1. Pengertian kista ovarium adalah bentuk neoplasma pada ovarium yang bersifat
jinak, memiliki struktur dinding yang tipis, mengandung cairan serosa dan sering
terjadi selama menopause.
2. Anatomi dan fisiologi ovarium :
Indung telur pada seorang dewasa sebesar ibu jari tangan, masing-masing
di kanan dan kiri rahim.
Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar
ovarium berada di intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum. Bagian
ovarium kecil berada di dalam ligamentum latum. Di situ masuk pembuluhpembuluh darah dan saraf ke ovarium. Lipatan yang menghubungkan lapisan
belakang ligamentum latum dengan ovarium dinamakan mesovarium.
Bentuknya seperti buah almun, sebesar ibu jari tangan (jempol) berukuran 2,5 5
cm x 1,5 2 cm x 0,6 1 cm.
Menurut strukturnya ovarium terdiri dari :
-
Kulit (korteks) atas zona parenkimatosa, yang terdiri dari tonika albuginea,
jaringan ikat di sela-sela jaringan lain, stroma, folikel de graaf, dari sel-sel
warthorat.
Inti (medula) yang terdiri dari : stroma berisi pembuluh darah, serabut saraf,
beberapa otot polos.
Banyak kista ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda terutama kista ovarium
yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhannya,
aktivitas endokrin, atau komplikasi tumor-tumor tersebut.
-
Akibat pertumbuhan
Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan
perut. Tekanan terhadap alat-alat di sekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor
atau posisinya dalam perut. Misalnya, sebuah kista dermoid yang tidak
seberapa besar berada pada tepat uterus dapat menekan kandung kencing dan
dapat menimbulkan gangguan miksi, selain itu tumor dapat mengakibatkan
obstipasi dan edema pada tungkai.
Akibat komplikasi
Perdarahan ke dalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit sehingga berangsur
menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala-gejala klinik
yang minimal, akan tetapi kalau perdarahan dalam jumlah banyak akan terjadi
distensi cepat dari kista sehingga menimbulkan rasa nyeri perut mendadak.
Benjol-benjol.
Terdapat asites.
5. Klarifikasi
Di antaranya ada yang bersifat neoplastik dan ada yang bersifat non
neoplastik. Sedangkan tumor-tumor neoplastik dibagi menjadi tumor jinak dan
ganas, dan selanjutnya tumor jinak dibagi atas kistik dan solid.
a. Tumor ovarium non neoplastik
1.) Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi, namum
tumbuh terus menjadi kista folikel, atau terdiri dari folikel primer yang setelah
bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia
yang lazim melainkan membesar menjadi kista.
2.) Kista kapur luteum
dengan
perdarahan
kerja
dapat pula
Stadium II
Stadium III
: Pertumbuhan
melibatkan
satu
atau
dua
ovarium
dengan
adalah
pembedahan,
prosedur
standarnya
adalah
dengan
Pengkajian keperawatan
a. Identitas pasien
b. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama :
-
Riwayat keluhan yang lalu tentang penyakit yang berhubungan dengan kista
ovarium.
eliminasi
(BAB/BAK)
aktivitas
klien
sehari-hari,
pemenuhan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jika perlu dikaji pula adanya keluhan klien tentang nyeri yang dirasakan saat ini,
serta keadaan luka pada saat itu juga.
d. Pemeriksaan penunjang
-
Pemeriksaan USG.
2.
Diagnosa Keperawatan
Setelah data tersebut dianalisa maka dapat disimpulkan beberapa diagnosa
yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan pasien.
Adapun diagnosa kepada pasien post op. kista ovarium adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
3.
Rencana keperawatan
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dianalisa kemudian ditetapkan diagnosa
keperawatannya yaitu :
a. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan, yaitu :
1.) Tujuan :
-
4.) Rasionalisasi
-
4.) Rasionalisasi
-
Untuk
mencegah
media
pertumbuhan
mikroorganisme
yang
4.) Rasionalisasi
-
4.) Rasionalisasi
-
3.) Intervensi :
-
4.) Rasional :
-
4.
Penatalaksanaan
Pelaksanaan keperawatan adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana
keperawatan. Untuk memperoleh hasil pelaksanaan yang efektif dituntu
keterampilan dan pengetahuan yang luas dari perawat untuk memberikan
pelayanan perawatan yang telah ditentukan dapat tercapai.
