Anda di halaman 1dari 22

Syarat Skrining Denver : Terlatih dan memiliki sertifikat dari instruktur ahli yang

telah dilatih oleh fakultas Denver

Uji skrining Oleh Dr. William Frankenburg dan koleganya di Denver, Colorado

DDST : pertanyaannya 105 butir

Denver 2 : 125 pertanyaan. 125 item gugus tugas yg disusun dalam formulir dan
ada 4 aspek yg dinilai yaitu ada personal sosial, adaptif-motorik halus, bahasa
dan motorik kasar. Denver untuk anak usia 0-6 tahun (15-20 menit). Bukan
untuk tes IQ sehingga tidak dapat meramal kemampuan intelektual,
adaptif/perkembangan dimasa mendatang, Bukan test diagnostic, Mudah dan
cepat dilakukan, Dapat diandalkan, validitas tinggi, Membandingkan kemampuan
atau perkembangan anak seusia, Untuk mengetahui perkembangan yang mundur
atau terlambat (delay), Tidak menjelaskan mengapa keterlambatan terjadi.

Tujuan dan manfaar Denver :

 Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan tugas untuk kelompok


umurnya
 Memonitor dan memantau perkembangan bayi atau anak dengan resiko
tinggi terjadinya penyimpangan atau kelainan perkembangan secara
berkala. Masalah perinatal,seperti prematur, BBLR, rwyt asfiksia,
hiperbillirubinemia, infeksi intrapartum, ibu dg DM,gemeli dll....mendapat
prioritas
 Identifikasi perhatian orangtua dan anak ttg perkembangan
 Antisipasi bagi orangtua
 Mengajarkan perilaku yang tepat sesuai dengan usia anak

Alat Denver :

1) Gulungan benag wool berwarna merah (dengan diameter 10 cm)


2) Kismis/manik-manik
3) Kerincingan dengan gagang yang kecil
4) Botol kaca kecil dengan diameter lubang 1,5 cm
5) Bel kecil
6) 10 buah kubus berwarna merah, hijau, biru, putih, kuning dengan ukuran
2,5 cm x 2,5 cm, masing-masing 2 buah
7) Bola tenis
8) Pensil merah
9) Boneka kecil dengan botol susu
Cangkir plastik dengan gagang/peganngan
Kertas kosong
Lembar formulir DENVER II

Faktor yang mempengaruhi :

 Retardasi mental tidak terdiagnosis


 Kehilangan pendengaran
 Kehilangan penglihatan
 Kerusakan SSP
 Pola keluarga
 Fatigue
 Penyakit
 Rasa takut
 Hospitalisasi
 Berpisah dari ortu
 Ketidakinginan anak untuk melakukan aktivitas yang diminta (tidak mood)

Rumus menentukan umur dan garis umur Denver : Tanggal tes – tanggal lahir

Contoh :

Tanggal tes 2009 7 15

Tanggal lahir 2007 3 10 -

Maka umur an 2 4 5

Jadi 2 tahun 4 bulan 5 hari

Skor penilaian Denver :

 V=Pass: Lulus (L)


 O = Fail ; gagal
 NO/no opportunity : tidak ada kesempatan, misl anak down syndrown
 M=Refussal/R : Menolak, misal menangis, mengantuk

Intrepretasi penilaian :

Advanced/lebih yaitu anak dapat melaksanakan tugas atau item yang terletak di
kanan garis umur yang dinyatakan perkembangan anak lebih karena anak mampu
lulus pada tes dimana kebanyakan anak tidak lulus sampai umurnya lebih tua
Normal yaitu anak gagal atau menolak pada item sebelah kanan garis umur,
dimana garis umur berada diantara 25%-75%

Caution/Peringatan yaitu apabila anak menolak/gagal pada tugas item dimana


garis umur terletak antara 75%-90%

Delayed/keterlambatan yaituapabila anak menolak/gagal pada tugas item yang


berada sebelah kiri garis umur

Keperawatan anak = pelayanan professional yang diberikan kepada anak dan


keluarga yang mengalami masalah actual dan potensial disuatu tatanan
pelayanan kesehatan

Kerangka analisis pemikiran teoritis : Filosofi pengetahuan,metaparadigma,


filosofi keperawatan, paradigma, teori keperawatan, aplikasi

Falsafah keperawatan : Pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi


keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan

Paradigma (worldviewers) = kerangka umum dan global yang dihasilkan dari


berbagai asumsi tentang aspek suatu disiplin dengan tujuan perkembangan
disiplin. Paradigma keperawatan terdiri dari perawatan dan keperawatan,
respon/klien, sehat dan kesehatan, lingkungan

