Anda di halaman 1dari 47

KESEHATAN REPRODUKSI

SEKSUAL
BAGI CALON PENGANTIN
FILOSOFI
PERNIKAH
AN
• Janji nikah
diucapkan atas
nama Tuhan YME
• Mewujudkan
keluarga Sakinah,
Mawaddah wa
Rahmah
• Kesehatan
 Suami dan istri harus sehat lahir dan batin
 Kesehatan reproduksi merupakan salah satu tolak
ukur
 Masalah kesehatan reproduksi dapat tjd sepanjang
siklus hidup

• Reproduksi
INFORMASI  Perempuan lebih rentan terkena gangguan
kesehatan reproduksi
PRA NIKAH  Laki-laki punya masalah terkait dengan IMS, HIV-
AIDS

• Hak Reproduksi dan Seksual


 Kedua catin punya kebebasan dan hal sama dalam
memutuskan berapa jumlah anak, jarak kelahiran,
waktu dan dimana melahirkan
 Catin berhak memperoleh pelayanan KB aman,
efektif, terjangkau dapat diterima, tanpa paksaan
ORGAN REPRODUKSI
ORGAN REPRODUKSI LAKI-
LAKI
PERSIAPAN PRA-NIKAH

FISIK

IMUNISASI TT GIZI ORGAN REPRODUKSI


D.1. Persiapan Fisik:

• Pemeriksaan status kesehatan : tanda-tanda vital (suhu, nadi,


frekuensi nafas, tekanan darah)
• Pemeriksaan Darah rutin : Hb, Trombosit, Lekosit
• Pemeriksaan Darah yang dianjurkan :
• Golongan Darah dan Rhesus
• Gula Darah Sewaktu (GDS)
• Thalasemia
• Hepatitis B dan C
• TORCH (TOksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus dan
Herpes simpleks)
• Pemeriksaan Urin : Urin Rutin
D.2. Persiapan Gizi

Peningkatan status gizi calon pengantin terutama perempuan


melalui penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan
anemia gizi besi serta defisiensi asam folat.
D.3. Imunisasi Tetanus-Toksoid (TT)

Status Imunisasi TT: Pencegahan dan perlindungan diri yang aman


terhadap penyakit tetanus dilakukan dengan pemberian 5 dosis
imunisasi TT untuk mencapai kekebalan penuh.
D.4. Organ Reproduksi
KETIDAKSETARAAN GENDER

Ketidaksetaraan Gender
• Stereotipi
• Subordinasi
• Marginalisasi
• Beban ganda

KDRT
Kekerasan secara fisik (memukul, menendang,
menampar, menjambak rambut, menyundut
dengan rokok, melukai)
Kekerasan secara psikis (menghina, komentar-

KDRT komentar yang merendahkan, melarang istri


mengunjungi saudara atau teman-temannya,
mengancam)

Kekerasan seksual (memaksa dan menuntut


berhubungan seksual)

Penelantaran (tidak memberi nafkah istri,


melarang istri bekerja)

Eksploitasi (memanfaatkan, memperdagangkan


dan memperbudakan )

Kekerasan lainnya
Apabila hal ini terjadi, maka
langkah-langkah yang dapat dilakukan :

Mendatangi fasilitas kesehatan


(puskesmas/rumah sakit) untuk
Menceritakan kejadian kepada
mengobati luka-luka yang
keluarga, teman dekat atau
dialami dan mendapatkan
kerabat
visum dari dokter atas
permintaan polisi penyidik.

Melapor ke polisi (Unit Mendapatkan pendampingan


Pelayanan Perempuan dan dari tokoh agama, LSM,
Anak) psikolog atau LBH.
Ketidaksetaraan Gender
1. Stereotipi (pelabelan kepada perempuan atau
laki-laki. misalnya : laki-laki kuat, perempuan
lemah, perempuan emosional, laki-laki
rasional).
2. Subordinasi (yang diutamakan adalah laki-laki
terlebih dahulu baru perempuan)
3. Marginalisasi (perempuan ditempatkan sebagai
orang yang tidak memiliki peran penting)
4. Beban ganda (beban kerja perempuan lebih
lama dan lebih banyak, perempuan dituntut
menjadi ibu rumah tangga sekaligus pencari
nafkah keluarga).
INFORMASI TENTANG KEHAMILAN,
PERSALIAN, DAN NIFAS
• KEHAMILAN

Kehamilan ideal:
• Diinginkan,
• Direncanakan,
• Dijaga perkembangannya
secara baik
Kehamilan tidak diinginkan dapat terjadi:
• Akibat hubungan seks pranikah
• Akibat gagal/drop out KB
• Pada unmet need (wanita usia subur yang tidak
ingin punya anak tetapi tidak menggunakan alat
kontrasepsi)
TANDA-TANDA KEHAMILAN
Diantara tanda-tanda kehamilan
adalah:
• Tes kehamilan positif (+)
• Tidak mendapat menstruasi/ haid sebagaimana
biasanya (tidak menstruasi pada siklus haid
bulan berikutnya).
• Timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing
terutama pada pagi hari serta sering buang air
kecil.
• Tidak ada nafsu makan.
• Kadang-kadang mengidam atau menginginkan
makanan yang jarang ada atau tidak pernah
dimakannya.
• Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat
tertentu dapat terdengar detak jantung janin.
MEMERIKSA KEHAMILAN
Pelayanan pemeriksaan ibu hamil
mencakup
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
Pengukuran tekanan darah Ibu.
Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pengukuran janin/pengukuran tinggi fundus uteri.
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.
Penilaian status imunisasi TT.
Tablet tambah darah.
Tes laboratorium.
Tata laksana kasus.
Tatap muka/konseling tentang kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan
minimal 4 kali selama
kehamilan

