jujur, tetapi raja tersebut berusia lanjut. Sang raja memilki banyak anak, tetapi mereka
tidak memilki mental jujur. Sehingga sang raja memikirkan siapa pengganti dirinya.
Akhirnya sang raja memutuskan untuk bertanya kepada sang penasihat. Sang
penasihat puny ide. Ide tersebut, yaitu dengan mengumpulkan para pemuda untuk ikut
sayembara. Sayembara tersebut, yaitu dengan membagikan biji-biji bunga kepada para
pemuda, kemudian biji-biji tersebut dibawa pulang dan dirawat, sehingga muncul
bunga. Bagi yang tumbuh dan berbunga bagus, maka kelak pemuda tersebut akan
menjadi raja. Pada hari yang ditentukan, hasil dari biji-biji mereka dikumpulkan dan
dicek satu- satu persatu. Pada suatu hari yang ditunggu-tunggu, tibalah saatnya untuk
dilakukan penilaian dan semua pemuda berkumpul di alaun-alun kerajaan. Pada saat
itu, ada seorang pemuda yang enggan untuk datang ke alun-alun, karena dia takut
ditertawakan oleh pemuda lain, karena biji yang dia tanam tidak berbunga. Kareana
desakan ibunya, untuk menyerahkan apa adanya, maka pemuda itu pergi ke alun-
alaun. Saat pemuda itu berjalan, banyak sekali pemuda yang menertawakan, karena
mereka berfikir bawwa merawat biji saja tidak bisa, apalagi mengurus kerajaan. Pada
saat yang ditunggu-tunggu, akhirnya raja naik ke mimbar dan melihat seorang pemuda
yang menunduk dengan vas bunga yang tak tumbuh. Sang raja memanggil pemuda
tersebut, untuk naik mimbar. Dan sang raja berkata” Inilah calon pengganti saya.” Para
pemuda keheranan,karena pemuda tersebut tidak berhasil. Sang raja akhirnya
menjelaskan bahwa biji-biji yang telah diberikan tersebut sebenarnya adalah biji mati
dan tidak mungkin tumbuh. Dan pemuda yang tidak jujur malu, karena mereka
kebanyakan membeli bunga yang sudah tumbuh dan bagus dari pasar tanpa melalui
proses perawatan.
Manfaat dari cerita diatas, yaitu,
1. adalah adanya kesadaran dari dalam diri mereka untuk bertindak jujur.
2. Cerita tersebut bisa dijadikan sebagai reminder ( Pengingat ) dalam jiwa mereka saat
mereka melakukan tindakan yang tidak jujur, seperti mencontek.
Berikut ini Cerita Lucu Motivasi Belajar untuk Anak SD. Kita tahu bahwa belajar tidak
akan pernah berhenti, sebab ilmu pengetahuan berkembang. Teknologi informasi juga
semakin canggih, agar kita bisa bertahan hidup tentu belajar harus sepanjang hayat.
Ada cerita lucu motivasi belajar, saya pernah mendengar suatu cerita lucu untuk anak
SD ini. Namun dibalik kelucuannya ada hikmah yang bisa kita ambil pelajarannya.
Waktu mendengarkan cerita ini, kami tertawa, karena lucunya. Tapi sekarang saya
berpikir, jangan-jangan, selama ini saya sering ditertawakan orang lain seperti saya
menertawakan tokoh yang ada dalam cerita ini. Bagaimana dengan Anda? Mungkin
orang lain pun suka menertawakan Anda.
Ada seorang bapak dari kampung. Bapak ini tidak bisa membaca, tetapi dia tertarik
dengan mendengarkan radio seperti tetangganya. Belum ada TV karena belum ada
listrik, sehingga radio menjadi primadona karena bisa dijalankan dengan baterai. Bapak
itu pun memutuskan untuk pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Dia bertanya
kepada tetangganya, dimana membeli radio dan radio yang seperti apa yang bagus.
Dia mendapatkan info tempat membeli radio dan cara memilih radio yang bagus. Kata
tetangganya, radio yang bagus adalah radio Sony. Dengan berbekal uang Rp 500.000
dan ongkos perjalanan, dia pun pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Setelah
berjalan, naik ojek, naik angkutan pedesaan, dan angkotan kota sambil tanya sana sini,
akhirnya dia sampai juga di tempat yang menjual barang elektronik, tentu saja salah
satunya radio.
