Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Semakin berkembangnya anak, maka problem-problem yang mereka
timbulkan pun semakin banyak. Problem-problem itu seperti: anak malas belajar,
bosan sekolah, prestasi menurun, anak kurang nafsu makan, suka menggigit jari,
ngompol, dan masalah-masalah lain yang tidak dikehendaki orang tuanya.Orang
tua pastinya akan mengalami kebingungan terhadap tingkah pola anak seperti
yang disebutkan di atas. Misalnya saja ketika seorang kakak dan adik
memperebutkan mainan sampai keduanya menangis, orang tua pasti bingung
bagaimana memberikan pemahaman kepada kedua anak tersebut tentang siapa
yang seharusnya mengalah serta alasan apa mereka harus mengalah.
Orang tua sudah mencoba memberi nasehat, tapi anak masih saja nakal.
Terkadang dalam keadaan seperti ini orang tua mulai berpikir, sebenarnya siapa
yang salah, anak atau orang tua?. Apakah orang tua kurang lengkap dalam
mendidik anaknya atau memang anak itu benar-benar susah diatur.Makalah ini
akan menjelaskan sedikit uraian tentang bentuk pembelajaran dan pendidikan
sederhana yang bisa diterapkan oleh orang tua dan pendidik yang sangat peduli
dengan kemandirian anak, mengharapkan anak tumbuh dan berkembang menjadi
seorang yang siap menghadapi dunianya. Salah satu pembelajaran dan pendidikan
itu adalah dengan hypnoparenting.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian hypnoparenting ?
2. Apa manfaat hypnoparenting dalam mendidik anak?
3. Bagaimana sikap orang tua dalam mendidik anak dengan hypnoparenting?
4. Apa saja hal penting yang perlu diperhatikan dalam hypnoparenting?
5. Bagaimana langkah–langkah dalam hypnoparenting?

1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian hypnoparenting
2. Mengetahui manfaat hypnoparenting dalam mendidik anak
3. Mengetahui sikap orang tua dalam mendidik anak dengan hypnoparenting
4. Mengetahui apa saja hal penting yang perlu diperhatikan dalam
hypnoparenting
5. Mengetahui langkah–langkah dalam hypnoparenting

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hypnoparenting


Kata Hypnoparenting terdiri dari 2 kata dasar yaitu hypnosis dan parenting.
Sebelum mengetahui hypnoparenting, kita hendaknya mengetahui bahwa di dunia
ini terdapat dua aliran besar hypnosis. Menurut Ariesandi Setyono dari Indonesia
Hypnosis Center, Surabaya dan penulis buku Hypnoparenting Menjadi Orangtua
Efektif dengan Hipnosis (2007), dua aliran itu yaitu aliran Timur dan Barat. Pada
aliran Timur banyak dijumpai hal-hal yang bersifat mistis atau magis, sedangkan
pada aliran Barat dipengaruhi oleh teori-teori mengenai pikiran dan struktur
bahasa.
Dalam hypnoparenting tidak menganut ajaran hipnosis yang berat sampai
objek tidak sadarkan diri. Proses hipnosis adalah semua proses pemasukan
informasi ke dalam pikiran. Sedangkan parenting merupakan segala sesuatu yang
berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hypnoparenting adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh orang tua dan pendidik dengan memetakan dan membuat sistemasi
atas segala hal yang berhubungan dengan tugas orang tua ditinjau dari sudut
pandang cara kerja pikiran dan pengaruh agar anak dapat mandiri dan siap
menghadapi masa depannya.
Hypnoparenting sangat sistematis dan sederhana. Penerapannya itu sangat
mudah jika orang tua tahu teknik yang benar dan tepat. Selain itu juga sangat
efektif asalkan orangtua menyediakan lingkungan kondusif bagi tumbuhnya
program yang disugestikan. Ukuran keberhasilan dari hypnoparenting bisa
langsung terlihat dalam pola perilaku yang berubah sesuai dengan yang
disugestikan.
Hypnoparenting memiliki prinsip bahwa semua yang dikatakan dan
dilakukan orangtua pada hakikatnya adalah suatu proses hipnosis karena akan
terpola pada pikiran bawah sadar anak. Sebenarnya tidak ada sesuatu yang benar-
benar baru di sini karena tanpa disadari orangtua telah melakukan proses hipnosis

3
pada anak sejak lama. Hanya saja apakah hipnosis yang orang tua masukkan ke
dalam pikiran bawah sadarnya positif atau negatif, inilah yang perlu diluruskan.