• Trimester I (0-3 bulan) :


1 kali
• Trimester II (4-6 bulan) :
1 kali
• Trimester III (7-9 bulan) :
2 kali
PROSES
KEHAMILAN
MENJAGA
KEHAMILAN

• Aktivitas fisik berjalan kaki


selam 30 – 60 menit, yoga,
senam hamil
• Pakai pakaian longgar,
menyerap keringat
• Posisi seks diatur
• Hindari merokok dan/atau
orang yang merokok
• Pemakaian obat sesuai
petunjuk dokter
• Makan gizi seimbang 3 – 5
porsi sehari
• Menjaga kesehatan jiwa
KEHAMILAN
BERISIKO DAN
PENCEGAHAN
KOMPLIKASI

• 4T
₋ Terlalu Muda (<20 th)
₋ Terlalu Tua (> 35 th)
₋ Terlalu sering hamil (>3)
₋ Terlalu dekat jarak kehamilan (<2 th)
• 3T
₋ Terlambat mengambil keputusan
₋ Terlambat tiba di faskes
₋ Terlambat mendapat pertolongan medis
TANDA
BAHAYA
KEHAMIL
AN

SEGERA CARI
PERTOLONGAN
TENAGA
KESEHATAN
Perdarahan waktu hamil walaupun hanya sedikit.

Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang.

Demam atau panas tinggi > 2 hari.

Keluarnya cairan yang berlebihan dari liang rahim dan kadang berbau.

Keluar cairan ketuban sebelum tiba saat melahirkan.

Muntah terus dan tidak mau makan.

Berat badan yang tidak naik pada trimester 2-3.

Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak sama sekali.


PERSALINAN
Tanda-tanda
ibu akan
melahirkan

• Perut mulas secara teratur,


mulasnya sering dan lama.
• Keluar lendir bercampur
darah dari jalan lahir.
• Keluar air ketuban dari jalan
lahir.
• Bayi biasanya lahir 12 jam
sejak mulas teratur yang
pertama.
Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan

• Tenaga kesehatan merupakan orang


yang sudah terampil dalam
membantu persalinan, sehingga
keselamatan Ibu dan bayi lebih
terjamin.
• Apabila terdapat kelainan, akan
cepat diketahui dan segera dapat
ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau Rumah Sakit.
• Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih dan
steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehatan
lainnya.
Perawatan
Pasca
Melahirkan • Melakukan perawatan tali pusar dengan kasa bersih,
kering dan steril setiap hari sampai tali pusat lepas.
• Pemberian imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio bagi
bayi.
• Memeriksa kesehatan ibu dan bayi baru lahir pada
tenaga kesehatan minimal 4 kali dalam bulan
pertama sesudah melahirkan.
INFORMASI TENTANG INFEKSI MENULAR
SEKSUAL, INFEKSI SALURAN REPRODUKSI
DAN HIV-AIDS
Gejala Infeksi Menular Seksual
• WANITA :
Keluar cairan dari vagina atau anus yang berbeda dari biasanya.
Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing, atau
menjadi sering kencing.
Ada luka terbuka/basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut. Luka ini bisa
terasa nyeri bisa juga tidak.
Ada semacam tumbuhan seperti jengger ayam/kutil di sekitar kemaluan.
Terjadi pembengkakan pada lipatan paha.

• PRIA :
Keluar cairan dari penis yang berbeda dari biasanya.
Bengkak dan nyeri pada kantung pelir/kantung zakar.
Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak berhubungan
dengan haid/menstruasi.
Keluar darah setelah berhubungan seks.
Demam.
GO dan Klamidia berakibat kemandulan bagi
penderitanya, jika tidak diobati dengan benar.

Kondiloma akuminata (Jengger Ayam) dan Herpes


genitalis sangat menjengkelkan karena bersifat
kambuhan seumur hidup.
Jenis IMS
yang sering Hepatitis berbahaya jika sudah parah dan merusak
hati.
dijumpai
Sifilis pada bayi yang dilahirkan dari perempuan
penderita sifilis seringkali cacat atau lahir dalam
keadaan sudah mati.