Sesampainya di toko tersebut, bapak ini langsung bertanya kepada pelayan toko,
“Ada radio Sony mbak?”
Dengan ramahnya pelayan menjawab,
“Tentu saja ada. Silahkan pilih ada berbagai model.” sambil menunjukan rak yang berisi
khusus radio bermerk Sony.
Ternyata si bapak bingung mau memilih mana karena semua radio tampaknya bagus.
“Bapak mau yang mana?” tanya si pelayan.
“Saya bingung.” kata si bapak sambil terus memperhatikan sederetan radio.
“Oh, bapak mau membeli radio yang harga berapa?” tanya si pelayan tetap ramah.
“Saya punya uang Rp 500.000”. jawab si bapak.
“Oh begitu, mungkin bapak cocok dengan radio ini. Harga Rp500.000 kurang.”
“Ya sudah, saya beli yang itu. Betulkan ini radio Sony?”
“Betul pak, ini Radio Sony.”
Setelah transaksi selesai, si bapak pun pulang ke kampung dengan senangnya. Tetapi
keesokan harinya si bapak kembali lagi ke toko tersebut sambil marah-marah…
“Katanya ini Radio Sony, ternyata bukan. Kalian mau menipu saya?” katanya dengan
keras sambil menunjukan radionya.
Para pelayan takut, karena tampilan si bapak kayak seorang pendekar dengan baju
silatnya. Akhirnya pemilik toko tersebut menghampiri bapak tersebut.
“Ada yang bisa saya bantu pak.”
“Pelayan kamu menipu saya, katanya ini radio Sony, ternyata bukan!”
Pemilik toko bingung, sebab dia tahu kalau radio itu memang bermerk Sony.
“Betul pak, ini radio Sony.” kata pemilik toko berusaha menjelaskan.
“Bukan! Saat saya nyalakan radio, radio ini berbunyi: ‘Inilah radio Republik Indonesia.’
Kalian menipu saya, sebab ini bukan radio Sony, tetapi radio republik Indonesia!”
Bagaimana kelanjutan kisah ini? Silahkan lanjutkan sendiri.
Sumber : http://www.motivasi-islami.com/jangan-pernah-berhenti-belajar-atau/
Hikmahnya adalah, Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah
kadaluarsa atau bahkan salah kaprah. Belajarlah pula untuk mendengarkan orang lain,
Kita terus meyakini apa yang kita tahu sehingga semua perilaku kita didasari oleh
keyakinan tersebut. Barangkali, benar menurut kita, karena sebatas itulah ilmu kita.
Tetapi belum tentu menurut orang lain. Bisa saja, saat kita berdebat dan merasa pintar,
padahal di belakang kita, lawan debat kita malah menertawakan kita. Belajarlah sampai
akhir hayat. Demikian Cerita Lucu Motivasi Belajar untuk Anak SD
Semangat Laba-Laba : Kegigihan, Ketabahan, dan Usaha
yang Konsisten
6 Oktober 2009 pukul 10.26
Dikisahkan, di sudut atap sebuah rumah yang sudah tua, tampak seekor laba-laba yang setiap hari bekerja
membuat sarangnya dengan giat dan rajin.
Suatu hari, hujan turun dengan derasnya dan angin bertiup sangat kencang. Rumah tua itu bocor di sana-sini
dan sarang laba-laba pun rusak terkena bocoran air serta hempasan angin. Tembok menjadi basah dan licin.
Tampak si laba-laba dengan susah payah berusaha merayap naik. Tetapi karena tembok licin, laba-laba pun
terjatuh. Ia terus bersusah payah untuk merayap naik, tetapi jatuh dan jatuh lagi. Begitu terus berulang-ulang.
Tetapi, laba-laba itu ternyata tetap berusaha merayap naik dengan kegigihan yang luar biasa.
Rumah tua itu dihuni oleh tiga orang kakak beradik yang masih muda usianya. Saat kejadian itu berlangsung,
kebetulan mereka bertiga sedang menyaksikan tingkah laku si laba-laba tadi. Dan berikut adalah komentar-
komentar mereka:
Si sulung dengan menghela napas berkata: "Nasibku sama dengan laba-laba itu. Meskipun aku telah berusaha
dengan susah payah dan terus menerus, tetapi tetap saja hasilnya nol. Sia-sia belaka! Memang beginilah
nasibku. Meskipun telah berusaha sekuat apa pun percuma saja. Tidak bisa berubah !”