Contoh hipnosis negatif yaitu orangtua menakut-nakuti anak dengan hantu


gentayangan di tempat gelap yang pada akhirnya membuat anak menjadi penakut.
Sebagai orangtua, tugas yang dilakukan tidaklah ringan. Namun sayangnya
bekal orang tua untuk mendidik dan mengasuh anak relatif minim. Orang tua
hanya mengandalkan pengalaman saat dididik dan dibesarkan oleh orangtua
mereka dulu. Padahal belum tentu pola pengasuhan tersebut pas untuk diterapkan
pada anak di zaman ini. Apalagi tuntutan zaman sekarang sangat membutuhkan
pribadi anak yang kuat mental dan spiritual karena tantangan yang dihadapi lebih
berat dibandingkan dengan kondisi orang tuanya dulu. Idealnya, anak justru
diperlakukan sebagaimana orang tua ingin diperlakukan oleh orangtua mereka
dulu. Dengan begitu tindakan yang orang tua lakukan atas dasar perasaan seorang
anak. Bukan atas dasar perasaan orang tua itu sebagai orangtua.
Orangtua harus memberikan contoh yang baik. Percuma memberikan
sugesti pada sang buah hati agar senang belajar jika di jam belajarnya orang
tuanya malah asyik menonton TV, misalnya. Yang dibutuhkan dalam penerapan
hypnoparenting adalah komitmen orang tua, pengondisian lingkungan, dan
wacana yang seimbang sehingga orang tua tahu apa yang terjadi dalam pikiran
seorang anak.

2.2 Manfaat hypnoparenting dalam mendidik anak


Hipnoterapi anak sekarang mulai dilirik oleh para orang tua dan para praktisi
anak-anak. Itu terjadi karena banyak kisah kesuksesan dalam meningkatkan
perkembangan anak melalui hipnoterapi anak. Setelah menjalani sesi-sesi
hipnoterapi secara rutin, anak-anak dan anak sekolah menunjukkan perkembangan
dalam prestasi, konsentrasi bahkan kesehatan anak.
Manfaat Hipnoterapi untuk anak-anak dan anak sekolah:
1. Meningkatkan kepercayaan diri anak
Penelitian tentang hipnoterapi anak menyatakan hipnoterapi terbukti
meningkatkan kepercayaan diri anak-anak sehingga prestasi mereka di sekolah

4
mulai meningkat. Selain itu setelah menjalani hipnoterapi, anak-anak mulai
bisa mengubah emosi negatif mereka menjadi tindakan-tindakan yang positif.
Hasilnya, perkembangan anak bukan hanya di bidang pendidikan tapi juga di
interaksi social anak ke teman-teman, guru, orang tua dan orang orang sekitar.
2. Meningkatkan performa pendidikan anak sekolah
Hipnoterapi anak efektif untuk melepaskan pola pikir anak yang negatif.
Seorang anak sekolah bisa meraih prestasi yang sangat baik asalkan di dalam
dirinya timbul keyakinan bahwa dia memang pintar, disukai dan bisa berprestasi.
Hipnoterapi membuat anak sekolah melepaskan hal negatif dari pikiran mereka
sehingga kepercayaan diri bisa timbul.
3. Melepaskan depresi anak-anak
Hampir semua anak yang mengalami perceraian orang tuanya akan
mengalami depresi. Dari ratusan anak yang saya terapi akibat perceraian orang
tuanya, hampir seratus persen mengalami luka batin yang mendalam. Akibatnya,
mereka akan selalu mengambil pilihan-pilihan yang salah tentang hidupnya,
seperti makan berlebihan, minder, memakai obat-obatan terlarang, seks bebas
dan tidak bisa mengaktualisasikan talentanya secara maksimal.
4. Melepaskan gelisah, ketakutan dan phobia anak
Entah mengapa, semakin banyak saja anak-anak dan anak sekolah yang
mengalami kegelisahan dan ketakutan yang berlebihan sampai akhirnya bila
tidak ditangani dengan baik akan mengarahkan si anak menjadi phobia.
Memang, ketakutanketakutan anak terkesan ringan seperti anak takut kancing,
takut bernyanyi di depan kelas, takut sekolah, dan lain-lain. Namun, bila tidak
dilepaskan semua kegelisahan dan ketakutan itu akan berpengaruh negatif pada
perkembangan anak. Setelah menjalani sesi-sesi hipnoterapi, anak-anak dan
anak sekolah akan bisa melepaskan berbagai ketakutan dan kegelisahan mereka.
Mereka bisa berpikir dan bertindak lebih positif.
5. Weight Loss
Jangan anggap remeh fenomena kegemukan pada anak-anak. Bukan
hanya berdampak negatif pada kesehatan anak. Tapi celakanya, anak-anak yang
mengalami kegemukan akan mengalami kepercayaan diri yang rendah.

