Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENDIDIKAN USIA DINI ABK

SLB
PENDIDIKAN USIA DINI ABK
Dosen pengampu: Dr. Usman, M.Si

DISUSUN OLEH:

NURUL ANSYARIAH 210405501004

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda-


beda, memiliki kelebihan dan kekurangan yang merupakan takdir serta
anugerah yang diberikan Tuhan kepada makhluk-Nya. Di dunia ini tidak
ada satu orangpun yang benar-benar sama bahkan anak kembar identik
sekalipun, adanya perbedaan memberikan warna-warni kehidupan dan
membuat dunia ini menjadi lebih indah.

Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang mengalami


kalainan atau penyimpangan (fisik, mental-intelektual, social-emosional)
dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan
anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan
pendidikan khusus. Anak-anak berkebutuhan khusus, adalah anak-anak
yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang
membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya.

Melihat dari kenyataan yang ada dilapangan, dimana banyak anak-


anak dilingkungan kita yang perlu mendapatkan pelayanan khusus dan
ternyata mereka mmasih belum mendapatakannya sesuai dengan hak-hak
mereka. Bagi kita calon Guru terutama sebagai guru pendidikan dasar perlu
memahami hal-hal terkait dengan karakteristik anak berkebutuhan khusus,
karena tidak semua anak yang akan dididik nantinya adalah anak normal,
bisa saja ketika menjadi guru nanti mendapatkan peserta didik yang
memiliki dissabilitas. Oleh karena itu, perlu diadakannya observasi
langsung untuk melihat dan belajar langsung tentang anak-anak
berkebutuhan khusus sebagai bekal dalam mengajar nantinya.
B. Tujuan

Adapun tujuan penulisan laporan observasi ini adalah untuk memenuhi


tugas mata kuliah yang dibimbing oleh Bapak Dr. Usman Rahman M,Si
Pendidikan Anak Usia Dini ABK

C. Manfaat

Dengan adanya observasi ini mahasiswa mampu mengenali lebih dekat anak
berkebutuhan khusus. Mempelajari lebih dalam tentang cara mendidik dan
menangani anak berkebutuhan khusus. Serta dapat memahami karakteristik
masing-masing anak yang berkebutuhan khusus. Sehingga kelak dapat
menambah pengetahuan ketika menjadi guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi

a. Tempat Observasi

1. Nama Sekolah : SLB Negeri 1 Pembina Makassar

2. Alamat : Jl. Daeng Tata Raya

3. Kelurahan : Bonto Duri

4. Kecamatan : Tamalate

5. Kabupaten/Kota : Makassar

b. Waktu Observasi

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan di sekolah SLB Negeri


1 Pembina Makassar, yang dilaksanakan pada hari Jumat 11
November 2022 pukul 08:00 hingga selesai.

c. Interview

Guru kelas : Nurul Jamia Ramdani S.Pd

TTL : Ujung Pandang 23 Januari 1999

Jabatan : Kelas 3 autis

Pendidikan : Pendidikan Luar Biasa UNM Angkatan 2016

d. Subjek

Dalam observasi ini yang dijadikan subjek observasi adalah siswa


yang mengalami gangguan interkasi sosial, komunikasi dan perilaku
atau Autis. Atas nama Muhammad Sami siswa kelas 3 Autis.
e. Identitas Anak

