Anda di halaman 1dari 37

Pelayanan Kesehatan Anak

dengan Disabilitas
TUJUAN
Meningkatkan kepedulian dan kemandirian
orangtua, keluarga dan masyarakatdalam
mengasuh dan merawat anak dengan
disabilitas untuk mencapa kemandirian serta
kemampuan optimal anak sesuai dengan
potensi yang dimiliki
HAK ANAK DISABILITAS
Hak atas kelangsungan hidup
Hak atas tumbuh dan berkembang
Hak memperoleh perlindungan dan terhindar
dari kekerasan dan diskriminasi
Hak untuk partisipasi
Pola pengasuhan anak Disabilitas
Sesuai dengan kriteria anak
Anak mampu rawat
Anak mampu latih
Anak mampu didik
Anak mampu rawat
Seluruh aktifitas fisiknya memerlukan bantuan
orang lain secara penuh
Anak mampu latih
Dapat melakukan aktifitas sederhana seperti
makan, minum, mewarnai, berpakaian, mandi
Anak mampu didik
Memiliki kemampuan menerima pengetahuan
dasar
Disabilitas penglihatan/Tunanetra
Anak yang memiliki lemah penglihatan atau
akurasinya kurang dari 6/60 m setelah
dikoreksi Tujuan Pelatihan
Menguatkan kemampuan pada anak dengan
Tidak lagi memiliki penglihatan berupa
menggunakan empat indera yang lain dalam
kebutaan menyeluruh
mengenali atau low vision
diri dan lingkungan sekitar
Latihan di rumah
Membiasakan anak untuk menggunakan kata
maaf, tolong dan terimakasih
Melatih anak untuk melakukan kegiatan yang
aman dan menghindari kegiatan yang dapat
melukai diri sendiri
Mendorong anak untuk belajar hal baru
seperti Braille, Reaglet, mengetik dengan
komputer khusus, pemakaian alat komunkasi
Memperkenalkan suara-suara
Mengajarkan anak untuk tidak melakukan
gerakan yang stereotipi dan tidak terkendali
dengan melakukan aktifitas fisik yang positif
seperti olahraga, musik
Mengajarkan anak cara membuat bunyi
dengan bersiul, meniup, gerakan lidah ,
gerakan jari, meraba gerakan mulut dan jari
Memberi alat bantu penglihatan bagi anak
low vision
Latihan di luar rumah
Mengajar anak berjalan mandiri dengan
tongkat
Mengajar anak berjalan-jalan, mengenal
lngkungan dengan meraba
Mengajar anak tentang simbol-simbol
sederhana dan umum
Ragam ketrampilan bagi anak
tunanetra
Bermain musik
Menyanyi
Profesi pijat sehat
Bekerja di bidang kesekretariatan
Bekerja sebagai operator
Wirausaha
olahraga
Tunarungu, Tunawicara
Anak dengan hambatan dalam pendengaran
dan pengucapan lisan
Ciri khas
Anak acuh tak acuh
Terkesan bingung, kikuk atau sangat penurut
Sering menyendiri dan berkhayal
Mengalami gangguan bicara
Ciri lain
Bicara keras dan tidak jelas
Suka melihat gerak bibir/tubuh lawan bicara
Sering melakukan gerak tubuh saat bicara
Cenderung pendiam
Suara sengau/cadel
Latihan komunikasi bagi disabilitas
rungu/wicara
1. Teknik bicara dengan anak
Berbicara dengan anak sesering mungkin
Posisi mata sejajar dengan anak
Gerakan mulut perlahan, intonasi jelas
Disertai ekspresi wajah, mulut dan gerakan
isyarat
Biarkan anak melihat orgtua berekspresi
gembira, takut, sedih, marah, dsb
Latihan komunikasi bagi disabilitas
rungu/wicara
2. Mengajarkan anak cara menyampaikan maaf,
tolong, dan terimakasih
3. Melatih anak mengeluarkan suara sesuai
kemampuan jangan memaksa mengeluarkan
suara sempurna
4. Mengajarkan anak untuk menyampaikan
informasi dengan gerakan isyarat, gambar ketika
berkomunikasi
5. Melatih pengucapan huruf, suku kata, dan kata
Latihan komunikasi bagi disabilitas
rungu/wicara
6. Melatih anak menggerakkan organ wicara
(gerak lidah dan rahang)
7. Latih anak membaca bibir
8. Menghindari suara lain yg dapat
mengganggu proses latihan bicara
9. Hindari mengkritik, memotong dan mencela
bicara anak
10.Alat bantu dengar sesuai dengan etiologi
SKRINING TUMBUH KEMBANG
Skrining:
suatu pengujian & pengukuran yang dilakukan
bilamana prevalensi penyakit atau kelainan
tinggi
Bukan untuk menegakkan diagnosis
Deteksi Dini Penyimpangan PERKEMBANGAN
Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan)
Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya
Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat),
Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME, autis
dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian dgn
kuesioner Conners
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,


tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan ( KPSP )

Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah


Jelaskan tujuan dilakukan tes .
Buat komunikasi yang baik dengan anak.
Hitung umur anak dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal
lahir.
Baca tiap pertanyaan dengan teliti dan benar sesuai umur anak
Jawablah setiap pertanyaan dengan memilih jawaban sesuai keadaan
sebenarnya
Pilihlah salah satu dari 2 kemungkinan
Ya : Anak dapat melakukannya dulu & sekarang
Tidak: Anak tidak dapat melakukannya dulu & sekarang atau anda tidak
yakin bahwa anak dapat melakukan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan ( KPSP )

Setelah semua pertanyaan telah dijawab hitung jumlah jawaban Ya


Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 normal (Sesuai = S)
Jumlah jawaban Ya <9 teliti kembali:
Cara menghitung usia anak ?
Cara memilih pertanyaan KPSP (sesuai usia anak?)
Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8 Meragukan (M) jadwal pemeriksaan
ulang 2 minggu kemudian, jika jawaban Ya tetap 7 atau 8 dirujuk
(Penyimpangan = P)
Jumlah jawaban Ya 6 Penyimpangan (P) perlu pemeriksaan lebih
lanjut/dirujuk
Tulis hasilnya di Kartu Data Tumbuh Kembang Anak
Tes Daya Lihat (TDL)
Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan
Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau guru

Alat dan Sarana :


1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
TES DAYA DENGAR ANAK (TDD)
Alat
1. Daftar pertanyaan
2. Gambar binatang (ayam, anjing, kucing), manusia
3. Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)

Cara melakukan tes daya dengar :


1. Jelaskan kepada orang tua :
Bahwa tujuan tes ini untuk mengetahui secara dini apakah bayi/anaknya ada gangguan
pendengaran atau tidak.
Tidak usah ragu-ragu atau takut menjawab, karena tidak untuk menyalahkan orang tua.
2. Tanyakan tanggal lahir, hitung umur anak.
3. Pilih daftar pertanyaan yang sesuai umur anak.
4. Tes daya dengar pada anak umur kurang dari 24 bulan :
Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh.
Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu.
Tunggu jawaban dari orang tua/pengasuh
Jawaban Ya jika:
Menurut orang tua anak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir.
Jawaban Tidak jika :
Anak tidak dapat/tidak mau melakukan perintah orang tua/pengasuh.
Interpretasi :

Bila ada satu/lebih jawaban Tidak, kemungkinan anak


mengalami gangguan pendengaran.

Intervensi :

Tindak lanjuti sesuai dengan buku pedoman yang ada


evaluasi 2 minggu

Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.


Daftar Pertanyaan Tes Daya Dengar Anak

Umur 6-9 bulan

1. Pada waktu bayi anda tidur kemudian anda berbicara atau membuat Ya Tidak
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?

2. Pada waktu bayi anda telentang dan anda duduk di dekat kepalanya pada Ya Tidak
posisi yang terlihat bayi, kemudian anda menepuk tangan keras-keras. Apakah
bayi anda terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh
sambil mengangkat kaki tangannya ke atas?
3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke Ya Tidak
lantai dan lain-lainnya) apakah bayi anda akan terkejut atau terlompat?

4. Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebutlah namanya atau Ya Tidak
bunyikan sesuatu. Apakah bayi memalingkan kepala mencari sumber suara?
SDIDTK
Stimulasi

Deteksi

Intervensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai