Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI


BENCANA ALAM DI INDONESIA

Sebagai salahs atu syarat Tugas K.D 3.7 dan 4.7

DISUSUN OLEH
1. Nadi Akbar Ryan Gigs Putra
2. Naufal Fadillah
3. Fari Rafsanjani
4. Salsa Ayu Cantik Aprilliani
5. Siti Meriza

SMA NEGERI 5 METRO


TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANA ALAM
DI INDONESIA

A. Terkait penanggulangan bencana alam, masyarakat mempunyai hak. Adapun hak


setiap anggota masyarakat adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok
masyarakat rentan bencana.
2. Mendapatkan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
3. Mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan tentang kebijakan
penanggulangan bencana.
4. Berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan
program penyediaan bantuan pelayanan kesehatan, termasuk dukungan
psikososial.
5. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan
penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan
komunitasnya.
6. Melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas
pelaksanaan penanggulangan bencana.
7. Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar.
8. Setiap orang berhak untuk memperoleh ganti kerugian karena terkena
bencana yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi.

B. Kewajiban setiap orang dalam penanggulangan bencana alam antara lain sebagai
berikut.
1. Menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis.
2. Memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup.
3. Melakukan kegiatan penanggulangan bencana.
4. Memberikan informasi yang benar kepada publik tentang
penanggulangan bencana.
C. Masyarakat hendaknya berpartisipasi dalam mitigasi bencana alam di Indonesia.
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana. Bentuk partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut.
1. Aktif dalam kegiatan identifikasi masalah kebencanaan.
2. Memberikan usulan atau pendapat untuk mengurangi risiko bencana.
3. Peduli akan upaya untuk mengurangi risiko bencana.
4. Menunjukkan kesadaran bahwa permasalahan bencana merupakan
tanggung jawab bersama.
5. Ikut serta dalam kegiatan pelaksanaan mitigasi bencana.
6. Menjaga berbagai upaya mitigasi bencana.
7. Aktif dalam mengevaluasi berbagai kegiatan mitigasi bencana.

D. Ada beberapa kebijakan yang perlu ditempuh dalam mitigasi bencana antara lain
sebagai berikut.
1. Membangun persepsi yang sama bagi semua pihak.
2. Pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi.
3. Upaya preventif harus diutamakan.
4. Penggalangan kekuatan melalui kerja sama dengan semua pihak.

E. Untuk melaksanakan kebijakan ini, dikembangkan beberapa strategi berikut.


1. Melakukan pemetaan daerah rawan bencana.
2. Pemantauan kawasan rawan bencana.
3. Penyebaran informasi.
4. Sosialisasi dan penyuluhan tentang aspek kebencanaan.
5. Pelatihan difokuskan kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan
jika terjadi bencana.
F. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana banjir antara lain sebagai
berikut.
1. Pengawasan penggunaan lahan dan perencanaan lokasi untuk
menempatkan fasilitas vital yang rentan terhadap banjir pada daerah yang aman.
2. Penyesuaian desain bangunan di daerah banjir harus tahan terhadap
banjir dan dibuat bertingkat.
3. Pembangunan tembok penahan dan tanggul di sepanjang sungai, tembok
laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu
untuk mengurangi bencana banjir.
4. Pengerukan sungai, pembuatan sudetan sungai baik secara saluran
terbuka maupun dengan pipa atau terowongan dapat membantu mengurangi
risiko banjir.
5. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penggundulan hutan.
6. Persiapan evakuasi bencana banjir, seperti perahu dan alat-alat
penyelamatan lainnya.

G. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana tanah longsor antara


lain sebagai berikut.
1. Pengenalan daerah yang rawan longsor.
2. Pembangunan permukiman dan fasilitas utama lainnya menghindari
daerah rawan bencana.
3. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
4. Meningkatkan/memperbaiki drainase baik air permukaan maupun air
tanah.
5. Pembuatan terasering.
6. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam.
7. Pembuatan tanggul penahan khusus untuk runtuhan batu baik berupa
bangunan konstruksi, tanaman, maupun parit.

H. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana gunung api antara lain
sebagai berikut.
1. Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting harus jauh
atau di luar dari kawasan rawan bencana.
2. Hindari tempat-tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri lava
dan/atau lahar.
3. Perkenalkan struktur bangunan tahan api.
4. Membuat barak pengungsian yang permanen, terutama di sekitar gunung
api yang sering meletus.
5. Meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko letusan gunung api di
daerahnya.
6. Menyosialisasikan arti peringatan dini dan cara menghindar dan tindakan
yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung api.

I. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana gempa bumi antara lain
sebagai berikut.
1. Memastikan bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan
getaran/gempa.
2. Penerapan zonasi daerah rawan bencana dan pengaturan penggunaan
lahan.
3. Membangun rumah dengan konstruksi yang aman terhadap gempa bumi.
4. Selalu tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi guncangan gempa
bumi.
5. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan dan
kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi.
6. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan
pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.

J. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana tsunami antara lain


sebagai berikut.
1. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.
2. Pendidikan kepada masyarakat tentang karakteristik dan pengenalan
bahaya tsunami.
3. Pembangunan sistem peringatan dini tsunami.
4. Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang berisiko.
5. Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai
untuk meredam gaya air tsunami. 
6. Mengenali karakteristik dan tanda-tanda bahaya tsunami di lokasi
sekitarnya.
7. Memahami cara penyelamatan jika terlihat tanda-tanda tsunami.

K. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana kebakaran antara lain


sebagai berikut.
1. Pembuatan dan sosialisasi kebijakan pencegahan dan penanganan
kebakaran.
2. Pembentukan pasukan pemadaman kebakaran, khususnya untuk
penanganan kebakaran secara dini.
3. Pembuatan waduk-waduk kecil, bak penampungan air dan Widran untuk
pemadaman api.
4. Pembuatan penghalang api, terutama antara lahan perkebunan dan hutan.
5. Hindarkan pembukaan lahan dengan cara pembakaran.
6. Melakukan penanaman kembali daerah yang telah terbakar dengan
tanaman yang heterogen.
7. Meningkatkan partisipasi aktif dalam pemadaman awal kebakaran di
daerahnya.

L. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mitigasi bencana kekeringan antara lain


sebagai berikut.
1. Perlu melakukan pengelolaan air secara bijaksana, yaitu dengan
mengganti penggunaan air tanah dengan penggunaan air permukaan dengan cara
pembuatan waduk, pembuatan saluran distribusi yang efisien.
2. Konservasi tanah dan pengurangan tingkat erosi dengan pembuatan sabo
(check dam) dan reboisasi.
3. Pendidikan dan pelatihan.
4. Meningkatkan/memperbaiki daerah yang tandus dengan melaksanakan
pengelolaan lahan, pengelolaan hutan, waduk peresapan dan irigasi.
5. Pengelolaan peternakan disesuaikan dengan kondisi ketersediaan air di
wilayahnya.
6. Mengembangkan industri alternatif nonpertanian.

Anda mungkin juga menyukai