Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY W DENGAN

DENGUE HEMORAGI FIVER TANGGAL 4 -6 APRIL 2022


DI RUANG KASUARI RSUD BALI MANDARA

OLEH

NI WAYAN WIDIANINGSIH
NIM. C2222050

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2022
Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan BINA USADA
BALI
SK MENDIKNAS RI. NOMOR 122/D/O/2007
TERAKREDITASI BAN PT.NOMOR 351/SK/BAN-PT/ Akred/ PT/IV/2015
Kompleks Kampus MAPINDO Jl. Padang Luwih, Tegal Jaya Dalung - Badung
Telp. (0361) 9072036,Email: binausada@yahoo.com Web:binausadabali.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W


DENGAN DENGUE HEMORRHAGE
FEVER TANGGAL 4-6 april 2022
Di Ruang Kasuari RSUD Bali
Mandara
I. PENGKAJIAN
A. Tanggal Masuk : 2 April 2022
B. Tanggal Pengkajian : 4 April 2022
C. Jam Pengkajian : 18. 30 Wita
D. CM 10.86.71
E. Sumber Data : Primer ( Pasien dan keluarga )
Sekunder ( Rekam Medis)
F. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny.W
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : DIII
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Kerta Dalem Sanur no4
Status Pernikahan : Menikah
2. Penanggung Jawab Pasien
Nama : Tn.M
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin :Laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jl. Kerta Dalem no.4
Status Pernikahan : Menikah
Hub. Dengan PX : Suami Pasien
G. Riwayat Kesehatan
1. Alasan Utama Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
a. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke IGD dengan keluhan panas sejak 4 hari yang lalu.
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengatakan merasa badannya panas dan menggigil, sempat mengukur
suhu, hasilnya 39 O C.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan merasa demam naik turun selama 4 hari belakangan ini,
sehingga memutuskan datang ke IGD karena merasa mengigil dan tetap demam pada
sore hingga malam hari, diserta menggigil.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit karena tipes sekitar 10 tahunan
yang lalu.
4. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi pada obat maupun makanan.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit keturunan
seperti penyakit gula maupun tekanan darah tinggi.
6. Genogram
Keterangan Genorgam

: Perempuan

: Laki-laki

: Pasien

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

H. Pola Fungsi Kesehatan


1. Persepsi dan Pemeliharaan
Kesehatan Sebelum sakit :
Pasien mengatakan pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dirumah hanya
sebatas jalan-jalan santai seputaran rumah bersama suaminya
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak dapat jalan-jalan santai karena merasa badannya lemas.
2. Nutrisi dan
Metabolik Sebelum
sakit :
Pasien mengatakan biasa makan dengan porsi cukup saat dirumah
Saat sakit :
Pasien mengatakan nafsu makan agak sedikit berkurang

3. Aktivitas dan Latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
Mobilisasi di tempat tidur & ambulasi ROM V
0: mandiri, 2: dibantu orang, 4: tergantung total
1: menggunakan alat bantu, 3: dibantu orang lain dan alat,

Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit dirinya sangat aktif dan dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dengan mandiri.
Saat sakit :
Pasien mengatakan badannya terasa lemas, sehingga beberapa kegiatan di bantu.

4. Tidur dan
Istirahat Sebelum
sakit :
Pasien mengatakan biasa tidur jam 21.00 paling lambat jam 23.00 dan bangun
pukul 05.00 paling lambat jam 06.00 pagi hari. Pasien juga mengatakan tidak pernah
terbangun dimalam hari untuk minum ataupun kencing.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada perubahan pada pola tidurnya, terbangun kadang-
kadang saat merasa menggigil, selanjutnya dapat tertidur kembali.
5. Eliminasi
Sebelum sakit
:
Pasien mengatakan tidak ada masalah saat kencing maupun saat BAB.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada perubahan yang terjadi saat sakit, dan masih dapat
BAK dan BAB dengan lancer.
6. Pola Persepsi Diri (Konsep
Diri) Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jarang mengalami stress, karena apapun pemikirannya selalu
dibagi bersama istrinya.
Saat sakit :
Pasien mengatakan sedikit merasa cemas karena harus dirawat dirumah sakit,
namun cemas dapat diatasi saat ada suami dan keluarga yang mendampingi di rumah
sakit.
7. Peran dan Hubungan Sosial
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan perannya menjadi ibu untuk ketiga anaknya. Hubungan
dengan masyarakat social masih dapat dilakukan dengan baik, masih sering terjalin
silahturami dengan kerabat maupun tetangga disekitar rumah dan tempat bekerja.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada perubahan peran yang dialami, keluarga ,
tetangga dan kerabat masih saling menjalankan silaturahmi walaupun melalui pesan
dan telepon.
8. Seksual dan Reproduksi
Sebelum sakit :
Tidak terkaji
Saat sakit :
Tidak terkaji
9. Manajemen
Koping Sebelum
sakit :
Pasien mengatakan kekuatan yang dimilik yaitu keluarga, saat terdapat
masalah, selalu didiskusikan bersama suami maupun anak-anaknya.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak terdapat perubahan yang signifikan saat sakit.
10. Kognitif Perseptual
Sebelum sakit :
Pasien mengatakaan tidak terjadi masalah pada pengelihatan, pendengaran,
perasa, peraba, penciuman, semua masih berfungsi dengan baik.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak terjadi perubahaan saat sakit, hanya merasa kurang
berselera makan.

11. Nilai dan


Kepercayaan Sebelum
sakit :
Pasien mengatakan menganut agama Hindu, rajin melakukan ibadah bersama
keluarga.
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit tidak terjadi perubahan yang signifikan, ibadah
tetap dilakukan walaupun tidak ke pura

I. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign
TD : 120 / 80
mmHg Suhu : 38,8o C
Nadi : 90
x/menit RR : 20
x/menit
2. Kesadaran: Compos mentis
GCS ; 15
Eye 4
Motorik 6
Verbal 5
3. Keadaan Umum:

a. Sakit/ nyeri : Ringan Sedang Berat


Skala nyeri 2
Lokasi nyeri : otot – otot tubuh
b. Status gizi : Gemuk Normal Kurus
BB: 70 Kg TB:170 cm
c. Sikap : Tenang Gelisah Menahan nyeri
d. Personal hygiene : Bersih Kotor
Lain-lain :-

e. Orientasi waktu/ tempat/ orang : Baik Terganggu


4. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a. Kepala
 Bentuk : Mesochepale
Mikrochepale
Hidrochepale
Lain-lain :-
 Lesi/luka : Hematome Perdarahan Luka sobek
Lain-lain : Tidak ada luka / lesi pada kepala
b. Rambut
 Warna : Hitam bercampur putih beberapa helai

 Distribusi rambut : Merata


 Kelainan : Tidak terdapat kelainan pada rambut

c. Mata

 Penglihatan : Normal Kaca Mata/


Lensa Lain-Lain : -
 Sklera : Ikterik Tidak ikterik
 Konjungtiva : Anemis Tidak Anemis

 Pupil : Isokor Anisokor


Midriasis Katarak
 Kelainan : Kebutaan kanan/kiri
 Data tambahan : Tidak terdapat data tambahan

d. Hidung

 Penghidu : Normal Ada gangguan…………


 Secret/darah/polip: -
 Tarikan cuping hidung : Ya
Tidak Lain-lain: -
e. Telinga

 Pendarahan : Normal Kerusakan


Tuli kanan/kiri Tinnitus

Alat bantu dengar

Lain-lain : -

 Skret/ cairan/ darah Ada Tidak


:
Bau: - Warna: -

f. Mulut dan Gigi


 Bibir : Lembab Kering Cianosis Pecah-pecah
 Mulut dan Tenggorokan: Normal Lesi Stomatitis

 Gigi : Penuh/Normal Ompong Lain-lain:………..


g. Leher
 Pembesaran tyroid : Tida
Ya k

 Lesi : Tidak Ya, di sebelah…………


 Nadi karotis : Teraba Tidak
 Pembesaran limfoid : Ya Tidak
h. Thorax
 Jantung :1. Nadi 90 x/menit
2. Kekuatan : Kuat Lemah

3. Irama : Teratu Tidak


r
4. Lain-lain: -

 Paru-paru : 1. Frekuensi nafas : Teratur Tidak


2. Kualitas : Normal
Dalam Dangkal

3. Suara nafas : Ronchi


Vesikuler

Wheezing
4. Batuk : Ya Tidak

5. Sumbatan jalan nafas : Sputum Lendir

Darah Ludah

 Retraksi dada Ada Tidak


:
 I : Dada kanan dan kiri tampak simetris, tidak tampak adanya jejas pada dada
P : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba adanya massa/ benjolan pada dada

P : Suara paru sonor, suara jantung pekak

A: Suara nafas vesikuler, suara jantung S1 S2 Tunggal

i. Abdomen

 Peristaltik usus : Ada: 6 x/menit Tidak ada


Hiperperistaltik Lain-lain:……………

 Kembung
: Ya Tidak

 Nyeri tekan Tidak Ya,dikuadran…….../bagian……...


Ada Tidak ada
:
 Ascites
:
 I : Abdomen kanan dan kiri tampak simetris, tidak tampat adaya acites, tidak
tampak adanya lesi/ luka pada areal absomen.
A : Bising usus terdengar 6 x/menit

P : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa/ benjola pada abdomen

P: Suara abdomen timpani

j. Genetalia
 Pimosis : Ya Tidak
 Alat bantu : Ya Tidak

 Kelainan : Tidak Ya, berupa………………………


k. Kulit

 Turgor : Elastis Kering Lain-lain………………


 Laserasi : Luka Memar Lain-lain di daerah…….

 Warna kulit : Normal(putih/sawo matang/hitam) Pucat


Sianosis Ikterik Lain-lain…………

l. Ekstrimitas
 Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555

 ROM : Penuh
Terbatas
 Hemiplegic/ parese : Tidak
Ya, kanan/kiri
 Akral : Hangat
Dingin
 Capillary refill time : <3 detik >3detik
 Edema : Tidak Ada di daerah
ada
 Lain-lain: -

m. Data pemeriksaan fisik tambahan


Tidak ada pemeriksaan fisik
tambahan

n. Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
Tanggal 4 April 2022 / 06.23 wita

 Rontgen
Tidak ada pemeriksaan rontgen yang dilakukan

Lain-lain
Tidak ada tindakan lain yang dilakukan

o. Terapi Medik
Tanggal : 4 April 2022
Cara
No Terapi Dosis Fungsi Terapi
Pemakaian
1. IVFD RL 20 tetes Memenuhi intravena
per menit kebutuhan cairan
tubuh
2. Paracetamol 3 x 500 Antipiretik Oral
mg
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. W No RM : 10.86.71
Umur /JK : 52 Tahun Dx Medis : DHF
Masalah
No. Tanggal Data Fokus Etiologi
Keperawatan

1 4/04/2022 Data Subyektif: Hipertermia


Gigitan nyamuk Aedes
Pasien mengatakan betina
merasa badannya panas
dan menggigil, sempat
mengukur suhu, hasilnya Masuknya virus dengue
39 O C. ke tubuh manusia
Pasien mengatakaan
badannya terasa lemas Virus dengue beredar
dalam darah
Data Obyektif:
Pasien tampak Aktivasi mediator
terbaring di tempat tidur inflamasi secara
sistemik
Hasl pengukuran
tanda – tanda vital :
Pelepasan
TD : 120 / 80
mmHg Suhu : 38,8o C Histamine
Nadi : 90
x/menit RR : 20
x/menit
Hasil pemeriksaan Termoregulasi
Laboratorium: terganggu

Trombosit : 34 10٨3/uL
Peningkatan
Leukosit : 8,81 10 3/uL
٨ suhu tubuh

Hemoglobin : 12, 0 g/dL


Hipertermia
Hematokrit : 37,2 %
2 4/04/2022 Data Subyektif: Gigitan nyamuk Aedes Nyeri Akut
betina
Pasien mengatakan
badannya terasa pegal –
pegal dan sakit. Masuknya virus dengue
ke tubuh manusia
P : Peningkatan
suhu Q : ngilu Virus dengue beredar
dalam darah
R : otot – otot tubuh
S:2 Aktivasi mediator
inflamasi secara
T : menetap sistemik
Data Obyektif :
Aktivasi
Tampak terbaring interleukinin
ditempat tidur, sesekali
menggerakkan badannya.
Prostaglandine
release

Nyeri Akut
3 4/04/2022 Data Subyektif: Gigitan nyamuk Aedes Ketidakseimbangan
betina nutrisi : kurang dari
Pasien mengatakan saat kebutuhan tubuh
sakit, hanya merasa Masuknya virus
kurang berselera makan dengue ke tubuh
manusia
Data Obyektif:
Virus dengue beredar
Pasien tampak dalam darah
menghabiskan ¼ porsi
Virus menyerang
makanan yang disediakan
platelet
oleh rumah sakit

Penurunan jumlah
platelet

Gangguan fungsi
pembekuan darah

Perdarahan ke
ekstravaskuler (1)

Abdomen

Penekanan
intraabdomen

Mual, Muntah

Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No.
Dx Tgl Tgl
Diagnosa Keperawatan Paraf
Muncul Teratasi
Kep

1 4/4/22 Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju


metabolisme

2 4/4/22 Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera


biologis

3 4/4/22 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan kurang asupan makan.
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/ No Tujuan dan Intervensi Rasional


Tanggal DX Kriteria Hasil

4/4/22 I Setelah NIC Label :


dilakukan asuhan Perawatan
keperawatan selama Hipertermia
3X 24 jam
a. Monotir tanda- a. Untuk mengetahui
Diharapkan suhu tanda vital perkembangan klien
tubuh dalam
b. Monitor b. Untuk mengetahui
batas normal
perubahan warna, perubahan yang
Dengan Kriteria suhu kulit dan mengarah pada
Hasil: kelembaban hipotermia atau
hipertermia
NOC Label : c. Monitor dan
Termoregulasi laporkan tanda dan c. Untuk
gejala hipotermia mengantisipasi
a. Melaporkan dan hipertermia terjadinya
kenyamanan suhu komplikasi penyakit
d. Pasang akses lebih parah
b.Tidak terjadi intravena (IV)
perubahan warna d. Untuk memenuhi
kulit e. Kolaborasi keseimbangan cairan
pemberian tubuh
antipiretik
e. Untuk mengurangi
NOC Label : dan menurunkan
Tanda-tanda Vital hipertermia
a. Suhu tubuh 36 –
37o C
b. Denyut nadi
radial dalam batas
normal ( 60 – 100
x/menit)

4/4/22 II Setelah NIC Label :


dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
keperawatan selama
3 X 24 jam a. Lakukan
pengkajian nyeri a. untuk mengetahui
Diharapkan nyeri secara komprehensif gambaran nyeri yang
dapat berkurang dirasakan klien
b. gali penyebab
Dengan Kriteria pemberat dan b. untuk mengetahui
Hasil: penurun nyeri factor yang
menyebabkan nyeri
NOC Label : c. ajarkan terapi bertambah
Tingkat Nyeri non-farmakologi
penurun nyeri c. Untuk
a. Melaporkan mengurangi efek
nyeri berkurang penggunaan
farmakologi dalam
menurunkan nyeri
b. Ekspresi wajah d. dukung istirahat d. Untuk
tidak menahan untuk mengurangi mengurangi nyeri
nyeri nyeri
e. Untuk
c. Tidak memegang e. Kolaborasi mengurangi nyeri
/ menggosok pemberian analgetic dengan cepat dan
areal nyeri efektif
d. Dapat
beristirahat

4/4/22 III Setelah dilakukan NIC Label:


asuhan keperawatan Manajemen nutrisi
selama 3x24 jam
diharapkan a. Identifikasi a. Untuk mencegah
kebutuhan nutrisi adanya alergi timbulnya alergi
pasien terpenuhi atau intoleransi b. Untuk mencegah
makanan yang kurangnya minat
dimiliki pasien pada makanan
Dengan Kriteria
hasil : b. Monitor adanya c. Untuk
mual dan mengetahui
NOC Label : muntah jumlah kalori
Status Nutrisi : yang harus
Asupan makanan dipenuhi
c. Tentukan jumlah
& cairan kalori dan jenis
a. Pasien dapat nutrisi yang d. Untuk mencegah
asupan dibutuhkan untuk mual
makanan memenuhi
secara oral persyaratan gizi
b. Pasien dapat
e. Mencegah
asupan cairan
d. Beri obat-obatan tersedak dan
secara oral
sebelum makan memberikan
c. Pasien
posisi yang
dapatasupan
nyaman saat
cairan melalui e. Anjurkan pasien makan
intravena untuk duduk f. Untuk memantau
pada posisi kecukupan
tegak, jika pemenuhan
memungkinkan nutrisi
f. Monitor kalori
dan asupan
makanan
V. IMPLEMENTASI