5
Akibatnya, mereka jadi minder, merasa tidak pantas dicintai oleh lawan jenisnya
sehingga menghambat perkembangan psikologis mereka.
6. Mengurangi rasa sakit pada anak-anak
Rasa sakit atau pun stress yang dialami oleh anak-anak penderita penyakit
tertentu, seperti kanker, bisa sangat menyakitkan dan berulang-ulang. Rasa sakit
bisa dikurangi dalam hipnoterapi anak. Sehingga dengan berkurangnya rasa sakit
maka tingkat stress mereka akan menurun. Ini akan membuat daya tahan tubuh
mereka meningkat. Hipnoterapi anak efektif dalam meningkatkan perkembangan
anak karena hipnosis langsung memasuki pikiran bawah sadar anakanak.
Sehingga program-program negatif yang tertanam di pikiran bawah sadar
mereka bisa dilepaskan. Dan program-program kesuksesan bisa mulai
ditanamkan sejak dini. Hypnoparenting adalah suatu ilmu yang menggabungkan
pengetahuan tentang mendidik dan membesarkan anak dengan pengetahuan
hipnosis. Agar tidak salah dalam pengertian dari hipnotis ini, maka ada
penjelasan lain yang lebih ilmiah yaitu dengan mengerti tentang gelombang otak
yang bisa diukur dengan alat electroencephalograph (EEG). Otak manusia
memancarkan frekuensi tertentu untuk setiap kondisi. ada empat macam
gelombang yaitu, yang paling rendah adalah gelombang delta yang mempunyai
kisaran frekuensi antara 0,1 Hz – 4 Hz gelombang ini kita alami saat tidur
nyenyak tanpa mimpi gelombang berikutnya adalah gelombang theta yang
mempunyai kisaran frekuensi antara 4 Hz – 8 Hz. Pada kondisi ini ide-ide kreatif
dan inisiatif muncul. Informasi yang diterima saat otak dalam kondisi seperti ini
akan langsung menjangkau bawah sadar dan tersimpan dalam memori jangka
panjang. Karena itu kondisi seperti ini disebut kondisi yang sangat sugestif.
Frekuensi theta juga akan muncul saat kita dalam kondisi meditasi atau
tidur dengan mimpi. Jika kesadaran kita lebih naik lagi, munculah gelombang
alfa yang frekuensi nya berkisar antara 8 Hz sampai 12 Hz. Pada kondisi ini,
pikiran hanya bisa terpusat pada satu perhatian. Kondisi ini dapat terjadi ketika
kita berdoa dengan khusuk. Jika gelombang mencapai frekuensi 12 Hz lebih,
maka kita berada pada kondisi gelombang beta. Pada gelombang beta, kita dapat
mencurahkan pikiran ke banyak hal. Inilah kondisi kesadaran mata terbuka.
Gelombang otak ini sebenarnya tidak muncul sendiri sendiri dalam suatu waktu

