Anda di halaman 1dari 7

1.

Contoh Kasus BK Pribadi Sosial “Kurang Kasih Sayang”


Kurang Kasih Sayang
1. Masalah
Seorang anak berusia 12 tahun kehilangan kegembiraan dan keceriaannya sperti anak pada
umum yang seusianya dan kini anak tersebut menjadi anak yang pemurung serta prestasi
belajarnya semakin menurun.
2. Penjelasan Masalah
Seorang anak berusia 12 tahun sering ditingal oleh kedua orang tuanya yang snagat ia sayangi.
Kedua orang tuanya bertugas diluar kota dan sering tidak pulang kerumah dan si anak tersebut
sering kali ditinggak oleh kedua orang tuanya dengan seorang pembantu.Lama-kelamaan anak
tersebut berubah sikap dan sifatnya, yang dulunya anak tersebut periang kini berubah menjadi
sosok seorang anak yang pemurung dan agak tertutup. Hal tersebut terjadi karna si anak kurang
mendapat perhatian dari kedua orang tuanya yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-
masing.
Dimana karna hal tersbut berdampak negative terhadap prestasi belajar si anak. Dimana dulunya
anak termasuk anak yang pintar dan berprestasi di bidang akademik, namun sekarang anak
tersebut mengalami penurunan dalam konsentrasi saat belajar, sering tidak pulang kerumah,
dikelas sering melamun, pendiam dan sukar untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Hal ini
membuat anak tersebut mengalami penurunan prestasi belajar.
3. Format Penyesuaian
 Langkah Aktivitas
 Tujuan :
 Agar anak lebih konsentrasi terhadap pelajarannya
 Agar anak tidak merasa sendirian dalam menjalani kehidupan bahwa masih banyak orang
yang saying pada dirinya.
 Agar anak mampu bersosialisasi dengan baik terhadap teman dan lingkungannya
 Dan memberikan kesadaran pada anak tersebut tentang kenyataan bahwa orang tuanya
memiliki kerja yang sangat menyibukkan.
 Indikator :
 Menyadarkan pada diri anak tersebut bahwa tidak satupun orangtua yang ingin selalu
meninggalkan anaknya
 Membantu anak tersebut untuk keluar dari kesdihan dan rasa tidak percaya dirinya
 Menyadarkan pada diri anak tersebut bahwa semua individu mempunyai masalah dan ada
solusi dalam setiap permasalahan tersebut.
 Memberikan pandangan pada diri anak tersebut bahwa ia masih memiliki masa depan dan
bias mengejar segala ketinggalan.
 Sasaran :
 Agar anak tersebut dapat ceria dan tersenyum kembali
 Agar anak tersebut mampu menghadapi kenyataan yang ada
 Mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
 Memiliki semangat baru dan siap untuk menjalankan segala aktivitas seperti biasanya.
 Prosedur :
Suatu aktivitas pada kegiatan diatas menggunakan ;
 Konseling Individu
Merupakan layanan yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap
muka untuk mendapatkan pengentasan permasalahan yang dialaminya. Melakukan konseling
individu menyepakati tentang masalah :
 Waktu
 Tempat
 Etika
 Tindak lanjut
Menggunakan konseling individu dapat dibuat scenario sebagai berikut :
 Memanggil siswa yang bersangkutan dan melakukan pendekatan dengannya.
 Memberikan pemahaman pada diri anak bahwa sifatnya itu dapat merugikan dirinya
sendiri
 Berusaha menghubungi orang tua anak tersebut lalu memberitahukan tentang masalah
yang dihadapi oleh anak tersebut yang sangat membutuhkan perhatian khusus
 Orang tua sesering mungkin menghubungi anaknya melalui telepon, surat, sehingga anak
merasa diperhatiin
 Adanya kerjasama antara guru, orang tua, dan teman-teman sekelasnya.
 Bimbingan Kelompok
Layanan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama sama melalui dinamika
kelompook memperoleh bahan topic untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan social serta untuk pengambilan keputusan dalam kelompok dan menggunakan
satlan.
 Aktivits Permainan :
Dimana aktivitas diatas dipilih dan dilakukan agar mampu menyadarkan anak tersebut untuk bias
menerima kenyataan yang dialaminya dan membangkitkan semangat. Kegiatan yang digunakan
dalam konseling berupa play therapy menggunakan nyanyian.
 Skenario
Konselor : Selamat Pagi !
Siswa : Pagi Bu…
Konselor : Apa Kabar ?
Siswa : Baik Bu…
Konselor : Disini ibu mau membuat satu permainan !
Siswa : Permainan apa Bu…
Konselor : Kita tidak bermain tapi menyanyi…
Anak Ibu, tau gak lagu potong bebek angsa…??
Siswa : Tau Bu…
Konselor : Kalau tau kita langsung nyanyi aja yaa ….
Tapi ada kata kata yang diganti sebagian,
Siswa : Apa itu Bu ….
Konselor : Yang ini…
Ayo Kawan-kawan
Jangan bersedih
Mari Sama-sama
Tingkatkan Prestasi
Semua orang tua
Pasti saying anak
Tapi kita yang tidak menyadari (2x)
2. CONTOH IDENTIFIKASI KASUS

Tujuan dari identifikasi kasus adalah untuk menentukan siswa yang mendapat masalah belajar
Bahasa Inggris khususnya dan yang memerlukan bantuan atau penanganan untuk meningkatkan
motivasi atau hasil belajarnya.

