Anda di halaman 1dari 5

7 Perilaku Orangtua yang Bisa

Mengganggu Psikologi Anak


ePsikologi Digital Education
5 September 2020
4 menit membaca

perilaku orangtua yang mengganggu psikologi anak


Lingkungan penting yang membentuk kepribadian seseorang ialah keluarga,
jangan sampai deretan perilaku orangtua yang mengganggu psikologi anak pada
artikel ini terus berlanjut.

Oleh karena itu, pola mengasuh anak oleh orangtua benar-benar punya pengaruh
pada perubahan anak serta membentuk kepribadian hingga mereka hingga
tumbuh dewasa.

Tetapi, banyak orang tua tidak acuh pada efek yang berlangsung jika tingkah laku
atau pengucapan mereka bisa menyakiti hati sang buah hati serta membuat
merasakan tertekan.

Daftar isi:
 Perilaku Orangtua yang Mengganggu Psikologi Anak
o 1. Suka Membandingkan dengan Anak Orang Lain
o 2. Seringkali Menyepelekan Kemampuan
o 3. Seringkali Membentak Anak
o 4. Berteriak atau Memarahi Sambil Membentak
o 5. Melakukan Tindakan Kasar Kepada Anak
o 6. Mengatakan Anak Bodoh
o 7. Berkata Kasar Kepada Anak

Perilaku Orangtua yang Mengganggu Psikologi Anak

perilaku orangtua yang mengganggu psikologi anak


Berikut ini ialah 5 tingkah laku atau perilaku orangtua yang mengganggu psikologis
anak hingga tumbuh dewasa:

1. Suka Membandingkan dengan Anak Orang Lain

“Kalau anak saya yang pertama benar-benar pemalu serta seringkali sakit-sakitan.
Berlainan dengan adiknya, ia berani serta fisiknya benar-benar kuat.”

Tanpa disadari, masih ada beberapa orang tua yang seringkali memperbandingkan
anaknya dengan anak orang lain atau dengan saudara kandungnya sendiri, entah
kakak atau adiknya.

Semestinya hentikan rutinitas ini sebab si anak akan merasa lemah serta kurang
percaya diri.
Pikirkan perasaan anak bila ia dengar Anda selalu melakukan hal ini, mungkin ia
akan membenci orang yang dijadikan pembandingnya.

2. Seringkali Menyepelekan Kemampuan

Pembagian rapor sekolah sudah datang serta anak Anda telah berupaya belajar
dengan maksimal, tapi perolehan hasilnya belum memberi kepuasan pada Anda.

Lalu, selama jalan Anda menggerutu serta memberikan nasehat si anak untuk
belajar lebih giat tanpa ada memuji pada upayanya.

Jangan lakukan hal ini pada anak Anda, sebab ia akan merasa tidak dihargai.

Bagaimanapun, Anda harus menghormati upayanya serta menemukan jalan keluar


yang bijak untuk anak.

3. Seringkali Membentak Anak

Semestinya Anda belajar untuk mengatur emosi saat anak lakukan kekeliruan.
Waktu beberapa anak ialah proses belajar untuk pahami mana yang salah dan
benar.

Bila anak melakukan kesalahan, jangan langsung membentaknya. Ini bisa


menyakiti hati sang buah hati serta membuat menangis. Ingat, mereka benar-
benar peka.

Semestinya, tegurlah si anak dengan lembut serta jangan malas untuk memberi
tahu kesalahannya sembari memberikan langkah-langkah untuk memperbaiki
kesalahannya tersebut.

4. Berteriak atau Memarahi Sambil Membentak


perilaku orangtua yang bisa menganggu psikologi anak
Bila Anda tidak inginkan anak tumbuh menjadi anak yang kasar serta menentang,
jangan lakukan hal ini.

Anak seringkali memjadikan orangtua sebagai profil atau panutan terbaik yang ia
contoh. Berhentilah lakukan hal ini sebab tidak hanya bisa menyakiti hati anak yang
lembut.

Hal ini juga dapat merubah kepribadian anak jadi kasar serta tidak sopan saat bicara
pada orang lain.

5. Melakukan Tindakan Kasar Kepada Anak

Tidak hanya verbal, seringkali orangtua memberi hukuman anak dengan menyakiti
fisiknya. Contohnya, memukul, mencubit, menjewer, atau mengeplak kepala anak.

Ketika Anda melakukan hal tersebut, sadarlah jika anak tidak cuma merasakan sakit
dengan fisik, namun juga secara psikologis.

Jangan dibiarkan anak tumbuh dalam ketakutan pada orang tuanya sebab ia akan
merasakan tidak nyaman.
Serta tertekan hingga seringkali juga kita dengar berita mengenai anak yang kabur
dari rumah sebab perilaku kejam orangtua.

6. Mengatakan Anak Bodoh

Meskipun cuma bercanda, jangan mengatakan si anak bodoh. Beberapa anak


seperti wadah kosong yang siap terima apapun jadi di dalamnya.

Apa yang Anda sebutkan padanya, itu yang dia terima serta tertanam dipikirannya.
Dia akan berpikir jika dirinya bodoh serta tidak sepandai orang lain.

Pakailah beberapa kata positif, supaya dia juga mempunyai pribadi yang positif di
masa depan.

7. Berkata Kasar Kepada Anak

Beberapa anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar sekali hingga membuat
emosi orangtua naik hingga berkata kasar.

Tetapi, hindarilah kalimat itu jika Anda tidak mau si Kecil tahu hal yang belum wajar
dia tahu.

Terangkan secara jelas tanpa ada mengutamakan jika mereka masih kecil. Tahukah
Anda, rata-rata anak kecil benar-benar ingin jadi besar, alias seperti orang dewasa.

Biarlah mereka merasakan dianya telah semakin besar, serta ini akan
mempermudah kita untuk mengajari rasa tanggung jawab kepada mereka.

Menjadi orangtua dalam sebuah keluarga, Anda pasti harus bisa membedakan aksi
yang tegas serta kasar dalam menghadapi anak.

Tegas bermakna lebih fokus pada beberapa hal yang positif serta mendidik anak
untuk belajar lebih baik.

Sedangkan aksi kasar cuma akan membuat anak jadi trauma serta takut untuk
mengambil langkah mengarah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai