Ruangan : kelas 1C
Pendidikan : S1
Suku : ambon
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : ART
kanan
2. Riwayat keluhan utama : pasien datang dengan keluhan luka terbuka pada kaki
sebelah kanan, luka luka tersebut awalnya kecit tapi semakin hari luka itu meluas Sejak
beberapa hari lalu,luka tersebut akhirnya keluarga dan pasien berinisiatif membawa ke
RS ALdr.F.X SUHARJDO AMBON pasien masuk di UGD jam 21:40 wit dan
yang lainnya
3. Kebiasaan : Px mengatakan
terlarang
IV. GENOGRAM:
56
60
28 18
Ket :
: Laki Laki
: Klien
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
? : Tdak diketahui
: meninggal
V. RIWAYAT LINGKUNGAN
pasien mengatakan dilingkungannya dia suka bersosialisasi dan suka berkumpul bersama
dengan tetangganya
2. Hal yang dipikirkan saat ini: Px Mengatakan Hal Yang DiPikirkan Saat Ini Yaitu Bisa
4. Hubungan/komunikasi
atau tetangga
b. Bicara : keluarga mengatakan px orangnya suka berbicara dengan orang yang dekat
dengan dia
c. Kehidupan Keluarga
menghargai
4) Pola keuangan: Keluarga pasien mengatakan keuangan diatur oleh pasien atau
5. Kebiasaan seksual
6. Pertahanan koping
b. Yang di sukai tentang dirinya: pasien mengatakan hal dia sukai adalah kumpul
c. Yang ingin di rubah dari kehidupan: pasien mengatakan hal dia ingin ubah
untuk kehidupannya yaitu cara piker dan ego yang mau menang sendiri
d. Yang di lakukan jika stress: pasien mengatakan jika iya stress iya hanya duduk
a. Siapa atau apa sumber kekuatan: pasien mengatakan sumber kekuatan dia
yaitu keluarga
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting bagi anda: pasien mengatakan
c. Kegiatan agama yang ingin di lakukan di RS: pasien mengatak hanya sholat
saja
1. Tingkat kesadaran:
2. Kepala
a. inspeksi :
3. Mata
a. Inspeksi:
1. Kelopak mata : Warna Merah Muda
2. Konjungtiva: Pucat
4. Pupil : Isokor
c. Lain-lain.
4. Telinga
a. Inspeksi : baik
b. Palpasi: baik
5. Hidung
a. Inspeksi: baik
c. lain-lain: penciuman klien baik dapat membedakan bau yang harum dan tidak
enak
a. Inspeksi: kotor
b. Palpasi:
a. Inspeksi:
c. Auskultasi: baik
8. Jantung
c. Perkusi: redup
d. Auskultasi:
9. Abdomen: Simetris
a. Inspeksi: Simetris
c. Perkusi: timpani
Lain-lain :
10. Genetalia,anus dan Status Reproduksi: Tidak Dikaji Genitalia Dan Anus
11. Ekstremitas :
Atas
- Pada ekstremitas atas sebelah kiri terpasang infuse NACL dengan jumlah
tetesan 20 x/mnt
Bawah:
- Terdapat luka di kaki sebelah kanan, terpasang verban dengan kondisi
a. Fungsi cerebral
6. Tingkat kesadaran
M: orientasi baik :5
V: mengikuti perintah :6
Skor GCS : 15
8. Koordinasi :
9. Orientasi:
b. Fungsi cranial
putih.
lirikan.
telunjuk perawat.
Nervus VII: Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak
ada keluhan pada waktu makan dan napsu makan baik. Klien dapat tersenyum.
Nervus VIII : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat dan
lingkungannya.