Hari/ No. Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf

TGL Dx

4/4/22 I 20.00 - Memonitir tanda-tanda vital Rs : Pasien


mengatakan badannya
terasa hangat
- Memonitor perubahan
Ro : Hasil vital
warna, suhu kulit dan
kelembaban sign S = 38,9OC
N = 80 x/menit
Rr = 20 x/menit
TD = 120/80 mmHg
Kulit pasien tampak merah
dan berkeringat
I 20.10 Memonitor dan melaporkan Rs : Pasien mengatakan
tanda dan gejala hipotermia
dan hipertermia badannya panas dan
menggigil

Ro : Pasien mengalami
hipertermia dengan suhu
38,9OC.

I 20.15 Memasang akses Rs : -


intravena (IV)
Ro : IVFD terpasang di
sebelah tangan kanan,
dengan cairan RL 20 tetes
per menit.

II 20.20 Melakukan pengkajian Rs : Pasien


nyeri secara komprehensif mengatakan badannya
terasa ngilu, terutama
di bagian otot otot
tubuh.

Skala nyeri 2, dan


terasa hilang timbul
Ro : Pasien sesekali
tampat memijet bagian
tubuh yang terasa
sakit
II 20.25 Menggali penyebab Rs : Pasien mengatakan
pemberat dan penurun nyeri badannya terasa sakit
terutama setelah menggigil

Ro : Pasien tampak
memijat bagin tubuh
yang terasa sakit.

II 20.30 Mengajarkan terapi non- Rs : Pasien mengatakan


farmakologi penurun pernah mendengar terapi
nyeri
relaksasi dengan
menggunakkan kompres
air hangat

Ro : Pasien tampak
memahami cara
menurunkan nyeri dengan
mengguanakan kompres
air hangat

I, II 22.00 Melakukan kolaborasi Rs : Pasien mengatakan


pemberian antipiretik dan sudah meminum obat
analgetic yang telah didapatkan di
rumah sakit

Ro : Pasien sudah
meminum obat
paracetamol 500 mg per
oral.

II 22.15 Mendukung istirahat Rs : Pasien mengatakan


untuk mengurangi nyeri belum dapat beristirahat
karena sempat tidur
siang.

Ro : Pasien tampak tenang


5/4/22 I 06.00 - Memonitor tanda-tanda vital Rs : Pasien mengatakan
dapat beristirahat
- Memonitor perubahan dengan baik dan merasa
panas badannya sudah
warna, suhu kulit dan mulai turun
kelembaban
Ro : Pasien tampak
bangun dengan
kondisi baik
Hasil vital sign
S= 37,8OC
N = 78 x/menit
Rr = 20 x/menit
TD = 120/70 mmHg
Kulit tidak tampak
merah dan pasien tidak
ada berkeringat
III 06.10 Mengidentifikasi adanya Rs : Pasien mengatakan
alergi atau intoleransi
tidak memiliki alergi
makanan yang dimiliki pasien
terhadap makanan maupun
obat

Ro : Pasien tidaak
memiliki alergi dan tidak
terpasang gelang berwarna
merah pada tangan pasien.

III 06.15 Memonitor kalori dan Rs : Pasien mengatakan


asupan makanan dapat menghabiskan ½
porsi makanan yang
disiapkan oleh rumah sakit

Ro : Pasien tampak
menghabiskan dan tersisa
½ porsi makanan diatas
meja.

III 06.20 Memonitor adanya mual dan Rs : Pasien mengatakan


muntah
tidak merasa mual ataupun
muntah
Ro : Pasien tidak
tampak mual.

II 07.00 Melakukan pengkajian Rs : Pasien mengatakan


nyeri secara komprehensif masih merasa sakit pada
beberapa bagian
tubuhnya

Skala nyeri 2, dan


munculnya hilang timbul
pada beberapa bagian
tubuh seperti tangan,
kaki, punggung

Ro : Pasien tampak
memijat beberapa
bagian tubuh yang terasa
sakit.
II 07.15 Mengevaluasi terapi non- Rs : pasien
farmakologi penurun mengatakan merasa
nyeri sakit badannya hilang
sementara saat
dilakukan kompres air
hangat

Ro : Pasien tampak
mengompres kakinya
dengan handuk yang
direndam air hangat.

