Kelompok 2a
2014
Tujuan pembelajaran :
1. Definisi & klasifikasi HIV/AIDS
2. Epidemiologi HIV/AIDS
3. Etiologi & Faktor Resiko HIV/AIDS
4. Patogenesis & Patofisiologi HIV/AIDS
5. Diagnosis (VCT) HIV/AIDS
6. Penatalaksanaan HIV/AIDS
7. Prognosis HIV/AIDS
DEFINISI DAN KLASIFIKASI
TP.1
HIV (Human Immunodeficiency
Virus)
merupakan retrovirus bersifat limfotropik
khas yang menginfeksi sel-sel dari
sistem kekebalan tubuh, menghancurkan
atau merusak sel darah putih spesifik
yang disebut limfosit T-helper atau
limfosit pembawa faktor T4 (CD4).
HIV adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia dan dapat menimbulkan AIDS.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
TP.2
Epidemiologi HIV/AIDS
Epidemiology of HIV
Jumlah kasus HIV dan AIDS
(1987 September 2014)
Jumlah Infeksi HIV per Provinsi di
Indonesia (1987 September
2014)
Jumlah Infeksi HIV menurut
kelompok umur (2010
September 2014)
Jumlah Infeksi HIV menurut Jenis
kelamin (2008 September
2014)
Jumlah Infeksi HIV yang
dilaporkan Menurut Faktor
Resiko tahun 2010-2014
10 besar provinsi dengan kasus
AIDS terbanyak (1987
September 2014)
Persentase Kumulatif AIDS yang
dilaporkan Menurut Jenis
Kelamin Tahun 1987-2014
Presentase kumulatif AIDS
menurut Faktor Resiko (2010
September 2014)
ETIOLOGI & F.RESIKO
TP.3
Etiologi HIV
Morfologi Virus
Familia : Retroviridae
Genus : Lentivirus
Spesies : Human
immunodefisiency virus 1
Human immunodefisiency
virus 2
Morfologi Virus
Berbentuk sferis
d : 80 100 nm
Genom : RNA untai
tunggal
Memiliki enzim
reverse
transcriptase. RNA
DNA
Ribonuklease
Integrase
Struktur virus
Envelope virus
( Selubung )
Glikoprotein 120 ( gp120
)
Melekat pd reseptor sel
inang
Glikoprotein 40 ( gp40 )
Diperukaan saat proses
fusi
Protein matriks
Protein p17
Protein p24
Core ( Inti )
Faktor Resiko
Bagaimana HIV bisa ditularkan kepada orang lain?
Melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom
sehingga memungkinkan cairan mani atau cairan vagina
yang mengandung virus HIvmasuk ke dalam tubuh
pasangannya
Dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya
selama masa kehamilan, waktu persalinan dan/atau
waktu menyusui.
Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah
tercemar HIV. Lewat pemakaian alat suntik yang sudah
tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan,
terutama terjadi pada pemakaian bersama alat suntik di
kalangan pengguna narkoba suntik (penasun).
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGI
TP.4
PATOGENESIS HIV
3 Fase perjalanan infeksi
HIV
Fase Infeksi Akut
HIV-AIDS
DIAGNOSIS (VCT)
TP.5
Diagnosis HIV dan AIDS
Diagnosis HIV dan AIDS
Anamnesis:
Demam > 1 bulan
Diare > 1 bulan
Batuk > 2 minggu
Berat Badan turun drastis
Faktor risiko tertular (perilaku berisiko
tertular)
Pemeriksaan Fisik:
Infeksi Oportunistik (infeksi Ikutan)
43
DIAGNOSIS
Perlu VCT (Voluntary Counseling
Testing) = Konsultasi & Tes Sukarela
Mengapa?
Penyakit Menular
Masih ada Stigma dan Diskriminasi
Pengobatannya seumur hidup
Ada Masalah: Medis, Psikologis, Sosial
44
VCT (Voluntary Counselling
and Testing)
Rahasia
Sukarela
Informed Concent
4. Informasi HIV-AIDS
Perbedaan HIV-AIDS
Gejala Klinis HIV-AIDS
Cara Penularan
Masa Jendela
Terapi
Pencegahan
Mengarahkan Testing
49
Informed consent
II. Pasca Test Konseling
Tujuan
Menyiapkan klien untuk dapat menerima hasil.
Serologi (penyaring)
ELISA
EIA (Enzym Immuno Assay)
Rapid Test
Western Blot
TP. 6
Penatalaksanaan Farmakologis pada
ODHA
Profilaksis terhadap Infeksi
Oportunistik menggunakan
Kotrimoksasol
Profilaksis terhadap kriptokokosis
Terapi ARV (Anti Retro-Viral)
Profilaksis dengan
Kotrimoksasol
Kotrimoksasol terbukti menjadi
profilaksis yang efektif, terlihat
pada penurunan angka kematian dan
kesakitan dari ODHA yang mendapat
terapi kotrimoksasol
Terutama digunakan untuk
mencegah serangan PCP
(Pneumocystis Pneumonia) dan
toksoplasmosis
Profilaksis dengan
Kotrimoksasol
Kotrimoksasol adalah kombinasi dua
antibiotik dalam satu tablet:
Trimetropim (TMP)
Sulfametoksasol (SMX)
Kapan Harus Memulai Terapi
Kotrimoksasol
Kapan Harus Menghentikan
Profilaksis
Profilaksis terhadap
Kriptokokus
Profilaksis terhadap fungi tentu
berbeda dengan profilaksis terhadap
bakteri karena zat anti bakteri bisa
saja justru memacu pertumbuhan
fungi
Profilaksis terhadap
Kriptokokus
Persiapan Mulai ARV
Informasi mengenai manfaat
Informasi mengenai efek samping
Informasi mengenai pentingnya
adherens
Informasi mengenai cara
menggunakan obat
Komitmen kesediaan menggunakan
obat dengan benar dan teratur
ARV
Lini 1 : AZT, 3TC, d4T, Nevirapin,
Efavirenz Penggunaan d4T
(Stavudin) dalam waktu tidak terlalu
lama karena efek samping jangka
panjang : lipodisatropi, metabolik
Lini 2 : Tenofovir, Lopi/Ritonavir
Efek samping Tenofovir : gangguan
fungsi ginjal, osteoporosis Efek
samping PI : metabolik
PENATALAKSANAAN
NON-FARMAKOLOGI
CARA PENCEGAHAN HIV
Menerima transfusi
darah yang bebas dari
HIV
ODHA agar tidak
mendonorkan darah
atau organ tubh
Hanya menggunak
jarum suntik/alat
tusuk baru atau steril
PENCEGAHAN MELALUI IBU KE
ANAK
ODHA
mempertimbangkan
lagi untuk Hamil
Bagi ODHA yang hamil ,
hubungi layanan PPTCT
INFEKSI MENULAR SEXULA
(IMS) & HIV
IMS atau penyakit kelamin
meningkatkan risiko
terkena HIV !
Berikut lokasi dan gejala umum
LAKI-
penyakit kelamin pada LAKI
Gatal-gatal
Kencing nanah
Sakit saat kencing
Benjolam
Luka terbuka
Bengkak pada
kantung pelir
INFEKSI MENULAR SEXUAL (IMS) &
HIV
PEREMPUAN
Gatal-gatal
Keputihan yang
tidak biasa
(berwarna &bau)
Sakit saat kencing
Benjolan atau kutil
Luka terbuka
Sakit pada perut
bagian bawah
Edukasi pada masalah HIV bertujuan
untuk mendidik pasien dan keluarganya
tentang bagaimana menghadapi hidup
bersama HIV,
kemungkinan diskriminasi masyaratak
sekitar, bagaimana tanggung jawab keluarga,
teman dekat atau masyarakat lain.
Pendidikan juga diberikan tentang hidup
sehat, mengatur diet, menghindari kebiasaan
yang dapat merugikan kesehatan, antara lain:
rokok, minuman keras. Narkotik, dsb.
PROGNOSIS
TP.7
Lorem Ipsum Dolor
Prognosis HIV
Factors that affect the
outcome of people with HIV
include
(Widoyono, 2008)
Daftar Pustaka
Masuda, Takao (2011-01-01). "Non-
enzymatic functions of retroviral integrase:
the next target for novel anti-HIV drug
development
Noguchi, Shuji (2010). "Isomerization
mechanism of aspartate to isoaspartate
implied by structures ofUstilago
sphaerogenaribonuclease U2 complexed with
adenosine 3-monophosphate". Acta
Crystallographica Section D. 66 (7): 843849