Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STUDI KASUS

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


TK/SD/SMP/SMA

Oleh:
DHIKA AYU WULANDARI
932204915

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
NOVEMBER 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi rahmad

serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang

tepat pada waktunya dengan judul “Laporan Studi Kasus Perkembangan Peserta Didik

pada usia SMA”. Saya sebagai penyusun makalah ini agar dapat memberikan informasi

tentang masalah yang terjadi pada peserta didik.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu kritik

dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi

kesempurnaan makalah ini

Akhir kata dari saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan

dalam makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi

segala urusan kita. Amin

Kediri, 08 Desember 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………………………………. ii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..1

A. IdentifikasiKasus ……………………………………………………5

1. Proses menemukankasus ……………………………………………6

2. Identitaskasus ……………………………………………………6

3. Gambarankeunikankasus …………………………………………….6

B. Gejala kasus ………………………………………………….…7

C. Alasan pemilihan kasus …………………………………………………..7

BAB II PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN…………………..…8

A. Analisis …………………………………………….….……8

B. Sintesis …………………………………………………….10

C. Diagnosis ………………………………………………….....11

1. Identifikasimasalah……………………………………………………11

2. Etiologi ……………………………………………...……...11

D. Prognosis ……………………………………………………..11

BAB III USAHA BANTUAN…………………………………………………….12

A. Usaha bantuan yang pernahdilakukan……………………………………..12

B. Usaha bantuan yang direncanakan……………………………..….............12

C. Usaha bantuan yang terlaksana…………………………………………….12

2
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………………..13

A. Analisis ………………………………………………………13

B. Pembahasan ………………………………………………………13

BAB V PENUTUP ……………………………………………………….15

A. Kesimpulan ………………………………………………………15

B. Saran ……………………………………………………….15

DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………………16

3
DAFTAR LAMPIRAN

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Identifikasi Kasus

1. Proses menemukan kasus

Mengamati kebiasaaan sehari-hari peserta didik. Dan peserta didik mengisi


studi habit.
2. Identitaspesertadidik

a. Data pribadi

Nama : Ivan Nur Rahmad Salam

Nama panggilan : Ivan

Jeniskelamin : Laki-laki

Tempat, TanggalLahir : Mojokerto, 19 September 1998

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa (Indonesia)

Kewarganegaraan : Indonesia

Anakke- : 1 (Satu)

Bahasa sehari-hari : Bahasa Jawa dan Indonesia

Hobby : main game dan membaca novel

Cita-cita : polisi

Alamat : Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,

Kab. Mojokerto

Sekolah : MAN SOOKO

5
b. Keadaanjasmani

Tinggi badan : 165 cm

Beratbadan : 55 cm

Warnakulit : Sawo matang

Warnarambut : Hitam

Bentukmuka : Oval

c.Keadaankesehatan

Penglihatan : Normal

Pendengaran : Normal

Pembicaraan : Normal

d. Keadaankeluarga

1). Ayah

Nama : M. Basori

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,

Kab. Mojokerto

Pendidikan : SMA

2). Ibu

Nama : Amidah Erliana

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Ds. Pohjejer, Kec. Gondang,

Kab. Mojokerto

Pendidikan : SMP

6
3). Keadaansosialekonomi

Rumah : Tinggal bersama orang tua

Penghasilan orang tua : 2.000.000

3. Gambarankeunikankasus

a. Penampilan fisik

 Cara berbicara lumayan baik

 Cara berjalan sangat baik seperti anak pada umumnya

 Cara penglihatannya juga baik

b. Penampilan psikis

 Tidak banyak bicara

 Jika dinasehati mendengarkan tetapi tidak dilakukan

 Kurangnya perhatian dari orang tua

B. Gejala

 Jika saat pelajaran berlangsung, siswa itu melompati pagar belakang

sekolah

 Salah memilih pergaulan

C. Alasan pemilihan kasus

Saya merasa kasus perlu ditangani karena jika dibiarkan peserta didik

berinisial “I” akan menganggu perkembangannya di sekolah, seperti sering

membolos, tidak pernah belajar dan kurangnya perhatian dari orang tua.

7
BAB II

PROSEDUR DAN METODE PENYELIDIKAN

A. Analisis

Analisis merupakan usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data

tentang peserta didik secara lengkap baik tentang diri dan lingkungannya.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperoleh pemahaman tentang diri peserta

didik dalam kehidupan mengenai penyelesaian tugas perkembangannya untuk

mencapai kompetensi optimum dalam perkembangan.