Fungsi teori kep = Memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktik


keperawatan dengan menjelaskan, menerangkan, memprediksi, dan mengontrol
fenomena spesifik yang berhubungan dengan keperawatan
Autramatic Care = Tindakan perawatan yang tidak menimbulkan adanya trauma
atau dapat mengurangi/memperkcil stress baik fisik maupun psikologis

Hospitalisasi = suatu proses, karena suatu alasan yang terencana atau darurat
yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah

Prinsip atraumatic care :

1. Mencegah dampak perpisahan dari keluarga


Anak lebih nyaman berada didekat orang tuanya, jadi ketika melakukan
tindakan jangan memisahkan orang tua dengan anak, jika pisahkan malah
akan membuat anak merasa cemas, ketakutan, bahkan merasa kurang
mendapatkan kasih saying. Sehingga akan menghambat proses
penyembuhan anak dan bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak
Ketika anak sakit pastinya akan lebih banyak membutuhkan kasih saying,
rewel. Dari situ akan meningkatkan kemampuan orang tua dalam
memenuhi kebutuhan anak, dan harapannya anak bisa mandiri dalam
kehidupannya, selalu hati-hati, waaspada
3. Mencegah dan mengurangi cedera (injury) dan nyeri
Teknik relaksasi, distraksi, imaginary
4. Tidak melakukan kekerasan
Ketika melakukan perawatan, tidak memaksa, biarkan anak menerima
keadaannya, biarkan anak dengan orang tuanya
5. Melakukan modifikasi lingkungan
Misalnya dengan modifikasi ruangan yang serba berwarna yang dapat
meningkatkan keceriaan anak, tidak serba putih, penuh poster-poster anak,
sehingga meningkatkan perasaan aman dan nyaman anak

Stresor yang dialami anak secara fisik, contohnya nyeri, kelelahan secara fisik
atau karena suatu penyakit tertentu. Dan Secara psikis contohnya, anak yang
mengalami kecemasan atau ketakutan ketika berada di rumah sakit yang serba
putih, rasa kesepian ketika ditinggal orang tua selama perawatan

FCC (Family Center Care) = Pendekatan keperawatan yang melibatkan keluarga

FCC = Filosofi asuhan dimana peran keluarga diakui dan dihormati. Keluarga
merupakan sumber utamakekuatan dan dukungan anak,perspektif dan informasi
dari keluarga sangat penting dalam pengambilan keputusan klinik

Tujuan FCC : Meminimalkan trauma

 Meningkatkan kemandirian
 Meningkatkan kepuasan keluarga
 dan petugas kesehatan

Konsep dasar FCC = Memampukan, memperdayakan

 Memampukan/ompowerment= Menciptakan kesempatan memiliki


keamampuan baru dan menunjukkan kemampuan baru tersebut
 Memperdayakan/eneble= Keluarga mampu membuat perubahan positif
dan mempertahankannya
Hambatan FCC

 Kebijakan RS yang kurang mendukung


 Sarana/fasilitas belum mendukung
 Kepercayaan keluarga
 Keterlibatan extended family
 Ketidaksertaraan pengetahuan
 Ketidakpercayaan diri nakes?perawat
 Pemahaman budaya

Manfaat FCC

 Keluarga memiliki kepercayaan dan kemampuan yang lebih besar dan


tekanan lebih kecil dalam merawat anak
 Ketergantungan keluarga berkurang
 Biaya perawatan berkurang/LoS berkurang
 Kepuasan orangtua dan nakes
 Orangtua dan nakes mengembangkan keterampilan dan keahlian baru

Bermain menurut ahli

• Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari (wholey and Wong,1991).

• Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Foster,1989)

• Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan


tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock)
Bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan
hasil akhir.

Ungkapan anak yang diungkapkan secara biopsikososial yang bermain tanpa


mempertimbangkan hasil akhir, sedangkan terapi bermain mempertimbangkan
hasil akhir

Katagori bermain : Bermain aktif (anak banyak menggunakan energy) dan pasif
(sedikit energy)

 Bermain aktif : anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri,
contoh : bermain sepak bola.
 Bermain pasit : Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan
aktivitas (hanya melihat), contoh : memberikan support

Fungsi bermain :

1)Perkembangan sensori motoric : Dapat mengembangkan kemampuan fisiknya

2)Kognitif : mengenal beda dari hasil eksplorasi dan manipulasi disekitarnya

3)Social : interaksi dari orang lain dan mempelajari peran dalam kelompok, belajar
menerima

4)Kreatifitas : mengembangkan ide baru, inovasi baru

5)Moral : belajar mengenai perilaku benar dan salah

6)Kesadaran diri (self awerness) : belajar memahami kemampuan diri

7)Fungsi terapi : memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan


perasaan yang tidak enak
8)Perkembangan komunikasi : dengan bermian sebagai alat komunikasi mis
menggambar

Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain

1)Tahap perkembangan

2)Status kesehatan

3)Jenis kelamin

4)Lingkungan

5)Alat permainan

6)Intelegensia

7)Status social ekonomi

Karakteristik bermain sesuai tahap perkembangan

1) Tahap eksplorasi Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain.

