0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan32 halaman
Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk kader RBM tentang deteksi dini penyandang disabilitas. Termasuk cara mendeteksi gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, gerak, indra perasa, tingkah laku, kejang, dan belajar melalui serangkaian tes sederhana. Kader diminta untuk menemukan keluarga dengan potensi disabilitas dan merujuk mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan.
Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk kader RBM tentang deteksi dini penyandang disabilitas. Termasuk cara mendeteksi gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, gerak, indra perasa, tingkah laku, kejang, dan belajar melalui serangkaian tes sederhana. Kader diminta untuk menemukan keluarga dengan potensi disabilitas dan merujuk mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan.
Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk kader RBM tentang deteksi dini penyandang disabilitas. Termasuk cara mendeteksi gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, gerak, indra perasa, tingkah laku, kejang, dan belajar melalui serangkaian tes sederhana. Kader diminta untuk menemukan keluarga dengan potensi disabilitas dan merujuk mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan.
PEDOMAN UNTUK KADER RBM Siapa yang disebut Penyandang Disabilitas ? Adalah orang yang mengalami gangguan yg tidak terdapat pada orang lain. Misalnya sebagian orang mengalami : • Gangguan penglihatan • Gangguan pendengaran • Gangguan bicara • Gangguan gerak • Gangguan tingkah laku • Gangguan indra perasa • Gangguan lain-lain Kegiatan yg perlu dikerjakan seseorang tergantung pada umur, jenis kelamin, kebudayaan dan lingkungan sosial. Seperti ; 1. Makan dan minum 11.Mengerti yang dikatakan orang 2. Mandi dan mencuci 12.Mengutarakan pikiran, kebutuhan dan perasaan 3. Menggosok gigi 13.Membaca, menulis dan berhitung 4. Pergi ke jamban 14.Mengikuti kegiatan keluarga 5. Berpakaian 15.Mengerjakan pekerjaan rumah tangga 6. Menyisir rambut 16.Berkeluarga 7. Bergerak disekitar rumah 17.Menetek 8. Bergerak disekitar 18.Mengikuti kegiatan masyarakat kampung 9. Bermain 19.Mencari nafkah 10.Bersekolah 20.Menggunakan uang 21.Menggunakan angkutan umum Deteksi Dini
Tugas kader adalah
menemukan keluarga dan melakukan diteksi dini terhadap penyandang disabilitas diwilayah binaannya. Deteksi Gangguan Penglihatan Tes Penglihatan untuk Anak usia 3 bln – 3 th • Anak dipangku ibunya dan peganglah lilin atau benda yg menyala dengan jarak 30-50 cm didepan anak. Gerakan kesamping kanan dan kiri kemudian keatas dan kebawah. • Amati apakah mata anak mengikuti gerakan lilin ? • Jika jawaban “ya” maka mata anak tidak mengalami ganguan. • Jika jawaban “tidak” maka ulangi tes ini 3 x. • Bila Anda yakin mata Anak tidak mengikuti gerakan lilin, kemungkinan mata anak mengalami gangguan penglihatan. Deteksi Gangguan Penglihatan Tes Penglihatan untuk usia 3 tahun keatas • Berdiri didepan pendis dengan jarak 3m, acungkan 3 jari dan minta kepada pendis untuk mengikuti gerakan yang sama. • Jika Pendis mengacungkan 3 jari, maka pendis tidak mengalami gangguan penglihatan. • Jika pendis tidak bisa mengikuti gerakan, ulangi tes ini 3 x. • Bila Pendis tidak memberikan jawabn yg benar, kemungkinan pendis mengalami gangguan penglihatan. Deteksi Gangguan Penglihatan Hal lain yang perlu dicari, jika penyandang disabilitas mengalami gangguan penglihatan : • Mata merah dan berair. • Mata abu abu pada daerah orang orangan mata. • Jika dijumpai hal tsb, rujuklah pendis ke puskesmas bersama keluarga. Deteksi Gangguan Pendengaran dan atau Bicara Tes untuk anak usia 6 bln. • Letakan bayi terlentang, duduklah disebelah atas bayi, sehingga bayi tidak melihat Anda. • Bertepuktanganlah dengan keras. • Apakah bayi kaget ? Mengedipkan mata ? Atau melonjak ? • Bila jawaban Anda “ya” maka bayi dapat mendengar. • Bila Jawaban “tidak” ulangi tes 3 x. • Bila bayi tidak tidak mendengar, kemungkinan bayi mengalami gangguan pendengaran. Deteksi Gangguan Pendengaran dan atau Bicara
Tes untuk anak usia 6 bln – 3th
• Buatlah kerincingan dari kaleng atau bambu yg diisi biji bijian. • Anak dipangku oleh ibunya. • Miintalah anggota keluarga yg lain duduk didepan pendis, sambil menarik perhatian pendis dengan bicara lembut kepada pendis. • Anda berdiri 2 langkah disamping pendis, dan 1 langkah mundur dibelakang pendis. Sehingga pendis tidak dapat melihat Anda. • Bunyikan kerincingan pada tempat Anda berdiri. • Apakah pendis menengok kearah bunyi? • Bila jawaban “ya” maka anak dapat mendengar. • Bila jawaban “tidak” ulangi tes ini 3x dengan berbagai arah. • Hati hati jangan membunyikan kerincingan diatas atau dibelakang kepala anak. • Ulangi tes ini ditelinga yg lain, ulangi beberapa hari lagi agar Anda yakin. • Bila anak tidak menengok kearah bunyi, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran. Deteksi Gangguan Pendengaran dan atau Bicara Tes untuk usia Anak lebih 3 th • Pendis duduk dilantai atau kursi, seluruh keluarga memperlihatkan benda benda seperti sendok, cangkir, bola, dan bunga. • Mintalah pendis untuk menyebutkan nama nama benda tersebut. • Orang seusianya bisa menjawab pertanyaan yang sederhana. • Bandingkan jawaban pendis dengan orang lain seusianya. Deteksi Gangguan Pendengaran dan atau Bicara • Dengan cara ini Anda mengetahui apakah Pendis mengalami gangguan pendengaran-bicara atau tidak. • Bila pendis tidak bisa menyebutkan nama benda, maka pendis mengalami gangguan bicara. • Kemungkinan pendis juga mengalami gangguan pendengaran. Deteksi Gangguan Pendengaran dan atau Bicara • Kemudian lakukan tes dibawah ini untuk mengetahui pendis apakah pendis mengalami gangguan pendengaran. • Suruhlah pendis duduk didepan Anda dg jarak 3m. Katakan kepada pendis bahwa Anda akan menyebutkan beberapa kata bilangan “satu, empat dan lima” • Mintalah pendis untuk mengulanginya atau menunjuk jari dengan jumlah yang sama. • Kemudian tutuplah mulut Anda dengan tangan, sebutkan angka dibawah 10. jangan rubah keras suara Anda pada saat menyebutkan angka. Deteksi Gangguan Pendengaran dan atau Bicara • Sebutkan angka dan suruh pendis • Bila Anda menemukan seseorang untuk mengulangi atau yang telinganya mengeluarkan menunjukan jari. cairan, kemudian lakukan tes untuk • Lakukan hal yang sama 2 x lagi. mengetahui apakah pendis • Bila Pendis tidak dapat mengalami gangguan pendengaran menyebutkan angka atau atau bicara. menunjukan jari dengan benar, • Bila pendis belum berobat, maka maka pendis mengalami anjurkan kepada keluarga untuk gangguan pendengaran. berobat ke puskesmas. • Tes lagi dg keraskan suara Anda, kemudian pendis dapat menyebutkan atau menunjukan jari dg benar, maka pendis mengalami gangguan pendengaran ringan. Deteksi Gangguan Gerak Tes Gangguan Gerak • Mintalah pendis untuk mengangkat kedua lengan melampaui kepala, kemudian menurunkannya dibelakang kepala dan terus ke pinggang belakang. Deteksi Gangguan Gerak • Letakkan cangkir didepan pendis, dan suruh pendis untuk mengangkatnya. • Letakkan benda benda kecil diatas lantai dan suruhlah pendis berjongkok dan mengambilnya. Deteksi Gangguan Gerak • Mintalah pendis untuk berjalan 10 meter, kemudian 100 meter. • Bila pendis dapat melakukan tes tersebut, dan merasa tidak ada yang nyeri. • Maka Anda dapat mengetahui bahwa pendis tidak mengalami gangguan gerak. • Bila pendis melakukan tes tersebut mengalami nyeri atau dengan gerakan perlahan sekali, maka pendis mengalami gangguan gerak. Deteksi Gangguan Indra Perasa • Paket pelatihan no 17 memberikan informasi gangguan indra perasa. • Ajukan pertanyaan kepada anggota keluarga. Apakah ada anggota keluarga yg mengalami gangguan indra perasa ditangan atau dikaki? • Apakah ada anggota keluarga yang sering cedera atau terbakar ditangan atau kaki? • Bila jawaban mengarah pada adanya gangguan indra