Anda di halaman 1dari 41

Case Report

Oleh : dr. Alisya Putri Hannani

Skizofrenia Paranoid

Pembimbing: dr. Andreas Bangun, Sp.KJ


Case report

Ilustrasi Kasus
Case report

Identitas Pasien

Nama : Tn. HA
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Alamat : Jln. Rajawali, Kampung baru
Pekerjaan : Tidak Berkerja
Agama : Islam
Status pernikahan : Belum Menikah
Pendidikan : SMP
Warga Negara : Indonesia
Case report

Status Internus

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Komposmentis E4 M5 V6
Nadi : 91x/menit
Frekuensi nafas : 20x/menit
Suhu tubuh : 36,20C (Afebris)
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Case report

Status Neurologi

1. Urat saraf kepala (panca indera)


 Gejala rangsangan selaput otak : tidak ditemukan
 Gejala peningkatan tekanan intrakranial: tidak ditemukan

 Mata
 Gerakan : normal
 Persepsi : normal
 Pupil, bentuk : bulat, isokor
 Reaksi cahaya : (+/+)
 Reaksi konvergensi : (+/+)
 Reaksi kornea : tidak dilakukan
 Pemeriksaan ophtalmoskopik : tidak dilakukan
Case report

Status Neurologi

• 2. Motorik
 Tonus : Normotonus
 Turgor : Normal (kembali cepat)
 Kekuatan : 5 5
• 5 5
 Koordinasi: baik
 Refleks : Fisiologis (+)
Case report

Status Neurologi

3. Sensibilitas : Dalam batas normal


4. Susunan saraf vegetatif : Dalam batas normal
5. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal
6. Kelainan khusus
 kaku : tidak ditemukan
 Tremor : tidak ditemukan
 Nasal stiffness : tidak ditemukan
 Oculogiric crisis : tidak ditemukan
 tortikolis : tidak ditemukan
 Lain-lain : tidak ditemukan
Case report

Usulan Pemeriksaan
Laboratorium

• Darah Rutin ( Hb, Leukosit, Hitung Jenis


Leukosit, LED)

• Kimia darah ( GDS, SGOT,SGPT, ureum


kreatinin)
Case report

Laboratorium
Hasil 22/03/2021 Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,4 13,0-18,0 g/dl
Leukosit 8.300 5-11 rb /ul
Eritrosit 4,3 3,8-5,8 Juta/ul
Hematokrit 38,6 37-47 Vol%
Trombosit 171.000 150-450 Ribu/ul
LED < 15 mm/jam
GULA DARAH
Gula darah sewaktu 111 ≤ 150 mg/dl
FUNGSI HATI
SGOT 25 <40 U/L
SGPT 15 <42 U/L
FUNGSI GINJAL
Creatinin 1,7 0,5-1,4 mg/dl
Ureum 49 10-50 mg/dl
Case report

Anamnesis Auto-Alloanamnesa

Keluhan utama: Mengamuk dan memukul kepala ibu

RPS:
•Seorang pasien Tn. HA berumur 39 tahun datang ke RS BHAYANGKARA
pekanbaru diantar oleh polisi karena mengamuk dan mengeluhkan sering
mendengar bisikan bisikan sejak 1 tahun yang lalu, menurut pasien suara
tersebut menyuruhnya untuk memukul kepala ibunya hingga pasien benar benar
memukul kepala ibunya dengan palu hingga berdarah 1 hari SMRS.

•Pasien mengatakan bahwa dirinya kesal karena merasa ibu dan adiknya tidak
memberinya nafkah, pasien juga merasa curiga bahwa ibu dan adiknya tidak
ingin dirinya tinggal bersamanya.
Case report

Anamnesis

• Pasien mengatakan bahwa pikirannya dikendalikan dan memerintah pasien


untuk memukul ibunya
• Pasien juga mengaku mendengar suara bisikan yang tidak jelas dan sering
timbul tiba-tiba sehingga membuatnya sulit tidur
• Pasien juga mengaku melihat bayangan hitam yang terkadang lewat sekilas
didepannya
• Pasien merasa sedih dan kurang inat melkukan aktivitas dan sering gelisah
• Keinginan bunuh diri disangkal
• Pasien juga menyangkal bahwa pikirannya tersiar ke luar kepala sehingga
orang orang menjadi tahu jalan pikirannya
Case report

Anamnesis

RPD:
• Tidak ada riwayat trauma kepala.
• Tidak ada riwayat penggunaan napza, merokok, mengkomsumsi alkohol.
• Hipertensi (-)
• Alergi obat tidak ada.
Case report

Riwayat Kehidupan
Pribadi
Pasien merupakan anak pertama dari dua
Pasien merupakan
bersaudara. Proses anak pertama
kelahiran daridan
normal dua
Masa Prenatal dan Perinatal bersaudara.
cukup bulan,Proses kelahiran
dan pasien normal
langsung dan cukup
menangis
bulan, dan pasien langsung menangis saat
saat dilahirkan.
dilahirkan.

Masa Kanak Pertengahan dan


Masa Remaja Pasien awalnya diasuh oleh tantenya karena
kedua orangtuanya bercerai, kemudian di asuh
kembali oleh ayahnya, Menurut tante pasien,
pasien dulunya merupakan anak yang aktif dan
dapat bergaul dengan teman sebayanya. Pasien
bersekolah hanya sampai smp.
Case report

Riwayat Kehidupan
Pribadi

• Riwayat dewasa : Pasien sempat menghilang selama 10 tahun dan


ditemukan ditepi jalan kota Medan, sedang memakan sisa nasi serta
memakai baju yang robek dengan rambut sepanjang bahu
• Riwayat pendidikan : pendidikan terakhir SMP

• Riwayat pekerjaan: Pasien belum pernah bekerja.


• Kehidupan beragama : Pasien beragama Islam, tetapi tidak taat dalam
menjalankan ibadahnya.
• Kehidupan sosial dan perkawinan : Pasien cenderung diam dann
menyendiri selama tinggal dengan ibunya, pasien juga tidak begitu dekat
dengan adiknya. Pasien belum pernah menikah.
• Status ekonomi : Menengah kebawah
Case report

Riwayat Penyakit Keluarga

RPK:
•Keluarga pasien tidak ada yang mengalami kondisi sama seperti ini atau yang
mengalami gangguan jiwa
•Riwayat epilepsi tidak ada
•Riwayat penyakit metabolik tidak ada
Case report

Genogram
Case report

Pemeriksaan Psikiatri

I. Deskripsi Umum

• Penampilan : Tidak Rapi


• Kesadaran : Berkabut
• Perilaku dan aktivitis psikomotor : Gelisah
• Sikap terhadap pemeriksa : Kurang Kooperatif

II. Emosi

• Mood : Disforik
• Afek : Tidak sesuai
• Keserasian : Tidak sesuai
Case report

Pemeriksaan Psikiatri

III. Persepsi

• Halusinasi : auditorik (+), visual (+)


• Ilusi : tidak ditemukan

IV. Pikiran

Proses pikir : Non Realistik


Bentuk pikir : Asosiasi Longgar
Isi pikiran : Waham kendali, waham curiga.
Case report

Pemeriksaan Psikiatrix

V. Kesadaran Dan Kognisi

a. Taraf kesadaran dan kesigapan : komposmentis E4V5M6


b. Orientasi (tempat, waktu, orang) : Terganggu
c. Daya ingat : Terganggu
d. Konsentrasi dan perhatian : Terganggu
e. Kemampuan visuospasial : Terganggu
f. Kemampuan baca dan menulis : Terganggu
g. Pikiran abstrak : Terganggu
h. Intelegensia dan kemampuan informasi: Terganggu
Case report

Pemeriksaan Psikiatrix

VI. Pengendalian Impuls

Terganggu

VII. Daya Nilai dan Tilikan

Tilikan 2 VII. Taraf Dapat Dipercaya

Dapat di Percaya
Case report

Diagnosa Aksis

Aksis I F20.0 Skizofrenia Paranoid


DD F25.0 Skizoafektif tipe manik

Aksis II
F60.2 Gangguan Kepribadian Dissosial

Aksis III Tidak Ada


Diagnosis
Masalah dengan “primary support group”
Aksis IV

Aksis V GAF scale 20-11 : bahaya mencendarai diri/ orang lain


Case report

Anjuran Terapi

Psikoterapi

• Memberi penjelasan kepada keluarga, mengenai kondisi penyakit yang dialami


pasien saat ini, dan menjelaskan pada keluarga bahwa pasien butuh dukungan
keluarga dan harus minum obat secara teratur.
• Memberi dukungan kepada pasien butuh dukungan dan harus minum obat secara
teratur
• Meminta keluarga untuk tetap melatih/mendukung pasien untuk berinteraksi
dengan lingkungan
• Menjelaskan pada pasien Perbanyak beribadah dan berdoa kepada Allah SWT
agar dapat dibukakan jalan keluar permasalahannya.
• 1 bulan lagi pasien disarankan untuk kontrol lagi ke poliklinik spesialis jiwa.
Case report

Anjuran Terapi

Psikofarmaka

Resperidone 2x2mg

Prognosis

Dubia ad Bonam
Follow-Up Case report

No Tanggal SOAP
1 23 Maret 2021 S: Bisikan suara (+) Bayangan hitam (+) Gelisah (+)
O: TD=110/80mmHg N=88x/i RR=18 T=36,8o C
A: Skizofrenia Paranoid
P:
 Resperidone 2x2mg

2 24 Maret 2021 S: Bisikan suara (+) Bayangan Hitam (-) Gelisah (-)
O: TD=121/90 mmHg N=89x/I RR=18x/I T=35,8o C
A: Skizofrenia Paranoid
P:
• Resperidone 2x2mg
Case report

Tinjauan Pustaka
Case report

DEFINISI

• Asalnya dari bahasa Yunani : ”schizo” artinya terbagi/terpecah dan


”phrenia” yang berarti jiwa (Videbeck, 2008).
• Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang
mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal
kognitif, mempengaruhi emosional dan tingkah laku (Depkes RI, 2015).
• Skizofrenia Paranoid dimana waham dan delusi terlihat jelas

“people with schizophrenia are split off from reality and


can’t distinguish what is real from what is not real”
Case report

EPIDEMIOLOGI
• Angka insidens  1 per 10.000 orang pertahun.
• Prevalensi skizofrenia berdasarkan jenis kelamin ras dan budaya
adalah sama.
• Wanita cenderung mengalami gejala yang lebih ringan, lebih sedikit
rawat inap dan fungsi sosial yang lebih baik di komunitas
dibandingkan laki-laki.
• Onset skizofrenia pada laki-laki terjadi lebih awal dibandingkan pada
wanita.
• Onset puncak pada laki-laki terjadi pada usia 15-25 tahun sedangkan
pada wanita terjadi pada usia 25-35 tahun.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)


2018 menunjukkan, prevalensi
skizofrenia/psikosis di Indonesia
sebanyak 6,7 per 1000 rumah tangga.
Case report

ETIOLOGI
Faktor Neurobiologi
Faktor Genetika

Kembar monozigotik > 40-50%

Faktor Neurokimia
Ketidak seimbangan neurotransmitter
terutama di sentral

Faktor Psiko-sosial
Expressed emotion

Faktor Stressor

“Sampai saat ini, belum ditemukan etiologi pasti penyebab


skizofrenia, namun skizofrenia tidak hanya disebabkan oleh satu
etiologi, melainkan gabungan antara beberapa faktor pencetus
Case report

MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis pada pasien skizofrenia paranoid di


dominasi oleh adanya gejala yang bersifat paranoid
Positif Negatif Kognitif

Haluccination Apathy Memory Impairment

Delution Avolition (ketidakmampuan Decrease in Attention


memulai dan mempertahankan
aktivitas yang bertujuan)

Disorganized thinking & Alogia (miskin bicara) Impaired Executive


behave Functioning ex sulit
(pikiran kacau, perilaku tidak mengambil keputusan
terkendali, jaket tebal dimusim
panas)
Suspiciousness Anhedonia Sulit konsentrasi
Disertai perilaku aneh atau
bermusuhan
Tandon R, Nasrallah HA, Keshavan MS. Schizophrenia: clinical features and conceptualization. Schizophr. 2009; 110:1-23
Patogenesis
Case report

Kriteria
Diagnosis
PPDGJ III
ada sedikitnya 1 gejala berikut yang sangat jelas (atau 2 gejala atau
lebih bila gejala-gejala tersebut kurang tajam atau jelas):

Isi Pikir : waham “delusion”

Thought Echo Delusion of control

Thought insertion or withdrawal Delusion of Passivity


Thought Broadcasting
Delusional perception

“Serta waham menetap lainnya yang menurut budaya setempat di


anggap tidak wajar atau sesuatu yang mustahil”
Case report

Kriteria Diagnosis
Halusinasi Auditorik

Suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus


terhadap perilaku pasien

Suara halusinasi lain yang berasal dari dalah satu tubuh


lainnya

Atau paling sedikit 2 gejala harus selalu ada secara jelas :


a) Halusinasi yang menetap dan juga bisa disertai waham
b) Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan
c) Bicara tidak relevan, perilaku katatonik (gundah gelisah,
posturing)
d) Gejala – gejala negatif

Gejala lebih dari 4


minggu
Case report

Tatalaksana Farmakologi

Mencakup berbagai metode Mengontrol dengan cepat beberapa


untuk meningkatkan psikosis akut.
kemampuan sosial, kecukupan Pasien tidak berespon dengan
diri, keterampilan praktis, dan obat-obatan dapat membaik
komunikasi interpersonal pada Terapi
dengan terapi kejang listrik
pasien skizofrenia psikososial

Terapi
Farmakologi kejang listrik

Antipsikotik Golongan 1
Antipsikotik Golongan 2
Case report

Tatalaksana Farmakologi antipsik


otik

Tipikal Atipikal

- Generasi lama
- Memblok reseptor - Generasi lebih baru (th 1990an)
dopamin D2 - Memblok reseptor 5-HT2, efek
- Efek samping EPS besar blokade dopamin rendah
- Efektif untuk mengatasi - Efek samping EPS lebih kecil
gejala - Efektif untuk mengatasi gejala
positif baik positif maupun negatif
Case report
Daftar Obat

Drug Of choice
Case report

Efek Samping

Efek samping
• Sedasi dan inhibisi psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif
menurun).
• Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik:
mulut kering, kesulitan miksi&defekasi, hidung tersumbat, mata
kabur, tekanan intraokuler meninggi, gangguan irama jantung).
• Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut,akathisia, sindrom
parkinson: tremor, bradikinesia, rigiditas).
• Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynaecomastia), metabolik
(jaundice), hematologik (agranulocytosis), biasanya pada pemakaian
panjang
Case report

Prognosis
Case report

• Sejumlah studi menunjukkan bahwa selama periode 5 sampai


10 tahun setelah rawat inap psikiatrik yang pertama untuk
skizofrenia, hanya sekitar 10-20% persen yang dapat
dideskripsikan memiliki hasil akhir yang baik
• Lebih dari 50% pasien dapat digambarkan memiliki hasil akhir
yang buruk, dengan rawat inap berulang, eksaserbasi gejala,
episode gangguan mood mayor, dan percobaan bunuh diri.
• Namun, skizofrenia tidak selalu memiliki perjalanan penyakit
yang memburuk dan sejumlah faktor dikaitkan dengan
prognosis yang baik. Angka pemulihan yang dilaporkan
berkisar dari 10-60%, dan taksiran yang masuk akal adalah
bahwa 20-30% pasien terus mengalami gejala sedang, dan 40-
60% pasien tetap mengalami hendaya secara signifikan akibat
gangguan tersebut selama hidup mereka
Case report

Analisis & Pembahasan

Dari hasil anamnesis:


Berdasarkan riwayat pasien, ditemukan pola perilaku dan psikologi yang
secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala yang menimbulkan
sesuatu penderitaan (distress) maupun hendaya (disability) pada berbagai fungsi
peran, sosial, penggunaan waktu luang dan perawatan diri sehingga dapat
disimpulkan pasien ini menderita gangguan jiwa.
• DAFTAR PUSTAKA
•  
• Anthony, W. A. & Ashcraft, L. The recovery movement. In B. L. Levin, K. H. Hennessy & J Petrila (Eds.) Mental Health Services: A Public Health Perspective (pp. 465-479).
Oxford: (2010) . Oxford University Press.
• Schizophrenia Society of Canada. Basic Facts About Schizophrenia: Families Helping Families. Ontario (Canada): Schizophrenia Society of Canada; 2002. 27p. 4. Schizophrenia
Handbook.
• Schizophrenia. Geneva (Switzerland): World Health Organization; www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/en/
• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia . Laporan Riskesdas tahun 2013. Hal. 165-166.
• Available at: www.depkes.go.id/resources/download/.../Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. Cited at : 15 November 2015. 07.32 WIB.
• Allardyce, J., & Boydell, J. (2006). Review: The wider social environment and schizophrenia. Schizophrenia Bulletin, 32(4), 592–8.
• www.skizofrenia.com/history.
• Buchanan R.W., Carpenter W.T., Schizophrenia: Introduction and Overview, In: Kaplan & Sadock’s; Comprehensive Textbook of Psychiatry, 7 th ed., Philadelphia.:2000:1096-1109.
• Andreasen N.C., Black D.W., Introductory Textbook of Psychiatry, 3 nd ed., Washington: American Psychiatric Publishing, Inc.: 2001: 133-135, 211-249.
• Muslim, Rusdi. Diagnosis gangguan jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Jakarta. PT. Nuh Jakarta. Cetakan pertama. 2001.hal. 46.
• Walsh T, McClellan JM, McCarthy SE, Addington AM, Pierce SB, Cooper GM, Nord AS, Kusenda M, Malhotra D, Bhandari A, Stray SM, Rippey CF, Roccanova P, Makarov V,
Lakshmi B, Findling RL, Sikich L, Stromberg T, Merriman B, Gogtay N, Butler P, Eckstrand K, Noory L, Gochman P, Long R, Chen Z, Davis S, Baker C, Eichler EE, Meltzer PS,
Nelson SF, Singleton AB, Lee MK, Rapoport JL, King MC, Sebat J. Rare structural variants disrupt multiple genes in neurodevelopmental pathways in schizophrenia. Science. 2008
Apr 25;320(5875):539-543.
• NIMH. Schizophrenia. 2012; www.nimh.nih.gov. [Cited by: 12 November 15].
• Idaiani S, Suhardi, Kristanto AY. Analisis gejala gangguan mental emosional penduduk Indonesia. Maj Kedokt Indon. 2009;59:473-9.
• Kaplan & Sadock’s; Comprehensive Textbook of Psychiatry, 11th ed., Philadelphia.:2014.649-750
• Nykiel SA, Naldessarini RJ. Bower MC. Goodwin J.Salvatore P. Psychosis NOS: Search for Diagnostic Clarity. Harv Rev Psychiatry. 2010;18-22.
• Breen R. Psycotic disorder. In: Thornhill JT.Ed. NMS Psychiatry. 6th Ed. Baltimore. Lippincott Williams & Wilkins: 2011:17
• Cannon, T. D., Rosso, I. M., Hollister, J. M., Bearden, C. E., Sanchez, L. E., & Hadley, T. (2000). A prospective cohort study of genetic and perinatal influences in the etiology of
schizophrenia. Schizophrenia Bulletin, 26(2), 351–366.
• Bebbington, P.,&Kuipers, E. (2003). Schizophrenia and psychosocial stresses. In S. R. Hirsch&D.R. Weinberger (Eds.), Schizophrenia (2nd ed.). Malden, MA: Blackwell Scientific.
• Siebernagl, Stefan dan Florian Lang. Color Atlas of Pathophysiology. NewYork : Thieme.2000.320-321
• W.F., Maramis dan Maramis AA. 2009. Gangguan Mood Pada Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: hal.259-281
• Ibrahim SA. Skizofrenia. Cetakan kedua. Jakarta : PT. Dian Ariesta. 2002.
• American Psychiatric Association. 2000. Diagnostic and statistic manual ofmental disorders (DSM-IV Washington DC : American Psychiatric Association.
• Lehman, A. F., Kreyenbuhl, J 
Thank You
Case Report

Anda mungkin juga menyukai