Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta
bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh
kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun perkembangan janin terhambat
saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan penyumbang
tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta kematian neonatal,
prematur dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia
terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per
tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga
17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.
Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan
kematian, kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan akibat dari kondisi kesehatan
ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan yang tidak adekuat, penanganan
selama persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, serta perawatan neonatal yang
tidak adekuat. Bila ibu meninggal saat melahirkan, kesempatan hidup yang dimiliki
bayinya menjadi semakin kecil. Kematian neonatal tidak dapat diturunkan secara
bermakna tanpa dukungan upaya menurunkan kematian ibu dan meningkatkan
kesehatan ibu. Perawatan antenatal dan pertolongan persalinan sesuai standar, harus
disertai dengan perawatan neonatal yang adekuat dan upaya-upaya untuk
menurunkan kematian bayi akibat bayi berat lahir rendah, infeksi pasca lahir
(seperti tetanus neonatorum, sepsis), hipotermia dan asfiksia. Sebagian besar
kematian neonatal yang terjadi pasca lahir disebabkan oleh penyakit – penyakit
yang dapat dicegah dan diobati dengan biaya yang tidak mahal, mudah dilakukan,
bisa dikerjakan dan efektif.
Intervensi yang efektif masih sangat terbatas akibat terbatasnya jumlah fasilitas dan
tenaga yang terampil. Akibatnya angka morbiditas dan mortalitas bayi BBLR
menjadi tinggi. Perawatan dengan metode kanguru (PMK) merupakan salah satu
cara yang sederhana dan terbukti efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan
dasar bayi, antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Perawatan Metode Kanguru?
2. Apa sajakah manfaat dari Perawatan Metode Kanguru?
3. Apa saja tahap yang dilakukan dalam melaksanakan Pearawan Metode Kanguru?
4. Bagaimanakah kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana perencanaan penyuluhan pendidikan
kesehatan perawatan BBLR dengan metode kangguru
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian, prinsip, tujuan, keuntungan, langkah-langkah,
pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru.
b. Memahami kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kangaroo Mother Care