6
keempatnya muncul bersamaan hanya saja kadarnya berbeda-beda. Pada kondisi
mata terbuka misalnya gelombang beta cenderung akan lebih dominan. Kondisi
hypnosis dicapai saat gelombang otak berada dikisaran gelombang alpha dan
theta. Jadi pada dasarnya hipnisis adalah suatu seni komunikasi yang
mengarahkan subjek menuju suatu kondisi relaksasi sehingga gelombang otak
subjek bperlahan-lahan turun dan dujaga pada kondisi gelombang alpha dan
tetha.
Ciri-ciri fisik orang yang terhipnotis adalah REM (rapid Eye Movement)
yaitu getaran kelopak mata yang cepat saat mata dalam keadaan tertutup. Setelah
itu akan relaks secara mental dan perlahan tapi pasti perhatianya menjadi lebih
sempitdan lebih focus sehingga hanya tertuju pada satu stimulus tertentu saja.
Oleh karena itu sugesti yang diberikan dalam kondisi ini akan langsung
direspons dan dijalankan oleh tubuh fisik asalkan sugesti tersebut tidak
menabrak nilai-nilai dasar yang dipegang si subjek.
Pada anak-anak yang berumur sekitar 5 tahun ditemukan gelombang
pikiranya berada pada gelombang theta-alpha, beberapa pakar teknologi pikiran
mentebut fase itu sebagai fase “pra-kritis”. Informasi diserap dan diintegrasikan
tanpa pertanyaan. Pada fase pra-kritis ini apapun yang dilihat didengar
dirasakan, oleh anakanak akan langsung masuk dan mengendap dalam pikiran
bawah sadar. Dalam masa ini anak sangat sugestif terhadap apapun. Pada masa
ini pula masa depan seseorang mulai dibentuk. Karena pada masa ini program
dasar untuk mengembangkan sikap, konsep diri, nilai hidup dan pandangan
terhadap hidup mulai ditulis secara mental, kemudian dengan tehnik induksi
diturunkan tingkat kesadarannya dengan berfokus pada satu hal (suara terapis),
sehingga mengalami relaksasi yang dalam diseluruh tubuhnya kemudian sugesti
diberikan. Itulah proses yang terjadi pada Hypnosis

2.3 Sikap Orang Tua dalam Mendidik Anak dengan Hypnoparenting


Orang tua sangat berperan penting dalam membangun kemandirian anak.
Dalam hypnoparenting, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua,
yaitu:
a. Membuat program pikiran bawah sadar anak yang positif dan konsep diri.

7
Pikiran bawah sadar tidak bisa menolak apapun yang diterima melalui
kelima panca indera. Pikiran bawah sadar juga akan merekam hal-hal yang
tidak diperhatikan secara sadar. Menurut Napoleon Hill dalam buku yang
berjudul Think and Grow disebutkan bahwa pikiran bawah sadar itu selalu
aktif.
Konsep diri yang sehat hampir dilakukan oleh anak yang tumbuh dewasa.
Konsep diri yang sehat dapat dikondisikan dengan cara orang tua menanamkan
konsep itu dalam pikiran bawah sadar anak, memberikan  pengulangan-
pengulangan, serta pengalaman yang dirancang atau yang tidak disengaja, bisa
juga dengan tradisi atau model dari seorang figur yang memiliki otoritas
dimata anak, seperti orang tua, kakek,nenek, saudara atau guru di sekolah.
Kata-kata yang sering diucapkan dan dipikirkan orang tualah yang
nantinya akan membentuk diri anak, kemudian anak akan mengembangkan
dirinya melalui pergaulan dengan lingungan sekitar. Oleh karena itu, orang tua
harus mampu menanamkan konsep diri yang sehat terhadap anak agar anak
dapat berperilaku positif.
b. Menciptakan perasaan positif dan pikiran yang positif.
Ketika anak mulai memasuki sekolah,baik itu kelompok bermain atau
taman kanak-kanak, orang tua pasti akan mulai khawatir. Hal seperti ini dapat
membawa dampak psikologis bagi anak. Misalnya saja jika orang tua merasa
takut kalau anaknya di sekolah akan jatuh, bermain dengan temannya lalu
bertengkar, atau anak belajar tidak sesuai dengan perintah guru, maka secara
psikologis akan mempengaruhi kepercayaan orang tua terhadap guru di
sekolah anak. Orang tua seakan-akan tidak percaya bahwa bapak-ibu gurunya
tidak mampu mendidik anak seperti didikan mereka.
Mungkin orang tua berpikir bahwa bapak-ibu guru kurang perhatian
terhadap anak karena banyaknya siswa yang harus diperhatikan. Pemikiran
seperti ini akan menimbulkan kecemasan yang tidak beralasan dan hanya akan
menambah beban masalah.
Sebagai orang tua yang baik, hendaknya selalu mempunyai perasaan
yang positif terhadap guru serta memberikan kepercayaan penuh terhadap guru
bahwa guru juga berpengalaman dalam mendidik anak serta pasti akan

8
memperhatikan anaknya. Dengan perasaan yang positif, kepercayaan penuh
serta pikiran positif orang tua terhadap guru, maka orang tua dan guru akan
merasa tenang dan anak akan merasa senang di sekolah.
c. Memakai kalimat yang positif dan menghindari kalimat negatif.
Segala  sesuatu yang dilarang, penuh tekanan intonasi dan ada emosi di
dalamnya, itulah yang akan diingat terus oleh anak ketika ia mendengarnya.
Apabila dalam kesehariannya ia sering mendengar kata “jangan” atau “tidak
boleh” atau “nakal kamu, ya!” atau “anak yang malas” dan kata-kata negatif
lainnya, hampir dipastikan, kata-kata itulah yang selalu didengar dan
ditanamkan dalam hati. Ucapan ibu akan menjadi doa buat anaknya. Jadi jika
si ibu mengucap kata-kata negatif terhadap anaknya, maka bisa saja anak itu
menjadi anak yang berperilaku negatif pula.
Orang tua yang baik hendaknya memikirkan hal-hal yang positif saja
terhadap anaknya, juga berbicara dengan lembut (intonasi tidak meninggi).
Kata-kata positif yang diucapkan dengan intonasi yang positif akan ditangkap
pikiran bawah sadar anak sebagai kesan positif. Karena perkataan orang tua
sangat menentukan proses kemandirian anak, maka hendaknya orang tua
mampu mengucapkan kata-kata positif saja di depan anak.
d. Menciptakan suasana rumah yang positif.
Suasana rumah juga sangat menentukan kemandirian anak. Jika rumah
itu harmonis, maka anak akan dapat berperilaku positif. Misalnya saja dalam
kamar anak diberi ungkapan-ungkapan positif seperti “Aku Sayang Mama
Papa” atau “Aku Mau Jadi Anak Sholeh”, atau kata-kata lain yang apabila
setiap dilihat dan dibaca terus menerus maka akan tersimpan dalam memori
anak dan akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar anak. Hal ini akan
menumbuhkan sifat dan sikap yang diinginkan oleh orang tua dan anaknya,
karena secara otomatis kata-kata itu akan terpatri dalam sanubari dan
membentuk jiwa anak.
e. Menyamakan frekuensi dengan anak.
Orang tua sebaiknya seia-sekata. Maksudnya, tindakan atau perlakuan
ayah maupun ibu pada anak sebaiknya seragam dan konsisten. Karena jiwa
anak pasti berbau dengan hal-hal yang menyenangkan, gembira, suka hati, dan

9
emosi positif. Jika suatu saat anak dalam kondisi yang tidak enak atau bad
mood hendaknya orang tua mampu menggiringnya ke hal-hal yang disukai
anak. Jauhkan dulu apa yang membuat anak menangis, tapi bentuklah pikiran
ke arah yang bisa membuat anak gembira.

