Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.

I
DENGAN DIAGNOSA CIDERA KEPALA RINGAN (CKR)
DI RUANG NUSA INDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEMANGGUNG

Disusun Oleh :
Erna Yuliana
Deasy Yulianti
Febrianita Purwaningrum
Vika Wijayanti

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


JL. GAJAH MADA 1A TEMANGGUNG
56219
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. I
DENGAN DIAGNOSA CIDERA KEPALA RINGAN (CKR)
DI RUANG NUSA INDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEMANGGUNG

DATA UMUM PASIEN MASUK


Cara Masuk Pasien : Kursi. Pengantar pasien : IGD

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : NN.I
Umur : 20 Tahun
Tanggal Lahir : 8 April 2002
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Salakan Rt 01, Rw 01, Gambasan, Selopampang
Status : Belum Menikah
Perkawinan : -
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Pekerjaan : Swasta
Lama Bekerja : 1 Tahun
Tanggal Masuk RS: 20/4/2022 / jam : 22.00 WIB
Tanggal Pengkajian: 21/4/2022 /jam : 10.00 WIB
Sumber informasi : pasien/keluarga/rekam medis
Diagnosa Medis : Cidera Kepala Ringan (CKR)
Penanggung Jawab pasien :
 Nama : Bp.R
 Hubungan dengan pasien : Orang Tua
 Pekerjaan : Wiraswasta

I. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


a. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat penyakit dahulu
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
c. Riwayat Alergi
Tidak ada
d. Riwayat Pengunaan Obat-obatan
Tidak ada
e. Riwayat Merokok
Tidak ada
f. Riwayat Transfusi darah
Tidak
Reaksi Alergi ? Tidak
g. Tindakan/terapi yang sudah diberikan
Tidak ada

II. RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI


a. Keluhan Utama:
Nyeri kepala
Keluhan Penyerta :
Mata kiri tampak buram
b. Alasan Masuk (Riwayat Penyakit Saat Ini)
Pasien mengatakan sebelum kejadian berangkat bekerja dengan kendaraan motor dan
memakai helm pada pagi hari dan baru saja turun hujan, saat mengendarai kendaraan tiba-tiba
terjatuh dengan badan condong ke kiri, pasien mengatakan tidak mengingat kejadian karena
mengalami hilang kesadaran, keluarga mengatakan anaknya mengalami kecelakaan tunggal.
Datang ke IGD dengan keluhan, pusing, nyeri kepala disertai mual. Tampak lesi pada
tangan kiri, pelipis mata, bibir dan atas alis, tampak kemerahan pada mata kiri dan
pembengkakan pada bibir,telapak tangan kiri. pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan
penglihatannya yang terasa buram pada mata kiri dan khawatir terkait kondisi yang dialami.

III. PENGKAJIAN
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum sakit & saat sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan bahwa menjaga kesehatan itu penting. Akan tetapi
jika ada sakit yang ringan pergi ke warung untuk membeli obat.
Saat sakit yang serius pasien dan keluarga membawa ke Rumah Sakit dengan
harapan segera sembuh dan dapat beraktivitas seperti sediakala, pasien juga semangat untuk
sembuh dan mengikuti saran serta perawatan yang di berikan selama klien di rawat di rumah
sakit.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit & saat sakit
A. TB = 160 cm
BB = 56 kg
IMT = 56/1,62 = 21, 9 kg (Normal)
BBI = 160-100-((160-100)) x 15%= 51 kg
B. Hb : 14,8 g/dL, Hematokrit: 41 %, Lekosit : 6,9 , Eosinofil: 0,7 % (L), Netrofil: 60,3
% , Limfosit 33,4 %, mmol/L
C. Pasien tampak lemah, gelisah menahan nyeri.
D. Pasien mendapatkan diet lunak
Konsumsi makanan & minuman
Sebelum sakit pasien tidak ada penurunan nafsu makan, makan sesuai porsinya
serta minum air putih yang cukup.
pasien mengatakan saat sakit ini nafsu makan menurun, makanan yang dari
rumah sakit hanya termakan sedikit ¼ porsi. Saat sakit pasien mau meminum obat yang
diberikan perawat.
3. Pola eliminasi
BAB sebelum sakit
- Pola BAB : seringnya setelah makan langsung BAB
- Karakter feses : keras
- Riwayat perdarahan : tidak ada perdarahan
- BAB terakhir : hari ini
- Diare : tidak ada diare
- Penggunaan laksatif : tidak ada pengguanan laksatif
BAK sebelum sakit
- Pola BAK : 4-5 kali/ hari
- Karakter Urine : normal
- Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK :tidak ada kesulitan BAK
- Riwayat Penyakit Ginjal/ Kandung Kemih : Tidak ada
- Penggunaan Diuretic : Tidak ada penggunaan diuretik
- Upaya mengatasi masalah : Tidak ada
BAB saat sakit
- Pola BAB : belum bab selama 2 hari
- Karakter feses : keras
- Riwayat perdarahan : tidak ada perdarahan
- BAB terakhir : sebelum masuk RS
- Diare : tidak ada diare, perut terasa kembung
- Penggunaan laksatif : tidak ada pengguanan laksatif
BAK saat sakit
- Pola BAK : 4-6 kali/ hari
- Karakter Urine : urin berwarna kuning pekat
- Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan BAK :3 tidak ada
- Riwayat Penyakit Ginjal/ Kandung Kemih : Tidak ada
- Penggunaan Diuretic : Tidak ada penggunaan diuretik
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit & saat sakit
Sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa, tidak ada kendala atau hambatan.
Saat sakit klien merasa lemah, tampak tak rilek menahan sakitnya. Pasien hanya berfokus