2) Tahap permainan. Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap
perminan.

3) Tahap bermain sungguhan, Anak sudah ikut dalam permainan.

4) Tahap melamun, Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan


Karakteristik bermain sesuai tahap usia :

1) Usia bayi 1 bulan


 Visual
- Lihat dengan jarak dekat
- Gantungkan benda yang terang dan menyolok
 Auditory
- Bicara dengan bayi, bercanda,main musik, dengar radio
 Taktil
- Memeluk bayi, menggendong, bayi, beri kehangatan
 Kinetik
- Naek kereta dorong, diayun

2) 2-3 bulan
 VISUAL : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok, bawa
bayi ke ruangan lain, letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
 AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam
pertemuan keluarga.
 TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan
lembut,gosok dengan lotion/bedak
 KINETIK : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air
3) 4-6 bulan
 VISUAL : Bermain cermin,anak nonton TV Beri mainan dengan warna
terang
 AUDITORI : Anak bicara,ulangi suara yang
dibuat,panggil nama,Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.
 TAKTIL : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
 KINETIK : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

4) 6-9 bulan
 Visual : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”.
 beri kertas untuk dirobek-robek.
 Audiotory : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian
tubuh. Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri
perintah sederhana.
 Taktil : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air
mengalir, berenang.
 Kinetik : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya

5) 9-12 bulan
 VISUAL : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat,
Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
 AUDITORI : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan,kenalkan dengan
suara binatang.
 TAKTIL : Beri makanan yang dapat dipegang, Kenalkan dingin,panas dan
hangat.
 KINETIK : Beri mainan.

Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan :


 Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
 Buku dengan gambar menarik
 Balon,cangkir dan sendok
 Boneka bayi
 Mainan yang dapat didorong dan ditarik

6) Usia toddler (>1 tahun sampai 3 bulan)


 Mulai berjalan,memanjat,lari.
 Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
 Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
 Perhatiannya singkat
 Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
 Karakteristik bermain “paralel play dan solitary play”
 Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
 Senang musik/irama

7) Pra sekolah (>3 -6 tahun)


 Anak usia prasekolah mempunyai kemampuan motorik kasae dan halus
yg lebih matang daripada anak usia toddler.
 Sangat energik dan imaginative.
 Mulai terbentuk perkembangan moral.
 Mulai bermain dengan kelompok.
 Dapat melompat, bermain dan bersepeda.
 Karakteristik bermain pada anak usia prasekolah : Assosiative play,
Dramatic play, Skill play
 Laki-laki aktif bermain di luar
 Perempuan didalam rumah

Mainan untuk anak usia prasekolah :


 Sepeda
 Mobil-mobilan
 Alat olahraga
 Berenang
 Permainan balok-balok besar

8) Anak usia sekolah 6-12 tahun)


 Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
 Dapat belajar dengan aturan kelompok
 Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
 Karakteristik “Cooperative Play”
 Laki-laki : Mechanical
 Perrempuan : Mother Role

Mainan untuk Usia Sekolah

 6-8 tahun : Kartu, boneka, robot, buku, alat olah raga, alat untuk melukis,
mencatat, sepeda.
 8-12 tahun : Buku, mengumpulkan perangko,uang logam, pekerjaan
tangan,olah raga bersama, sepeda, sepatu roda.
Klarifikasi bermain menurut isi

1) Social affective play : belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan
oleh lingkungan mis berbicara sambil tersenyum, ciluk ba

2) Sense of pleasure play : memperoleh kesenangan dari suatu objek yang ada
disekitarnya misal memindahkan air ke botol

3) Skill play : permainan meningkatkan keterampilan anak

4) Dramtic play/role play : berperan sebagai orang lain dalam permainan

Karakter social

1) Solitary play : Permainan bermain sendiri walau ada orang disekitarnya mis
pada bayi atau toddler

2) Parallel play : permainan dalam suatu kelompok anak yang masing-masing


mempunyai mainan yang sama namun yang satu dengan yang lainnya tidak ada
interaksi/tidak saling tergantung mis pre sekolah