Dalam analisa ini penulis:

1. Memperhatikan siswa atau siswi di dalam kelas apabila berlangsung kegiatan belajar
mengajar.
2. Memperhatikan siswa atau siswi yang kurang serius.
3. Menetukan siswa atau siswi yang dianggap bermasalah.

Dari hasil observasi di dalam kelas, penulis menemukan ada siswa yang sering sekali bercanda,
mengobrol bersama temannya pada waktu jam pelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut sangat
menggangu sekali bagi seorang calon guru, terutama bagi proses belajar mengajar di kelas. Oleh
karena itu maka penulis menjadikan siswa tersebut sebagai siswa kasus.

Berdasarkan data yang dijaring dan teknik atau metode yang dilaksanakan dapat diperoleh data
sebagai berikut:

Data Berdasarkan Angket

Identifikasi Kasus

1. Nama : Dimas
2. Tempat dan tanggal lahir : Gresik, 22 Desember 2000 (fiktif)
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam

1. Anak ke- : 2 (dua)


2. Hobby : Membaca cerpen/ novel
3. Status : Anak kandung

Identifikasi Orang tua (Ayah)

1. Nama Ayah : Bagus Budiman (fiktif)


2. Pendidikan terakhir : S1
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Swasta
5. Alamat : Jl. Kamboja No. 46 (fiktif)

Identitas Orang Tua (Ibu)

a. Nama Ibu : Mariam (fiktif)


b. Pendidikan terakhir : S1

c. Agama : Islam

d. Pekerjaan : Swasta

e. Alamat : Jl. Kamboja No. 46 (fiktif)

Riwayat Hidup

1. Tahun lulus SD : 2005


2. Tahun lulus SLTP : 2008
3. Tahun masuk SMK : 2008
1. Cita-cita : Pengusaha, memiliki bengkel mobil sendiri

Data Berdasarkan Hasil Problem

Dari data checklist, didapatkan data sebagai berikut:

1. A. Kesehatan

1. Sering merasa pening


2. Pernah mendderita sakit
3. Tidak dibiasakan mendapatkan uang saku
4. Tamat SMK tidak melanjutkan karena biaya
5. Rumah
1. Saya sudah tidak punya ayah
2. Saya sudah tidak punya ibu
3. Dirumah merasa tidak disenangi
4. Kurang senang dengan tingkah laku orang rumah
5. Saya tidak puas dengan keadaan saya sekarang
1. Di rumah merasa diabaikan
2. Orang tua sering tidak mengerti
3. Merasa tidak betah di rumah
4. Merasa kurang puas dengan kehidupan sekarang
5. Sering berdusta
6. Sering tidak mengakui kesalahan
7. Sering tidak jujur
8. Hampir tidak mempunyai waktu untuk rekreasi
9. Keinginan untuk berekreasi sering terhalang
10. Gemar nonton film/band
11. Ingin belajar menyanyi
1. Merasa tidak disenangi kawan
2. Sukar menyesuaikan diri
3. Bersifat pemalu
4. Mudah tersinggung
5. Ada sifat marah
1. Ingin mengetahui bakat dan kemampuan yang sebenarnya
2. Belajar dengan waktu yang tidak teratur
3. Susah memahami pelajaran yang saya pelajari
4. Sulit memulai untuk belajar
5. Dalam belajar lekas merasa lelah
6. Malas belajar
7. Ada pelajaran sehari-hari yang berat
8. Sulit memahami sendiri isi buku
9. Sering merasa gugup saat dapat giliran
10. Sukar mengerjakan tugas guru
11. Bercinta adalah bagian dari hidup saya
1. Sering terganggu oleh rasa cemburu
2. Bercinta dimasa sekolah dapat memberi dorongan
3. Saya mulai tertarik pada salah satu teman
4. Saya pernah patah hati dalam bercinta
5. Berkhayal tentang addegan difilm

1. Keadaan Hidup (KEHIDUPAN)

1. Keadaan Di Rumah

1. Agama dan Moral

1. Rekreasi/ Olahraga/ Hobby

1. Hubungan Sosial

1. Cita-cita

1. Sekolah dan Pengajaran

1. Asmara

Data Berdasarkan Wawancara

Setelah pengisian angket maka diadakan wawancara kepada klien yang merupakan salah satu
cara untuk mendapatkan data dari siswa. Dari hasil wawancara diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Orang tua/wali murid kurang peduli


2. Jarang berkomunikasi dengan orang tua/wali murid
3. Tidak ada uang saku
4. Ada teman di kelas yang kurang disukai
5. Merasa tidak betah di rumah
6. Ingin melanjutkan kuliah tapi tidak ada biaya
7. Teman sebangkunya sebagai tempat curhatnya.
8. Kurang suka dengan salah satu guru karena guru tersebut mengadakan ulangan mendadak
dan dianggap kurang memahami kondisi siswa.

Hasil Observasi

Dari hasil observasi di dalam kelas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Siswa kasus sering bingung ketika pelajaran sedang berlangsung.


2. Siswa kasus kurang bersemangat, sering merasa bosan pada waktu pelajaran di kelas.

Anda mungkin juga menyukai