Biseps : Baik
Trisep : Baik
Patella : Baik
Babinski : Baik
1. Laboratorium
Hematokrit 22 36-45%
Obat-obatan:
KLASIFIKASI DATA
– KU Lemah
- Klien mengatakan sering lapar – Lemas
walaupun telah makan. – Program diet 1700 klori
- Porsi makan hanya ½ porsi – GDS 211
- Klien mengatakan nyeri pada daerah Terjadinya peningkatan gula darah
luka DM – Hanya berbaring ditempat tidur
- Klien mengatakan selama sakit dia karena luka dm
tidak lagi mampu bekerja dan – Hemoglobin 7,6
beraktivitas seperti biasanya. – Luka dm pada kaki sebalah kanan
- Klien sering merasa pusing. – Skala Nyeri 5
- Klien mengatakan sering merasa haus – Aktivitas dibantu oleh keluarga
P: ulkus diabetikum
TTV
Q: seperti ditusuk-tusuk
- TD: 80/60 S:36.5C N:89
RR:20x/m Spo2: 99%
S: 5
DO:
- Ku lemah
kanan
- Skala nyeri 5
TTV:
TD:80/60,N:80x/m,R:20x/m
S:36,5C, Spo2:99%
DO: Tampak
- Ku lemah
- Lemas
- Program diet 1700 kalori
- GDS 211
TTV:
TD:80/60,N:80x/m,R:20x/m
S:36,5C, Spo2:99%
seperti biasanya
DO:
- Ku lemah
- Lemas
keluarga
TTV:
TD:80/60,N:80x/m,R:20x/m
S:36,5C, Spo2:99%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DO:
- Ku lemah
- Skala nyeri 5
TTV:
- Ku lemah
- Lemas
- GDS 211
TTV:
- Klien mengatakan selama sakit dia tidak lagi mampu bekerja dan
DO:
- Ku lemah
- Lemas
TTV:
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat nyeri dan TTV 1. Agar mengetahui tingkat nyeri
keperawatan selama 1 x pasien dan ttv klien
berhubungan ulkus
24 jam, klien dapat : 2. Observasi tingkat,lokasi 2. Agar mengetahui tingkat dan
diabetikum nyeri pasien lokkasi neri klien
Mengontrol nyeri, 3. Ajarkan teknik non 3. Teknik ini bias membantu
dengan indikator :
farmakologis (relaksasi, mengurangi rasa nyeri pada
Mengenal faktor-
distraksi dll) untuk ulkus diabetikum
faktor penyebab
mengetasi nyeri. 4. Pasien dan keluarga mengerti
Mengenal onset nyeri
4. Jelaskan pada klien dan penyebab nyeri apa saja
Menggunakan
keluarga penyebab nyeri 5. Bertujuan untuk mengurangi
analgetik 5. Kolaborasi dengan dokter nyeri klien
Nyeri terkontrol dalam pemberian therapy
obat anti nyeri
2. Perubahan pemenuhan
1. Agar mengetahui intake
kebutuhan nutrisi 1. Monitor intake makanan
makanan dan minum yang
Setelah dilakukan asuhan dan minuman yang
berhubungan dengan
keperawatan selama 1 x dikosumsi klien
dikonsumsi klien setiap hari
peningkatan glukosa 24 jam, klien dapat : 2. Tujuannya agar menentukan
2. Tentukan berapa jumlah
- Porsi makan jumlah kalori yang dipelurkan
kalori dan tipe zat gizi yang
dihabiskan klien
dibutuhkan dengan
- Ku baik 3. Agar memenuhi intake kalori
berkolaborasi dengan ahli
- Program diet gizi zat besi protein dan vit c
terpenuhi 3. Dorong peningkatan intake 4. Keluarga klien mengerti nutrisi
kalori, zat besi, protein dan apa saja yang akan diberikan
vitamin C kepada klien
4. Edukasi kepada keluarga 5. Bertujuan untuk memenuhi
pasien nutrisi apa saja yang kebutuhan nutrisi klien
harus dipenuhi oleh pasien
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam pemberian nutrisi
untuk klien
3. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kerusakan integritas
1. Agar mengetahui TTV pasien
jaringan
2. Mengetahui kemampuan
pasien beraktivitas
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1 x 1.Kaji TTV pasien 3. Bertujuan untuk pasien
miring kiri)
tidur
jaringan mati
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
P: intervensi dihentikan