Anda di halaman 1dari 19

Bahasa Indonesia Karya Tulis Ilmiah

Hj.Libriyanti Kurnia, Spd.,M.Pd

KELOMPOK 6
Bunga Permatasari 1932311001
Eneng azizaturrahmy 1932311007
Windri Yani 1932311008
Ratu Rahmawati 1932311026
Putri Exa Lorenza 1932311034
M.Taufik Iskandar 1932311014
01
Jenis Penulisan
Kata
1. Kata Dasar
Kata dasar merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki maknakata tersebut
belum mengalami penambahan atau perubahan bentuk yang mengakibatkan
perubahan makna.

Contohnya :

1) Andai dia tahu 4) Apa maksud dari semua ini?

2) Kalimat ini tidak aku mengerti 5) Kaca itu penuh debu

3) Buku itu sangat tebal


2. Kata Berimbuhan
Imbuhan atau biasa juga disebut dengan afiks adalah suatu bentuk penambahan pada
suatu kata. Imbuhan bisa terdapat di awal (awalan), di akhir (akhiran), di tengah (sisipan),
atau bahkan gabungan dari awalan, akhiran, dan sisipan pada suatu kata.

Contohnya:
1) Kata Berimbuhan Awalan (Prefiks)

• Bermain futsal setelah selesai mata kuliah.

• Api telah membakar rumah itu hingga hangus.

• Ibu sedang menanak nasi.Hari ini, para petani akan kembali menanam padi.

• Perilaku Andi kini telah berubah.Akhir-akhir ini, kucing kami sering sekali mengeong.

• Sedari tadi, dia terus saja menangis.


Lanjutan..

2) Kata Berimbuhan Akhiran (Sufiks) 3) Kata Berimbuhan Awalan-Akhiran


(Konfiks)
• Walaupun kalah, kami tidak merasa
kecewa. • Aku sudah lelah menasehatimu.

• Sudah dua tahun indekos ini aku • Penghasilan dari usaha kami terbilang
singgahi. lumayan.

• Tempat wisata ini sudah sering aku • Aku baru menyadari bahwa kini dia telah
sambangi. berubah.

• Sudahlah, tak usah kau ungkit lagi • Saya tidak dapat memahami jalan
masalah itu! pikiran Anda.

• Keputusan ini sudah terlanjur aku • Sejak tadi pagi, dia masih menangisi
lakukan. anaknya yang telah meninggal.
Lanjutan..

4) Kata Berimbuhan Sisipan (Infiks)

• Kinerja Pak Anton sangat memuaskan. (kata dasar: kerja, imbuhan sisipan -in-)

• Mobil itu melaju dengan kencang. (kata dasar: laju, imbuhan sisipan: -el-).

• Kakek sangat pandai meniup seruling. (kata dasar: suling, imbuhan sisipan: -er-).

• Sejak dahulu, aku sudah mengenal tingkah lakunya. (kata dasar: dulu, imbuhan
sisipan: -ah-)

• Jemari penari itu begitu lentik saat menari. (kata dasar: jari, imbuhan sisipan: -em-).
3. Kata Partikel
Kata partikel adalah kata tambahan yang diletakkan dibelakang kata dasar, tujuannya
untuk memperjelas maksud kata dasar. Adapun kata-kata partikel yang diletakkan
dibelakang adalah –lah, -kah, dan -pun. Penulisan partikel ini ditulis serangkai dengan
kata yang dtuliskannya.

Contoh :

1) Kata Partikel “-pun” 

• Aku pun akan turut serta dalam kegiatan bakti sosial ini.

• Jangankan berlari, berjalan pun Romi sudah kelelahan.

• Bukan hanya hewan dan manusia, tumbuhan pun butuh nutrisi untuk tumbuh dan
berkembang.

• Kondisi lingkungan yang bersih dari sampah pun belum menjadi terbebas 100% dari
ancaman penyakit DBD.
Lanjutan..
Contoh :

2) Kata Partikel “-kah”  3) Kata Partikel “-lah” 

• Siapakah sebenarnya yang meneror • Bertahanlah atas semua ujian yang Allah
keluarga kita selama ini? SWT berikan kepadamu.

• Akankah kita bisa mewujudkan cita-cita • Negaralah yang seharusnya


ayah dan ibu? bertanggungjawab atas nasib anak-anak
terlantar.
• Kemanakah lagi kita harus mencari
keberadaan nenek? • Menurut keterangan warga, Alexlah yang
terlebih dahulu memukul Andre.
• Mungkinkah ayah akan memaafkan
kakak setelah apa yang ia perbuat? • Bagi ayah, si bungsulah yang beliau
harapkan menjadi kebanggaan keluarga.
• Salahkah bila kita hanya berusaha tanpa
disertai doa? • Berikanlah perhatianmu kepada orang
tua selama mereka masih ada.
4. Penggalan Kata
Contoh :

1) pemenggalan kata dasar

• Semua siswa-siswi SMAN 77 telah masuk ke kelas masing-masing setelah bel


seko-lah dibunyikan.

• Andi tidak dapat bersekolah hari ini karena sedang dirawat di ru-mah sakit akibat
penyakit tipus yang dideritanya.

• Kemarin, aku melihat dia sedang berjalan-jalan sendiri di ta-man kota pada sore
hari.

• Sesampainya aku di sana, aku langsung disambut oleh keindahan pantai berpasir
putih yang ba-nyak ditumbuhi pohon kelapa berbuah hijau di sekitarnya.

• Pesta pernikahan keduanya akan dilangsungkan pada hari Ming-gu yang akan
datang,
Lanjutan..

2) pemenggalan kata turunan

• Semalam, aku melihatnya tengah me-nagis sendirian di bangku taman.

• Aku merasa ada yang sesuatu yang ber-beda dari dirinya yang sekarang.

• Aku masih penasaran mengapa dia bisa me-lakukan tindak kriminal tersebut.

• Untuk masalah itu, aku masih belum bisa me-mutuskannya dalam waktu dekat.

• Dia dikenal sebagai orang yang selalu menolong orang lain tanpa me-lihat status sosial
orang yang ditolong tersebut.
5. Kata Depan
Perbedaan kata depan dan kata gabungan adalah cara penulisan katanya. Untuk kata
depan, imbuhan di, ke, dari, untuk, demi, dituliskan secara terpisah dengan kata
dasarnya.

Contoh :

• Dia tidak masuk ke sekolah selama berhari-hari karena

• Kita mulai kerja bakti dari ujung jalan ini

• Di pasar banyak orang yang berjualan

• Pupuk dikirim untuk petani

• Saya berjuang demi kebenaran dan keadilan


6. Kata Gabungan
Gabungan kata merupakan penggabungan antara dua kata yang membentuk suatu
kata dan makna yang baru.

Contoh :

• Artis ternama di Indonesia dikabarkan telah Nikah siri dengan seorang atlet

• Para penonton bertepuk tangan setelah gol tersebut tercipta.

• Tolong garis bawahi salah satu jawaban yang benar

• Bisa dibilang kalau benda tersebut merupakan benda yang multifungsi

• Kau harus pertanggungjawabkan semua kesalahan mu nanti


7. Kata Ulang
Beberapa kata ada yang harus dituliskan secara berulang untuk mencapai maksud
yang sebenarnya. Kata ulang seperti ini harus disambung dengan strip (-) untuk
menuliskannya.

Contoh :

1) Kata ulang sebagian

• Dedaunan di pohon itu muali berguguran

• Orang itu adalah musuh bebuyutan kami

• Mereka adalah tetangga sebelah kami

• Di jalan ini banyak bebatuan yang terjal

• Para tetua desa sedang berkumpul di masjid


Lanjutan..

2) Kata Ulang Utuh

• Anak-anak itu sedang asyik bermain di taman

• Bunga-bunga di taman terlihat lebih inda saat musim semi

• Orang-orang tengah berkumpul di suatu tempat yang tak jauh dari sini

• Bima mengajak teman-temannya untuk makan bersama.

• Banya buku-buku yang bagus di grandmedia


8. Kata Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.

Contoh :

• Ir. Seokarno (Ir : Insinyur)

• Dr. Bakrie (Dr : Dokter)

• M.Ikom (Magister Ilmu Komunikasi)

• S.Kep.Ns (Sarjana Keperawatan Berprofesi)

• S.K.M. (sarjana kesehatan masyarakat)


Lanjutan..

Akronim adalah Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda
titik.

Contoh :

• ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)

• SIM (Surat Izin Mengemudi)

• DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)

• Akabri (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)

• Kowani (Kongres Wanita Indonesia).


02
Mejelaskan Kata Ganti
( Ku-Kau-Mu dan Nya)
Kata ganti (Pronomina) adalah kata yang berfungsi menggantikan orang,
benda, ataupun sesuatu yang dibendakan. Salah satu tujuannya adalah untuk
membuat kalimat lebih efektif. Ada 6 jenis kata ganti, salah satunya adalah
kata ganti kepemilikan. Kata ganti kepemilikan (pronomina posesiva) adalah
kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan atau kepunyaan.
Tetapi, ternyata penulisan kata ganti pun ada aturannya. Bagaimana
aturannya? Di bawah ini, tentang penulisan kata ganti : ku, kau, mu, dan nya
berdasarkan EYD.
Contoh :

● Tujuannya untuk mendirikan rumah sakit bagi anak yatim sungguh


mulia.
● Semua yang kulakukan adalah wasiat terakhir orang tuanya.
● Apakah sudah kauputuskan akan tinggal di daerah mana setelah
menikah nanti?
● Apa saja yang kautahu tentang calon suamimu itu?
● Dosaku bukanlah tanggung jawab orang lain

Anda mungkin juga menyukai