Adapun pelayanan keperawatan yang baik memerlukan kecakapan intelektual,
keterampilan, dan gabungan antar manusia yang baik semuanya berdasarkan
pemikiran yang rasional.
Ada 2 syarat hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan keperawatan, yaitu :
a. Adanya bukti bahwa pasien sedang dalam menuju tujuan perawatan atau
bahkan telah mencapai tujuan tersebut.
b. Adanya bukti bahwa tindakan-tindakan keperawatan dapat diterima oleh pasien
Adapun proses pelaksanaan keperawatan mencakup :
1.) Melaksanakan renpra.
2.) Mengidentifikasi reaksi/tanggapan pasien.
Untuk mengetahui proses pelaksanaan keperawatan penulis akan menguraikan
beberapa hal yang tersebut di atas dengan urutan sebagai berikut :
1.) Melaksanakan renpra
Segala informasi yang tercakup dalam pelaksanaan rencana perawatan
merupakan dasar/pedoman dalam upaya dan tindakan yang agak khusus
direncanakan oleh perawat harus berdasarkan prinsip dan peraturan yang
telah ditentukan.
2.) Mengidentifikasi reaksi/tanggapan pasien, dituntut usaha usaha yang teliti
agar dapat menemukan reaksi pasien sebagai akibat tindakan perawatan
yang diterimanya dengan melihat kembali tujuan perawatan.
3.) Mengavaluasi tanggapan/reaksi pasien
Mengevaluasi tanggapan/reaksi pasien dengan cara membandingkannya
terhadap syarat yang diharapkan langkah ini merupakan tahap akhir apabila
perawat telah membuktikan bahwa pasien atau telah mencapai tujuan.
5.
Dari beberapa hasil evaluasi ini dapat dirumuskan masalah, tujuan serta tindakan
keperawatan berikutnya.
Tahap dari evaluasi ini menggambarkan apakah pelayanan sudah dicapai atau
belum, masalah apa yang sudah dipecahkan dan masalah apa yang perlu dikaji
kembali.
Tujuan evaluasi adalah memberikan umpan balik rencana keperawatan, menilai
dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan melalui perbandingan hasil
pelayanan yang telah diberikan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam asuhan keperawatan pada pasien post op. kista ovarium perlu dilakukan
evaluasi dan observasi dengan pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah pasien dapat mengatakan nyeri hilang atau berkurang.
b. Resiko infeksi tidak terjadi.
c. Pemenuhan ADL pasien terpenuhi.
d. Apakah pasien mengatakan rasa cemasnya hilang.
e. Pemenuhan nutrisi tercapai.
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Register :
Tgl. MRS
:
Tgl. Pengkajian :
Dx. Medis
:
048714
13 07 2002
17 07 2002
Kista Ovarium Post Op. Hari II
A. Data biografi
1.
Identitas pasien :
a. Nama
: Nn. P
b. Umur
: 25 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama
: Islam
e. Suku
: Makassar
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : h. Alamat
: Tombolo, Gowa
2.
Identitas penanggung :
Ditanggung oleh JPS.
10
Keluhan ini dirasakan 2 hari yang lalu setelah selesai operasi (tgl 15 07 2002) pada
daerah abdomen yang sifatnya hilang timbul, keluhan dirasakan bertambah bila
bergerak, keluhan dirasakan berkurang bila beristirahat.
3. Riwayat keluhan masa lalu :
- Klien tidak pernah menderita penyakit yang sama.
- Klien tidak pernah dioperasi.
- Klien tidak pernah diopname.
4. Genogram
Keterangan :
:
:
:
:
:
Laki-laki
Perempuan
Klien
Meninggal
Serumah
Keterangan lain :
Nenek pasien meninggal karena usia lanjut.
Kakek pasien meninggal karena usia lanjut.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama.
Klien tinggal serumah dengan saudaranya.
5. Riwayat reproduksi
a.
Riwayat haid.
- Menarche
: 15 tahun
- Siklus
: 28 30 tahun
- Durasi
: 5 7 hari
- Dysmenerhoe :
kadang-kadang
6. Pola kegiatan sehari-hari.
a. Nutrisi :
11
- Jenis
: Nasi, lauk-pauk, dan buah.
- Frekuensi : 3 x sehari
- Tidak ada makanan pantang.
Perubahan selama MRS :
- Tidak ada perubahan.
- Klien memperoleh dan instalasi gizi.
b. Eliminasi :
BAB
- Frekuensi : 2 x sehari.
- Konsistensi :
kenyal
- Warna
: kuning.
Perubahan selama sakit : klien setelah operasi belum BAB.
BAK
- Frekuensi : 6 7 x sehari.
- Warna
: kuning.
- Bau
: amoniak.
Perubahan selama MRS : klien setelah operasi klien baik melalui kateter.
Jumlah 1000 cc/hari.
7. Kebersihan diri
a. Mandi
: 3 x sehari
b. Sikat gigi : 3 x sehari
c. Keramas : 2 x semingu
8. Istirahat dan tidur
a. Tidur malam : 22.00 05.00
b. Tidur siang : 14.00 16.00
Perubahan selama MRS :
a. Tidur malam : jam 21.00 03.00
b. Tidur siang
: jam 12.00 14.00
9. Olahraga dan aktivitas
a. Klien biasanya jalan-jalan subuh.
b. Klien biasanya melakukan aktivitas di dalam rumah (memasak dan mencuci).
Perubahan selama MRS :
a. Segala kebutuhan klien dibantu oleh keluarga dan perawat.
b. Klien belum mampu beraktivitas.
10. Pemeriksaan kesehatan umum :
a. Keadaan umum : klien nampak lemah, kesadaran : composmentis.
b. Tanda-tanda vital :
- TD : 110/80 mmHg
- N
: 88 x/m
- S
: 36,2 0C
- P
: 24 x/menit
c. TB dan BB : tidak dilakukan.
d. Kepala :
Inspeksi :
- Rambut berwarna hitam.
- Penyebaran rambut merata.
- Kepala tidak botak.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan.
- Rambut tidak mudah rontok.
e. Muka :
Inspeksi :
12
- Bentuk lonjong.
- Warna kulit sama dengan daerah sekitar.
- Ekspresi wajah nampak meringis dan nampak murung.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan.
f. Mata :
Inspeksi :
- Kedua mata simetris kiri dan kanan.
- Kelopak mata tidak pucat.
- Conjungtiva tidak pucat.
- Sklera tidak icterus.
Palpasi :
- Tidak ada peningkatan tekanan intra okuler.
g. Hidung dan sinus :
Inspeksi :
- Hidung nampak simetris.
- Tidak nampak adanya perdarahan.
- Tidak ada deviasi septum.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada hidung dan sinus.
h. Mulut dan gigi :
Inspeksi :
- Bibir lembab.
- Lidah kotor.
- Tidak ada caries.
- Mulut berbau.
i. Telinga
Inspeksi :
- Simetris kiri dan kanan.
- Warna kulit sama dengan daerah sekitarnya.
- Fungsi pendengaran baik.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan.
j. Leher
Inspeksi :
- Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar tyroid.
- Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar limfe.
Palpasi :
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid.
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe.
k. Payudara
Inspeksi :
- Payudara simetris kiri dan kanan.
- Warna aorta mamae : merah kecoklatan.
- Putting susu menonjol.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan.
l. Dada dan paru
Inspeksi :
- Bentuk dada normal.
13
KLASIFIKASI DATA
DATA SUBYEKTIF :
- Klien mengeluh nyeri pada daerah bekas operasi.
- Klien mengeluh lemah.
- Klien bertanya tentang penyakitnya.
- Klien berharap supaya luka bekas operasi cepat sembuh.
- Klien tidak mampu beraktivitas.
- Klien mengatakan segala kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat.
DATA OBYEKTIF :
- Post op hari II
- Ekspresi wajah nampak murung.
- Ekspresi wajah nampak meringis bila ada serangan nyeri.
- KU lemah.
- Nampak terpasang infus dextrose 5 % pada tangan kiri.
- Nampak adanya luka operasi yang tertutup oleh verband.
- Nampak terpasang kateter.
- Klien nampak baring di tempat tidur.
- Klien nampak baring di tempat tidur.
- Mulut berbau.
ANALISA DATA
15
No.
Data
Penyebab
1.
DS :
- Klien mengeluh nyeri
pada
daerah
bekas
operasi.
DO :
- Post operasi hari ke II.
- Ekspresi wajah meringis
bila ada serangan nyeri.
Kista ovarium
3.
DS :
- Klien bertanya tentang
pe-nyakitnya.
- Klien
berharap
luka
bekas
operasi
cepat
sembuh.
4.
DO :
- Ekspresi wajah nampak
mu-rung.
DS :
- Tampak
luka
Nyeri.
Tindakan operasi
Terputusnya kontinuitas
jaringan
Mengeluarkan zat-zat
bradikinin
pons, medula,
mesephalon
Cortex serebri
Nyeri dipersepsikan
2.
DS :
- Klien mengeluh lemah.
- Klien mengeluh nyeri bila
bergerak.
- Klien mengatakan segala
kebutuhan dibantu oleh
pe-rawat.
DO :
- Klien tampak lemah.
- Nampak terpasang infus
Dexstrose 5 % pada
tangan kiri.
- Nampak
terpasang
kateter.
- Klien nampak baring di
tempat tidur.
Masalah
Gangguan
pemenu-han ADL.
Tindakan operasi
Kelemahan fisik
Keterbatasan aktivitas
Gangguan pemenuhan
ADL
Kecemasan.
Perubahan status
kesehatan
Kurangnya informasi
Koping in adekuat
Kecemasan
operasi
16
No.
Data
Penyebab
Masalah
pada perut.
DO : Luka operasi
Terputusnya kontinuitas
jaringan
17
: Nn. P
No. Register
: 048714
Umur
: 25 tahun
Tgl. MRS
: 13 07 2002
Perempuan
Tgl. Pengkajian :
Dx. Medis
: Kista ovarium
Jenis kelamin :
17 07 2002
Alamat
: Tombolo, Gowa
Diagnosa Keperawatan
No
Hari/Tgl
1.
Rabu,
Nyeri
17-07-02
klien
ditandai de-ngan :
sifatnya
DO :
merupakan indika-tor
nyeri
untuk
berhubungan
Tujuan
DS :
-
Klien
pada
1. Merupakan
daerah
nyeri
pada
yang
respon
spesifik
dan
melakukan
tindakan selanjutnya.
bekas operasi.
mengeluh
Rasional
2. Atur
posisi
yang
menye-nangkan.
2. Dapat
rasa
memberikan
nyaman
pada
pasien.
raksi.
18
No
Hari/Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Rasional
3. Dengan
tehnik
distraksi
diharapkan
melupa-kan
inj/IV/8 jam.
4. Pemberian analgesik
dapat
reseptor
2.
Rabu,
Gangguan
pemenuhan
17-07-02
kemampuan
KU klien baik.
dalam
DO :
kebutuhannya.
KU nampak lemah.
Nampak
terpasang
pasien
dapat diteruskan ke
memenuhi
otak.
1. Sebagai
nyeri
tingkat
kebutuhannya (mandi,
infus
menekan
untuk
indikator
melanjutkan
tindakan selanjutnya.
19
No
Hari/Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
tidur.
Rasional
dapat terpenuhi.
DS :
-
dalam
Klien
kebutuhan-nya
mengatakan
kebutu-han
dibantu
4. Libatkan
segala
keluarga 3. Agar
memenuhi
4. Dengan
Kecemasan
kriteria :
DO :
Ekspresi
wajah
Klien
berharap
luka
dengan 1. Kaji
tingkat
kecemasan.
Ekspresi
Klien
tidak
lagi
DS :
hilang
hubu-ngan
dan
kerjasama
dari
keluarga
wajah
adanya
kebutuhan
kli-en terpenuhi.
nampak ceria.
nampak
murung.
klien
berkurang
men-jangkau
oleh
Rabu,
17-07-02
mudah
kebutuhannya.
perawat.
3.
klien
penyakitnya.
bertanya
tentang 2. Beri kesempatan pada 1. Sebagai
indikator
untuk
melakukan
kapkan perasaannya.
tindakan selanjutnya.
bekas
3. Libatkan
keluarga/orang
terdekat
pertahankan.
untuk
20
No
Hari/Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Rasional
menema-ni klien.
3. Agar
4. HE
tentang
penyakitnya.
4.
klien
tidak
merasa
dikecilkan
merasa di-perhatikan.
Rabu,
17-07-02
4. Dengan
mengetahui
tentang
penyakitnya
dengan
ke-cemasan
luka
operasi,
ditandai kriteria :
dengan :
DO :
-
Nampak
tan-da-tanda
luka
operasi
yang
merah.
-
berku-rang.
infeksi
klien
1. Untuk
2. Gunakan
tehnik
ngan baik.
dalam
mengetahui
ada-nya tanda-tanda
infeksi.
melakukan
tindakan.
2. Dengan
menggunakan tehnik
aseptik
dapat
mencegah terjadinya
infeksi.
21
No
Hari/Tgl
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Rasional
3. Untuk
mencegah
mikro-organisme
4. Penatalaksanaan
pembe-rian
antibiotik
yang
menye-babkan
terjadinya in-feksi.
inj/IV/8 jam.
4. Untuk
mencegah
terja-dinya infeksi.
22
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI I
No
.
1.
Hari/Tgl
Jam
Rabu,
17-07-
Implementasi
Evaluasi
S:
02
Klien
mengeluh
nyeri
posisi
08.3
menyenang-kan
tidur terlentang.
yang O :
dengan
cara -
A:
3. Menganjurkan
10.0
0
tehnik
distraksi -
2. Memberikan
yang
4. Penatalaksanaan
08.1
0
pemberian
posisi
menyenangkan
terlen-tang
obat analgesik
serta
3. Menganjurkan tehnik
distraksi
dengan
mem-berikan
bahan
bacaan.
4. Penatalaksanaan
2.
pembe-rian analgesik.
Rabu,
S:
11-07-
1. Mengkaji
02
tingkat
pemenuhan -
kebu-tuhan ADL.
09.0
0
O:
KU nampak lemah.
dex
2. Membantu
klien
memenuhi kebutuhan
-
pada
tangan kiri.
-
Menyisir rambut.
08.3
0
untuk
trose
A:
3. Mendekatkan
alat-alat
yang -
No
.
Hari/Tgl
Jam
Implementasi
dibutu-tuhkan
Evaluasi
oleh
10.0 4. Melibatkan
0
dalam
3. Mendekatkan alat-alat
meme-nuhi kebutuhannya :
klien.
makanan
3.
keluarga
atau
minum
serta
4. Melibatkan
mandi.
da-lam
09.0
Rabu,
keluarga
memenuhi
kebutu-hannya.
11-07-
02
Hasil
kecemasan
S:
tingkat -
sedang.
tang penyakitnya.
-
untuk
mengungkapkan O :
perasaannya.
A : Kecemasan teratasi
3. Melibatkan keluarga atau orang P : Lanjutkan intervensi 2, 3,
4.
09.0
0
ter-dekat
17-0702
untuk
dan 4
menemani klien.
4. Memberi
Rabu,
(saudara)
HE
tentang
penyakitnya.
S :-
10.0
O:
Nampak
luka
operasi
tertu-tup verband.
07.3
P : Intervensi dilanjutkan
pemberian
anti-biotik.
0
24
No
.
Hari/Tgl
Jam
Implementasi
Evaluasi
08.1
0
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI II
No
.
1.
Hari/Tgl
Jam
Kamis,
18-07-
Implementasi
Evaluasi
S:
02
2. Mengatur
08.2
0
posisi
yang O :
menyenang-kan
dengan -
A:
3. Penatalaksanaan
pemberian -
obat analgesik
18.2
P : Lanjutkan intervensi.
3. Penatalaksanaan
5
2.
pembe-rian analgesik.
1. Mengkaji
tingkat
pemenuhan S : -
Kamis,
ADL
18-07-
02
09.0
0
2. Membantu
klien
memenuhi kebutuhan :
KU nampak lemah.
untuk
dex trose 5 %.
-
No
.
Hari/Tgl
Jam
Implementasi
Evaluasi
A:
4. Melibatkan
10.0
5
tidur.
keluarga
dalam
meme-nuhi kebutuhannya :
atau
minum
dapat
terpenuhi
seba-gian.
P : Lanjutkan intervensi.
ADL
serta
memenuhi kebutuhan.
mandi.
2. Mendekatkan alat-alat
10.1
ke dekat klien.
3. Melibatkan
da-lam
keluarga
memenuhi
kebutu-hannya.
3.
S:
Kamis,
11-07-
02
HE
penyakitnya.
4.
P:-
11.3
0
S :O:
Kamis,
18-0702
Nampak
luka
operasi
P:
2. Penatalaksanaan
08.0
0
pemberian -
anti-biotik.
pemberian
Amoxillin 500 gr/IV/8
Penatalaksanaan
-
jam.
-
Amoxillin
500
gr/IV/8 jam.
Salicil 1 amp/IV/8 jam
Salicil
1
26
No
.
Hari/Tgl
Jam
Implementasi
Evaluasi
amp/IV/8 jam
08.2
0
27