pada dirinya sendiri akan sakitnya, umtuk ADL di bantu oleh keluarga. Klien tampak lemah
dan enggan melakukan mobilisasi.
5. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit & saat sakit
Sebelum sakit pasien tidur kurang lebih 8 jam, tidak ada keluhan kesulitan tidur.
Saat sakit tidur pasien mengalami perubahan jam tidur, merasa tidak nyenyak saat tidur
di rumah sakit. Saat sakit pasien terlihat bedrest.
6. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Sebelum sakit & saat sakit
Sebelum sakit fungsi penglihatan, pendengaran, pengecapan, peraba, penciuman tidak
ada gangguan.
Saat sakit terlihat lesi pada pelipis mata, bibir dna atas alis, tampak kemerahan pada
mata kiri dan pembengkakan pada bibir. Pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan
penglihatannya yang terasa buram pada mata kiri.
7. Pola persepsi diri dan Konsep Diri
Sebelum sakit & saat sakit
Citra diri : pasien sangat menyukai tubuhnya karena ini adalah pemberian dari yang
Maha Kuasa
Harga diri: pasien tampak percaya diri ketika berkomunikasi dengan petugas medis,
pasien selalu kontak mata dan komunikasi dua arah.
Identitas diri: saat pengkajian klien bisa menyebutkan identitas dirinya secara lengkap
sampai dengan jumlah keluarganya serta alamatnya.
Ideal diri: pasien ingin segera sembuh dan ingin beraktivitas seperti sedia kala
berkumpul dengan kelurganya
Gambaran diri: saat pengkajian pasien mengatakan dirumah dia berperan sebagai anak,
setelah lulus sekolah kemudian bekerja.
8. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Sebelum sakit & saat sakit
Pasien adalah seorang wanita yang belum menikah. Tidak ada keluhan saat menstruasi
bulanan.
9. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit & saat sakit
Sebelum sakit pasien dapat berkumpul dan menjalin hubungan dengan keluarga.
selama sakit ini pasien hanya bisa berkomunikasi melalui media social dengan dengan
keluarga dan teman kerjanya yang lain. Yang menunggui saat sakit adalah orang tuanya.
10. Pola Managemen koping stress
Sebelum sakit & saat sakit
Sebelum sakit pasien adalah orang yang terbuka dan ceria kepada semua orang.
Mempunyai teman dekat untuk saling bercerita.
Saat sakit pasien terasa murung dan bosan saat di rawat di rumah sakit.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit & saat sakit
Sebelum sakit pasien sholat 5 waktu, membaca alquran dan mengikuti kegiatan
keagaaman dikampungnya. Ketika sakit ini pasien beribadah di tempat tidur saja karena
badannya lemas.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


 Keadaan umum
Lemah
 Tingkat Kesadaran
Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif : E 4 , M 5, V 6 Total Nilai : 15
Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 109/88 mmHg
b. Suhu : 36oC
c. Respiration rate (RR) : 20x/menit
d. Nadi :72 x/menit
e. SpO2 : 98 %
 Pengkajian Nyeri
Paliatif/ provokatif : post KLL
Qualitas : seperti di tekan
Region : pinggang kiri
Severity : 5 (sedang)
Time : hilang timbul < 30 menit
Pengkajian Nervus
1. Nervus olfaktorius (penciuman) : baik
2. Nervus optikus (penglihatan) : mata sebelah kiri buram saat melihat
3. Nervus okulomotoris : baik
4. Nervus trochlearis : baik
5. Nervus trigeminus : baik
6. Nervus abdusen : baik
7. Nervus fasialis : baik
8. Nervus auditory : baik
9. Nervus glosofaringeal : baik
10. Nervus vagus : baik
11. Nervus aksesory : baik
12. Nervus hipoglosus : baik

Pengkajian head to toe


a. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala normochepal, tidak tampak lessi, warna rambut hitam dan
pertumbuhan rambut merata, kulit kepala tampak berminyak dan terdapat
ketombe, tidak tampak massa.
Palpasi : tidak teraba massa, tidak terdapat krepitasi tulang.
b. Wajah
Inspeksi : Warna kulit kecoklatan, struktur wajah bentuk wajah oval dan simetris. Terlihat
adanya luka lecet di pelipis kiri.
palpasi : Tidak ada krepitus dan tidak teraba massa
c. Mata
Inspeksi : Kelengkapan dan kesimetrisan : bola mata simetris dan lengkap
serta pergerakan mata normal
Palpebra: normal dan simetris.
Konjungtiva dan sclera : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, adanya
pendarahan pada subkunjungtiva mata kiri, adanya lesi pada pelipis kiri.
Pupil : refleks terhadap cahaya normal.
Cornea dan iris: kornea bening
Palpasi : Tidak teraba ada massa di daerah mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : bola mata simetris dan lengkap
serta pergerakan mata normal
Palpebra: normal dan simetris.
Konjungtiva dan sclera : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
Pupil : Refleks terhadap cahaya normal.
Cornea dan iris: kornea bening
d. Hidung
Terpasang oksigen Nasal Kanul 3 lpm, tidak ada pernapasan cuping hidung
e. Telinga
Inspeksi
Bentuk telinga: bentuk dan telinga normal, tidak ada pembengkakan dan lesi.
Ukuran telinga : normal
Lubang telinga : lubang telinga normal
Ketajaman pendengaran : tidak dilakukan pengkajian karena tidak membawa
garputala, namun ketika diajak berkomunikasi pasien masih mampu
mendengar dengan baik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada deviasi trakea, normal, tidak ada lesi maupun jejas,
Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid.
Palpasi : tidak teraba adanya perbesaran kelenjar tyroid, Vena jugularis teraba,
kuat, teratur. Denyut nadi karotis Teraba, kuat, teratur, Trachea: Tidak ada
massa ataupun nyeri tekan
Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan
g. Dada
Inspeksi : Simetris antara dada kiri dan kanan, pengembangan dada simetris, tidak ada
otot bantu pernafasan, tidak ada luka maupun memar, persebaran warna kulit
normal, tidak ada tonjolan dan massa.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa dan krepitus, fremitus vocal teraba
kanan dan kiri
Perkusi : Suara resonan
Auskultasi : Terdengar suara paru vesicular di lapang paru kanan kiri
h. Jantung
Inspeksi : Tidak ada luka maupun memar, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ics 4 midclavicula sinistra
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Terdengar suara jantung normal s1 dan s2
i. Abdomen
Auskultasi : Terdengar suara bising usus 6 x/menit
Inspeksi : Tidak ada luka maupun memar, perut tampak rata, tidak tampak asites, tidak
ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di kuadran perut 1-4
Perkusi :Terdapat suara timpani di perut kuadran 2
j. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada kemerahan, luka maupun memar
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
k. Ekstremitas
Inspeksi
ekstermitas Atas : tangan dan akral teraba hangat, tidak terdapat krepitasi tulang, klien
tidak merasa nyeri pada saat tangan kanan dan kiri saat di palpasi, nadi teraba kuat. Pada
tangan kiri terpasang infus
Ekstermitas Bawah : tidak teraba massa pada kaki kanan atau
kiri, klien tidak merasa nyeri pada saat kaki kanan dan kiri di
palpasi : tidak terdapat krepitasi tulang, kaki teraba hangat

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 21 April 2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal dan Interpretasi
Nilai Satuan
Eosinofil 0, 7 2–4% Rendah
Lekosit 6. 9 10ˆG/UL (3.6 – 11.0) Normal
Hemoglobin 14, 8 11,7-15,5 g/dl Normal
Hematokrit 41 35-47 % Normal
Eritrosit 5, 10 10ˆG/UL (3.80-5.20) Normal
Trombosit 282 150-44010ˆ3 Normal
Netrofil 60, 3 50-70 % Normal
Limfosit 33. 4 25-40 % Normal
Monosit 5. 5 2-8 % Normal
Ureum 25. 0 10-50 mg/dl Normal
Creatinin 0, 80 0,60-1,20 mg/dl Normal
SGOT 23 0-35 u/l Normal

b. Pemeriksan Radiologi
1. Foto Head CT Scan
Tanggal 21 April 2022
Hasil : Tak tampak gambaran fraktur maupun pendarahan intracranial.
Extracranial regio fasialis sinistra.
c. Program Terapi
Tanggal/ Nama Obat Golongan Dosis Efek Samping Rute TTD
jam
20/4/2022 Tetagam Obat keras 1x 250 Peningkatan suhu IM
17:10 WIB iu tubuh,mual, muntah,
reaksi sirkulais
21/4/2022 C. Mycos Obat keras 3x1 Mata terasa gatal, sensasi Topikal
09:00 WIB terbakar pada mata jika
digunakan dalam jangka
panjang
21/4/2022 Gaforin Obat keras 6x1 Infeksi mata, Pendarahan topikal
09:00 WIB pada konjungtiva, mata
menjadi kering, sakit
kepala
21/4/2022 Antrain Obat keras 2x1g Mulut lkering, mual, IV
06:00 WIB (metamizolr ) muntah, konstipasi
21/4/2022 Ceftriaxone(5 Antibiotik 1x1 vial Nyeri perut , mual, IV/IM
06:00 WIB ml) osefalospori muntah, diare, pusing,
n mengatuk, sakit kepala,
muncul keringat berlebih
21/4/2022 Piracetam (5 Obat 3x1 gr Cemas, berat badan IV/IM
06:00 WIB ml) Nootropik bertambah, mengantuk,
& sakit perut,mual, muntah,
neurotonik/ diare, pendarahan dan
neutropik imsomnia
21/4/2022 Ranitidine Antagonis 2x1 mg Sakit kepala, sembelit, IV/IM
06:00 WIB H2 diare, mual, muntah, sakit
perut
ANALISA DATA
DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
DS : Nyeri Akut Agen Pencedera
 Keluarga Klien mengatakan Fisiologis
mengalami kecelakaan tunggal saat
mengedarai motor
 Klien mengeruh merasa pusing dan
rasa perih pada pelipis kiri.
DO:
 tampak lesi pada pelipis kiri, atas
bibir,telapak tangan kiri dan bibir
tampak bengkak.
 Tampak pendarahan pada
subkonjungtiva kiri
 Klien tampak gelisah, meringis
 P : post KLL
Q :seperti ditekan
R :kepala
S :5
T :terus menerus
DS: Resiko Perfusi Tekanan
 Keluarga klien mengatakan klien Post Serebral Tidak Efektif Intrakranial
KLL tergelincir dengan posisi kiri
badan terjatuh terlebih dahulu
 Klien mengatakan tidak ingat saat
kejadian.
 Klien mengeluh merasa pusing dan
buram pada mata kiri
DO :
 tampak lesi pada pelipis kiri, atas
bibir,telapak tangan kiri dan bibir
tampak bengkak
 Tampak perdarahan pada
subkojungtiva kiri
 Hasil foto head scan
Tak tampak gambaran fraktur
maupun pendarahan intracranial.
Extracranial hematoma regio
fasialis sinistra.
 TTV : TD: 109/ 88 mmHg
S: 36oC
RR: 20x/menit
Nadi :72x/menit
SPO2: 98 %
DS: Defisit Pengetahuan kurang terpapar
 klien mengatakan tidak ingat kejadian tentang (Penyakit) informasi
KLL yang dialami
 klien mengeluh merasa pusing dan
hanya dapat melakukan bedrest
 keluarga mengatakan cukup khawatir
dengan keadaan klien saat ini
 keluarga menanyakan terkait hasil
Head CT Scan klien
 Klien mengeluh mata kiri buram dan
tidak dapat melihat dengan jelas
DO : Klien tampak gelisah
 Klien tampak lemah dan tidak enggan
melakukan mobilisasi
 TTV
TD: 109/ 88 mmHg
S: 36oC
RR: 20x/menit
Nadi :72x/menit
SPO2: 98 %
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal/Jam No. Diagnosa Diagnosa Keperawatan Tanda Tangan

21/4/2022 D.0077 Nyeri akut berhubungan dengan agen


pencedera fisiologis
09.00 wib
D.0017 Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif b/d
Tekanan intrakranial

D.0111 Defisit Pengetahuan tentang (Penyakit) b/d


kurang terpapar informasi
Intervensi Keperawatan

Tanggal/jam No. DP Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional TTD


21/4/2022 D.0077 Setelah dilakukan intervensi I.08238 Manajemen Nyeri  Mengidentifikasi Lokasi, Karakteristik,
(10:00 WIB) keperawatan selama 3x24 jam Observasi Durasi, Frekuensi, Kualitas, Intensitas
diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi Lokasi, Nyeri dan Skala Nyeri kepala yang di
menurun dengan kriteria Karakteristik, Durasi, rasakan klien baik secara verbal dan
hasil : Frekuensi, Kualitas, Intensitas non verbal
L.08066. Tingkat Nyeri Nyeri dan Skala Nyeri  Mengidentifikasi pengaruh neri kepala
1. Keluhan nyeri menurun 2. Idenfikasi respon neri non pada pola tidur dan istirahat klien
2. Meringis menurun verbal  Memberikan dan mengajarkan teknik
3. Sikap protektif menurun 3. Identifikasi pengaruh nyeri non farmakologis seperti teknik
4. Gelisah menurun pada kualitas hidup relaksasi nafas dalam untuk mengurangi
5. Kesulitan tidur menurun 4. Monitor keberhasilan terapi rasa nyeri
6. Frekuensi nadi kompementer yang sudah  Memonitor keberhasilan terapi
60-100x/menit diberikan kompementer yang sudah diberikan
7. Tekanan darah 90/60 Terapeutik  menjelaskan penyebab, pemicu nyeri
MmHg s/d 120/80 MmHg 1. Berikan teknik non kepala pada klien
8. Pola tidur membaik farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(pencahayaan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode,
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetic, jika perlu
21/4/2022 D.0117 Setelah dilakukan intervensi I.06194 Manajemen Peningkatan  mengidentifikasi penyebab TIK (nyeri
(10:00 WIB) keperawatan selama 3x24 jam Tekanan Intra Cranial kepala post benturan KLL)
diharapkan perfusi serebral Observasi  Memonitor tanda/gejala peningkatan TIK
meningkat dengan kriteria 1. Indentifikasi penyebab TIK seperti nyeri kepala dan perubahan TTV
hasil : (Lesi pada pelipis kiri)  Memonitor status pernafasan
L.020114. Perfusi Serebral 2. Monitor tanda/gejala  Meminimalkan stimulus dengan
1. Tingkat kesadaran peningkatan TIK menyediakan lingkungan yang tenang dan
meningkat 3. Monitor MAP pencahayaan yang cukup
2. Kognitif meningkat 4. Monitor CVC  memberikan posisi semi fowler
3. Sakit kepala menurun 5. Monitor PAWP
 menghindari pemberian cairan IV hipotonus
4. Gelisah menurun 6. Monitor PAP
 mempertahankan suhu tubuh normal
5. Kecemasan menurun 7. Monitor status pernafasan
6. Agitasi menurun 8. Monitor intake dan output
7. Demam menurun cairan
8. Tekanan arteri rata-rat 9. Monitor cairan serebro spinalis
mebaik Teraupetik
9. Tekanan intra kranial 1. Minimalkan stimulus dengan
membaik menyediakan lingkungan yang
10. Tekanan darah sistolik tenag
membaik 2. Berikan posisi semi fowler
11. Tekanan darah diastolic 3. Hindari maneuver valsava
membaik 4. Cegah terjadinyya kejang
12. Reflek saraf membaik 5. Hindari penggunaan PEEP
6. Hindari pemberian cairan IV
hipotonus
7. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian sedasi
dan anti konvulsan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian dieresis
osmotic, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian pelunan
tinja, jika perlu
21/4/2022 D.0111 Setelah dilakukan intervensi I.12383 Edukasi Kesehatan :  mengindentifikasi kesiapan dan
(10:00 WIB) keperawatan selama 3x24 jam Observasi kemampuan informasi
diharapkan tingkat 1. Indentifikasi kesiapan dan  menyediankan materi dan media pendidikan
pengetahuan membaik dengan kemampuan informasi kesehatan
kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor-faktor yang  menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
1. perilaku sesuai anjuran dapat meningkat dan kesepakatan
cukup meningakat menurunkan motivasi perilaku  memberikan kesempatan untuk bertanya
2. kemampuan menjelaskan hidup bersih dan sehat  menjelaskan faktor resiko yang dapat
pengetahuan yang didapat Teraupetik mempengaruhi kesehatan
cukup meningkat 1. Sediankan materi dan media  mengajarkan perilaku bersi dan sehat
3. pertanyaan masalah yang pendidikan kesehatan  mengajarkan strategi yang dapat digunakan
dihadapi sedang 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan perilaku phidup bersih
4. persepsi yang keliru sesuai kesepakatan dan sehat
terhadap masalah 3. Berikan kesempatan untuk
meningkat bertanya
5. menjalani pemeriksaan Edukasi
yang tidak tepat 1. Jelaskan faktor resiko yang
meningkat dapat mempengaruhi kesehatan
perilaku meningkat 2. Ajarkan perilaku bersi dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku phidup bersih dan sehat
IMPLEMENTASI

Tanggal/jam No. DP Implementasi Tanda


Tangan
21/04/2022 D.0077 I.08238 Manajemen nyeri
10.00 Nyeri akut b/d Agen pencedera O
fisiologis - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
skala nyeri
- Mengidentifikasi respon non verbal
T
- Memberikan Teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
E
- Menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
Mengajarkan Teknik nafas dalam
K
- Berkolaborasi pemberian analgetic
Inj. Antrain 2x1 mg
21/04/2022 D.0017 I.03117 Management peningkatan tekanan intra kranial
10.00 Resiko Perfusi Serebral Tidak O
Efektif b/d Tekanan Intrakranial - Mengidentifikasi penyeban TIK
- Memonitor tanda dan gejala peningkatan TIK
- Memonitor status pernafasan
T
- Menyediakan lingkungan yang tenang
- Memberikan posisi semi fowler
- Mempertahankan susu tubuh normal
K
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat antimerik
Inj. Piracetam 3x1 gr
Inj. Ceftriaxone 1x1
21/04/2022 D.0111 I.12383 edukasi kesehatan
10.00 Defisit Pengetahuan tentang O
(Penyakit) b/d kurang terpapar - Mengidentifikasi factor-faktor yang dapat meningkat dan menurunkan motivasi
informasi perilaku hidup bersih dan sehat.
T
- Menyediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
E
- Menjelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
- Mengajarkan perilaku bersih dan sehat
Tanggal/jam No. DP Implementasi Tanda
Tangan
22/04/2022 D.0077 I.08238 Manajemen nyeri
12.00 Nyeri akut b/d Agen pencedera O
fisiologis - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
skala nyeri
- Mengidentifikasi respon non verbal
T
- Memberikan Teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
E
- Menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
Mengajarkan Teknik nafas dalam
K
- Berkolaborasi pemberian analgetic
Inj. Antrain 2x1 mg
22/04/2022 D.0017 I.03117 Management peningkatan tekanan intra kranial
12.00 Resiko Perfusi Serebral Tidak O
Efektif b/d Tekanan Intrakranial - Mengidentifikasi penyeban TIK
- Memonitor tanda dan gejala peningkatan TIK
- Memonitor status pernafasan
T
- Menyediakan lingkungan yang tenang
- Memberikan posisi semi fowler
- Mempertahankan susu tubuh normal
K
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat antimerik
Inj. Piracetam 3x1 gr
Inj. Ceftriaxone 1x1
22/04/2022 D.0111 I.12383 edukasi kesehatan
12.00 Defisit Pengetahuan tentang O
(Penyakit) b/d kurang terpapar - Mengidentifikasi factor-faktor yang dapat meningkat dan menurunkan motivasi
informasi perilaku hidup bersih dan sehat.
T
- Menyediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
E
- Menjelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
- Mengajarkan perilaku bersih dan sehat
Tanggal/jam No. DP Implementasi Tanda
Tangan
23/04/2022 D.0077 I.08238 Manajemen nyeri
13.00 Nyeri akut b/d Agen pencedera O
fisiologis - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
skala nyeri
- Mengidentifikasi respon non verbal
T
- Memberikan Teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Memfasilitasi istirahat dan tidur
E
- Menjelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri
Mengajarkan Teknik nafas dalam
K
- Berkolaborasi pemberian analgetic
Inj. Antrain 2x1 mg
23/04/2022 D.0017 I.03117 Management peningkatan tekanan intra kranial
13.00 Resiko Perfusi Serebral Tidak O
Efektif b/d Tekanan Intrakranial - Mengidentifikasi penyeban TIK
- Memonitor tanda dan gejala peningkatan TIK
- Memonitor status pernafasan
T
- Menyediakan lingkungan yang tenang
- Memberikan posisi semi fowler
- Mempertahankan susu tubuh normal
K
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat antimerik
Inj. Piracetam 3x1 gr
Inj. Ceftriaxone 1x1
23/04/2022 D.0111 I.12383 edukasi kesehatan
13.00 Defisit Pengetahuan tentang O
(Penyakit) b/d kurang terpapar - Mengidentifikasi factor-faktor yang dapat meningkat dan menurunkan motivasi
informasi perilaku hidup bersih dan sehat.
T
- Menyediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
E
- Menjelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
- Mengajarkan perilaku bersih dan sehat
EVALUASI
Tanggal/jam No. DP Evaluasi Tanda
tangan
10/04/2022 D.0077 Nyeri akut S :
14.00 berhubungan dengan - Pasien mengatakan nyeri di pinggang kiri
agen pencedera - Pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk-
fisiologis tusuk
- Pasien mengatakan cemas dengan
kondisinya
- Nyeri Febri
P: Saat aktivitas
Q: Tertusuk tusuk
R: Pinggang kiri
S: Skala nyeri 4
T: Hilang timbul
O:
- Pasien tampak kurang rileks/ gelisah
- Pasien tampak meringis
- Pasien melakukan Tarik nafas dalam
TD : 130/90 mmHg
S : 36, 8 oC
N : 88 x/menit
RR : 20x/menit
SpO2: 99%
A : Nyeri akut belum teratasi

P1 : Tingkat nyeri menurun dari skala 5-3 stlh


dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 j
jam
P2: Menejemen nyeri

D.0076 Nausea S:
berhubungan dengan - Pasien mengatakan mual muntah 3x
Faktor psikologis - Pasien mengatakan terasa enek
(kecemasan) Febri
O:
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak cemas
- Khawatir dengan kondisinya

A: Mual/ Nausea

P1: Mual berkurang


P2: Menejemen mual
D.0055 Gangguan S:
pola tidur - Pasien mengakatan tidak bisa tidur
berhubungan dengan - Pasien mengatakan tidur selalu terjaga
Kurang control tidur - Pasien mengatakan baru 1 jam tidur sudah
(nyeri/kolik) kebangun lagi
O:
Febri
- Pasien terlihat kedua kantong mata bengkak
- Pasien terlihat tampak lemes
- Pasien terlihat tampak kecapean

A: gangguan pola tidur

P1: Tingkatkan pola tidur


P2 : Dukungan pola tidur

11/04/2022 D.0077 Nyeri akut S :


18.00 berhubungan dengan - Pasien mengatakan nyeri di pinggang kiri
agen pencedera - Pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk-
fisiologis tusuk
- Pasien mengatakan cemas dengan
kondisinya
Febri
- Nyeri
P: Saat aktivitas
Q: Tertusuk tusuk
R: Pinggang kiri
S: Skala nyeri 3
T: Hilang timbul
O:
- Pasien tampak kurang rileks/ gelisah
- Pasien tampak meringis
- Pasien melakukan Tarik nafas dalam
TD : 120/90 mmHg
S : 36, 2 oC
N : 98 x/menit
RR : 20x/menit
SpO2: 99%

A : Nyeri akut belum teratasi

P1 : Tingkat nyeri menurun dari skala 5-3 stlh


dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24
jam
P2: Menejemen nyeri

D.0076 Nausea S:
berhubungan dengan - Pasien mengatakan mual muntah 1x
Faktor psikologis
(kecemasan) - Pasien mengatakan mau minum air putih
O:
Febri
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak cemas

A: Mual/ Nausea

P1: Mual berkurang


P2: Menejemen mual

D.0055 Gangguan S:
pola tidur - Pasien mengakatan bisa tidur sebentar
berhubungan dengan - Pasien mengatakan tidur selalu terjaga
Kurang control tidur
(nyeri/kolik) O:
- Pasien terlihat tampak lemes
- Pasien terlihat tampak kecapean

A: Gangguan pola tidur

P1: Tingkatkan pola tidur


P2 : Dukungan pola tidur
12/04/2022 D.0077 Nyeri S :
18.00 akut berhubungan - Pasien mengatakan nyeri di pinggang kiri Fe
dengan agen berkurang bri
pencedera - Pasien mengatakan tidak cemas dengan
fisiologis kondisinya
- Nyeri
P: Saat aktivitas
Q: Tertusuk tusuk
R: Pinggang kiri
S: Skala nyeri 2
T: Hilang timbul
O:
- Pasien tampak rileks/ gelisah
- Pasien melakukan Tarik nafas dalam
TD : 120/80 mmHg
S : 36, 6 oC
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2: 99 %

A : Nyeri akut sudah teratasi

P1 : Tingkat nyeri menurun dari skala 3-0 stlh


dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam

P2: Menejemen nyeri

D.0076 Nausea S:
berhubungan - Pasien mengatakan tidak mual dan muntah
dengan Faktor - Pasien mengatakan mau makan sedikit
psikologis O:
(kecemasan) Febr
- Pasien tampak rilek
i
- Pasien tampak nyaman
-
A: Mual/ Nausea

P : Pertahankan menejemen mual


D.0055 Gangguan S:
pola tidur - Pasien mengakatan sudah bisa tidur
berhubungan - Tidur kurang lebih 3 jam
dengan Kurang O:
control tidur Fe
- Pasien tampak lebih bugar
(nyeri/kolik) bri
- Pasien tampak rileks

A: Gangguan pola tidur


P1: Tingkatkan pola tidur
P2 : Dukungan pola tidur
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai