Anda di halaman 1dari 58

STIMULASI DETEKSI INTERVENSI

DINI TUMBUH KEMBANG ANAK


DEFINISI TUMBUH KEMBANG

PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah perubahan
fisik dan pertambahan jumlah
dan ukuran sel secara kuantitatif
dimana sel-sel tersebut
mensintesis protein baru yang
nantinya akan menunjukkan
pertambahan seperti umur,
tinggi badan, berat badan dan
pertumbuhan gigi
PERKEMBANGAN
Perkembangan (development) adalah pertambahan
kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks. Perkembangan menyangkut adanya
proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ, dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya
SDIDTK Anak

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan

Deteksi dini penyimpangan perkembangan

Deteksi dini penyimpangan emosional.


DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERTUMBUHAN
PENGUKURAN BERAT BADAN

 Menggunakan timbangan bayi

 Menggunakan timbangan injak


Pengukuran lingkar kepala
Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak
melewati dahi, menutupi alis mata, diatas
kedua telinga, dan bagian belakang kepala
yang menonjol, tarik agak kencang.
INTERPRETASI
• Bila ukuran LKA berada di dalam “jalur hijau” maka
LKA normal.
• LKA tidak normal ada 2 (dua) yaitu :
Makrosefal bila berada di atas “jalur hijau”
Mikrosefal bila berada di bawah “jalur hijau”
1. KPSP (KUESIONER PRA SKRINNING
PERKEMBANGAN)
• KPSP adalah alat/instrumen yang mengetahui tentang
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
• Berisi 10 pertanyaan singkat mengenai kemampuan yang
telah dicapai oleh bayi dan anaknya.
• Tujuan : untuk mengetahui apakah perkembangan bayi /
anak normal atau ada penyimpangan
• Jadwal rutin : tiap 3 bulan sejak usia 3 – 24 bulan
(3,6,9,12,15,18,21,24bulan) kmd tiap 6 bulan sampai usia 72
bulan (30,36,42,48,54,60,66,72 bulan)
• Tiap Usia memiliki kuesioner tersendiri
• Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan usia bayi / anak
• Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan
adalah yang lebih kecil dari usia anak
Misal bayi umur 7 bulan, maka yang digunakan adalah
KPSP 6 bulan
Cara

• Tentukan umur anak


• Pilih KPSP yang sesuai umur anak
• KPSP terdiri dari 2 pertanyaan
 Pertanyaan yang dijawab ibu atau pengasuh
 Perintah kepada ibu atau pengasuh
• Baca pertanyaan dengan baik
• Pertanyaan dijawab berurutan atau satu persatu
• Setiap pertanyan memiliki jawaban “Ya” dan “tidak”
• Telita pertanyan dan jawaban kembali
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (lanjt..)

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit
kecil berukuran 0,5-1 cm
Interpretasi KPSP
• Hitunglah jumlah jawaban Ya (bila dijawab bias atau sering
atau kadang-kadang)
• Hitung jawaban tidak (belum pernah, tidak pernah)
• Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak
sesuai dengan tahap perkembangannya (S)
• Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak
meragukan (M)
• Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
Untuk anak dengan perkembangan sesuai (S)

• Orang tua atau pengasuh sudah diasuh dengan baik


• Pola asuh dilanjutkan
• Keterlibatan orangtua sangat baik
• Ikutkan anak setiap Posyandu
Untuk anak dengan perkembangan Meragukan
(M)

