Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DEMAM REUMATIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak Kronis/Terminal

Dosen pengampu : Ibu Agni Laili Perdani, MNS

Disusun oleh :

Kelompok 1

Kelas 3A, 3B dan 3C S1 Keperawatan

STIKEP PPNI JAWA BARAT

BANDUNG

2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal pengkajian : 30 Juni 2021

Jam :

Ruang :

I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : An R
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 9 tahun 7 bulan
Agama :
Status perkawinan : belum
Pekerjaan : tidak bekerja
Pendidikan terakhir :-
Alamat : Kopo Sayati
No.CM :-
Tanggal masuk RS : 30 Juni 2021
Diagnosa medik : Demam Reumatik

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. H
Umur : 25
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kopo Sayati
No.Tlp :-
Hub. dengan pasien : Ibu Kandung
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakn anak merasakan nyeri pada kedua kaki sehingga kaki
sulit untuk digerakkan sejak satu hari sebelum masuk RS.
2. Riwayat penyakit sekarang
Nyeri pada lutut kanan dan lutut kiri selama satu hari, disertai adanya
bengkak, merah dan panas pada perabaan,sehingga anak sulit untuk
menggerakkan kaki.
3. Riwayat penyakit masa lalu
Sebelumnya pasien sempat mengalami demam, batuk, dan nyeri tenggorokan
selama ±1 minggu. Pasien mengalami nyeri tenggorok ±3-4
kali per tahun selama 2 tahun terakhir ini.

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami penyakit yang
sama seperti yang dialami pasien.

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON

1. Persepsi terhadap kesehatan dan Manajemen Kesehatan


Ibu pasien mengatakan tidak berobat ke dokter, dan meminum parasetamol
untuk mengatasi keluhannya.
2. Pola aktivitas dan latihan
 Sebelum sakit :
sebelum sakit aktivitas sehari-hari pasien seperti biasanya.

 Selama sakit :
Pasien tidak mampu melakukan aktivitas karena kedua kaki pasien nyeri
sehingga sulit untuk di gerakan. Untuk makan, minum, BAK, BAB, dan
aktivitas lain, pasien dibantu keluarga atau perawat.

Skore 0 = mandiri

Skore 1 = dibantu sebagian

Skore 2 = perlu dibantu orang lain

Skore 3 = perlu bantuan orang lain dan alat


Skore 4 = tergantung/tidak mampu

AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Mandi 
Berpakaian/ 
berdandan
Mobilitas di TT 
Pindah 
Ambulasi 
Makan/minum 

3. Pola istirahat dan tidur


 Sebelum sakit :
Pasien mampu beristirahat dan tidur dengan baik.. Pasien terkadang
tidur siang. Tidak ada kebiasaan khusus sebelum tidur dan pasien
nyenyak saat tidur.

 Saat sakit :
Pasien belum mampu beristirahat dan tidur dengan baik karena
terganggu oleh nyeri di kakinya.

4. Pola nutrisi metabolic


 Sebelum sakit:
Pasien makan secara teratur 3x sehari dengan porsi 1 piring terdiri dari
nasi, lauk dan sayur. Dalam sehari pasien minum air putih kurang lebih
2 liter atau sekitar 8 gelas. Pasien juga tidak mempunyai alergi terhadap
makanan.

 Saat sakit:
Mual dan muntah tidak dialami oleh pasien dan nafsu makan pasien
baik.
5. Pola eliminasi
 Sebelum sakit :
Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada
lendir, dan tidak ada darah. BAB pada pagi hari, dan tidak ada
hambatan  ketika BAB. Pasien BAK 5  kali sehari warna urine kuning
jernih, dan tidak ada hambatan saat BAK.
 Saat sakit :
Buang air kecil dan buang air besar dikatakan tidak ada keluhan

6. Pola kognitif dan perceptual


 Sebelum sakit :
Pasien selalu berpikir positif, mampu berinteraksi dengan lingkungan
dan masyarakat sekitar. Pasien masih dapat merasakan nyeri.

 Saat sakit :
Pasien mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan perawat. Pasien
mampu menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.

7. Pola konsep diri


Tidak terkaji
8. Pola koping
 Sebelum sakit :
Tidak terkaji
 Saat sakit :
Tidak terkaji

9. Pola seksual-reproduksi
 Sebelum sakit : -
 Saat sakit : -
10. Pola peran berhubungan : -
11. Pola nilai dan kepercayaan : -

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran : Composmetis
2. Kondisi pasien secara umum : Nyeri dan lemas
3. Tanda-tanda vital :
a. Nadi/pulse : 90 kali/menit
b. Tekanan darah : 90/60 mmHg,
c. Suhu : 36,8 derajat celcius,
d. Respirasi/pernapasan : 22 kali per menit

4. Pertumbuhan fisik :
 BB : 40 kg dan TB : 145 cm
 Pola nafas : -
5. Keadaan kulit :
Pemeriksaan pada kulit didapatkan teraba hangat, sianosis tidak ada, ikterik
tidak ada, pucat tidak ada, turgor baik, eritema marginatum tidak ada, nodul
subkutan tidak ada

B. PEMERIKSAAN SECARA SISTEMIK

1. Kepala
Kepala bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala bersih
2. Rambut
Rambut bersih, tidak berketombe, tidak terdapat kutu, tidak rontok,
tidak berbau, warna hitam.
3. Mata
Mata letak mata simetris, tidak ada lesi, sclera putih, konjungtiva tidak anemis,
refleks pupil isokor, dan tidak memakai alat bantu penglihatan.
4. Telinga
Telinga simetris,tidak ada peradangan telinga,sistem pendengaran baik,  tidak
ada penumpukan serumen, tidak memakai alat bantu  pendengaran.
5. Hidung
Hidung simetris, tidak ada kotoran, tidak terdapat polip.
6. Mulut
Mulut dan rongga mulut dalam keadaan normal
7. Leher
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
8. Dada dan Paru-Paru
Pemeriksaan pada paru, jantung tidak ada kelainan.
9. Abdomen
Abdomen tidak ada kelainan
10. Ekstermitas Atas
Tidak ada kelainan
11. Ekstremitas Bawah
Pada ekstremitas didapatkan kedua lutut teraba hangat dan nyeri tekan serta
motorik tungkai bawah pasien sebelah kanan +2 dan sebelah kiri +3 dengan
sensorik keempat ekstremitas normal.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Parameter Hasil Harga Normal

Hematologi

Leukosit 13,35 x 103 / µL 5 – 20 x 103 / µL

Hemoglobin 11,2 g/dL 9-14 g/dL

Hematokrit 33,0 % 30,0 – 40,0 %

Trombosit 470 x 103/ µL 250-450 x 103/ µL

V. TERAPI YANG DIBERIKAN –


ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. DS :
- Ibu pasien mengatakan Agen Penyebab
anak merasakan nyeri Penyakit
pada kedua kaki ↓
- Ibu pasien mengatakan Sterptokukus beta
kaki anaknya sulit untuk hemolitukus grup A
Nyeri Akut
digerakkan sejak satu hari ↓
sebelum masuk RS. infeksi pada faring
DO : ↓
 Pada saat di rada adanya Reaksi
bengkak, merah dan panas. hipersensivitas/autoimun

 Terdapat nyeri tekan ↓

 motorik tungkai bawah pasien Demam rematik

sebelah kanan +2 dan sebelah ↓

kiri +3 Peradangan pada


sinovial membran lutut

Edema, rasa sakit, panas

Nyeri Akut
2. DS : Agen Penyebab Gangguan Mobilitas
- Ibu pasien mengatakan Penyakit Fisik
anak merasakan nyeri ↓
pada lutut kanan dan lutut Sterptokukus beta
kiri hemolitukus grup A
- Ibu pasien mengatakan ↓
anak sulit untuk infeksi pada faring
menggerakkan kaki ↓
Reaksi
DO : hipersensivitas/autoimun
 Untuk makan, minum, BAK, ↓
BAB, dan aktivitas lain, Demam rematik
pasien dibantu keluarga atau ↓
perawat. Peradangan pada
sinovial membran lutut

Nyeri, kaki sulit di
gerakan

Gg mobilitas fisik

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d nyeri pada kedua lutut
2. Gg mobilitas fisik b.d kekakuan sendi d.d kaki sulit digerakan

INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


Dx
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238)
3x24 jam diharapkan tingkat nyeri Observasi
menurun, dengan kriteria hasil : a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri dari meningkat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
(1) menjadi sedang (3) b. Identifikasi skala nyeri
- Kesulitan tidur dari cukup c. Idenfitikasi respon nyeri non verbal
meningkat (2) menjadi cukup d. Identifikasi faktor yang memperberat dan
menurun (4) memperingan nyeri
e. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
a. Berikan Teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis: TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
b. Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis: suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
a. Jelaskan strategi meredakan nyeri
b. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
c. Anjurkan menggunakan analgesik secara
tepat

Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilisasi (I.05173)


3x24 jam diharapkan mobilitas fisik Observasi
meningkat dengan kriteria hasil :
a. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
- Pergerakan ekstermitas dari
lainnya
cukup menurun (2) menjadi b. Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
cukup meningkat (4)
c. Monitor kondisi umum selama melakukan
- Nyeri dari cukup meningkat (2) mobilisasi
menjadi cukup menurun (4)
Terapeutik
- Kaku sendi dari cukup
a. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
meningkat (2) menjadi cukup
dalam meningkatkan pergerakan
menurun (4)

Anda mungkin juga menyukai