I, II 08.00 Melakukan kolaborasi Rs : Pasien mengatakan


pemberian antipiretik dan sudah meminum obat
analgetic yang telah didapatkan di
rumah sakit

Ro : Pasien sudah
meminum obat
paracetamol 500 mg per
oral.

I 12.00 Memberikan terapi Rs : -


cairan melalui intravena
Ro : Cairan RL telah
dipasang dengan dosis
20 tetes per menit.

I 14.00 - Memonitor tanda-tanda vital Rs : Pasien mengatakan


merasa panas badannya
- Memonitor perubahan sudah mulai turun
warna, suhu kulit Ro : Pasien tampak
bangun dengan
dan kelembaban
kondisi baik
Hasil vital sign
S= 37 OC
N = 76 x/menit
Rr = 20 x/menit
TD = 110/70 mmHg
Kulit tidak tampak merah
dan pasien tidak ada
berkeringat

I, II 14.10 Melakukan kolaborasi Rs : Pasien mengatakan


pemberian antipiretik dan sudah meminum obat yang
analgetic telah didapatkan di rumah
sakit

Ro : Pasien sudah
meminum obat
paracetamol 500 mg per
oral.

II 14.20 Mengevaluasi terapi non- Rs : Pasien mengatakan


farmakologi penurun nyeri merasa sakit badannya
hilang sementara saat
dilakukan kompres air
hangat

Ro : Pasien tampak rutin


mengompres areal yang
sakit dengan handuk
yang direndam air
hangat.
6/4/22 I 06.00 - Memonitor tanda-tanda vital Rs : Pasien mengatakan
merasa tidak demam
lagi dan dapat
beristirahat
- Memonitor perubahan dengan baik pada
malam hari
warna, suhu kulit dan
kelembaban Ro : Pasien tampak
bangun dengan
kondisi baik
- Monitor adanya tanda
hipotermi ataupun hipertermi Hasil vital sign
S= 36,6 OC
N = 78 x/menit
Rr = 20 x/menit
TD = 120/80 mmHg
Kulit tidak tampak merah
dan pasien tidak ada
berkeringat, tidak terjadi
hipertermia maupun
hipotermia.

II 08.00 - Melakukan pengkajian Rs : Pasien mengatakan


nyeri secara masih merasa sakit
komprehensif namun sudah sangat
jarang muncul
- Mengevaluasi terapi non-
farmakologi penurun Ro : Pasien tampak
nyeri mengompres punggungnya
dengan handuk yang
direndam air hangat

III 09.00 - Memonitor adanya mual Rs : Pasien mengatakan


dan muntah tidak merasa mual maupun
- Memonitor kalori dan
asupan makanan muntah dan dapat
menghabiskan ¾ porsi
makanan yang tersedia

Ro : Tampak tersisa ¼
porsi makanan dai atas
meja
VI. EVALUASI

No Hari/ No. Jam Evaluasi Paraf


Dx
Tanggal

1 6/04/22 I 06.00 S : Pasien mengatakan merasa tidak demam


lagi dan dapat beristirahat dengan baik pada
malam hari

O : Pasien tampak bangun dengan kondisi


baik Hasil vital sign
S= 36,6 OC
N = 78 x/menit
Rr = 20
x/menit
TD = 120/80 mmHg
Kulit tidak tampak merah dan pasien
tidak ada berkeringat, tidak terjadi
hipertermia maupun hipotermia.
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi
2 6/04/22 II 08.00 S : Pasien mengatakan masih merasa
sakit namun sudah sangat jarang muncul

O : Pasien tampak mengompres


punggungnya dengan handuk yang direndam
air hangat

A : Tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi
3 6/04/22 III 09.00 S : Pasien mengatakan tidak merasa mual
maupun muntah dan dapat menghabiskan
¾ porsi makanan yang tersedia
O : Tampak tersisa ¼ porsi makanan dai
atas meja

A : Tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi

Anda mungkin juga menyukai