perasa. • Maka lakukan tes berikut : Deteksi Gangguan Indra Perasa Tes gangguan Indra Perasa • Mula mula periksalah tangan Kemudian lakukan tes pada tubuh pendis, ambil potongan sedotan, bagian lainnya misalnya di kaki. kertas, bahan, daun atau pensil. Bila pendis mengalami gangguan • Suruh pendis memejamkan mata indra perasa, tanyakan apakah selama dilakukan tes. sudah memeriksakan • Sentuhlah tangan pendis dg kesehatannya ? salah satu benda diatas, dan Bila pendis belum memeriksakan mintalah pendis untuk kesehatannya maka kirimlah menunjukkan dibagian mana pendis ke puskesmas bersama sentuhan tersebut. keluarga. • Bila ia telah menjawab dengan benar maka berarti ia tidak mempunyai gangguan indra perasa Deteksi Gangguan Tingkah Laku • Paket pelatihan no 19 memberikan informasi. • Kecacatan ini umumnya dijumpai pada orang dewasa. Orang ini tumbuh dan berkembang seperti biasa sampai usia dewasa tingkah lakunya berubah. Bila pada anak ia telah bersekolah. Ajukan pertanyaan pada anggota keluarga : • Apakah ada anggota keluarga yang tingkah lakunya berubah seperti orang lain? • Apakah ada yg tidak mau berbicara pada siapapun? • Apakah ada yg bicaranya lebih dari sebelumnya? • Apakah ada yg marah atau tersinggung tanpa sebab yang jelas dan menakutkan orang lain? • Apakah ada yg mendengar suara atau melihat sesuatu yg tidak ada? • Apakah ada yg tidak lagi berpakaian dengan benar? • Apakah ada yg bergerak atau berbicara tidak seperti biasanya? Deteksi Gangguan Kejang • Paket pelatihan no 21 memberikan informasi • Pendis gangguan kejang sering cedera atau mengalami luka bakar pada waktu mendapat serangan kejang. • Bila Anda menemukan anggota keluarga yg banyak bekas lukanya maka tanyakan apakah ia mempunyai gangguan kejang ? • Tanyakan apakah sudah memeriksakan kesehatan? • Bila tidak maka kirimlah pendis didampingi keluarga ke puskesmas. Deteksi Gangguan Belajar • Paket pelatihan no 23 memberikan informasi • Pendis gangguan belajar tampak berbeda dg anak lain atau tidak berkembang seperti anak lainnya. • Kepalanya mungkin kecil. Ia mempunyai mata yg agak menonjol dan jarak ke bola mata berjauhan dan hidung pesek. Mulutnya kecil tapi lidah besar, karena itu mulut sering terbuka dan lidah menjulur keluar. Jari jari pendek dan kepala bagian belakang gepeng. • Anak gangguan belajar selalu lebih lambat memahami dan mengerjakan sesuatu bila dibandingkan anak lain seusianya. • Gangguan ini bisa didapat sejak lahir atau terjadi pada saat masih kecil. Deteksi Gangguan Belajar • Ajukan pertanyaan kepada anggota keluarga : • Apakah ada anak yg tidak dapat belajar mengerjakan sesuatu seperti yg biasa dikerjakan anak lain seusianya ? • Apakah ada anak yg lebih lambat dari anak lain dalam belajar duduk, berdiri, jalan, bercakap cakap, makan atau berpakaian ? Atau tidak dapat melakukan hal tersebut sama sekali ? • Apakah ada yg terbelakang, bodoh atau lambat bila dibandingkan anak lain seusianya? • Apakah ada orang dewasa yg tidak dapat melakukan pekerjaan yg dilakukan orang dewasa lainnya ? • Bila jawaban mengarah pada terdapatnya gangguan belajar maka ajaklah bicara, amati dan bandingkan dengan orang lain yg seusianya. • Bila Anda melakukan tes penglihatan, pendengaran dan gerakan Anda akan menjumpai bahwa pendis sukar memahami pertanyaan Anda atau lambat mengikuti gerakan yg Anda minta. Deteksi Gangguan Lainnya Pada saat mengunjungi keluarga Anda dapat menemukan kecacatan lain yang tidak disebutkan dalam paket pelatihan ini seperti kecacatan yg disebabkan gangguan : • Pernafasan • Nyeri dada atau penyakit jantung • Luka bakar • Penyakit kulit • Minuman keras • Minum obat terlarang • Kecacatan Ganda Kurang makan/gizi • Sebagian pendis mengalami • Kencing dan buang air besar gangguan lebih dari 1 macam • Kelainan bentuk binir atau mulut. gangguan gerak disertai gangguan • Bila Anda menjumpai kecacatan ini maka bicara dan belajar, maka catatlah catatlah kecacatan ini pada kotak kecacatan semua kecacatan pada formulir 1. lain “pada formulir 1. Formulir 1 untuk Keluarga Pendis • Formulir 1 berguna untuk mencatat hasil kunjungan Anda dalam rangka menemukan pendis. • Isilah nomor keluarga, nama kepala keluarga, dan alamat. • Usahakan untuk bertemu dengan seluruh anggota keluarga kemudian isilah jumlah keluarga dan jenis kelamin. • Gunakan pertanyaan, pengamatan dan tes yang tercantum dalam halaman. • Anda mungkin telah dapat menemukan pendis dan tulislah nama pendis pada kolom nama. Menemukan Pendis Yg Memerlukan Pelatihan Langkah selanjutnya setelah menemukan pendis ialah mengetahui apakah pendis memerlukan latihan atau tidak. Dengan menjawab formulir 2 Anda mengetahui apakah pendis memerlukan latihan atau tidak. Formulir 2 juga digunakan untuk mengetahui perkembangan pendis dikemudian hari. Formulir 2 ditujukan bagi setiap pendis. Cara Mengisi Formulir 2 Isilah nama pendis dan jenis kecacatannya. Kemudian jawablah pertanyaan 1 sampai 23. Jawaban pertanyaan berupa tanggal pemerisaan yg diisikan pada kotak jawaban yang sesuai. Ada 3 kotak jawaban yg tersusun seperti tangga. Bila tanggal pemeriksaan diisikan pada kotak yg paling atas, yaitu bila jawaban pertanyaannya “sendiri, mudah, sangat jarang, ya atau bekerja penuh”. Bila ada pertanyaan yg tidak tepat untuk ditujukan pada pendis yg sedang dihadapi karena faktor usia seperti menyusui, sekolah, bermain, mencari nafkah, maka pertanyaan tersebut dicoret. Memilih Paket Pelatihan Setelah Anda memeriksa pendis dengan menggunakan formulir 2 maka langkah selanjutnya Anda memilih paket pelatihan yg akan dberikan kepada pelatih pendis. Pelatih pendis ialah keluarga. Bila pendis telah dewasa sering kali ia tidak membutuhkan pelatih maka pelatihnya ialah dirinya sendiri. Langkah pertama : Berikan paket pelatihan mengenai informasi : • Informasi gangguan penglihatan => buku no 1 • Informasi gangguan bicara dan => buku no 4 • Informasi gangguan gerak => buku no 8 • Informasi gangguan indra perasa => buku no 17 • Informasi gangguan tingkah laku => buku no 19 • Informasi gangguan kejang => buku no 21 • Informasi gangguan belajar => buku no 22 Kadang kadang pendis mengalami kecacatan ganda maka berikan semua paket informasi sesuai gangguannya. Bacalah paket bersama sama pelatih dan jelaskan isinya, jika keluarga ragu ragu maka usahakan agar lebih percaya diri. Langkah kedua : Berikan Paket Pelatihan untuk Pencegahan. • Buku no 9 untuk mencegah perubahan bentuk lengan dan tungkai yang digunakan bagi pendis yang tidak dapat menggerakkan lengan atau tungkai. • Buku no 10 untuk mencegah luka tekanan pada kulit digunakan bagi pendis yg tidak dapat menggerakkan tungkai dan badan yg juga mati rasa pada daerah tersebut. • Buku no 16 untuk latihan lengan dan tungkai yang lemah, kaku dan nyeri. • Buku no 18 untuk mencegah cedera dan perubahan bentuk di tangan dan kaki pada gangguan indra perasa. • Buku no 26 untuk kegiatan bermain ditujukan pada gangguan perkembangan, penglihatan, pendengaran, gerak dan belajar.
Langkah Ketiga : Paket Pelatihan untuk melatih Kegiatan
Cara Menggunakan Matrik • Lihatlah pada formulir 2, maka Anda akan mengetahui kegiatan mana yg belum dapat dilakukan pendis, yaitu bila jawabannya ada pada kotak tangga bukan yang paling atas. • Kolom kegiatan pada matrik (warna hijau) terdapat 23 kegiatan yg sama dg pertanyaan pada formulir 2. • Carilah kolom kecacatan yg sesuai (warna merah). • Selanjutnya carilah baris pertanyaan kegiatan yg belum dapat dilakukan pendis. (warna hijau) • Hubungkan tiap tiap baris dan kolom kecacatan maka Anda akan menemukan nomor nomor buku pelatihan yang dibutuhkan pendis. Tugas Kelompok • Kelompok I : Tidak bisa berjalan pasca stroke, 55 th, laki-laki • Kelompok II : Lambat Belajar, 14 th, Perempuan • Kelompok III : Tidak bisa melihat dari usia 2 thn, laki2, 10 thn • Kelompok IV : Lambat bicara dan tuli, usia 32 th, Perempuan Terima kasih Selamat berjuang untuk mendapatkan KMS