Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL

PELAYANAN
PELAYANAN DETEKSI DINI
HIV,HEPATITIS B DAN SIFILIS PADA IBU
HAMIL

Ditetapkan oleh :
UPT Kepala UPT Puskesmas
PUSKESMAS Medaeng
MEDAENG NO.Dokumen SOP/

dr. Dyah Laksmisari


NIP 197404212005012014

Tgl.Terbit 2/10/2021
No.Revisi 00
Mulai berlaku 2/10/ 2021
Halaman 1dari 1

1 Pengertian Pelayanan deteksi dini hiv, hepatitis B dan sifilis adalah


memberikan pelayanan untuk mengidentifikasi penyakit HIV,
hepatitis B dan sifilis atau kelainan secara klinis belum jelas
dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium.
2. tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pelaksanaan
Kegiatan Deteksi Dini HIV, hepatitis B dan sifilis pada ibu hamil
di UPT Puskesmas Medaeng
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Medaeng No
TTentang Pelayanan Klinis
2. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Medaeng No
TTentang Jenis Pelayanan
3. Pedoman Peningkatan Mutu
4. Pedoman Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
4. Referensi 1. Permenkes RI No 74 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 52 Tahun 2017 Tentang
Eliminasi Penularan HIV,Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
anak
3. Peraturan Bupati Sidoarjo Tahun 2018 Tentang
Penyelengaraan pencegahan Dan Penanggulangan HIV
dan AIDS Di Kabupaten Sidoarjo
5. Alat dan 1. Formulir pemeriksaan deteksi dini
bahan Hepatitis B, Sifilis dan HIV
2. Pengantar laboratorium
3. Informed consent

6. Langkah-langkah Bagan Alir


STANDAR OPERASIONAL
PELAYANAN
PELAYANAN DETEKSI DINI
HIV,HEPATITIS B DAN SIFILIS PADA IBU
HAMIL

Ditetapkan oleh :
UPT Kepala UPT Puskesmas
PUSKESMAS Medaeng
MEDAENG NO.Dokumen SOP/

dr. Dyah Laksmisari


NIP 197404212005012014

Tgl.Terbit 2/10/2021
No.Revisi 00
Mulai berlaku 2/10/ 2021
Halaman 1dari 1

1. Pasien ibu hamil datang


kunjungan pertama
ditawarkan pemeriksaaan
deteksi Dini HIV, Hepatitis
B dan Sifilis
2. Jika ibu hamil bersedia,
maka diberikan konseling
dan penandatanganan
informed consent dan rujuk
ke laboratorium
3. Jika ibu hamil tidak
bersedia, tawarkan pada saat
kunjungan ANC ulang,
apabila tetap tidak bersedia
perkenalkan KTS Non reaktif
Konseling, rujuk
poli PDP
4. Melakukan konseling hasil
pemeriksaan
5. Apabila hasil pemeriksaan
positif, rujuk ke poli PDP

7. Hal-hal yang perlu a.. Periode jendela masing masing penyakit


diperhatikan
8. Unit terkait b.. Poli KIA
9. Dokumen terkait c.. Rekam medik

Anda mungkin juga menyukai