Pengertian Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode
Kangguru (PMK) adalah kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus
serta dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannnya adalah agar bayi
kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau bayio telah stabil. KMC
dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat
di rawat dengan KMC meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI peras dengan
menggunakan salah satu alternatif pemberian minum.
Meski namanya kanguru, metode ini bukan berasal dari Australia, metode
ini meniru perilaku binatang asal Australia yang menyimpan anaknya di kantung
perutnya, sehingga diperoleh suhu optimal bagi kehidupan bayi. Metode ini asalnya
bukan dari Australia melainkan dikembangkan di Kolombia.
B. Prinsip Perawatan Metode Kangguru
Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam
inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang
mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal
(36,5oC- 37,5oC). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi
dengan secara terus-menerus.Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang
keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil (36,5oC- 37,5oC) dan mampu
menyusui dengan baik. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan
minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 37oC, dan bayi bisa menyusui dengan baik.
C. Tujuan metode kanguru
Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan
mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal. Suhu optimal ini diperoleh dengan
kontak langsung secara terus menerus.
D. Manfaat Perawatan Metode Kangguru
Beberapa penelitian menyebutkan metode ini memberikan manfaat yang dapat
dirasakan langsung oleh bayi dan ibu :
a. Untuk meningkatkan Berat Badan terutama pada BBLR
b. Menjaga kehangatan, agar suhu tubuh bayi tetap normal. Suhu optimal didapat
lewat kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin contact). Suhu ibu
merupakan sumber panas yang efisien dan murah.
c. Mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui
sehingga Inisiasi Menyusu Dini juga akan cepat tercapai dalam tahap metode ini
dan apabila ASI sudah keluar manfaat ekonomis juga akan dirasakan. Ibu selain
mudah, praktis dan murah dapat meyusui bayinya, tidak perlu juga membeli susu
formula yang harganya cukup mahal
d. Menjalin ikatan batin antara ibu dan bayi.
Metode ini tentunya akan lebih mendekatkan ikatan batin ibu dan si bayi, karena
apabila bayi berada di inkubator, tentunya hubungan bayi dan ibu akan ”terbatas”.
Dengan metode KMC ini akan diketahui pengaruh kontak langsung ibu-bayi :
ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti skin to skin
contact. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh
ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam
rahim. Bayi dapat merasakan sentuhan lembut ibu, ungkapan rasa sayang dan
perhatian seorang ibu. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu, menurut
penelitian, menunjukkan kenaikan berat badan yang cepat dari pada jika si bayi
jarang disentuh.
e. Perlindungan dari infeksi
f. Mengurangi lama menangis pada bayi
g. Dapat mengurangi biaya rumah sakit.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ikubator di rumah sakit yang cukup mahal,
sehingga dengan menggunakan asuhan metode kangguru dapat mengurangi biaya
rumah sakit
h. Metode bisa dilakukan oleh anggota keluarga lain, jika ibu perlu istirahat,
termasuk ayah, saudara,atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan
, bayi diberi pakaian hangat atau topi, dan diletakkan di box bayi dalam ruangan
yang hangat.
E. Kekurangan Perawatan Metode Kangguru
Adapun salah satu kekurangan dari asuhan metode kangguru yaitu, Waktu ibu
cenderung lebih banyak digunakan untuk metode ini, sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas lain yang lebih berat(sangat aktif).
F. Kriteria bayi untuk metode kanguru
Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru menurut Suriviana adalah
· Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
· Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
· Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.
· Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.
· Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan
G. Langkah-langkah metode kanguru.
a. Persiapan pelaksanaan metode kanguru
1) Persiapan ibu
a) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3 kali
sehari.
b) Membesihkan kuku dan tangan
c) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
d) Selama pelaksanaan metode kanguru ibu tidak memakai BH
e) Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain
f) Memakai kain baju yang dapat diregangkan
2) Persiapan bayi
a) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat
b) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan metode
ini.
b. Bila metode kanguru dilakukan dengan baju kanguru
1) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
2) Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
3) Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
4) Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah
5) Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.
6) Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas berada dibawah telinga
bayi
7) Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti
berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
8) Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
c. Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang.
1) Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
2) Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
3) Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
4) Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah
5) Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.
6) Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat sedemikian untuk
menjaga tubuh bayi.
7) Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti
berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
8) Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode kanguru.
1) Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan bantal di
belakang punggung ibu.
2) Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga yang
lain.
3) Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, pisisi bayi,
pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi
H. Waktu Pelaksanaan Metode Kanguru
a. Segera setelah lahir
b. Sangat awal, setelah 10-15 menit
c. Awal, setelah umur 24 jam
d. Menengah, setelah 7 hari perawatan
e. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2
f. Setelah keluar dari perawatan incubator
I. Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru
a. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50 C)
b. Kenaikan berat badan stabil
c. Produksi ASI adekuat
d. Bayi tumbuh dan berkembang optimal
e. Bayi dapat menetek kuat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator
dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara
yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya
kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi
bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari
hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi,
stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi,
penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya
hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
B. Saran
Perawatan Metode Kangguru ini dapat digunakan lebih efektif bagi tenaga
kesehatan untuk membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara
lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi pada bayi BBLR.
DAFTAR PUSTAKA

Hanani. 2011. Kangaroo Mother


Care.http://sihhanani.blogspot.co.id/2011/11/kangaroo-mother-care.html diakses :
10 oktober 2015.
Kholipah, S & Tri Iin. 2014. Perawatan Metode Kangguru Perencanaan
Penyuluhan Pendidikan Kesehatan tentang perawatan
BBLR .http://ncembidan.blogspot.co.id/2014/02/askeb-v-perawatan-metode-
kanguru.htmldiakses : 10 0ktober 2015.
Rahmayanti. 2011. Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru Pada Ibu Yang
Memiliki BBLR di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta Tahun
2011 . http://lib.ui.ac.id/ diakses : 10 oktober 2015.
MAKALAH

KESPRO METODE KANGGURU

DISUSUN OLEH :

ANGGOTA :

M. Dimas Aryo

Eneng Azizaturrahmy

Erna Karwati

Friska Amelia

Puspita Devi Oktaviani

Yanti Febrianti

TAHUN AJARAN 2018/2019

SMK DHARMA KUSUMA CIANJUR

Anda mungkin juga menyukai