Anda di halaman 1dari 5

KOMANDO DAERAH MILITER IX/UDAYANA

KESEHATAN

PROSEDUR TETAP
Nomor :R/05/PROTAP/I/2022

Tentang

PENANGGULANGAN BAHAYA BANJIR


DAN TANAH LONGSOR

I. PENDAHULUAN.

1. Umum.

a. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang berjiwa sosial yang


mengutamakan kerukunan dan berjiwa gotong royong, tidak membedakan suku
maupun agama dalam membantu sesama; dan

b. Dilihat dari wilayah Kodam IX/Udayana terutama di Kesdam IX/Udayana


sangat kecil akan terjadi bencana banjir yang diakibatkan oleh meluapnya aliran
sungai dan kemungkinan banjir akan terjadi yang diakibatkan dari laut (tsunami),
mengingat pulau Bali yang dikelilingi oleh lautan maka besar kemungkinan
terjadi tsunami, selain bencana banjir karena di Bali merupakan tanah yang
berbukit-bukit.

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Protap ini dibuat untuk memberikan gambaran kepada


seluruh anggota Kesdam IX/Udayana dalam melaksanakan tugas dan kegiatan
bila terjadi bencana alam khususnya bencana banjir dan tanah longsor; dan

b. Tujuan. Dengan adanya prosedur tetap ini agar dijadikan pedoman


bagi anggota dalam menangani dan mengamankan di Kesdam IX/Udayana bila
terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor.
2

3. Ruang lingkup dan tata urut.

Ruang lingkup protap ini meliputi teknis penanggulangan waktu terjadi bencana
alam banjir dan tanah longsor disusun dengan tata urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan;
b. Bencana alam yang mungkin terjadi;
c. Cara menanggulangi;
d. Pencegahan untuk memperkecil terjadinya bencana alam banjir maupun
tanah longsor; dan
e. Penutup.

4. Dasar.

a. Surat Telegram Pangam IX/Udayana Nomor STR/407/2010 tanggal 28


Oktober 2010 tentang mengecek jumlah standar minimal protap satuan dan
merevisi kembali;
b. Surat Pangdam IX/Udayana Nomor B/224/II/2012 tanggal 6 Februari 2012
tentang format Protap satuan yang dibuat setahun sekali pada awal tahun yang
merupakan hasil penyempurnaan dari tahun-tahun sebelumnya; dan
c. Pertimbangan Kepala dan staf Kesdam IX/Udayana perlu adanya Protap
tentang penanggulangan bahaya banjir dan tanah longsor.

5. Pengertian.

a. Banjir bandang ialah banjir yang terjadi akibat kiriman air dari daerah lain
atau daerah yang lebih tinggi ke daerah yang tidak terjadi hujan; dan

b. Tsunami (gelombang pasang akibat gempa). Tsunami adalah bahasa dari


jepang untuk gempa bumi tetapi pada saat ini mempunyai pengertian sebagai
gelombang yang melingkar (Progresive Circular) yang ditimbulkan oleh gempa
bumi akibat pergeseran kulit bumi. Pergeseran kulit bumi yang secara vertikal
yang menimbulkan gelombang pasang besar.

II. BENCANA ALAM YANG MUNGKIN TERJADI.

Walaupun sangat kecil kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor di Kesdam


IX/Udayana ini, tetapi memungkinkan bisa terjadi bencana tersebut.

1. Bencana banjir diakibatkan oleh kurang lancarnya pembuangan/saluran-saluran


utama, sehingga bisa terjadi hujan lebat, saluran-saluran tidak dapat berfungsi
dengan sempurna sehingga tidak bisa menampung air yang mengakibatkan banjir.
Selain dari air hujan dapat pula banjir diakibatkan oleh air laut naik kepermukaan
atau tsunami yang disebabkan oleh aktivitas vulkanis di dalam laut; dan
3

2. Bencana tanah longsor, walaupun sangat kecil kemungkinannya namun bisa


saja terjadi di Kesdam IX/Udayana.

III. CARA MENANGGULANGI.

1. Bahaya Bencana Alam. Adalah bahaya yang tidak dapat diramalkan pada
hakekatnya akan menimbulkan kerugian-kerugian yang sangat besar baik harta
benda maupun jiwa manusia, maka Kesdam IX/Udayana membuat Prosedur Tetap
bencana alam tentang penanggulangan bencana alam dan membentuk kelompok
sebagai berikut:

a. Kelompok pengaman;
b. Kelompok penanggulangan;
c. Kelompok penyingkir; dan
d. Kelompok bantuan/cadangan.

2. Kelompok-kelompok tersebut mempunyai tugas dan kewajiban yang berbeda-


beda untuk mengetahui adanya bencana alam satuan akan membunyikan alarm
maupun peluit sesuai aturan yang berlaku di Makesdam IX/Udayana.

Contoh : O O O . . . . . O O O . . . . . O O O dan seterusnya selama dua menit terus


menerus. Bila terjadi bencana tersebut dilingkungan Kesdam IX/Udayana pada jam
dinas maka tugas–tugas anggota sebagai berikut:

a. Anggota harus tanggap dan terampil, dan juga mengetahui arti bunyi lonceng
dan peluit yang dibunyikan piket.

b. Seluruh anggota baik Militer maupun PNS segera mengamankan daerah


masing-masing sesuai tugas kelompok-kelompok penanggulangan bencana
antara lain:

1) Kelompok Pengaman;

2) Kelompok Penanggulangan. Menangani/mengalihkan aliran air agar


tidak makin besar masuk ke Kesdam IX/Udayana bila terjadi banjir, tanah
longsor maka kelompok ini bertugas mengalihkan/membuka longsoran tanah
tersebut, contohnya membuat tanggul-tanggul penahan agar air tidak makin
besar, menyingkirkan puing-puing reruntuhan longsoran;

3) Kelompok penyingkir. Bertugas mengangkut/mengamankan barang-


barang dan dokumen penting ke tempat yang lebih aman dan meyerahkan
kepada kelompok pengamaan untuk didata; dan
4

4) Kelompok bantuan/cadangan. Disiapkan untuk membantu kelompok


yang saat itu membutuhkan penambahan personel/tenaga.

c. Evakuasi. Bila terjadi korban jiwa baik luka ringan dan berat serta
meninggal dunia anggota kelompok penyingkir segera mengamankan dan
memerlukan pertolongan pertama pada personel yang terluka maupun yang
meninggal dunia dan segera membawa ke Rumah Sakit Tk. II Udayana untuk
mendapatkan perawatan yang memadai dengan dikawal oleh kelompok
pengaman atau provoost. Bila selesai pengamanan baik personel/materiil, maka
kelompok pengamanan segera mendata dan menginventarissasikan semua
personel dan materiil yang diselamatkan dari bencana tersebut.

d. Rehabilitasi. Setelah terjadinya bencana maka perlu diadakan


pengecekan terhadap bangunan-bangunan dan menilai tingkat kerusakannya,
bila dapat diatasi satuan maka pihak satuan untuk mengadakan rehabilitasi bila
satuan tidak mampu untuk melaksanakan perbaikan, maka diajukan ke
Komando Atas.

Bila terjadi diluar jam dinas, maka petugas piket/jaga segera membunyikan
lonceng dan peluit sebagai tanda bahaya, maka anggota yang berada dirumah
dekat satuan segera ke kesatuan dan mengadakan pengamanan sementara,
piket segera melaporkan ke Kakesdam IX/Udayana maupun semua perwira
tentang adanya bencana tersebut dan segera melaporkan ke satuan-satuan
terkait guna meminta bantuan personel/alat peralatan untuk menanggulangi.

3. Kegiatan-kegiatan anggota sama dengan pelaksanaan waktu terjadi pada jam


dinas, tetapi yang diutamakan pengamanan dokumen-dokumen penting satuan. Bila
semua sudah selesai pengamanannya, maka kelompok pengaman mendata dan
menginventarissasikan semua personel dan materiil yang dapat diselamatkan untuk
diamankan.

IV. PENCEGAHAN UNTUK MEMPERKECIL TERJADINNYA BENCANA ALAM


BANJIR MAUPUN TANAH LONGSOR.

1. Untuk pencegahan banjir dan tanah longsor antara lain :

a. Memelihara saluran-saluran air yang ada dilingkungan Kesdam IX/Udayana


dari kotoran-kotoran yang mengakibatkan tersumbatnya saluran air tersebut;
b. Mengadakan pengerukan saluran yang mengalami pendangkalan;
c. Tidak membuang sampah kedalam saluran atau ke sungai; dan
d. Memelihara tanaman-tanaman penahan yang ada dan menanam kembali
tanaman pada tanah yang kosong.
5

V PENUTUP.

1. Demuikian protap ini dibuat, untuk dijadikan sebagai pedoman penanggulangan


bahaya banjir dan tanah longsor di Kesdam IX/Udayana dan apabila terdapat hal-
hal yang belum tercantum dalam protap ini akan diatur kemudian hari demi
penyempurnaan protap ini; dan

2. Protap ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan.

Dikeluarkan di Denpasar
Pada tanggal 03 Januari 2022

Kepala Kesdam IX/Udayana,

dr. Jusron Iriawan, Sp.PD


Kolonel Ckm NRP 32551

Anda mungkin juga menyukai