• Konsultasikan nomer jawaban yang tidak, minta stimulasi


apa yang sering diberikan
• Lakukan stimulasi insentif selama 2 minggu untuk mengejar
ketertinggalan
• Bila naka sakit, lakukan pemeriksaan kesehtan pada dokter
• Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu
missal umur anak sekarang 8 bulan 2 minggu dan kawaban
ya ada 7-8. lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat
menilai KPSP ulang, gunakan KPSP 6 bulan. Bila anak sudah
bias, maka dilanjutkan KPSP usia 9 bulan.
• Lakukan skiring rutin
• Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) =
7-8 jawaban ya. Maka konsultasikan ke dokter spesialis
2. DDST
4 Domain pengukuran DDST
1. Pribadi Sosial
Kemampuan anak untuk menyesuaikan dengan orang lain.
2. Motorik Halus
Kemampuan anak untuk menggunakan bagian tubuh tertentu dan
dilakukan oleh otot halus sehingga tidak perlu tenaga, namun perlu
koordinasi yang lebih kompleks.
3. Bahasa
Kemampuan mengungkapkan perasaan, keinginan dan pendapat
melalui pengucapan kata2, kemampuan mengerti dan memahami
perkataan orang lain serta kemampuan berfikir.
4. Motorik Kasar
Kemampuan anak untuk menggunakan dan melibatkan sebagian besar
bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga.
ALAT YANG DIGUNAKAN
 Benang wool merah/sulaman
 Botol bening dengan mulut lebar (5/8 inch)
 Kismis/permen
 Balok kayu berwarna 8 – 10 buah
 Lonceng kecil
 Bola tenis
 Pensil warna dan kertas
 Boneka dan dot kecil, dll
Tandai item penilaian :

• O = F (Fail / Gagal)
• M = R ( Refusal / Menolak)
• V = P ( Pass / Lewat )
• No = No Opportunity
INTEPRETASI PENILAIAN
•Advanced
•Ok/berhasil
•Caution
•Delay
3. TES DAYA DENGAR (TDD)
TUJUAN
 Menemukan gangguan pendengaran sejak dini.
 Dapat memberi intevensi sedini mungkin pada anak
yang mengalami gangguan pendengaran.

JADWAL
 Setiap 3 bulan pada bayi umur  12 bulan
 Setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan keatas.
 Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK, Tenaga
PAUD dan petugas terlatih lainnya.
ALAT/SARANA
 Instrumen TDD menurut umur anak
 Gambar binatang (ayam anjing, kucing),
manusia
 Mainan (Boneka, Kubus, Sendok, Cangkir,
Bola)
CARA MELAKUKAN TDD
 Menghitung umur anak dalam bulan
 Memilih daftar pertanyaan sesuai umur anak
 Pada anak umur  24 bulan :
 Jawaban “YA” jika menurut orangtua/
pengasuh, anak dapat melakukannya satu
bulan terakhir.
 Jawaban “TIDAK” jika menurut orangtua/
pengasuh anak tidak pernah, tidak tahu atau
tidak dapat melakukannya dalam satu bulan
terakhir.
 Pada anak umur 24 bulan atau lebih
• Pertanyaan berupa perintah melalui
orangtua/ pengasuh untuk dikerjakan oleh
anak.
• Amati kemampuan anak dalam melakukan
perintah orang tua/pengasuh.
• Jawaban “YA” jika anak dapat melakukan
perintah orang tua/ pengasuh.
• Jawaban “TIDAK” jika anak tidak dapat
atau tidak mau melakukan perintah orang
tua/ pengasuh.
Interpretasi
 Bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
 Catat dalam buku KIA atau kartu kohort
bayi/ balita atau status/catatan medik
anak, jenis kelainan.

Intervensi
 Tindak lanjut sesuai dengan buku
pedoman yang ada .
 Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.
4. Tes Daya Lihat (TDL)
TUJUAN
Mendeteksi secara dini kelainan daya lihat.
Dapat melakukan tindakan lanjutan sehingga
kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya
lihat menjadi besar.

JADWAL
Setiap 6 bulan pada anak usia pra sekolah (umur
36-37 bulan)
Tes dapat dilaksanakan oleh tenaga, Guru TK,
Tenaga Paud dan petugas terlatih lainnya.
ALAT/SARANA
 Ruang bersih, tenang, pencahayaan baik.
 Dua buah kursi, satu untuk anak, satu untuk
pemeriksa
 Poster “ E” untuk digantung, dan kartu “E”
untuk dipegang anak.
 Alat penunjuk.
CARA MELAKUKAN TDL
 Menggantungkan poster “E” setinggi mata anak
pada posisi duduk
 Letakkan kursi anak sejauh 3 meter dari poster
“E” menghadap ke poster “E”
 Letakan kursi pemeriksa disamping poster “E”
 Mengajari anak menggunakan kartu “E”
 Beri pujian anak jika dapat melakukannya.
 Minta anak menutup sebelah matanya dengan
buku/kertas.
Cara melakukan tes daya lihat (lanj..)
Tunjuk huruf “E” pada poster satu per satu
mulai baris pertama sampai baris ke empat
atau bari “E” terkecil yang masih dapat
dilihat.

Puji anak setiap kali dapat melakukannya
Ulangi pemeriksaan pada mata satunya
dengan cara yang sama.
Tulis baris “E” terkecil yang masih dapat
dilihat
Mata kanan : ........, Mata Kiri : .........
INTERPRETASI
 Bila kedua mata anak tidak dapat melihat
baris ketiga poster “E”, artinya tidak dapat
mencocokan arah kartu “E” yang dipegangnya
dengan arah “E” pada baris ketiga yang
ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak
mengalami gangguan daya lihat.
INTERVENSI
 melakukan pemeriksaan ulang.
 Bila pemeriksaan berikutnya, anak tidak dapat
melihat sampai baris yang sama dengan
kedua matanya, rujuk ke`Rumah Sakit dengan
menuliskan mata yang mengalami gangguan
(kanan, kiri, atau keduanya).
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN EMOSIONAL
1. Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
Tujuan :
Mendeteksi secara dini penyimpangan mental
emosional pada anak pra sekolah

Jadwal :
setiap 6 bulan pada umur 36-72 bulan

Alat
Kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan utk
anak 36-72 bulan.
CARA MELAKUKAN KMME
Tanyakan setiap pertanyaan pada KMME kepada orang
tua/pengasuh anak
Catat dan hitung jawaban YA

INTERPRETASI
Bila ada jawaban YA, maka kemungkinan anak
mengalami masalah mental emosional.

INTERVENSI
Bila jawaban YA hanya satu, lakukan konseling kepada
orang tua dan lakukan evaluasi setelah 3 bulan
Bila jawaban YA ditemukan 2 atau lebih, rujuk ke RS
yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang
anak
2. CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
Tujuan
 Mendeteksi secara dini adanya autis pada anak umur 18
bulan sampai 36 bulan.
 Keluhan dapat berupa :
 Keterlambatan bicara
 Gangguan komunikasi/interaksi sosial
 Perilaku yang berulang-ulang

Alat yg digunakan
Checklist yg terdiri dari 9 pertanyaan utk ortu/pengasuh
dan 5 perintah utk anak
INTERPRETASI
 Resiko tinggi menderita autis, bila jawaban
TIDAK pada pertanyaan A5, A7, B2, B3 dan B4
 Resiko rendah menderita autis, bila jawaban
TIDAK pada pertanyaan A7 dan B4
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain,
bila jawaban TIDAK jumlahnya 3 atau lebih
untuk pertanyaan A1-A4, A6, A8-A9, B1, B5
 Anak dalam batas normal bila tidak termasuk
dalam kategori 1, 2, 3
INTERVENSI
Bila anak resiko menderita autis atau ada
kemungkinan gangguan perkembangan, rujuk ke
RS yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak.
3.Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH)
TUJUAN
Mengetahui secara dini adanya GPPH pada anak
umur 36 bulan ke atas.
Keluhan dapat berupa :
Anak tidak bisa duduk tenang
Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak
mengenal lelah.
Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif
ALAT
Formulir GPPH yg berisi 10 pertanyaan kepada
ortu/pengasuh dan pertanyaan yg perlu
pengamatan pemeriksa
INTERPRETASI
 Beri nilai pada masing-masing jawaban
 Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan
pada anak
 Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang
ditemukan pada anak
 Nilai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan
pada anak
 Nilai 3 : jikak keadaan tersebut selalu
ditemukan pada anak
 Bila nilai total 13 atau lebih kemungkinan anak
tersebut GPPH
INTERVENSI
• Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke
RS yang memiliki fasilitas jiwa/tumbuh kembang
anak
• Bila nilai total kurang dari 13 tetapi ragu-ragu,
jadwalkan pemeriksaan 1 bulan lagi.
Contoh kasus

Nurlela bayi perempuan lahir tanggal 15 Oktober


2015. Berat badan 6 kg. Panjang badan 55 cm. Lingkar
kepala 40 cm. Ibu berkata bahwa bayinya sering kaget
dengan suara keras. Petugas kesehatan memeriksa bayi
Nurlela. Kedua tungkai dan lengan bergerak dengan
mudah. Bayi Nurlela menangis aktif, menggerakkan
kepala ke kanan dan ke kiri. Petugas kesehatan bertanya
dan ibu mengatakan bahwa bayinya dapat tersenyum
bila diajak bermain dan sudah tengkurap dengan kepala
terangkat tegak.
PERTANYAAN
• Hitung usia bayi Nurlela
• Bagaimana pertumbuhannya
• Bagaimana perkembangannya
• Interpretasi bayi Nurlela
• Intervensi untuk bayi Nurlela
JAWABAN
• Jenis skrining/deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang
• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : Tabel
Berat Badan/Tinggi Badan
• Deteksi dini penyimpangan perkembangan :
KPSP, TDD
Cara menghitung usia anak :

Tanggal pengukuran Tahun Bulan Hari

2017 03 13
Tanggal lahir 2016 10 15
Konversi bulan ke hari 2017-1=2016 03+12=15 13+30=43
dan tahun ke bulan

2016-2016=0 15-10=05 43-15=28

Umur sekarang 5 bulan 28 hari


Deteksi Dini Pertumbuhan
Pertumbuhan bayi Nurlela menggunakan tabel
Berat Badan/Tinggi Badan di rentang -2 SD s/d 2
SD. LK bayi Nurlela menggunakan grafik lingkaran
kepala anak perempuan berada di jalur hijau.

Deteksi dini perkembangan


KPSP :
KPSP pada bayi umur 6 bulan (dibulatkan karena
usia bayi Nurlela 5 bulan 28 hari), didapatkan
jawaban YA dengan jumlah 10.
TDD :
Instrumen Tes Daya Dengar pada bayi umur 0-6
bulan, didapatkan jawaban YA.
Interpretasi :
• Pada deteksi dini pertumbuhan bayi Nurlela pada
rentang -2 SD s/d 2 SD berada dalam tabel
normal atau gizi baik.
• Pada deteksi dini perkembangan bayi Nurlela
menggunakan KPSP didapatkan jawaban YA
dengan jumlah 10 berarti perkembangan bayi
Nurlela sesuai dengan tahap perkembangannya
(S).
• Pada Tes Daya Dengar didapatkan semua jawaban
YA berarti bayi Nurlela tidak mengalami gangguan
pendengaran.
Intervensi :

Puji ibu bayi Nurlela karena telah mengasuh anaknya dengan


baik.

Teruskan pola asuh bayi Nurlela sesuai dengan tahap


perkembangannya.

Beri stimulus perkembangan anak setiap saat, sesering


mungkin sesuai umur dan kesiapan anak.

Ikutkan bayi Nurlela pada kegiatan penimbangan dan


pelayanan di posyandu secara teratur.

Lakukan pemeriksaan/skrinning menggunakan KPSP setiap 3


bulan sampai usianya 1 tahun dst.
 

• 
• 
• 
• 
• 

Anda mungkin juga menyukai