Anda di halaman 1dari 44

MANAJEMEN -

HIV AIDS

--- FAYSAL KASTELLA,


S.Kep.,M.Kes ---
KONSEP HIV
AIDS
PENGERTIAN HIV

Human immunodeficiency Virus (HIV)


 Virus yg menginfeksi sel darah putih & menyebabkan penurunan
immunitas manusia (WHO);
 Jenis virus yg tergolong familia retrovirus; pd px yg terinfeksi adalah
sel-sel limfosit T (CD4) yg berfungsi dlm system immune tubuh (Satiti
et al, 2019);
 Mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh terhdp berbagai macam
peradangan, infeksi oportunistik maupun keganasan (Ramni, et al,
2018)
PENGERTIAN AIDS

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)


 Kumpulan gejala penyakit yg muncul krn menurunnya kekebalan
tubuh yg disebabkan infeksi oleh HIV;
 Penyakit yg menyerang system kekebalan baik humoral maupun
seluler;
 Suatu kondisi imunosupresi yg memicu infeksi oportunistik,
naoplasma sekunder dan manifestasi neurologis Kummar, et al, 2015)
ETIOLOGI HIV AIDS

Penyebab HIV-AIDS  Human Immunodefisiensi Virus (HIV)

 Mrpk virus sitopatik yg diklasifikasikan dlm family retroviridae,


subfamily Lentiviridae, genus Lentivirus;
 Kelompok virus RNA yg mempunyai berat molekul 0,7 kb (kilobase), yg
terdiri dari 2 group yaitu HIV-1 & HIV-2;
 Yg paling bnyk menimbulkan kelainan dan lebih ganas di seluruh dunia
adlah group HIV-1 (Owens, et al, 2015)
PENULARAN HIV AIDS

Penyakit ini menular melalui berbagai cara, antara lain ;


Melalui cairan tubuh  darah, cairan genitalia, dan ASI;
Selain Cairan Tubuh, HIV jg ditularkan melalui  Ibu
Hamil (20%-50%), Jarum Suntik (5%-10%), Transfusi darah
(3%-5%), Hubungan seksual (70%-80%).
KLASIFIKASI HIV AIDS

1. STADIUM I  Asimptomatik
Aktivtas normal & dijumpai adanya LINFADENOPATI GENERALISATA;
2. STADIUM II  Simptomatik
Aktivitas normal, BB menurun < 10%, terdpt kelainan kulit & mukosa yg
ringan, seperti ; dermatitis serobik, prorigpo, onikomikosis, ulkus yg berulang.
Adanya Herpes Zoster dlm 5 thn terakhir, serta danya infeksi saluran nafas
atras, seperti ; sinusitis bakterialis
KLASIFIKASI HIV AIDS

3. STADIUM III
Kondisi tubuh mulai lemah, aktivtas di TT <50%, BB menurun > 10%, terjadi
diare kronis & deman > 1 bln, terdpt kandidiasis orofaringeal, TB paru dlm 1
thn terakhir, infeksi bacterial yg berat seperti ; pneumonia & Piomiositis.
4. STADIUM IV
Kondisi tbh lemah, aktivitas di TT <50%, terhadi HIV wasting syndrome,
bertambahnya inf. Oportunistik seperti : Pneumocystis carinii, toksoplasmosis
otak, diare kriptosporidosis ekstrapulmonal, herpes simplex mukomutan >1 bln
dll.
FASE-FASE INFEKSI HIV
AIDS
Ab yg
FASE LAMA FASE Gejala-gejala
terdeteksi
1. Periode Jendela 4 – 6 mgg Tidak Tidak Ada
(bulan infeksi)
2. Infeksi HIV primer 1-2 mgg Mungkin Sakit seperti FLU
akut
3. Infeksi 1-1,5 thn atau lbh Ya Tidak Ada
Asimptomatik
4. Supresi Imun Sampai 3 thn Ya Demam, keringat pd mlm hr, BB turun, diare,
Simptomatik neuropatik, keletihan, ruam kulit, linfadenopati,
perlambatan kognitif, & lesi oral
5. AIDS 1-5 thn dr penentuan Ya Infeksi oportunistik berat & tumor, manifestasi
kondisi AIDS neurologic
PEMERIKSAAN PENUNJANG HIV
AIDS
Pemeriksaan penunjang yg dpt dilakukan utk mengetahui penyakit
HIV-AIDS, antara lain ;
1. MenDETEKSI Antigen virus dgn PCR (Polimerase Chain Reaction);
2. Tes ELISA memberikan hasil (+) 2-3 bln sesudah infeksi;
3. Hasil (+) dikonfirmasi dgn ‘rik western blot;
4. Serologis  skrining HIV dgn ELISA, tes western blot, limfosit T;
5. Pemeriksaan darah rutin;
6. Pemeriksaan Neurologis;
7. Tes Fungsi Paru, bromkoscopi.
KONSEP &
PRINSIP
KTS & KTPK
KONSEP KTS atau VCT

 KTS : Konseling Testing Sukarela


 VCT : Volentary Counseling & Testing HIV
 mrpk pemeriksaan & konseling sukarela dr individu yg
beresiko terkena HIV/AIDS.
 VCT biasanya meggunakan rapid tes utk mendeteksi HIV, yg
hanya memerlukan setets darah atau sel/kerokan buccal.
Syarat-syarat VCT …

Syarat-syarat utk melakukan tes VCT yg perlu diperhatikan ;


1. Tes dilakuakn hanya dgn sepengetahuan dan atas izin pasien;
2. Pasien telah memahami & mengetahui HIV/AIDS sblm menjalani tes;
3. Telah menjalani konseling sblm tes;
4. Hasil tes bersifat PRIBADI & RAHASIA, serta hanya boleh diberikan
kpd pasien;
5. Menjalani konseling stlh tes agar pasien memehami hasil tes &
Menyusun rencana selanjutnya terkait status HIV mereka.
Tahapan dalam VCT …

Bbrp tahap dalam VCT, yaitu ;


1. Konseling Awal (sebelum tes)
2. Tes Ab HIV
3. Konseling Pasca Testing (Stlh hasil pemeriksaan
diketahui)
KONSELING AWAL VCT … (1)

Konseling sblm tes  jenis konseling yg dilakukan sblm memutuskan utk


menjalani tes HIV, bbrp hal yg dpt dikonsultasikan saat konseling, adalah ;
 Alasan utk memutuskan dtg utk konseling;
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Identifikasi factor resiko
 informasi mengenai HIV/AIDS, termsk prosedur pemeriksaan &
penularannya,
KONSELING AWAL VCT … (2)

 Penjelasan menegani window period;


 Alternatif pemecahan masalah;
 Dampak yg mungkin muncul stlh dinyatakan positif HIV & upaya
mananggulangi dampak tsb;
 Keuntungan & kerugian jika menjalani tes HIV;
 Cara mengeliminasi factor pemicu di masa sblmnya.
TES ANTIBODI VCT … (1)
 Melakukan tes HIV  adalah keputusan pribadi;
 dpt dilakukan dgn tes antibody ELISA (hasil dpt dketahui 1-3 mgg) dan
rapid test (hasil dlm 15 menit);
 Pengambilan keputusan  stlh konseling awal, dan memutuskan utk
mengetahui status HIV;
 Hasil tes ini akan diserahkan langsung kepada anda scr pribadi dan
rahasia;
 Hasil tes ini TIDAK akan diberitahukan melalui telepon ataupun kepada
orang lain selain ors tsb;
KONSELING PASCA TESTING … (1)

 Tujuan konseling ini  utk membantu memberikan dukungan


emosional & psikologis, serta bgm mengelola dampak HV pd
kehidupan & org-org disekitarnya;
 Konseling pasca testing, meliputi ;
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan dgn empati (kemungkinan hsl dpt
positif-negative-indeterminate);
2. Membiarkan px mengekspresikan perasaannya stlh mengetahui hasil
pemeriksaan HIV;
KONSELING PASCA TESTING … (2)

3. Mendiskusikan masalah yg mungkin muncul dan


membantu menyelesaikan masalah tersebut;
4. Menyampaikan informasi ya diperlukan pasien
(pemeriksaan lanjutan atau pengobatan);
5. Mendiskusikan pola hidup yang dianjurkan.
KONSEP KTPK atau PITC
 KTPK : Konseling & Testing atas Prakarsa Kesehatan
 PITC : Provider Initiated Testing & Counseling
 KTPK atau PITC  mrpk strategi penting dlm meningkatkan
cakupan layanan tes HIV dan menghubungkan px ke layanan
lanjutan.
 PITC dikenal dgn “tes Rutin” atau “tes konseling HIV
terintegrasi di sarana Kesehatan”
Prinsip KTPK atau PITC …
(1)

Penerapan PITC minimal hrs menguasai tentang cara


mengINISIASI tes HIV & penerapan prinsip dan asas dalam
PITC.
Dlm PITC terdapat prinsip “3C” yaitu :
 Counselling
 Consent
 Confident
Prinsip KTPK atau PITC …
(2)

COUNSELLING
Tujuan :
 memberikan informasi & utk menentukan diagnosis &
interval yg tepat utk px;
 Menyediakan dukungan social & psikologis pd org dgn
HIV/AIDS & klg.
COUNSELLING … (3)
 Konseling HIV/AIDS biasanya dilakukan 2 kali (sblm tes & stlh tes);
 Konseling pre Tes  bertujuan utk memberikan informasi pd px, yg
disampaikan ptgs Kesehatan Ketika menawarkan tes HIV;
 Konseling post Tes  diberikan dgn menjaga privacy & tdk
memandang hasil tes HIV;
 Konseling dpt berupa : penjelasan tes HIV, periode jendela,
pecegahan,penularan HIV ataupun pemberiasn kondom.
Prinsip KTPK atau PITC …
(4)

CONSENT (Persetujuan)
Tujuan : Menghormati otonomi px shg dpt menerima
atau menolak dilakukan tes;
CONSENT … (5)
• Tindakan tes HIV mrpk Tindakan sensitive shg
memerlukan informed consent dari px;
• Persetujuan tes diberikan oleh px scr lisan & tertulis;
• Pasien yg TIDAK INGIN melakukan tes diberi
kesempatan utk menolak.
CONFIDENTIALITY …
(5)

• keRAHASIAan hsl tes & identitas tdk akan diungkapkan


kpd orang lain yg tdk terkaiy & tanpa seizin px.
• Mslh kerahasiaan hasil tes ini  UU Praktik Kedokteran
No. 29 Tahun 2004 Pasal 48 mengenai kedokteran.
• Rekam Mmedik & Hasil Tes  HANYA boleh dikatahui
oleh ptgs yang merawat.
PENCEGAHAN
PENULARAN

HIV AIDS
PENCEGAHAN PENULARAN
HIV
 Pencegahan penularan HIV dpt dicapai scr efektif dgn cara
menerapkan pola hidup AMAN & TIDAK BERESIKO;
 Pencegahan penularan HIV, meliputi;
a. Pencegahan penularan HIV melalui HUBUNGAN SEKSUAL.
b. Pencegahan penularan HIV melalui HUBUNGAN NON-
SEKSUAL.
c. Pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anaknya.
Pencegahan Penularan HIV
Melalui Hubungan Seksual

Dilakukan melalui upaya untuk ;


a. Tidak melakukan hubungan seksual (ABSTINENSIA);
b. Setia dengan pasangan (BE FAITHFUL);
c. Menggunkaan kondom scr konsisten (CONDOM USE);
d. Menghindari penyalahgunaan obat/zat adiktif (NO DRUG);
e. Meningkatkan kemampuan pencegahan melalui edukasi termasuk
mengobati IMS sedini mungkin (EDUCATION);
f. Melakukan pencegahan lain, antara lain melalui sircumsisi.
Pencegahan Penularan HIV
Melalui Hubungan Non-Seksual

Pencegahan penularan HIV melalui hubungan non seksual,


meliputi ;
a. Uji saring darah pendonor;
b. Pencegahan infeksi HIV pd Tindakan medis & non medis yang
melukai tubuh;
c. Pengurangan dampak buruk pada pengguna Napza suntik.
Pencegahan Penularan HIV
dari Ibu ke Anaknya

Pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anaknya, meliputi ;


a. Pencegahan penularan HIV pd perempuan usia produktif;
b. Pencegahan kehamilan yg tdk direncanakan pd perempuan dengan
HIV;
c. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya;
d. Pemberian dukungan psikologis, social dan perawatan kpd ibu dengan
HIV veserta anak dan klgnya.
TERAPI MEDIS

ARV
PENGERTIAN ARV
Anti Retro Viral (ARV)
 Mrpk bgn dr pengobatan HIV & AIDS utk
mengurangi resiko penularan, menghambat
perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan
kualitas hidup penderita & menurunkan jumlah
virus (viral load) dlm darah sampai tdk
terdeteksi.
 ARV tidak membunuh virus ttp dpt melambatkan
pertumbuhan virusnya.
CARA KERJA ARV

Jenis obat-obatan ARV


mempunyai target, yaitu ;
 Entery (saat masuk)
 Early Replication
 Late Replication
 Assembly
(Perakitan/Penyatuan)
SASARAN TERAPI ARV

Pengobatan ARV diberikan kepada :


 Px HIV dewasa & anak usia 5 thn ke atas yg telah
menunjukkan stadium 3 atau 4 atau jumlah sel limfosit T
CD4 ≤ 350 sel/mm3;
 Ibu hamil dgn HIV;
 Bayi lahir dari ibu dgn HIV (utk profilaksis);
 Px HIV bayi atau anak usia < 5 thn;
SASARAN TERAPI ARV … (2)
 Px HIV dengan Tuberkulosis;
 Px HIV dengan Hepatitis B & Hepatitis C;
 Px HIV pd populasi kunci;
 Px HIV yang pasangannya negative;
 Px HIV pd populasi umum yang tinggal di daerah
epidemi HIV meluas.
JENIS- JENIS ARV
A. NRTI (Nuccloside Reverse Transcriptase Inhibitor)
Obat ini dikenal sbg aalog nuckleosida yg menghambat proses
perubahan RNA virus menjadi DNA (proses ini dlakukan oleh virus
HIV agar bs replikasi);
Jenis obat golongan ini  ZIDOVUDINE (ZDV,AZT),
DIDANOSINE (ddl), STAVUDINE (D4t), LAMIVUDINE (3TC),
ABACAVIR (ABC), TENOFOVIR (TDF), EMITRICITABINE
(FTC)
JENIS- JENIS ARV … (2)

B. NNRTI (Non Nuccloside Reverse Transcriptase


Inhibitor)
Gol. Ini bekerja dgn menghambat proses perubahan RNA menjadi
DNA dgn mengikat reverse transcriptase shg tdk berfungsi.
Jens obat golongna ini  NEVIPARINE (NVP), DELAVIRDINE
(DLV), EFAVIRENZ (EFV).
JENIS- JENIS ARV … (3)
C. PI (Protease Inhibitor)
Dgn menghalangi kerja enzyme protease yg berfungsi memotong
DNA yg dibentuk oleh virus dgn ukuran yg besar utk memproduksi
virus baru.
Jenis obat golongan ini  SAQUINAVIR (SQV), INDINAVIR
(IDV), RITONAVIR (RTV), NELFINAVIR (NFV),
LOPINAVIR/RITONAVIR (LPV), FOSAMPRENAVIR (fosAPV),
ATANAZIR (ATV), TIPRANAVIR (TPV), DARUNAVIR (DRV)
JENIS- JENIS ARV … (4)

D. Entry Inhibitors
Interaksi HIV dgn sel CD4+ melibatkan bbrp interaksi
spesifik antara virus & penjamu & oleh krn iru mrpk target
penting utk terapi ARV.
Jenis obat golongan ini  EFUVIRTIDE
(blm tersedia di Indonesia)
PERSIAPAN PEMBERIAN
ARV

Prinsip pemberiakn ARV  hrs menggunakan 3 jenis obat


 hrs terserap & berada dlm dosis teraupetik dlm darah 
highly active antiretroviral therapy (HAART) yg sering
disingkat ART (Anto Retroviral Therapy)

Anda mungkin juga menyukai