3) Onlooker play : permainan yang anak hanya mengamati temannya yang sedang
bermain, anak bersifat pasif tetapi ada proses pengamatan

4) Assosiative play : anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama
tetapi blm ada pembagian tugas atau terorganisir dengan baik
5) Cooperative play : bermain bersama yang sejenis dengan permainan yang
terorganisir dan terencana

TUJUAN BERMAIN DIRUMAH SAKIT

1) Melanjutkan tugas kembang selama perawatan

2) Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat

3) Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat

4) Meningkatkan hubungan perawat dan klien

5) Alat komunikasi antara perawat dan klien

PRINSIP

1) Tidak banyak energi,singkat dan sederhana

2) Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang

3) Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang

4) Kelompok umur sama

5) Melibatkan keluarga/orang tua

6) Permainan tidak bertentangan dengan pengobata

Hal yang perlu diperhatikan :


 Alat bermain
 Tempat bermain
 Sebelum melakukan terapi bermain pada anak, terlebih dahulu membuat
SAP

Pelaksanaan di rs dipengaruhi oleh :

 Faktor pendukung
 Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
 Faktor penghambat
 Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.

Perbandingan denver II dengan SDIDTK

Denver 2 digunakan untuk anak yang baru lahir 0 bulan sampai 6 tahun yang
berisi usia knologis anak dan memiliki 125 item yang disusun berdasarkan 4 aspek
yaitu personal social, adaptif-motorik halus, bahasa dan motoric kasar. Denver 2
merupakan pengkajian untuk mengetahui perkembangan dan kemampuan anak
apakah mundur atau terlambat bukan untuk tes IQ

Sedangkan SDIDTK (Simulasi, deteksi, dan intervensi diri tumbuh kembang anak)
merupakan pelayanan dalam pengukuran tumbuh kembang anak yang terdiri dari
deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak dari 0 bulan-72 bulan dimulai
dari berat badan, lingkar kepala, koesioner pra skrining perkembangan, tes daya
dengar, tes daya lihat, konsioner masalah perilaku emosional, M-chat, dan
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak
Kesimpulannya bahwa Denver II dan SDIDTK berbeda baik dari segi uji
pertanyaan, interpretasi maupun rujukan

KPSP (koesioner pra skrining perkembangan) 3 bulan,42 bulan, 36 bulan, 30


bulan, 24 bulan, 21 bulan, 18 bulan, 15 bulan, 12 bulan, 9 bulan, 6 bulan. 125 item

KMEE = KECERDASAN EMOSIONAL

Psms = perkembangan adaptasi social

PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Teknik pemeriksaan fisik :

1) Inspeksi (melihat)

2) Palpasi (menyentuh)

3) Perkusi (mengetuk)

4) Auskultasi (mendengar)

Keadaan umum :

1) Kesan keadaan sakit : bersifat subjektif, perhatikan ekpresi wajah dan posisi
serta aktivitas anak

2) Kesadaran : tentukan nilai tingkat kesadaran anak, perhatikan status mental,


perilaku, kelainan yang Nampak dan tangisan

“bagaimana menentukan tingkat kesadaran anak apakah itu apatis,


composmentis?”
3) Kesan status gizi : perhatikan postur tubuh adakah kelainan, lakukan cubit tebal
jaringan lemak subkutan dan keadaan otot pada alat gerak, cari tanda defiseinsi
nutrient (bising usus hiperaktif,membrane mukosa pucat,diare,berat badan
abnormal/menurun,nafsu makan menurun)

Tanda Vital (suhu,TD, RR, Nadi)

1) Nadi :

• Radialis (pergelangan tangan)

• Bracialis (siku bagian dalam)

• Femoralis (selangkangan)

• Dorsalis (kaki)

Perbedaan pedoman pengkajian

1) Pada bayi : Lepaskan seluruh pakaian bayi kecuali popok bayi, biarkan bayi
digendong oleh orang tuanya, alihkan perhatian bayi dengan mainan, urutkan
pengkajian sesuai aktivitas bayi, ukur suhu rektal dan lakukan pemeriksaan
intrusive lain

2) Pada toddler : dekati anak dengan mainan, biarkan anak tetap dekat dengan
orang tuanya, perkenalkan dan gunakan alat secara bertahap, biarkan anak
memegang peralatan dan gunakan permainan untuk mendekati anak, buka baju
anak seminimal mungkin, urutan pengkajian bisa fleksibel, puji anak atas
kerjasamanya.
3) Anak usia pra sekolah : biarkan tetap dekat dengan orang tua, biarkan
memegang peralatan, buka baju anak seminimal mungkin dan biarkan anak
membuka bajunya sendiri dan gunakan permaian untuk mencapai kerja sama

4) Usia sekolah : berikan pilihan anak ingin didampingi atau tidak, biarkan anak
membuka baju sendiri, jelaskan tujuan perlatan

5) Usia remaja : berikan pilihan perlu didampingi atau tidak, biarkan membuka
baju di ruang ganti, berikan waktu untuk menangkan diri sebelum pemeriksaan,
jelaskan tujuan dan peralatan, jelaskan kenormalan perkembangan, berikan
umpan balik

Pemeriksaan kulit

• Kaji adanya verniks keseosa, lanugo (rambut halus)

• Warna : sianosis,ikterus,
ekzema.pucat,purpura,eritema,makula,papula,vesikula,pustula,ulkus

• Turgor kulit  cubit area lengan atas atau abdomen

• Kelembapan kulit

• Tektur kulit  normalnya lembut

• Edema  Tekan daerah kulit yang keliatan bengkak dengan jari telunjuk

Pemeriksaan kuku

• Inspeksi terhadap warna,bentuk dan keadaan kuku.


• Adanya jari tabuh (clubbing fingers)  penyakit pernapasan kronik atau penyakit
jantung

• Bentuk kuku yang cekung atau cembung menunjukan adanya cedera,defisiansi


besi,dan infeksi.

Pemeriksaan kepala

• Palpasi (ubun-ubun,sutura sagittal, tulang-tulang kranial, koronal dan


lambdoidal)

• UKUR LINGKAR KEPALA (dari frontal melewati bagian oksiput yang paling
menonjol)

• RAMBUT (alopecia)

• KULIT KEPALA (warna, eritema)

• KONTROL KEPALA

Pemeriksaan lehar

• menilai adanya tekanan vena jugularis,ada tidaknya massa dalam leher

• Palpasi kelenjar tyroid

• Normal : tidak teraba

• Palpasi trakea

•Normal :Trakea berada di garis tengah atau sedikit ke kanan.

•Tanda klinik: Pergeseran posisi trakea mungkin tjd masalah paru yg serius.
Pemeriksaan rambut

• Kaji adanya warna,kelebatan,distribusi,dan karakteristik lainnya dari rambut.

•Rambut kering rapuh kurang pigmen dapat menunjukan adanya kekurangan


gizi,adanya kurang tumbuh rambut dapat menunjukan adanya malnutrisi,penyakit
hipotiroidisme, efek obat, dan lain-lain

Pemeriksaan wajah : Kaji adanya asimetri atau tidak, asimetri pada wajah dapat
disebabkan karena adanya paralisis fasialis, kemudian adanya pembengkakan
daerah wajah.

Pemeriksaan mata

• Alis (N : ada diatas kedua mata, bergerak simetris, lesi, rontok)

• Bulu mata (Warna, kondisi/distribusi, posisi, peradangan (hordeolum)

• Kelopak mata ( Warna, edema, lesi, posisi (Ectropion = kelopak mata bawah
tertarik kebawah oleh karena penurunan elastisitas jaringan penunjang,
Entropion = kelopak mata atas tertarik kedalam oleh karena relaksasi otot 
abrasi kornea.

• Bola mata (Dalam/cekung  dehidrasi, menonjol/exopthalmus  hypertyroid,


tenggelam/enopthalmus  dehidrasi,penyakit kronis

• Conjungtiva (Warna (N : merah muda, lembab, bercahaya, ada pembuluh darah


kecil-kecil, jernih), peradangan

• Sclera (Warna (N : putih & jernih), Jaundice : kuning, Glaucoma : kebiru-biruan,


benda asing, discharge, lesi
• Cornea & Iris (Kejernihan, N = licin dan transparant,sensitivitas kornea (test N V)

• Pupil (Bentuk (N : bulat), Kesamaan ukuran, Warna (N : gelap, keruh & tidak
berwarna : katarak),

• Ketajaman Penglihatan

Dilakukan dengan pemeriksaan visus, dapat dilakukan dengan pemberian


rangsangan cahaya pada umur neonatus, pada umur 1 bulan sudah mampu
melihat adanya benda-benda dan pada usia 2 bulan mampu melihat jari

• Pemeriksaan kelenjar lakrimalis dan duktus nasolakrimalis juga dapat diketahui


dengan ada tidaknya produksi air mata dan apabila produksi air mata yang
berlebihan disebut epifora.

• Reflek akomodasi, pergerakan bola mata, lapang pandang (jika memungkinkan)

Anda mungkin juga menyukai