1. Identitias Anak

➢ Nama : Muhammad Sami

➢ Tanggal lahir : 20 April 2013

➢ Tempat lahir : Makassar

➢ Alamat : Jl. Mangka Dg Bombong

➢ Anak ke :2

➢ Jenis kelamin : Laki-laki

➢ Agama : Islam

2. Identitas orang tua

➢ Nama ayah : Syam

➢ TTL : Ujung Pandang, 07 Juni 1980

➢ Umur : 42

➢ Pekerjaan : Swasta

➢ Pendidikan : SMA

➢ Alamat : Jl. Mangka Dg Bombong

➢ Telefon : 082188276668

➢ Nama ibu : Fatmawati

➢ TTL : Maros, - 1982

➢ Umur : 40

➢ Pekerjaan : PNS
➢ Pendidikan : S1 Sarjana Perikanan

➢ Alamat : Jl. Mangka Dg Bombong

➢ Telefon : 085290013906

3. Riwayat Anak

1) Tidak ada kelaian yang ditampakkan waktu lahir\

2) Makanan pertama yang diberikan

➢ Asi sampai umur 1 tahun

➢ Susu kaleng, mulai umur 1 tahun sampai 10


tahun

3) Perkembangan Bahasa

➢ Terlambat mengucapkan kata

➢ Terlambat dalam berbica

4) Kondisi anak dalam hal

➢ Sering mengisap jempol

➢ Cuek terhadap lingkungan

5) Kemampuan anak dalam hal:

➢ Mandi sendiri

➢ Buang air besar

➢ Berpakaian sendiri

➢ Makan sendiri

➢ Bermain dengan mainan

➢ Bergaul dengan teman sebayanya


➢ Taat pada orang tua

6) Anak pernah terserang penyakit

➢ Step

f. Hasil Observasi

Karakteristik yang dapat diamati dan ditunjukkan langsung


oleh sami yaitu, adanya kontak mata, tetepi sangat minim. Dapat
berbicara jika mau.Mampu beradaptasi dengan teman kelasnya dan
mampu melakukan perkembangan bina diri. Sami sendiri merupakan
anak yang pintar, ia mendengar perintah guru seperti pada saat itu
sami disuruh memasukkan manik- manik kedalam benang dan
diamengerjakan walaupun tidak bisa diam. Sami juga melakukan
tingkal laku sederhaa seperti membentuk tangan love dan suka tertarik
dengan suatu objek seperi mengambil hanphone guru. Dalam
mengamatan saya sami cukup cuek dengan lingkungan sekitarnya.

g. Hasil Wawancara

Wawancara yang saya lakukan dengan wali kelas dan orag tua siswa.

N : Bagaimana masalah perkembangan emosi sosial sami ibu

Guru :Sami biasa mengamuk kalau jam pulang sekolah, dia tau
jam pulang sekolah sudah tiba dan apabila temannya ikut
mengamuk dia juga mengamuk atau merasa bosan.

N : bagaiamana interkasi dengan teman kelasnya

Guru : Dia dapat beradaptasi dengan 4 teman kelasnya,tetapi jika


ada murid kelas lain masuk dia langsung menunjukkan rasa
tidak suka, dan sami juga mudah cemburu apabila ibu hanya
fokus ke teman yang lain sami akan menunjukkan sifat
cemburu

N : contoh Media Pembelajaran apa yang ada dikelas 3 autis

Guru : Seperti Alat peraga, pasirbuah,abakuc, angka, metode


yang digunakan yaitu pengulangan misalnya 1+2 = 3 untuk
melihat kemampuan siswa.

Wawancara dengan orang tua siswa yaitu ayah kandung.

N : Apa penyebab terjadinya Autis pada sami

Orang tua: Awalnya sami baik baikji, pada usia 1 tahun sami
mengalami step dan disitulah penyebab terjadinya autis
pada sami.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil laporan diatas dapat disimpulkan Autisme adalah


gangguan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami sejak
lahir ataupun saat masa balita. Karakteristik yang menonjol pada anak yang
mengidap autis ini adalah kesulitan membina hubungan sosial, adanya
masalah berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta
perasaan orang lain dan muncul kebutuhan untuk melakukan aktivitas yang
sama dan berulang dan juga sensitive terhadap cahaya, bunyi atau bau
tertentu mulai ringan sampai berat.

B. Saran
Untuk menangani anak penderita autis guru atau orang tua perlu
memberikan perhatian yang lebih kepada anak, agar dapat lebih mengerti
karakter anak. Sehingga guru atau orang tua akan dapat merespon emosi
yang keluar dengan tepat. Terus memberi stimulasi pada anak jangan
biarkan anak untuk tenggelam dalm dunianya sendiri, agar komunikasi dua
arah anak berkembang. Terus melatih insting social anak dan mengajarkan
interaksi social antara anak dengan guru maupun teman-temannya

Anda mungkin juga menyukai