Pemuda kedua dengan santai berkomentar: "Laba-laba itu bodoh sekali ! Kenapa tidak mencari jalan yang
kering dengan memutar kemudian merayap naik ? Aku tidak akan sebodoh dia. Kelak bila ada kesulitan, aku
akan mencari jalan pintas. Aku pasti memakai otak mencari akal untuk menghindari kesulitan. Tidak perlu
bersusah payah menghadapinya.”
Lain lagi pendapat si bungsu. Melihat kegigihan laba-laba tadi, hatinya sangat tergugah. Beginilah
komentarnya: "Laba-laba itu begitu kecil, tetapi memiliki semangat pantang menyerah yang luar
biasa ! Dalam hal ketabahan dan keuletan, aku harus belajar dari semangat laba-laba itu. Dengan
mencontoh semangat juang seperti itu, suatu hari aku pasti bisa meraih kesuksesan !”
Cerita laba-laba di atas sungguh inspiratif sekali. Sudut pandang yang berbeda dalam melihat sebuah persoalan
yang terjadi akan melahirkan penanganan yang berbeda. Dan cara penanganan yang berbeda tentunya akan
mendatangkan hasil yang berbeda pula.
Cara pandang sulung memperlihatkan sosok yang tanpa motivasi, tanpa target hidup yang pasti, pasrah, mudah
putus asa, dan bergantung pada apa yang disebutnya "nasib”. Inilah perspektif yang paling menghambat
langkah seseorang untuk meraih keberhasilan. Jika kita menganut sudut pandang seperti ini, dijamin
keberhasilan akan jauh dari jangkauan kita.
Sebaliknya, perspektif pemuda kedua menunjukkan tanda-tanda sebuah pribadi yang oportunis dan sangat
pragmatis. Dalam menghadapi setiap persoalan, pilihan yang ditempuhnya adalah menghindari atau lari dari
persoalan tersebut. Jika toh harus dihadapinya, maka ditempuhlah jalan-jalan pintas dengan menghalalkan
segala cara, asalkan tujuannya tercapai. Bukannya mencari pemecahan dengan kreativitas dan kecerdasan,
tetapi lebih menggunakan cara-cara yang tidak benar, mengelabui, curang, melanggar etika, dan mengabaikan
hak-hak orang lain. Jika setiap kali menemui rintangan dan kita bersikap demikian. Maka bisa dipastikan
mental kita akan menjadi lemah, rapuh, dan besar kemungkinan menjadi manusia "raja tega” yang negatif.
Sesungguhnya, kualitas kematangan mental seseorang dibangun dari fondasi banyaknya hambatan,
masalah, kelemahan, dan problem kesulitan yang mampu diatasi.
Dan jelas sekali, dengan bekal kegigihan, ketabahan, dan usaha yang konsisten, kesuksesan yang kita
peroleh pasti berkualitas dan membanggakan, membahagiakan !.
Kelinci Sakti
Sumber : forwarded email > maya
Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai,
Tiba tiba datang seekor rubah jantan besar yang
hendak memangsanya.
Lalu kelinci itu berkata : “Kalau memang kamu
berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang
kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang
menang, dan saya yakin saya akan menang.”
Sang Rubah jantan merasa tertantang, “Dimanapun
jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?”
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Sepuluh
menit kemudian sang kelinci keluar sambil
menggenggam Setangkai paha rubah dan melahapnya
dengan nikmat. Sang Kelinci kembali bersantai,
sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai.
Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang
hendak memangsanya.
Lalu kelinci berkata : “Kalau memang kamu berani,
hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang
kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya
yakin saya akan menang.”
Sang serigala merasa tertantang, ” Dimanapun jadi,
Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?”
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Lima
belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil
menggenggam Setangkai paha serigala dan melahapnya
dengan nikmat. Sang kelinci kembali bersantai,
Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri
diatas pasir.
Tiba tiba datang se-ekor beruang besar yang hendak
memangsanya.
Lalu kelinci berkata :” Kalau memang kamu berani,
hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,Yang
kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya
yakin saya akan menang.
“Sang Beruang merasa tertantang, ” Dimanapun jadi,
Masa sih kelinci bisa menang melawan aku ?”
Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Tiga
puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil
menggenggam Setangkai paha Beruang dan melahapnya
dengan nikmat. Pohon kelapa melambai lambai,
Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu
bersantai, Sang Kelinci melongok kedalam lubang
kelinci, sambil melambai
“Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan !!”