2.4 Hal penting yang perlu diperhatikan dalam hypnoparenting :


1. Who am I as a parent:
a. Perfeksionis, menetapkan standar yang tinggi, banyak mengkritik
b. Easy going, serba boleh, tidak mau ambil pusing
c. Ambivalent, tidak konsisten, moody
d. Overprotective, terlalu cemas, melindungi
e. Mature, stabil, komunikatif, adaptif
2. Knowing about your children:
a. Mengetahui potensi dan kemampuan anak
b. Mengetahui minat, kesukaan, kebiasaan, harapan, keinginan, cita-cita,
tujuan hidup tanpa harus membedakan (comparing) dan memberi stempel
(labeling)
3. Manage your mind, body, and soul in a balance
a. Beri kesempatan diri untuk rileks, sehat, dan tetap produktif
b. Cukup aktif, cukup istirahat, cukup dapat mengembangkan minat pribadi
maupun minat sosial serta memiliki nilai spiritual
4. Kenali tumbuh kembang anak, masa transisi dalam perkembangan serta
mampu lakukan deteksi dini melalui berbagai media seperti buku, majalah,
tabloid, seminar, dll, karena tidak ada sekolah menjadi orang tua.
5. Lakukan relaksasi
a. Alamiah sehari-hari: olahraga, musik, tari, shopping, perawatan diri,
rekreasi bersama.
b. Relaksasi terprogram: relaksasi otot, napas, pikiran yang dikemas dalam
berbagai program
6. Program Positif
a. Bersikap positif dalam menyikapi masalah
b. Orientasi pada solusi

10
c. Mau belajar dari pengalaman
d. Optimistik
e. Pengertian dan toleran

2.5 Langkah–langkah dalam hypnoparenting :


1. Orang tua/pembina dalam keadaan rileks atau tenang.
2. Cari saat yang tepat untuk melakukan induksi/afirmasi: saat anak sedang
rileks dan terfokus, saat lelah, sakit, saat menyusui, saat hujan turun, saat
bercerita, saat anak butuh bergantung, saat tidur yang dalam
3. Gunakan alat bantu induksi misalnya suara detak jam, musik, getaran suara
yang hangat dan indah dari orang tua
4. Lakukan body contact secara berulang dan monoton: usap–usap kepala, dahi
atau punggung.
5. Tanamkan kalimat sugesti – afirmasi positif misalnya: anak manis mimpi
yang indah dan besok pagi bangun segar, semangat untuk berangkat sekolah
6. Kembangkan kata-kata dan tindakan yang positif untuk membentuk jangkar
emosi
7. Lakukan pengulangan secara konsisten
Dengan uraian mengenai hypnoparenting di atas, sangat diharapkan orangtua
semakin menyadari betapa kuatnya pikiran bawah sadar seseorang, dan mulailah
dengan berpikir yang positif, bertutur kata yang baik serta memberikan contoh
tindakan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Karena sejak dalam kandungan
sampai usia 5 tahun adalah masa yang paling penting untuk anak-anak, sebab
mereka masih banyak menggunakan unsur perasaannya sehinggga mudah
merekam ke pikiran bawah sadarnya.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Anak merupakan tanggung jawab orang tua. Jika orangtua mampu mendidik
anaknya dengan baik, maka anak pun akan tumbuh menjadi anak yang baik pula.
Untuk menghasilkan anak yang mempunyai sikap dan kepribadian yang baik,
orang tua hendaknya selalu memikirkan setiap tindakan, ucapan, dan pikiran
mereka. Karena bagaimanapun juga, anak akan bertindak dan bereaksi atas dasar
reaksi orang tua padanya.
Kemampuan anak mengamati, meniru, dan merasakan apa yang orang tua
pikirkan merupakan suatu sifat yang menakjubkan. Dengan hypnoparenting yang
sederhana, orang tua mampu membentuk sifat mandiri anak .

3.2 Saran
Sebagai orang tua, hendaknya mampu mendidik anaknya agar menjadi anak
yang berkepribadian baik dan mandiri. Orang tua juga harus mampu memberikan
contoh perilaku yang positif terhadap anak, memberikan penanaman konsep diri
yang sehat serta menciptakan pikiran positif agar anak dapat mandiri dan
berperilaku positif pula.

12

Anda mungkin juga menyukai