Hospitalisasi adalah bentuk stressor individu yang berlangsung selama individu tersebut dirawat
dirumah sakit. Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana
atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di RS, menjalani terapi dan perawatan sampai
pemulangannya ke rumah.
Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu karena stressor yang
dihadapi dapat menimbulkan perasaan tidak aman, seperti:
1. Lingkungan yang asing
2. Berpisah dengan orang yang berarti
3. Kurang informasi
4. Kehilangan kebebasan dan kemandirian
5. Pengalaman yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan , semakin sering berhubungan
dengan rumah sakit, maka bentuk kecemasan semakin kecil atau malah sebaliknya.
6. Prilaku petugas Rumah Sakit.
- Menolak makan
- Sering bertanya
- Menangis perlahan
- Tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan
Perawatan di rumah sakit :
- Kehilangan kontrol
- Pembatasan aktivitas
Sering kali dipersepsikan anak sekolah sebagai hukuman. Sehingga ada perasaan malu,
takut sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak,tidak mau bekerja sama dengan
perawat.
Anak remaja begitu percaya dan terpengaruh kelompok sebayanya. Saat MRS cemas
karena perpisahan tersebut. Pembatasan aktifitas kehilangan control Reaksi yang muncul :
> Menolak perawatan / tindakan yang dilakukan
> Tidak kooperatif dengan petugas
Perasaan sakit akibat perlukaan menimbulkan respon :
- bertanya-tanya
- menarik diri
- menolak kehadiran orang lain
Kesimpulan
Hospitalisasi pada anak biasanya menimbulkan masalah berupa cemas, rasa kehilangan,
dan takut akan tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Hospitalisasi pada anak tidak
hanya berdampak pada anak itu sendiri tapi juga berdampak pada orang tua dari anak tersebut.
Peran perawat sangat diperlukan untuk mencegah masalah hospitalisasi pada anak.
Perawat harus memberikan dukungan dan dorongan kepada anak yang efektif agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan dan tetap menjaga kepercayaan anak agar anak tidak merasa takut
akan tindakan yang akan dilakukan oleh perawat.
Selain itu perawat juga berperan sebagai promotif yang memberikan pandangan pada
keluarga agar selalu setia mendampingi dan memberi perhatian lebih pada anak yang sedang
menjalani perawatan di rumah sakit.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “ M “ DENGAN
GASTROENTEROLOGI
DI RUANG RAWAT INAP MMP
Kesadaran : komposmentis
Hidung : normal
Bibir : kering
Gigi : Normal
Telinga : normal
Dada : Normal
Sirkulasi : Baik
Kulit : Turgor > 2 detik
Kelembapan : -
Warna : sawo matang
Kuku : Normal
Gizi : Baik
Tonus otot : Baik
Ekstremitas : Normal
Genetalia : Normal
Anus : normal
Riwayat kelahiran :
Bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan dengan BBL 3000gr, PB 54 cm,
LK 32cm, LD 33cm dan LLA 10cm
Pemeriksaan feces
Feces Hasil Nilai Normal
Makroskopi :
Warna Hijau
Konsitensi Lembek
Mikrosopi :
Eritrosit 1-2 <1/LPB
Leukosit 2-3 <1/LPB
Telur cacing - Negative
Amoeba - Negative
Jamur - Negative
Lain - lain Lemak Positif
Pemeriksaan Hematologi
Hematologi Hasil Nilai Normal
Hb 10,5 12-14 g/dL
Leukosit 10.000 5.000
Trombosit 363.000 <20 mm/jam
Hematokrit 50% 40-48%
Hipovolemia
XIII. Analisa Data
diare
XIV. Diagnosa Keperawatan
Nama : By. M No Register :-
Umur : 3 Tahun Diagnosa Medis: GE
XVI. Evaluasi
Nama : By. M No Register :-
Umur : 3 Tahun Diagnosa Medis: GE
S:
15.00
19 Agustus WIB orang tua klien
2022 mengatakan BAB 2x/hari
dan feces lembek
O pasien mau makan
Turgor kulit < 2 detik
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di lanjutkan