1. Study Habit

1) Saya belajar setiap hari kalau ada ulangan

2) Saya tidak mempunyai daftar waktu untuk belajar

3) Saya tidak biasa tidur siang

4) Saya tidak merencanakan bahan apa yang harus saya pelajari

5) Saya sendiri yang menentukan jurusan yang saya pilih atau saya

ambil

6) Orang tua/wali saya tidak memperhatikan penggunaan waktu

belajar saya dirumah

7) Saya belajar kalau mendapat teguran dari orang tua

8) Buku-buku pelajaran saya cukup lengkap

9) Catatan saya kurang lengkap

10) Saya tidak begitu berminat terhadap buku-buku pelajaran

11) Saya tidak pernah membaca buku-buku di perpustakaan

12) Tidak pernah bertanya kepada orang tua tentang pelajaran

8
13) Saya jaranag bertanya kepada teman tentang pelajaran

2. Observasi dan wawancara

a) Dengan orang tua siswa

Bedasarkan hasil wawancara dengan orang tua dapat keterangan

bahwa mereka senantiasa mencukupi kebutuhan anaknya. Anak

diberikan kebebasan untuk bergaul dengan siapa saja, memilih jalan

hidupnya sendiri, serta orang tuanuya sibuk dengan pekerjaan masing-

masing. Sehingga komunikasi antara orang tua dengan anak tidak terjaga

dengan baik.

b) Wawancara dengan peserta didik

Bedasarkan waawancara dengan peserta didik ini dapat

disimpulkan bahwa peserta didik mengaku kalau dia tidak suka dirumah,

ia lebih sering bermain diluar rumah dengan teman-temannya. Dia juga

mengaku bahwa kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya masing-

masing sehingga tidak ada waktu bersama.

c) Observasi pada peserta didik terhadap perilakunya

Bedasarkan observasi dapat disimpulkan bahwa perilaku yang

dilakukan peserta didik tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

Peserta didik juga terlihat sering malu terhadap kawan lawan jenis dan

kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran disekolah.

d) Observasi pada peserta didik terhadap asmara

Bedasarkan observasi dapat disimpulkan bahwa asmara itu tidak

terlalu penting baginya dikarenakan akan menghancurkan semangat

9
dalam masa sekolah, tetapi dia juga gemar membaca novel yang bernada

cinta.

B. Sintesis

Sintesis adalah usaha merangkum dan menghubung-hubungkan data yang


telah terkumpul pada tahap analisis yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menunjukkan keseluruhan gambaran tentang diri peserta didik.
Dari data yang saya peroleh dengan cara studi habit, saya mendapatkan
hasil bahwa siswa yang berinisal “I” ini jarang belajar. Peserta didik ini belajar
hanya jika ada tugas yang diberikan oleh gurunya saja. Disaat ujian berlangsung
dia mendapat banyak contekan dari teman-temannya terutama teman lawan
jenisnya. Dia juga tidak mempunyai daftar waktu untuk belajar dikarenakan orang
tua tidak memperhatikan penggunaan waktu belajar dirumah secara intensif. Selain
itu peserta didik ini memiliki buku-buku pelajaran yang cukup lengkap hanya saja
dengan catatan yang kurang lengkap.
C. Diagnosis

Pada tahap diagnosis ini, dimaksudkan sebagai suatu tahap yang ditempuh

untuk mencari, menemukan dan menentukan faktor-faktor penyebab timbulnya

masalah.

1. Identifikasi Masalah

Dalam penyusunan studi kasus identifikasi siswi yang berkasus (Ivan)

merupakan tahap awal yang harus dilalui didalam proses penyusunan strudi

kasus. Pada saat ini saya mengamati kasus anak yang kurang perhatian dari

orang tua hingga akhirnya menjadi anak yang salah dalam pergaulan.

2. Menemukan Sumber Penyebab Masalah ( Etiologi)

a. Faktor endogen atau intern

 Kurangnya waktu belajar

 Kurangnya perhatian dari orang tua

10
b. Faktor eksogen atau ekstern

 Salah memilih pergaulan

D. Prognosis

Prognosis merupakan upaya memprediksi kemungkinan-kemungkinan

yang terjadi berdasarkan data yang ada sekarang.

1. Kemungkinan yang akan terjadi jika peserta didik mendapatkan bantuan dalam

menyelesaikan masalahnya :

o Memberi arahan pada siswa untuk senantiasa berusaha bersosialisasi dan

terbuka dengan teman

o Menyuruh orang tua untuk datang ke sekolah

o Memberikan arahan untuk meningkatkan komunikasi kepada orang tuanya.

2. Kemungkinan yang akan terjadi jika peserta didik tidak segera dibantu maka :

o Peserta didik itu tidak akan bersosialisai dengan teman yang lainnya.

Padahal peserta didik itu belum mengerti jika temannya yang seperti itu

akan menghambat proses belajar mengajar dan juga proses pola berpikir

yang dewasa

o Jika orang tua tidak diberi arahan untuk lebih memperhatikan penggunaan

waktu belajar, maka peserta didik itu tidak akan mempunyai semangat

untuk belajar.

11
BAB III

USAHA BANTUAN (TREATMENT)

A. Usaha Bantuan yang Direncanakan

 Memberi arahan pada siswa untuk senantiasa berusaha bersosialisasi dan

terbuka dengan teman. Hal ini dilakukan dengan cara mengikuti

kegiatan-kegiatan disekolah seperti mengikuti ekstra kulikuler pramuka,

OSIS, PMR, dan lain-lain

 Menyuruh orang tua untuk datang ke sekolah. Hal ini dilakukan untuk

memberi pengertian kepada orang tua untuk lebih memperhatikan

penggunaan waktu belajar anaknya dirumah dan juga bersama-sama

untuk menentukan jurausan apaa yang harus dia ambil.

 Memberikan arahan untuk meningkatkan komunikasi kepada orang

tuanya. Hal ini dilakukan dengan cara makan malam dengan orang tua,

menonton televisi bersama, berbincang-bincang serta bercanda bersama.

B. Usaha Bantuan yang Terlaksana

Bantuan yang saya lakukan pada peserta didik dan terlaksana yaitu mengajak

dia pergi keluar menonton bioskop. Dengan cara seperti itu, tanpa kita sadari peserta

didik ini bercerita tentang alasan dia membolos dan tidak pernah belajar. Pada

dasarnya peserta didik ini pintar di bidang teknologi. Dia menyukai teknologi

dikarenakan dia tertarik kepada guru itu.

12
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis

Peserta didik dengan nama Ivan Nur Rahmad yang duduk di kelas 2

MAN SOOKO. Dia sebenarnya adalah anak pintar hanya saja dia memiliki

masalah dalam keluarga dan pergaulan yakni salah memilih teman dan juga

kurangnya perhatian dari orang tua. Sebenarnya dia memiliki cukup banyak

waktu luang tetapi tidak bisa di manfaatkan dengan baik. Selain itu ada beberapa

faktor yang membuat yang mempengaruhi anak menjadi seperti ini, yakni faktor

intern dan ekstern.

B. Pembahasan

Anak Sekolah Menengah Atas masuk ke dalam tahap periode

operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa). Tahap operasional formal

adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini

mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut

sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk

berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari

informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal

seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam

bentuk hitam dan putih, namun ada “gradasi abu-abu” di antaranya. Dilihat dari

faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai

perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara

fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan

13
perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai

perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan

berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap

operasional konkrit. Begitu juga dengan hubungan keluarga. Hubungan orang

tua dan anak akan berkembang dengan baik apabila kedua pihak saling

memupuk keterbukaan . berbicara dan mendengarkan merupakan hal yang

sangata penting. Perkembangan yang dialami anak sama sekali bukan alasan

untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan dimasa kecilnya. Hal ini justru akan

membantu orang tua dalam menjaga terbukanya jalur komunikasi.

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah yang dihadapi peserta didik dalam kasus ini adalah salah pergaulan dan

kurangnya perhatian dari orang tua. Jika peserta didik dibiarkan begitu saja dan tidak di

tindak lanjuti, hal ini akan menghambat perkembangan pola berfikir.

B. Saran

Dalam menyelesaikan suatu masalah, haruslah difikrkan dan direncanakan

secara matang, langkah-langkah yang ditempuh harus dilakukan dengan sabar, tekun

dan berkesinambungan.

15
DAFTAR RUJUKAN

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung, PT Remaja

Rosdakarya:2014)

http://contohmakalahdocx.blogspot.com/2015/02/contoh-makalah-studi-kasus.html?

m=1

16
ContohKasus:

Seorangsiswa SMPkelas II, laki-laki, menunjukkangejalaberbicaratidaksopan.

Siswaseringterdengarmengucapkan kata-kata kasar di dalammaupun di luarkelas.

Siswamemanggilteman-temannyadenganmenggunakannamapanggilan yang

dibuatsendiridenganmaknakasar.Siswa juga menggunakanbahasa informal kepada orang

yang lebihtua, sepertigurunya. Siswabahkanpernahmemakiseorang guru

saatkegiatanbelajarmengajar di dalamkelas.

Siswatersebuttinggalbersamakakekdanneneknya.

Keduaorangtuanyabekerjasebagaiburuh di luarnegeri.

Siswatersebutadalahanakpertamadariduabersaudara, adiknyamasih duduk di

tamankanak-kanak. Dalamkesehariannya, siswaseringmengikutisepupunya yang

bekerjasebagaipenebangkayu.Siswalebihsukabergauldengan para

penebangkayutersebutdibandingkandenganteman sebayanya.

17

Anda mungkin juga menyukai