Anda di halaman 1dari 89

Atasi

Kecanduan
Game
(dan Apa Saja)
Kenapa Anak Kecanduan Game?
• Lingkungan
• Tidak Ada Standar
Anak Anda kecanduan Game dimana?
• Rumah
• Bukan disekolah, kenapa?
• Karena Sekolah punya aturan, sedangkan dirumah tidak.
• Sekolah itu tempat yang Aman, karena semua jelas.
Ada Apa sih di balik Game?
• Diterima Apa adanya
• Jadi “sesuatu” yang berhasil
• Tantangan yang tidak beresiko
• 98% Anak di Asia Tenggara adalah pengguna Gadget –
Kompas 7 Juni 2015

• 95 % Anak usia sekolah grade 4-6 telah mengakses content


pornografi melalui media baik secara sengaja ataupun
tidak sengaja.

Media dan ANAK


Setiap hari setidaknya ada 100 anak
menjadi korban pornografi
(kompas 10 Maret 2015)
69% Akes Internet Melalui Komputer
52% Akses Internet Melalui TELPON SELULER
34 % Akses Internet Melalui Laptop
Kompas 10 Maret 2015
Diteliti dari 2500 anak yag menonton TV selama 1
jam/hari mulai usia 0-3 tahun baru dapat dilihat
dampaknya pada usia 7 tahun. Dan mereka
mengalami problem: Konsentrasi
ATS (Accelerated Thought Syndrom)-sindrom pikiran
cepat.
Survey Orangtua
Kompas 18 des 2015, survey pada 1640 remaja di 24 SMA di kota besar selama Oktober 2015
“Siapa Yang menjadi Panutan Mereka”
• 70,5% Orangtua, 2,9% Pemimpin Negara, &,4 %
Pemimpin Agama.
Apa yang dibutuhkan dari panutannya

• 44,0 % Melindungi saat dibutuhkan, 42,6% Suka


Menolong, 8,5% Pemberantas Kejahatan, 4,9 % Tidak tahu
Atasi
Kecanduan
Game
(dan Apa Saja)
Apakah Akibat Menghentikan Langsung...
• Tantrum pada Anak
• Perilaku tidak baik
5 Cara Disiplin
• Batasi penggunaan Wifi
• Tentukan Jam matikan atau silent HP
• Technology not a Right, but Privilege
• Pikirkan satu kegiatan jika tidak main game, baca buku, Olah raga
• Perbanyak waktu bersama:
• Temani saja Anak, tidak harus ngobrol
• Nonton Youtube Bareng

Prinsipnya Game tetap Boleh, Hanya diatur


Bagaimana teknisnya, jika melanggar:
• Bicarakan aturan didepan, dan disepakati seisi rumah
• Tentukan aturan dan konsekuensinya, Jelas dan tertulis.
• Konsekuesnsi tidak menjatuhkan harga diri
• Ambil haknya: uang jajan, Pasword wifi, Motor
• Konsisten Minimal 3 Bulan
• Jika ada perubahan perilaku, puji berikan hadiah ... Atas UPAYA nya.
• Upaya itu: disiplin, konsisten, sabar, ...
Fakta Baik
Inti Pesan Narapidana Muda
“ Usiklah kami sedikit. Bersikaplah tegas dan konsisten
dalam memberikan disiplin. Tunjukanlah kepada kami siapa
yang berkuasa. Semua itu memberi rasa aman karena kami
tahu ada dukungan kuat yang menopang kami “
(Bagian dari Buku “petunjuk disiplin untuk orangtua” yang
dirancang oleh para narapidana muda di lembaga
permasyarakatan Pennsylvania)
Mengatasi Kecanduan Gadget
Seri-3
Survey dari hootsuite, Januari 2018
5 Sosial Media, tersering di Gunakan:
1. Youtube
2. Facebook
3. Whatsapp
4. Instagram
5. Line

*Indonesia termasuk negera ke 3 tertinggi


penggunaan HP, rata-rata dalam sehari adalah 3 Jam
Dampak Terlalu Sering Menggunakan Gadget
More Screen time

Mengurangi
Interaksi Manusia

Kesepian
3 Akibat Kesepian
1. Mudah sakit, Kekebalan tubuh rendah
2. Depresi
3. Masalah social
Solusinya adalah Aturan (standar)
• Anda perlu Tegas
• Teman dari ketegasan adalah kedekatan. Bangun kedekatan dan
setelahnya tegas.
Contoh:
Miliki Waktu berdua, bawakan kesukaannya, liburan berdua.
Tegas dalam 3 hal:
• Anak sering melihat contoh yang tidak baik (tegas dengan diri
sendiri)
• Jika dirumah ada koki yang enak, maka tidak perlu Jajan diluar
(Sosmed adalah pelarian)
• Buat Aturan yang mengikat semua beserta konsekuensinya.
Orang tua harus memiliki Memory…
dikehidupan Anak.
• Memory Pertama itu penting, Karena akan selalu diingat

Coba Cek:
• Jika ada kesulitan, anak akan cari siapa?
• Jika ada keinginan akan sesuatu anak bicara sama siapa?
• Anak anda berani jujur kepada Anda?
Contoh Kasus:
• Orangtua sangat kebingungan mengatasi anak yang sudah kecanduan
gadget, dan semua diberikan kepada anak, karena
• Sayang anak (karena lingkungan seperti itu)
• Anak tunggal
• Nga tau caranya
• Proses dapat anak susah
• Sudah terlalu repot dengan pekerjaan.
Belajar : Studi Kasus #1
Konseling Pelaku Bully
Jika Anak dibiasakan dipukul:
• Maka dia hanya tahu jika dia emosi artinya boleh pukul
• Pelampiasan emosinya melalui perilaku buruk
• Kurang kasih sayang & ingin mendapatkan perhatian
• Ditakuti adalah pengakuan
• Diajarin berbuat baik, itu dengan maksud : melakukan kebaikan juga
akan mendapatkan pengakuan. Hanya perlu dibiasakan dan
monitoring.
• Tidak bisa selesai 1 malam, sebab dibentuk kebiasaannya.
Belajar : Studi Kasus #2
Konseling :Tekanan Emosi
Perhatikan:
• Perbaiki Mindsetnya: Willpower
• Emosi negative itu membuat lelah, saat berhasil dikeluarkan maka
akan membuat beban hidup ringan. Ada orang yang masih bisa hura-
hura tapi hidup banyak masalah sekali (kepribadian)
• Berbeda dengan sekolah, saat sudah bekerja maka peran hidup
berubah. (tidak diajarkan dan disiapkan)
• Masalah itu datang, hanya dari orang terdekat.
• Beri Prioritas mana yang perlu diperhatikan dan mana tidak.
Emotion
Contoh
• Ma ... Doni nga mau maen Bola sama Adi?
MaknaPerasaan–EMOSI`
Perasaan / Emosi Makna
1. Marah Merasa ketidakadilan
2. Rasa bersalah Tidak adil terhadap orang lain
3. Takut Sesuatu yang buruk akan terjadi (antisipasi)
4. Kecewa Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
5. Sedih Kehilangan sesuatu yang berharga
6. Kesepian Butuhkan relasi/interaksi yang bermakna
7. Stress Terlalu banyak yang harus dikerjakan
Contoh
• Ma ... Doni nga mau maen Bola sama Adi?
1. ooo..kamu lagi pengen main sama teman ya
Kamu lagi pengen ada temennya?

2. Atau kamu sedih karena nga bisa main bola?


Temukan Emosinya
Latihan Sadar
• 5 hal yang kamu lihat
• 4 hal yang kamu bias sentuh
• 3 hal yang kamu dengar
• 2 hal yang kamu bau
• 1 hal yang kamu rasa
Belajar : Studi Kasus #3
Konseling Anak Korban Perceraian
Kesimpulan:
• Ini masalah keluarga, Kedewasaan Ortu dituntut walaupun umur tidak
sama dengan tingkat Dewasa.
• Yang berbahaya, jika anak mencari perhatian dan kasih sayang diluar
keluarga (kalo salah jalan bahaya, ya kan?)
• Perlu dikuatkan dan diberi motivasi, contoh kehidupan yang serupa
• Tipe anak yang mudah terluka batinnya.
• Apakah bisa mengulangi kejadian Ayah dan Ibunya?
Belajar : Studi Kasus #4
Konseling Remaja Pembohong
Ini Bagaimana:
• Besar kemungkinan hidup dalam ketidak - konsistenan.
• Tidak ada teman mau asyik sendiri.
• Harga diri rendah, sehingga mudah melakukan hal yang “rendah”
• Perlu diajarin memberi, libatkan dalam kegiatan sosial
• Berikan cinta dan penghargaan serta pengakuan Atas Upaya baiknya
Tanya Jawab: Gadget
Belajar : Studi Kasus #1
Konseling Pelaku Bully
Jika Anak dibiasakan dipukul:
• Maka dia hanya tahu jika dia emosi artinya boleh pukul
• Pelampiasan emosinya melalui perilaku buruk
• Kurang kasih sayang & ingin mendapatkan perhatian
• Ditakuti adalah pengakuan
• Diajarin berbuat baik, itu dengan maksud : melakukan kebaikan juga
akan mendapatkan pengakuan. Hanya perlu dibiasakan dan
monitoring.
• Tidak bisa selesai 1 malam, sebab dibentuk kebiasaannya.
Belajar : Studi Kasus #2
Konseling :Tekanan Emosi
Perhatikan:
• Perbaiki Mindsetnya: Willpower
• Emosi negative itu membuat lelah, saat berhasil dikeluarkan maka
akan membuat beban hidup ringan. Ada orang yang masih bisa hura-
hura tapi hidup banyak masalah sekali (kepribadian)
• Berbeda dengan sekolah, saat sudah bekerja maka peran hidup
berubah. (tidak diajarkan dan disiapkan)
• Masalah itu datang, hanya dari orang terdekat.
• Beri Prioritas mana yang perlu diperhatikan dan mana tidak.
Belajar : Studi Kasus #3
Konseling Anak Korban Perceraian
Kesimpulan:
• Ini masalah keluarga, Kedewasaan Ortu dituntut walaupun umur tidak
sama dengan tingkat Dewasa.
• Yang berbahaya, jika anak mencari perhatian dan kasih sayang diluar
keluarga (kalo salah jalan bahaya, ya kan?)
• Perlu dikuatkan dan diberi motivasi, contoh kehidupan yang serupa
• Tipe anak yang mudah terluka batinnya.
• Apakah bisa mengulangi kejadian Ayah dan Ibunya?
Belajar : Studi Kasus #4
Konseling Remaja Pembohong
Ini Bagaimana:
• Besar kemungkinan hidup dalam ketidak - konsistenan.
• Tidak ada teman mau asyik sendiri.
• Harga diri rendah, sehingga mudah melakukan hal yang “rendah”
• Perlu diajarin memberi, libatkan dalam kegiatan sosial
• Berikan cinta dan penghargaan serta pengakuan Atas Upaya baiknya
Belajar : Studi Kasus #5
Konseling : Depresi & Bunuh Diri
Bagaimana nih :
• Dia hidup tetapi tidak ada yang menginginkan, butuh teman bicara
• Pindah lingkungan
• Temukan Teman dan komunitas yang membangun
• Dibantu memaafkan: DYAD & Forgive
• Perbaiki Gambar dirinya
Belajar : Studi Kasus #6
Konseling : Karena Reuni
Lalu bagaimana:
• Ini masalah yang control masalahnya diluar klien
• Hanya bisa memberikan saran:
• Cari orang yang bisa menasehati ibunya
• Komunikasi langsung tetapi bertahap, cerita orang ke 3
• Bangun kesamaan (cocok), sehingga komunikasi seimbang
• Jadi “pemberi”, bantu kebutuhan & solusi, sehingga dipercaya. Lalu terjadi
komunikasi
• Sending Love
Belajar : Studi Kasus #7
Konseling :Pola Perselingkuhan
Sudah menggunakan tehnik Time Line:
Sudah terbaca polanya dan terbaca prediksinya
Apa yang sebaiknya dilakukan?
• Bereskan dirinya, Maknai ulang kejadian dan contoh dimasa lalu.
• Mindset : Rasa Aman > Aman > Nyaman >Percaya
• Rasa Aman: kejujuran, konsisten & teratur, Disiplin.
• Rubah gambar diri: Date with destiny
• Sending Love
Kebohongan
• Adalah sebuah pernyataan yang diketahui salah oleh pihak yang
menyatakannya, dan dibuat dengan maksud penipu. Kebohongan
biasanya punya tujuan yang besifat instrumental, interpersonal, atau
psikologis bagi pelaku kebohongan.
• Bohong itu berkonotasi negatif, tetapi dalam situasi tertentu,
bagaimanapun, berbohong diperbolehkan, diharapkan atau bahkan
didorong. Hampir tidak ada orang yang tidak pernah melakukan
kebohongan, apapun alasannya.
Sociopath Liar
• Konsisten berbohong karena ada tujuan yang mau dicapai, dan sudah
tau konsekuensinya serta tidak peduli dengan orang lain. Orientasi
pada tujuan.
• Sociopath cenderung karismatik dan menarik. Menggunakan
keterampilan sosialnya untuk memanipulatif secara egois.
• Psychopath pasti Sociopath liar
• Penyebab: dendam, ambisi, luka masa lalu, dll.
Compulsive/Pathological Liar
• Berbohong terus menerus karena kebiasaan. Berbohong merupakan
hal yang normal bagi mereka dalam menanggapi pertanyaan dari
orang lain.
• Kebanyakan bohong untuk hal yang tidak perlu, karena kebiasaan.
• Hal ini biasanya berakibat tidak baik pada kemampuan untuk
mempertahankan sebuah hubungan.
• Sebab: lingkungan, harga diri rendah.
Occasional Liar
• Berbohong disaat tertentu saja. Tapi mereka tidak nyaman dengan
kebohongannya, dan seringkali mereka mengakui kebohongannya
karena dorongan perasaan tidak nyaman.
• Mereka cenderung dihormati karena mengakui kebohongan mereka.
Orang suka dengan orang yang jujur.
• Sebab : biasanya terjebak situasi
Careless Liar
• Orang yang tidak peduli dengan kebohongannya, kapan saja bohong.
Kebohongan yang tidak diatur dan ditata terlebih dahulu. Orang lain
dengan mudah membongkar kebohongannya, karena tidak berusaha
menyembunyikan kebohongannya.
• Tidak punya banyak teman karena orang lain bosan dengan cerita dan
kebohongannya.
• Sebab: harga diri rendah, tidak peduli dengan dirinya.
White Liar
• Biasanya yang melakukan ini, menganggap diri mereka bukan
“pembohong”. Karena ada pembenaran pribadi bahwa kebohongan
ini tidak berbahaya, bahkan menguntungkan dalam jangka panjang.
• Bisanya digunakan untuk melindungi seseorang yang mereka
pedulikan.

Anda mungkin juga menyukai