengangguk-angguk, apakah
ybs mengikuti?
Timbal balik
• Kalau mau didengarkan,
tunjukkan bahwa kita
mendengarkan
• Ambil inisiatif terlebih
dahulu. Verbal maupun
nonverbal
Mana yang mendengarkan?
• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Tira?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Tira?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Mana yang mendengarkan?
• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Tira?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Tira?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Yang mana yang mendengarkan?
• “Vaksin itu kan memang sudah ada • “Vaksin itu kan memang sudah ada sebelum
sebelum corona, Bu Lina. Semua ini corona, Bu Lina. Semua ini skenario bisnis
skenario bisnis tingkat tinggi.” tingkat tinggi.”
• “Pak Ali pikir corona ini hasil • “Jadi, ingin dengar ceritanya, nih. Bisnis
skenario? Wah, ga bener ini. Ayo, tingkat tinggi bagaimana, Pak Ali?”
saya antar ke rumah sakit, lihat nanti • “Iya, gara-gara corona itu perusahaan kan
pasien-pasiennya!” jadi untung besar.”
• “……..” • “Untung besar?”
• “Iya, coba dibayangkan, kalau untung satu
vaksin 100 ribu lalu kali 100 juta orang,
berapa itu? 10 triliun!”
• “10 triliun?”
• “Iya, kan. Uang besar banget itu?”
Ingat, setiap orang punya ini…

Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau tidak.


Kalau pagar masih berdiri kokoh, percuma menyampaikan pesan
kunci bicara panjang lebar.
Bila orangnya negatif
Lawan bicara bersikap negatif
• Dengarkan secara aktif
• Pahami, jangan patahkan
• Bantu agar dia ceritanya habis
• Apresiasi
• Minta ijin klarifikasi
• Berikan klarifikasi
Apresiasi

DENGARKAN KLARIFIKASI
• “Vaksin itu kan memang sudah ada sebelum corona, Bu
Lina. Semua ini skenario bisnis tingkat tinggi.” Lawan bicara
• “Jadi, ingin dengar ceritanya, nih. Bisnis tingkat tinggi
bagaimana, Pak Ali?”
bersikap negatif
• “Iya, gara-gara corona itu perusahaan kan jadi untung
besar.”
• “Untung besar?”
• “Iya, coba dibayangkan, kalau untung satu vaksin 100
ribu lalu kali 100 juta orang, berapa itu? 10 triliun!”
• “10 triliun?”
• “Iya, kan. Uang besar banget itu?.”
• “Pak Ali ini luar biasa hitung-hitungannya. Perusahaan
memang mencari untung. Tapi kalau apa itu skenario,
saya beda pendapat, lho. Ijin, boleh saya ceritakan?
• Bagaimana bu Lina?
• Begini..
Ayo, ajak orang bicara vaksin
Agar orang bicara
• Buka dengan pertanyaan singkat yang
mudah dijawab
• Udah dengar tentang vaksin COVID?
• Tanya untuk pahami lebih lanjut
• Apa yang ibu/ bapak dengar?
• Mirroring – sebut kata kunci
• Dengarkan aktif. Perhatikan concern/ topik
utama? Se(mahal) apa? (Bahaya)nya
bagaimana?
Agar orang bicara
• Pada orang dengan sikap negatif,
tanya hal-hal lainnya saja. Yang
penting mudah dijawab.
• Yang penting dia bicara dulu. Kita
mendengarkan dan pagar pelan-
pelan terbuka.
Berkomunikasi untuk lawan
hoaks
Antisipasi: DAK
“Serang duluan” Pertanyakan
2. Hari ini bilangnya
bersedia anaknya
diimunisasi. Besoknya
berubah, tidak
datang. Bagaimana
ini?
Komunikasi-nya harus
yang memvaksin
(membangun
kekebalan terhadap
hoaks, ajakan menolak
vaksin, dan lainnya).
Memvaksin dengan…
• Beri tahu akan ada serangan yang
membuat mereka ragu dan cara
mematahkan argumennya
• Bangun kerangka berpikir. Kalau tidak
masuk dalam kerangka, berarti harus
disikapi hati-hati
• Bantu warga memahami dan menghapal
• Berikan pertanyaan-pertanyaan kritis
untuk mempereteli informasi salah
• Beri tahu sumber-sumber serangan dan
runtuhkan kredibilitasnya
• Lokalisir sumber-sumber terpercaya
Orang bertanya adalah
kesempatan emas
Orang bertanya
• Jangan pernah dicuekin
• Kesempatan membangun
kepercayaan
• Kesempatan membangun
hubungan
• Kesempatan mengantar
perubahan perilaku
Pertanyaan – Paraphrase – Apresiasi - Respon
“Dok Basra, ini saya dari dengar-dengar saja. Apa betul vaksin
COVID bisa membuat kita jadi lemah?”

“Oo, pak Doni tanya apa Vaksin COVID bisa buat kita jadi
lemah ya?”

“Betul, Dok Basra”

“Pasti Pak Doni ini rajin mengikuti perkembangan informasi


tentang COVID..”

“Iya, dok Basra. Penyakit baru kan soalnya”

“Jadi begini, Pak Doni …...”


Pesan yang Imajinatif
Informasi yang benar
• Vaksin merangsang sistem
kekebalan dalam tubuh
orang tersebut untuk
melawan antigen, sehingga
apabila antigen tesebut
menginfeksi kembali, reaksi
imunitas reaksi imunitas
yang lebih kuat akan
timbul.
•Kemampuan
berpikir orang
berbeda. Awam
sulit memahami.
Pesan Imajinatif

• Bisa dibayangkan
• Lebih mudah
dipahami
• Dirasakan
• Lebih memotivasi
Cerita – perumpamaan – dan lain-lain
• Sel darah merah itu truk-truk
pengangkut oksigen. Kalau sel
darah merahnya sedikit, artinya
truknya sedikit. Oksigen yang
terangkut pun sedikit. Cepat
lelah, lesu, letih, lunglai kitanya.
• Mobil butuh bensin sebagai
sumber tenaga. Tubuh butuh
nasi, ubi, sagu, kentang atau
jagung untuk sumber tenaga.
Dalam tubuh anak ada pendekar-pendekar tanah air
yang menjaga anak dari serangan para penjajah
(kuman) yang ingin merusak/ membuat sakit tubuh
anak. Pendekar-pendekar ini hanya bisa bisa
membunuh penjajah yang sudah dikenal jurus-
jurusnya. Kalau penjajah baru, pendekar-pendekar
tanah air bisa kalah. Karena itu, butuh imunisasi yang
menyediakan lawan berlatih bagi para pendekar tanah
air (penjajah atau kuman yang lemah). Kalau sudah
hapal jurus-jurus lawan, maka nanti saat ada penjajah
datang, mudah ditumpas.
Belajar dengan lagu
Lagu itu…
• Membantu hafal
• Menerima tanpa disadari
• (padahal tadinya tak suka)
• ….
• ….

Syaratnya: enak dan mudah


dinyanyikan oleh warga
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit
  Lagu
Pertama makanannya, harus seimbang
Kedua kebersihan, jauhkan dari kuman • Irama Ampar-Ampar Pisang
  • Nyanyi sama-sama lalu bahas
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit • Imunisasi sebagai salah satu
  cara jaga anak jangan sakit
Ketiga diperiksa, secara teratur
Agar ketahuan, kalau ada yang ngawur
 
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit
 
Terakhir tuubuhnya, harus cukup kebal
Agar bisa matikan, kuman-kuman bebal
 
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit
Lagu untuk komunikasi perubahan perilaku
• Mudah dinyanyikan bersama
dengan 1x contoh
• Pola irama berulang-ulang singkat
• Adaptasi dari lagu yang sudah
dikenal luas
• Dicoba dulu dengn orang lain
untuk memastikan kemudahan
dinyanyikan bersama
Nyapa Vaksin
Bang vaksinnya jangan lupa untuk dipesan
Bang vaksinnya jangan lupa untuk dipesan

Vaksin penting untuk menjaga


Ibu bapak dan juga abang
Dari serangan virus corona

Saya nyapa bukan menantang


Jangan marah si abang sayang
Agar selamat
Kita semua
Mengunci KOMITMEN
Kunci Komitmen (halus)
• Partisipan ulangi pesan
kunci
• Menyangsikan untuk
meneguhkan
• Merinci untuk
membayangkan
• Bukan Anda komit terhadap
apa yang orang lain Tanya: Jadi imunisasi
sampaikan. Tetapi Anda untuk…….?
komit terhadap apa yang
Anda sampaikan sendiri Angkat tantangan:
• Kalau sudah disangsikan Bener ini mau
tapi masih tetap mau imunisasi, nanti kalau
melakukan, maka lebih tetangga bilang ini itu
teguh jadi ragu?

• Kalau bisa dibayangkan


bagaimana kejadiannya Projeksikan:
nanti, maka lebih dekat ke Rencananya kapan?
perubahan perilaku Di mana?
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai