Anda di halaman 1dari 8

Materi ini mudah membuat Anda jadi 

Cerdas

7 Ciri Anak
Bermasalah
Panduan Kelas Building Professional Counselor

TIMOTHY WIBOWO
Mungkinkah mengetahui dan memastikan apakah seorang anak
itu bermasalah dalam waktu 5-10 menit pertama saat kita
bertemu dengannya? Jawabannya adalah mungkin dan pasti! Itu
pertanyaan yang sering kami ajukan kepada peserta seminar
ataupun para orangtua yang sedang bersemangat belajar, dan
mencecar kami dengan berbagai pertanyaan seputar anaknya.

Rahasia tersebut akan kami bahas sekarang, rahasia yang


sering kami gunakan untuk menganalisa seorang anak. Apakah
dia bermasalah, bahkan setelah mempelajarinya dengan
seksama kita mampu meramal masa depan seorang anak.
Tenang ini bukan obral janji, tetapi ini pasti.

Dalam Ebook ini Anda akan memahami proses dan


terbentuknya anak bermasalah, sangat mudah untuk dipahami
dan bisa menjadi pengetahuan baru untuk anda

Buku elektronik ini dibuat dari bagian edukasi kelas


belajarkonseling.id dimana Anda bisa belajar secara online
melalui Video dan Ebook. Info dan pendaftaran tentang
pelatihan online ini bisa hubungi WA : 082331648700 (admin)

Program pelatihan ini akan membuat anda menjadi orang


tua Hebat, Konselor hebat dan pribadi luar biasa. Yang mampu
menangani masalah psikologis dari anak hingga orang dewasa.
Dari hasil menangani berbagai kasus keluarga dan individu, maka
terbentuklah suatu pola akurat yang dapat dipahami pada setiap
individu. Jika seseorang memiliki masalah, sebagian besar
masalah tersebut berasal dari 2 hal, yaitu:

1. Keluarga (keluarga yang membentuk masalah tersebut secara


tidak sengaja).
2. Masalah tersebut berasal dari usia 7 tahun kebawah.

Keluarga, adalah faktor penting dalam pendidikan seorang anak.


Karakter baik seorang anak bisa dibentuk dari keluarga. Dimana
sebagian besar hingga usia 18 tahun anak-anak di Indonesia
menghabiskan waktunya 60-80% bersama keluarga.

Sukses seorang manusia tidak lepas dari “kehangatan dalam


keluarga”. Akan sangat banyak hal yang akan dikupas dari tiap
tahun kehidupan manusia dan kebutuhannya serta cara
memenuhi kebutuhan tersebut, terutama aspek emosi. Kita akan
membahas hal ini di lain kesempatan, kini kita kembali ke cara
mengetahui ciri anak bermasalah.

Usia 7 tahun kebawah? Ada apa pada usia ini? Pada masa ini
kebanyakan (85%) letak masalah atau asal muasal masalah atau
hambatan seorang manusia tercipta. Istilah kerennya Mental
Block. Karakter yang menghabat pencapaian cita-cita pribadi kita.
Dan biasanya akan terasa pada usia 22 tahun keatas.

Ya Mental Block seperti program yang seakan-akan dipersiapkan


(karena ketidak sengajaan dan ketidak tahuan orangtua kita)
untuk menghambat berbagai macam aspek dalam kehidupan kita.
Aspek itu bisa berupa Karier (takut kaya, takut jabatan tinggi)
kesehatan (tubuh gemuk, alergi) Relationship (sulit cocok dengan
pasangan atau teman, paranoid) dan lain hal, serta masih banyak
lagi.
Ada apa dengan 7 tahun kebawah, dan di sekitar 7 tahun pertama
kehidupan manusia? Pada masa ini kita mempunyai kebutuhan
dasar Emosi yang HARUS terpenuhi. Jika pada masa ini lewat dan
tidak terpenuhi maka, akan terjadi Mental Block pada diri anak
tersebut.

