hamil dengan
HIV/AIDS
Kelompok 2
Dwi Wahyuni pratiwi 21906141
Asia Kilkoda
Muh Akbar
PENDAHUALUAN
Kehamilan dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) perlu mendapat perhatian
yang serius. Penanganan yang tepat diperlukan untuk membantu ibu hamil dengan HIV positif
tetap sehat selama masa kahamilannya dan menurunkan risiko transmisi HIV ke bayi yang
dikandungnya. Untuk itu dikembangkan sebuah program yang dikenal dengan Prevention
Mother to Child Transmission (PMTCT), yang dinilai efektif dalam menurunkan transmisi HIV
dari ibu ke bayi.
Infeksi HIV pada wanita seringkali terdeteksi pada masa kehamilan, waktu dilakukan uji
saring HIV antenatal. Uji serologis HIV-1 antibodi spesifik IgG merupakan tes dengan
spesifikasi yang tinggi. Sera yang reaktif terhadap anti HIV pada uji saring, sebaiknya diuji
ulang dan hasilnya dikonfirmasikan dengan sistem uji lainnya.
LATAR BELAKANG
HIV adalah virus yang membunuh SDP (CD4) di dalam tubuh , SDP berfungsi membantu
melawan infeksi dan penyakit yang masuk kedalam tubuh. Apa Itu AIDS Terjadi setelah virus
HIV masuk ke dalam tubuh seseorang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh Ketika
sistem kekebalan tubuh seseorang rusak,maka tubuh akan mudah terserang penyakit.
Mengetahui status HIV secara dini waktu hamil sangat bermanfaat untuk permpuan dan
bayi. Kemampuan perempuan untuk mengawasi kesehatan dan kehidupan sendiri perlu
ditingkatkan bila dia mengetahui dirinya HIV-positif, ibu dapat mencegah terjadinya penularan
pada bayinya.
ETIOLOGI
Penyebab dari virus ini adalah dari retrovirus golongan retroviridae, genus lenti virus.Terdiri
dari HIV-1 dan HIV-2. Dimana HIV-1 memiliki 10 subtipe yang diberi dari kode A sampai J dan
subtipe yang paling ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1.Secara morfologik, virus ini
berbentuk bulat, terdiri dari bagian inti (core) yang berbentuk silindris dan selubung (envelope)
yang berstruktur lipid bilayer yang membungkus bagian core, dimana didalam core ini terdapat
RNA virus ini. Karena informasi genetik virus ini berupa RNA, maka virus ini harus mentransfer
informasi genetiknya yang berupa RNA menjadi DNA sebelum diterjemahkan menjadi protein-
protein. Dan untuk tujuan ini HIV memerlukan enzim reverse transkriptase (Maslow S, 1995).
FAKTOR RESIKO
Ada dua faktor utama
1. Faktor ibu dan bayi
• Faktor ibu
Kadar HIV (viral load) di darah ibu pada menjelang ataupun saat persalinan dan kadar HIV di air susu ibu ketika ibu
menyusui bayinya. Umumnya, satu atau dua minggu setelah seseorang terinfeksi HIV, kadar HIV akan cepat sekali
bertambah di tubuh seseorang. Risiko penularan akan lebih besar jika ibu memiliki kadar HIV yang tinggi pada menjelang
ataupun saat persalinan. Jika ibu memiliki berat badan yang rendah selama kehamilan serta kekurangan vitamin dan mineral,
maka risiko terkena berbagai penyakit infeksi juga meningkat. Biasanya, jika ibu menderita infeksi menular seksual atau
infeksi reproduksi lainnya maupun malaria, maka kadar HIV akan meningkat (Depkes RI, 2006).
• Faktor bayi
Bayi yang lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah,
Melalui ASI yang diberikan pada usia enam bulan pertama bayi, dan
• Penggunaan elektroda pada kepala janin, penggunaan vakum atau forceps, dan tindakan
episiotomi
• Bayi yang lebih banyak mengonsumsi makanan campuran dari pada ASI.
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi
HIV adalah virus penyebab AIDS, dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya.
Tanpa upaya pencegahan, kurang-lebih 30 persen bayi dari ibu yang terinfeksi HIV menjadi tertular
juga. Infeksi dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, namun biasanya terjadi beberapa saat
sebelum atau selama persalinan. Bayi lebih mungkin terinfeksi bila proses persalinan berlangsung
lama. Selama persalinan, bayi yang baru lahir terpajan darah ibunya. (Ngwende, Stella, 2013)
Seperti diuraikan di atas, ART telah terbukti telah memainkan peran penting dalam menurunkan
tingkat PMTCT dan di mana pedoman ada yang merekomendasikan, berdasarkan bukti, bahwa
semua wanita hamil HIV positif harus sudah mulai ART pada minggu 24 kehamilan mereka, infeksi
HIV di kalangan anak-anak meningkat jika jumlah CD4 ibu adalah ≤200 sel / uL dan jika anak itu
terkena makan campuran. ASI eksklusif selama kurang dari enam bulan adalah pelindung.
Direkomendasikan periode pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan berhenti
menyusui setelah 6 bulan jika terjangkau, berkelanjutan dan aman. (Ngwende, Stella, 2013)
PENATALKSANAAN
• Belum ada
• Dalam waktu 6 bln minum obat maka virus tidak akan terdeteksi dalam darah,tetapi
virus masih ada dalam cairan tubuh lain
2. Tes Antibody
• Serologis : Tes Antibody Serum, Tes Western Blot, Sel T Limfosit, Sel T4 Helper, T8 (sel supresor
sitopatik), P24, Kadar Ig, Reaksi Rantai Polimerasi dan Tes PHS
• Tes Lainnya : Sinar X Dada, Tes Fungsi Pulmonal, Scan Gallium, Biopsi.
KASUS
• PENGKAJIAN DATA
Biodata
Alamat : jl bajidakka
Keluhan utama : Ibu datang ke Poli Kebidanan poli kebidanan tanggal 26-07-2020 pukul
12.15 WIB di temani suaminya dan Ibu mengatakan hamil yang pertama dengan usia
kehamilan 8 bulan mengatakan ingin kontrol kehamilan.
Riwayat penyakit yang lalu : Ibu mengatakan sejak dua tahun yang lalu terkena infeksi
virus.
Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan suami juga menderita penyakit yang sama
Riwayat haid
• Menarche : 13 tahun
• Warna : merah
• Bau : -
• Konsistensi : encer
• Keluhan :
• disminore : -
• Flour albus :-
• HPHT : (pertengahan)-11-2019
• TP : Agustus 2020
Riwayat Pernikahan
• Nikah : 1 X
• Lama : 4 tahun
• TM I : Puskesmas
• TM II : poli kebidanan
Riwayat Psikososial, Budaya, Spiritual
• Psikologi
Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini, ibu merasa cemas bayiya bisa tertular penyakitnya
• Sosial
• Budaya
• Spiritual
• Wajah • Abdomen
Simetris, tidak pucat, tidak oedema, tidak ada Membesar sesuai dengan usia kehamilan,
closma gravidarum. adanya linea alba dan nigra, tidak ada strie
gravidarum, tidak ada luka bekas operasi.
• Mulut
• Vulva/vagina : fluxus (-)
Bibir tanpak kering
Gigi bersih
• Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Hb :11,5 gr/dl
• Hematokrit : 35%
ekstremitas :Tidak oedema • MCV : 93 fl
• MCH : 31 pg
Reflek patella :+/+ • MCHC : 33 %
Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik
• Glukosa sewaktu : 113 mg/dl (< 200)
• SGPT : 17 u/I (<31)
DS: DO:
• klien mengatakan selama kehamilan nafsu
• Klien tampak lemah
makannya menurun
NOC
Status Nutrisi
Nafsu Makan
NIC
• Edukasi Nutrisi
ANSIETAS B/D KEADAANYA SAAAT INI
•H :Klien mengatakan cemas dengan kondisinya yang sekarang dan cemas bayinya akan tertular
• H: perawat menjelaskan pentingnya berdoa dan mendekatkan diri kepada TUHAN YME
O:
A:
• Ansietas
TERIMA KASIH