Anda di halaman 1dari 8

MITIGASI BENCANA

A. Bencana alam

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar
bagi populasi manusia.

 Bencana dibagi menjadi dua amacam :

1. Bencana alam

Bencana yang disebabkan oleh faktor alam. Seperti gempa bumi, tsunami, banjir,
gunung meletus, angin, puting beliung, tanah longsor, badai salju, badai tropis,
tornado dan lain- lain.

Bencana sosial

2. Bencana sosial adalah suatu bencana yang diakibatkan oleh manusia. Seperti
penyakit masyarakat, konflik dan teror

B. mitigasi bencana alam

Arti mitigasi adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi resiko
bencana , baik secara fisik struktural melalui pembuatan bangunan- bangunan fisik,
maupun non fisik – struktural melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya
yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian
upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

C. Jenis mitigasi bencana

Mitigasi bencana terbagi menjadi dua macam , yaitu mitigasi struktural dan
mitigasi non struktural

1. Mitigasi struktural

Mitigasi struktural adalah serangkaian upaya untuk meminimalkan bncana yang


dilakukan melalui pembuatan bangunan- bangunan fisik serta dengan menggunakan
pendekatan teknologi.

Contoh dari mitigasi struktural adalah pembuatan kanal khusus untuk pencegahan
banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung yang masih aktif, bangunan yang tahan
gempa, dan juga alat pendeteksi dan peningkatan jika terjadinya gelombang tsunaami.
2. Mitigasi non struktural

Mitigasi non- struktural adalah serangkaian upaya mengurangi dampak bencana


selain dari mitigasi struktural. Seperti upaya pembuatan kebijakan dan pembuatan
suatu peraturan

Contoh dari mitigasi bencana non struktural adalah pembuatan undang-undang


penanggulangan bencana, pembuatan tata ruang yang baik , capacity building
masyarakat, ataupun menghidupkan berbagai aktivitas lain yang berguna untuk
menambah pengetahuan masyarakat.langkah- langkah yang dilakukan dalam mitigasi
bencana alam

Berdasarkan pengertian bencana alam di atas, di dunia ini banyak sekali bencana-
bencana yang diakibatkan oleh alam. Berikut ini langkah- langkah yang harus
dilakukan dalam mitigasi bencana, agar resiko dari bencana tersebut dapat
diminimalisir.

a. Mitigasi bencana banjir

Mitigasi bencana alam banjir dapat dilakukan dengan cara:

1. Melakukan pengawasan penggunaan lahan serta perencanaan lokasi tepat untik


menempatkan fasilitas-fasilitas vital yang rentan terhadap banjir kepada daerah yang
aman
2. Membangun segala infrastruktur kedap air
3. Membuat tanggul atau tembok penahan disepanjang sungai serta membuat tembok
laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami. Karena tanggul atau tembok
penahan akan sangat membantu ketika bencana banjir datang
4. Melakukan pembersihan sedimen
5. Membuat saluran drainase yang baik
6. Meningkatkan kewaspadaan terhadap daerah rawan banjir
7. Mendesain bangunan rumah yang tahan banjir
8. Selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar
9. Membuat pelatihan tentang kewaspadaan banjir, seperti acara penyimpanan
perbekalan, tempat istirahat atau tidur di tempat yang aman

b. Mitigasi bencana longsor

Mitigasi bencana alam banjir dapat dilakukan dengan cara:

1. Membuat permukiman dan fasilitas utama lainnya yang mendukung di daerah rawan
bencana
2. Menyarankan untuk relokasi tempat tinggal ke tempat yang lebih aman dan jauh dari
tebing
3. Menyarankan pembangunan pondasi tiang pancang di setiap bangunan untuk
menghindari bahaya liquefation
4. Menyarankan pembangunan pondasi yang menyatu di setiap bangunan, untuk
menghindari
5. Menyarankan pembangunan pondasi yang menyatu di setiap bangunan , untuk
menghindari penurunan yang tidak seragam
6. Menyarankan pembangunan utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel
7. Mengurangi tingkat keterjalan lereng atau tebing

c. Mitigasi bencana gunung berapi

Mitigasi bencana alam gunung beraoi dapat dilakukan dengan cara :

1. Membuat perencanaan lokasi terhadap pemanfaatan lahan untuk aktivitas harus jauh
atau diluar dari kawsan rawan bencana
2. Hindari tempat-tempat yang sekiranya bakal menjadi aliran lava
3. Membuat struktur bangunan yang tahan akan api
4. Mendesain bangunan menjadi bngunn yang tahan terhadap tambahan beban akibat
abu gunung api
5. Membuat titik pengungsian yang permanen , terutama di gunung api yang sering
meletus
6. Memberikan sosialisasi , beruapa penyuluhan kepada masyarakat yang bermukim di
sekitar gunung api, untuk mengetahui posisi tempat tinggalnya pada peta kawasan
rawan bencana gunung api
7. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api , tentang
cara menghindar serta tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung
api.
8. Mensosialisasikana kepada masyarakat tantang arti dari peringatan dini yang
diberikan oleh petugas atau pengamat gunung api.
9. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan koordinasi dengan petugas
atau pengamat gunung api
d. Mitigasi bencana gempa bumi

Mitigasi bencana alam gempa bumi dapat dilakukan dengan cara :

1. Memastikan bangunan harus dibangun dengan kontruksi tahan getaran atau gempa
2. Mengikuti standar kualitas bangunan dengan kontruksi tahan getaran atau gempa
3. Membuat fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi
4. Memastikan bangunan – bangunan vital yang telah ada terbangun dengan kuat
5. Merencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian
di daerah rawan bencana

e. Mitigasi bencana tsunami


Mitigasi bencana alam tsunami dapat dilakukan dengan cara :

1. Mengatasi bencana alam tsunami dapat dilakukan dengan cara


2. Meningkatkan kesiapan serta kewaspadaan taearhadap bahaya tsunami
3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang karakteristik dan pengenalan
bahaya tsunami
4. Membuat alat peringat tsunami pada garis pantai yang berpotensi mengakibatkan
bahaya
5. Membangun tembok penhan tsunami pada garis pantai yang berpotensi
mengakibatkan bahyaa
6. Melakukan penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai yang
dapat meredam ombak tsunami
7. Membuat bangunan tempat untuk evakuasi yang aman disekitar daerah pemukiman
tempat atau bangunan ini harus cukup tinggi dan mudah diakses untuk menghindari
kegiatan tsunami.

f. Mitigasi bencana kebakaran

Mitigasi bencana alam kebakaran dapat dilakukan dengan cara:

1. Memberikan sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan kebakaran


2. Peningkatan penegakan hukum
3. Membentuk pasukan pemadaman kebakaran khususnya untuk penangan kebakaran
secara dini
4. Membuat waduk-waduk kecil, bak penampungan air serta hydrran untuk pemadaman
api
5. Melakukan pengawasan terhadap pembakaran lahan serta memperkerat perizininan
bagi yang ingin pembukaan lahan baru
6. Melakukan reboisasi terhadap daerah yang telah terbakar dengan tanaman yang
beragam
7. Meningkatkan kesiapasiagaan serta partisipasi aktif dalam pemadaman awal,
kebakaran di daerahnya
g. Mitigasi becana kekeringan

1. Melakukan pengolahan air secara bijaksana, yaitu dengan mengganti penggunaan air
tanah dengan penggunaan air permukaan , dengan cara pembuatan waduk serta
pembuatan saluran distribusi yang efisien
2. Melakukan pengolahan aira secara bijaksana, yaitu dengan mengganti penggunaan air
tanah dengan penggunaan air permukaan dengan cara pembuatan waduk serta
pembuatan saluran distribusi yang efisien
3. Mengkonversi tanah dan mengurangi tingkat erosi dengan pembuatan check dan
ataupun reboisasi
4. Mengganti penggunaan bahan bakar kayu menjadi bahan bakar minyak untuk
menghindari penebangan hutan atau tanamanan
5. Memberikan sosialisasi berupa pendidikan dan pelatihan terkait dengan kekeringan
6. Memeperbaiki daerah yang tandus dengan memaksimalkan pengolahan lahan
pengelolaan hutan , waduk peresapan dan irigasi

h. Mitigasi bencana angin puting beliung / topan


Mitigasi bencana alam banjir dapat dilakukan dengan cara:

1. Memastikan struktur bangunan kuat serta memenuhi syarat teknis agar mampu
bertahan terhadap gaya angin yang kencang
2. Memastikan struktur bangunan kuat serta memenuhi syarat teknis agar mampu
bertahan terhadap gaya angin yang kencang
3. Memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin topan dengan
cara menerapkan aturan standar bangunan yang ada
4. Menempatkan lokasi pembangunan pada daerah yang terlindung agar terhindar dari
serangan angin puting beliung atau topan
5. Melakukan penghijauan dengan cara menanam pohon untuk meredam gayaangin

Anda mungkin juga menyukai