HIV merupakan virus yang pada tahap AIDS dapat


mematikan.
Tindakan Jika
Terinfeksi IMS
1. Jangan mengobati sendiri.
2. Segera periksakan diri kita
ke dokter untuk
mengetahuinya secara
tepat.
3. Minum obat sampai tuntas
sesuai petunjuk dokter
4. Jangan berhubungan seks
dulu hingga IMS sembuh.
5. Minta segera pasangan kita
juga memeriksakan diri.
• Hubungan seks. Pada saat berhubungan seks
tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah
orang yang terinfeksi, air mani atau cairan
vagina langsung ke aliran darah orang lain,
atau melalui selaput mukosa yang berada di
bagian dalam vagina, penis atau dubur.
• HIV dapat menular melalui transfusi darah

HIV
yang mengandung HIV atau melalui alat
suntik atau alat tindakan medis lain yang
tercemar HIV.
• Selain dari jarum suntik, para pengguna
narkoba suntik bergantian juga risiko tertular
HIV.
• HIV menular dari ibu ke bayi pada saat
kehamilan, kelahiran, dan ketika menyusui.
Makan, minum bersama
Memakai peralatan makan/minum merek
Bersentuhan, berjabat tangan
Berpelukan, berciuman
HIV dan
AIDS tidak Hidup serumah
menular Menggunakan wc/toilet bersama
saat ...
Berenang bersama
Bergantian pakaian, handuk, saputangan
Hubungan sosial lainnya
Gigitan serangga
PENCEGAHA
N
PENULARAN
IMS DAN HIV
• Saling setia
• Kondom
• Hindari
penggunaan
narkoba (jarum
suntik bergantian)
• Penggunaan alat-
alat steril
KANKER LEHER RAHIM
DETEKSI • Faktor Resiko:
DINI • Hubungan seks pada usia
KANKER muda/pernikahan usia muda,
berganti-ganti pasangan seksual,
LEHER merokok, persalinan, infeksi dan
iritasi menahun
RAHIM • Tanda-tanda:
DAN • Keputihan, perdarahan pasca
PAYUDARA senggama, perdarahan setelah
masa menopause, keluar cairan
kekuning-kuningan, berbau; nyeri
panggul, badan kurus kering
KANKER PAYUDARA
DETEKSI • Faktor Resiko:
DINI • Merokok (termasuk perokok pasif)
KANKER • Pola makan tinggi lemak dan rendah
serat
LEHER • Mendapat haid pertama < 12 tahun
RAHIM • Menopause (mati haid) > 50 tahun
• Melahirkan anak pertama > 35 tahun
DAN • Tidak pernah menyusui anak
PAYUDARA • Pernah operasi pada payudara (tumor
jinak & ganas)
• Riwayat keluarga dengan kanker
payudara
DETEKSI DINI
Kanker leher rahim : Kanker payudara:
• Papsmear • SADARI
• IVA
GANGGUAN SEKSUAL

Gangguan seksual dapat dipengaruhi oleh


faktor fisik dan psikis. Kalau kedua faktor ini
baik, fungsi seksual juga baik.
• gangguan dorongan seksual
Pada • gangguan bangkitan seksual
• tidak bisa atau sulit mencapai
wanita orgasme
• nyeri atau tidak nyaman di
: kelamin setiap kali
berhubungan seksual

GANGGUA
N SEKSUAL
Pada • gangguan dorongan seksual
• disfungsi ereksi
laki- • gangguan ejakulasi
laki: • gangguan orgasme
PENCEGAHAN GANGGUAN
SEKSUAL
• Bersikap dan bicaralah secara terbuka apa adanya. Masing-masing
pasangan berhak tahu mana hal yang mereka suka dan mana hal
yang tidak mereka suka.
• Jaga kesehatan tubuh dan jiwa. Bentuk tubuh yang ideal menjadi
faktor pendukung untuk membangkitkan gairah dari masing-
masing pasangan.
• Hindari gaya hidup tak sehat, misalnya rokok, stres, kurang tidur,
pola makan tidak baik, dan tidak berolahraga. Stamina akan
berkurang sehingga akan cepat lelah. Akibatnya, keinginan untuk
melakukan hubungan seksual akan berkurang.
• Jangan tergoda untuk menggunakan obat/ramuan yang
tidak jelas isi dan indikasinya. Meminum obat yang tidak
jelas hanya akan membahayakan fungsi organ tubuh lain
seperti hati dan ginjal. Bahkan konsumsi obat yang
kandungannya tidak jelas dapat memberikan efek jangka
panjang terjangkit penyakit.
• Jagalah keseimbangan antara kesibukan dan rileksasi.
• Selalu usahakan untuk memiliki waktu khusus hanya berdua
bersama pasangan.
• Jangan melakukan hubungan seksual sebagai hal yang rutin.
• Contoh mitos 2 :
Hubungan seks
MITOS • Contoh mitos1 : pada saat hamil
Hubungan seks dapat
PERKAWIN pertama kali selalu menyebabkan turun
AN ditandai dengan peranakan (prolaps
keluarnya darah uteri).
dari vagina • Fakta: prolaps uteri
• Fakta: Robekan dipengaruhi kawin
selaput dara yang terlalu muda dan
tidak mengenai dini, banyak
melahirkan, kurang
pembuluh darah, gizi, saat melahirkan
tidak mengakibatkan mengejan sebelum
perdarahan leher rahim terbuka
sempurna,
membawa barang
berat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai