Anda di halaman 1dari 28

Bona Simanungkalit, Heard Rakhmat Ag Zuriel

• Assalamu'alaikum Wr. WbSelamat pagi


Bapak/Ibu Dosen Fakultas Farmasi
Universitas PancasilaKami dari mahasiswa
Apoteker Angkatan 70 FF-UP akan
mengadakan kegiatan Seminar Daring
(SEMARING #13) dengan mengangkat tema
CERMAT - HIV (CERdaskan MAsyarakaT) :
kenali, cegah, obati HIV-AIDS. Sehubung
dengan hal tersebut, kami ingin mengundang
Bapak/Ibu Dosen FF-UP untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan kamiLink
registrasi :
https://forms.gle/JnptKjXu66qn1WsW7Sebelu
mnya kami ucapkan terimakasih dan mohon
maaf telah mengganggu waktu
Bapak/Ibu🙏🏻Hormat kamiPanitia
SEMARING#13

• Izin ibu besok kami rencana buka zoom di


pukul 07.30, dan berikut link zoomnya
ibu🙏🏻https://us06web.zoom.us/j/8794746149
5?pwd=OVZVZUZKQWd6OUNPNlJQa3M2
WUVTQT09
Akronim dan Definisi
• Human Immunodeficiency Virus (HIV)
sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih
yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh
manusia.

• Acquired Immune Deficiency Syndrome


(AIDS) sekumpulan gejala yang timbul karena
turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan
infeksi oleh HIV
HIV :
•40,4 juta kehilangan nyawa, tren
peningkatan infeksi baru,
sebelumnya turun.
•Akhir 2022 : 39,0 juta hidup dengan
HIV, dua pertiganya (25,6 juta) di
Wilayah Afrika. 630.000 meninggal
karena HIV dan 1,3 juta orang
tertular HIV



2025
DOVILO 95

2022
Signs and symptoms
(depending on the stage of infection)


• •
• •
• •


Pathophysiology

Limfosit CD4+ yang terinfeksi menghasilkan > 98% virion HIV plasma. Sebagian
limfosit CD4+ yang terinfeksi merupakan reservoir HIV yang dapat aktif kembali
Pathophysiology

https://id.scribd.com/document/186541766/Pathway-HIV-AIDS-Lanscape-docx.
Pemeriksaan
Fisik
• Infeksi HIV Primer kelainan TIDAK ada
• Temuan pemeriksaan fisik tergantung penyakit yang diderita sesuai stadium
klinis infeksi HIV ataupun infeksi oportunistik

Penunjang
• Hitung jenis leukosit :
• Limfopenia dan CD4 hitung <350 (CD4 sekitar 30% dari jumlah total
limfosit)
• Pemeriksaan Serologi ( EIA/ELISA)
• Rapid Test
Fisik
• Keadaan Umum
• Berat badan turun
• Demam
• Kulit
• Kulit kering dan dermatitis seboroik
• Herpes simpleks dan zoster atau jaringan parut bekas herpes zoster
• Pembesaran KGB
• Mulut: kandidiasis oral, oral hairy leukoplakia, keilitis angularis
• Dada: Ronki basah akibat infeksi paru
• Abdomen: hepatosplenomegali, nyeri, atau massa
• Anogenital: tanda-tanda herpes simpleks, duh vagina atau uretra
• Neurologi: tanda neuropati dan kelemahan neurologis
3 Strategi (3 Pemeriksaan)

Hasil Positif
• Bila hasil A1 reaktif, A2 reaktif, dan A3 reaktif

Hasil Negatif
• Bila hasil A1 non reaktif
• Bila hasil A1 reaktif tapi pada pengulangan A1
• dan A2 non reaktif
• Bila salah satu reaktif tapi tidak berisiko

Hasil Indeterminate
• Bila dua hasil reaktif
• Bila hanya 1 tes reaktif tapi berisiko atau
pasangan berisiko

Program Pengendalian HIV, AIDS, dan PIMS di Fasilitas Kesehatan


Tingkat Pertama (Kemenkes RI, 2016)
Tanpa pengobatan,
memperberat penyakit
•Tuberculosis (TB)
•Cryptococcal meningitis
•Severe bacterial infections
•Cancers such as lymphomas and kaposi's
sarcoma.
Penularan

Pertukaran cairan tubuh Tidak tertular melalui kontak


pengidap HIV : sehari-hari :
• Darah • Berciuman
• Asi • Berpelukan
• Air mani • Berjabat tangan
• Cairan vagina • Berbagi benda pribadi
• Selama kehamilan • Makanan atau air.
• Persalinan kepada anak.
Faktor Risiko

•Transfusi darah
•Transplantasi jaringan
•Prosedur medis : pemotongan atau penindikan
tidak steril
•Luka tertusuk jarum suntik tidak disengaja
Faktor Risiko

melakukan hubungan Berbagi peralatan


seks anal atau vagina
tanpa kondom suntik yang
terkontaminasi
Faktor Risiko

Menderita Infeksi Penggunaan alkohol dan


Menular Seksual obat-obatan terlarang
(IMS)
Diagnosis
• Tes diagnostik cepat
• Tes HIV mandiri
• Tidak ada tes tunggal → konfirmasi diperlukan
• Infeksi HIV dideteksi sangat akurat → tes prakualifikasi WHO
• Tes diagnostik HIV → deteksi antibodi
• Masa jendela (window period) : 28 hari setelah terinfeksi (tingkat
antibodi rendah tidak dapat dideteksi dengan tes cepat → dapat
menularkan HIV kepada orang lain
Diagnosis
• Diagnosis positif → diuji ulang → sebelum
pengobatan dan perawatan → menyingkirkan potensi
kesalahan pengujian/pelaporan
• Tes anak-anak < 18 bulan, tes antibodi cepat tidak
cukup untuk mengidentifikasi infeksi HIV – tes
virologi harus dilakukan sejak lahir atau pada usia 6
minggu.
Differensial Diagnosis HIV
• Influenza • Cancer
• Streptococcal pharyngitis
• Chemotherapy
• Viral gastroenteritis
• Primary herpes simplex infection • Steroid Therapy
• Typhoid • Malnutrition
• Acute viral hepatitis
• Viral upper respiratory tract
infection
• Pneumonia
• TB
• Epstein-Barr Virus
Pencegahan
HIV : dapat dicegah.
Mengurangi risiko infeksi HIV dengan:
• Kondom pria atau wanita saat berhubungan seks
• Menjalani tes HIV dan IMS
• Sunat laki-laki secara medis secara sukarela
• Pengurangan dampak buruk bagi pengguna narkoba suntik dan narkoba
(Harm reduction)
• Obat-obatan dan peralatan medis untuk membantu mencegah HIV
• ARV : mencegah ibu menularkan HIV kepada anaknya.
• Akses tes dan ART penting dalam pencegahan HIV.
Pengobatan
• No drugs for HIV.
• Menghentikan replikasi virus di dalam tubuh.
• Terapi ART tidak menyembuhkan infeksi HIV → sistem kekebalan
tubuh lebih kuat.
• ART diminum setiap hari seumur hidup.
• ART menurunkan jumlah virus, hentikan gejala → hidup yang utuh
dan sehat.
• HIV + ART → virus darahnya (-) tidak menularkan virus ke pasangan
seksualnya.
Pengobatan
• Wanita hamil + HIV → ART → melindungi kesehatan ibu, mencegah
penularan HIV ke janin sebelum lahir, atau ke bayi melalui ASI.
• ART tanpa HIV dapat mencegah penyakit.
• pre-exposure prophylaxis (PrEP) : diberikan sebelum terpajan HIV
• post-exposure prophylaxis (PEP) : diberikan setelah terpajan
• Orang menggunakan PrEP atau PEP → risiko tertular HIV tinggi
• ART baru, pengobatan jangka pendek untuk infeksi oportunistik
(meningitis kriptokokus)
• Dikembangkan mengubah ART dan obat pencegahan, termasuk akses
terhadap formulasi suntik.
Komplikasi
•Kandidiasis
•Pneumocystis pneumonia (PCP)
•Tuberkulosis
•Demensia
•Osteoporosis
AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome
Dampak
• Penurunan sistem kekebalan tubuh
• Terkena Penyakit Oportunistik
• Penggunaan Obat ARV seumur hidup
• Diskriminasi, stigma & Perundungan Lingkungan
Sosial
• Stabilisasi Ekonomi menurun
• Kualitas hidup menurun
Referensi
1. Human immunodeficiency virus / HIV (2023), Centers for Disease Control and Prevention; Available from:
https://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2024/infections-diseases/hiv (Sept 18, 2023 )
2. HIV and AIDS (2022), World Health Organization; Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-
aids [cited 2023 Sept 18].
3. Cachay, Edward R (2023). “Human Immunodeficiency Virus (HIV) Infection - Infectious Diseases.” MSD Manual Professional
Edition, MSD Manuals. Available from www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/human-immunodeficiency-
virus-hiv/human-immunodeficiency-virus-hiv-infection (Sept 19, 2023)
4. Rahmawati EQ, Ratnawati R, Imavike F (2017) Studi Fenomenologi : Pengalaman Pasien Prioritas Paling Rendah Pada
klasifikasi triage di IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung. Jurnal Ilmu Kesehatan: 2(1)
5. Aung HL, Alagaratnam J, Chan P, et al (2023) Cognitive health in persons with human immunodeficiency virus: The impact of
early treatment, comorbidities, and aging. The Journal of Infectious Diseases ; 227.
6. Major Pharmaceutical Conferences and courses (2016). Pharmaceutical Medicine ;31(1):69–73. The path that ends aids:
UNAIDS global aids update 2023 [Internet]. Available from: https://www.unaids.org/en/resources/documents/2023/global-aids-
update-2023 (Sept 19,2023)
7. Program Pengendalian HIV, AIDS, dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (2016). Kemenkes RI.
8. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-
aids?gclid=CjwKCAjwyNSoBhA9EiwA5aYlby8UYWcVZYL9T7WV4GqgqG0mjAcdaXmWCJKZh6wBzsJWbswDdky70Ro
COvMQAvD_BwE

Anda mungkin juga menyukai