Inilah asal muasal dimana Mental Block terbentuk. Karena tidak


terpenuhinya kebutuhan dasar Emosi yang dibutuhkan seorang
manusia. Kebutuhan apa yang dibutuhkan pada anak seusia itu?
Sehingga fatal akibatnya (pada masa dewasa anak tersebut) jika
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi

Ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0–7 tahun
bahkan lebih, cara ini adalah kunci dalam pendidikan karakter,
agar karakter anak kita bisa tumbuh dan berkembang maksimal.
Disamping itu ketiga hal inilah asal muasal Mental Block yang
sering kali terjadi atau terasa sangat menganggu pada saat anak
tersebut dewasa. Yaitu :

1. Kebutuhan akan rasa aman


2. Kebutuhan untuk mengontrol
3. Kebutuhan untuk diterima

3 kebutuhan dasar emosi tersebut harus terpenuhi agar anak kita


menjadi pribadi yang handal dan memiliki karakter yang kuat
menghadapi hidup. Hal ini akan sangat panjang sekali jika
dijelaskan kita akan jelaskan dikelas BPC secara panjang dan
mendetil serta mempraktekan bagaimana cara memenuhinya dan
ada 1 cara ampuh untuk mengetahui kebutuhan tiap orang yang
sudah terlanjur menderita Mental Block puluhan tahun dan
memperbaikinya dengan cepat.
Sebenarnya ada 7 ciri karakter anak yang bermasalah, cukup
kita melihat dari perilakunya yang nampak, maka kita sudah
dapat melakukan deteksi dini terhadap “musibah besar” di
kehidupan yang akan datang (saat makin dewasa) dan
secepatnnya dapat melakukan perbaikan. Inilah ciri-ciri karakter
tersebut :

1. Bibit Berbohong
Paling mudah melihat pola ini terjadi dan asal muasalnya pasti
dari rumah. Bohong adalah hal yang dipelajari, karena tidak
adanya konsistensi. Maksud konsisten adalah adanya satu
aturan yang tidak dijalankan secara rutin atau aturan yang
berbeda, misalnya saat ayah memiliki aturan A dan ibu memiliki
aturan B (aturan orangtua tidak sama) maka secara tidak
langsung anak akan belajar berbohong, atau jika didalam rumah
tangga ada figur otoritas selain orang tua, seperti kakek dan
nenek yang memiliki aturan yang berbeda dengan orang tua,
maka bisa menimbulkan potensi anak bisa mulai belajar
berbohong. dikelas BPC akan diberikan contoh kasus real untuk
menjelaskan dengan detil tentang masalah ini.

2. Susah diatur dan diajak kerja sama


Hal yang paling nampak adalah anak akan membangkang, akan
semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. Pada
fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada
“pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang dapat kita lakukan
adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya
dengan kondisi emosi yang tenang. Ingat akan kebutuhan dasar
manusia? Tiga hal diatas yang telah disebutkan, nah kebutuhan
itu sedang dialami anak. Kita hanya bisa mengarahkan dan
mengawasi dengan seksama.
3. Kurang terbuka pada pada orangtua

Saat orangtua bertanya “Bagaimana sekolahnya?” Anak


menjawab “Biasa saja”, menjawab dengan malas, namun
anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini
adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figur orangtua
tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar,
dan lain-lain). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya
mawas diri dan mulai mengganti pendekatan kita.

4. Menanggapi negatif

Saat anak mulai sering berkomentar “Biarkan saja, dia memang


jelek kok”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang
rendah, salah satu cara untuk naik ke tempat yang lebih tinggi
adalah mencari pijakan, sama saat harga diri kita rendah maka
cara paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah
dengan mencela orang lain. Dan anak pun sudah terlatih
melakukan itu, berhati-hatilah terhadap hal ini. Harga diri adalah
kunci sukses di masa depan anak.

5. Menarik diri

Saat anak terbiasa dan sering menyendiri, asyik dengan


dunianya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya
(menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya
segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Setiap
manusia ingin dimengerti, bagaimana cara mengerti kondisi
seorang anak? Kembali pada 3 hal yang telah dijelaskan
sebelumnya. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin
diterima apa adanya, dimengerti – semengertinya dan sedalam-
dalamnya.
6. Menolak kenyataan

Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar,


aku ini bodoh”, atau “Aku tidak bisa, aku ini tolol”. Ini hampir
sama dengan nomor 5, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya
kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang
salah. Contoh, “Masa begitu saja tidak bisa sih, kan mama
sudah beri contoh berulang-ulang”.

7. Menjadi pelawak

Suatu kejadian di sekolah ketika teman-temannya tertawa


karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini
sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika berulang-ulang
bahkan sang anak tidak mau kembali ke tempat duduk dan
mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan
penerimaan dari teman-temannya dengan bertingkah yang lucu
agar menarik perhatian temannya maka kita sebagai orangtua
harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa
diterima di rumah (perhatian), kemanakah orangtua?

Anda mungkin juga menyukai