Anda di halaman 1dari 68

NYERI KEPALA

KELOMPOK 2A

DEFINISI NYERI
KEPALA

Definisi
Nyeri kepala adalah
rasa nyeri atau rasa
tidak
mengenakkan
pada seluruh daerah
kepala dengan batas
bawah
dari
dagu
sampai
kedaerah
belakang
kepala
( daerah oksipital dan
sebagian
daerah
tengkuk)
(Sjahrir,
2008).

Nyeri
kepala

Nyeri kepala atau


cephalgia
adalah
nyeri
yang
dirasakan didaerah
kepala
atau
merupakan suatu
sensasi
tidak
nyaman
yang
dirasakan
pada
daerah
kepala
(Goadsby, 2002).

Nyeri kepala atau


headache
adalah
suatu rasa nyeri
atau
rasa
yang
tidak enak pada
daerah
kepala,
termasuk meliputi
daerah wajah dan
tengkuk
leher
(Perdossi, 2013).

Definisi
Nyeri
kepala
primer
adalah nyeri kepala yang
tidak
jelas
terdapat
kelainan anatomi atau
kelainan struktur atau
sejenisnya
Nyeri kepala sekunder
adalah nyeri kepala yang
jelas terdapat kelainan
anatomi atau kelainan
struktur atau sejenisnya.

KLASIFIKASI
NYERI KEPALA

Migren

Prime
r
Nyeri
Kepala

Sekund
er
Tak
terklasifik
asi

Cluster
Tegang
Trigemin
us

MIGREN

atu sindrom nyeri rekuren episodik


Dengan TANPA AURA

Serangan sakit kepala >5 kali


Berlangsung 4-72 jam
Derajat : sedang-berat
Unilateral
Diperberat dengan aktivitas
Gangguan sensorik, motilitas GI, autonom,
serebrum

MIGREN
Dengan AURA (klasik)

Serangan sakit kepala > 2 kali, didahului perubahan


neurologis.
Lama aura 5-60 menit
Sakit kepala mengikuti aura dengan waktu <60 menit
Gejala aura berupa :
Gangguan penglihatan
Parastesi
Gangguan sensorik
Gangguan bicara
Rasa baal di sisi wajah

CLUSTER

u sindrom nyeri kepala neurovascular yang khas


Sakit kepala di daerah mata yang sesisi
Serangan sakit kepala > 1-8 kali sehari, tipe
episodic,berlangsung 15-180 menit
Nyeri konstan
Puncak nyeri sangat hebat dan tak
tertahankan
Penderita gelisah, tidak biasa diam

TEGANG
Akibat kontraksi menetap otot- otot kulit
kepala, dahi, dan leher yang disertai
dengan vasokonstriksi ekstrakranium
Sakit kepala > 10 kali
Berlangsung antara 30 menit -7 hari
Lokasi kedua sisi/bilateral
Derajat ringan-sedang
Seperti tertekan berat atau terikat erat
Tidak diperburuk dengan aktifitas

TEGANG
NYERI KEPALA TIPE TEGANG
EPISODIK
Episode nyeri kepala terjadi pada >= 1
namun < 15 hari per bulan untuk
setidak-tidaknya 3 bulan (>=12 dan <
180 hari per tahun).

NYERI KEPALA TIPE TEGANG


KRONIK

Episode nyeri kepala terjadi pada >= 15


hari perbulan pada rata-rata selama
lebih dari 3 bulan (>= 180 hari per
tahun)

NEURALGIA
TRIGEMINUS
Nyeri unilateral yang mengikuti
distribusi sensorik saraf kranial V

Nyeri wajah unilateral, lebih sering sisi kanan wajah


dari pada sisi kiri
Karakteristik nyeri : mendadak, berat dan menusuk
Berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit
Pada daerah rahang, dahi, pipi
Sifatnya menyengat
Dapat dicetuskan oleh : sentuhan, hembusan
angina, berbicara, gosok gigi

KLASIFIKASI
NYERI KEPALA
Sekunder

Nyeri Kepala Sekunder


Infection
Cranial or cervical vascular
disorder
Non vascular intracranial disorder
Trauma
Gangguan homeostasis
Nyeri wajah

Sakit
kepala
disebabk
an infeksi
Trauma
Kepala

Sakit kepala disebabkan


infeksi intracranial, infeksi
sistemik, HIV / AIDS, sakit
kepala pasca-infeksi.

sakit kepala akut pascatrauma, sakit kepala kronis


pasca-trauma, Sakit kepala
disebabkan hematoma
intrakranial traumatik.

Cranial or
cervical
vascular
disorder

Sakit kepala disebabkan


stroke iskemik atau transient
ischemic attack, perdarahan
intrakranial non- traumatik

Non
vascular
intracranial
disorder

Sakit kepala disebabkan


tekanan cairan serebrospinal
tinggi dan rendah,
neoplasma intracranial, sakit
kepala disebabkan penyakit
epilepsi

Gangguan
homeosta
sis
Nyeri
wajah

Sakit kepala disebabkan


hipoksia sakit kepala
disebabkan arteri hipertensi/
hipotiroidisme,.

Sakit kepala disebabkan


gangguan tulang tengkorak,
gangguan leher, gangguan
telinga, rinosinusitis,
gangguan gigi, struktur
rahang.

EPIDEMIOLOGI

Sakit kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang


(16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit
kepala kronik dan 20 juta dari 45 juta tersebut
merupakan wanita. 75 % dari jumlah di atas adalah
tipe tension headache yang berdampak pada
menurunnya konsentrasi belajar dan bekerja
sebanyak 62,7 %.
Menurut IHS, migren sering terjadi pada pria
dengan usia 12 tahun sedangkan pada wanita,
migren sering terjadi pada usia besar dari 12
tahun. HIS juga mengemukakan cluster headaache
80 90 % terjadi pada pria dan prevalensi sakit
kepala akan meningkat setelah umur 15 tahun.

Presentase nyeri kepala pada populasi orang


dewasa adalah 47%, yaitu 10% migraine, 38%
tension-type headache (TTH), 3% chronic
headache (Jensen & Stovner, 2008).
Penelitian yang dilaporkan Diamond di Amerika,
prevalensi migraine pada laki-laki didapatkan 6%
sedangkan pada perempuan 15-18%, sedangkan
untuk jenis TTH 59% dari populasi pernah
mengalami TTH satu hari per bulannya, dimana
perempuan lebih banyak dari pada laki-laki (1,5:1)
(Diamond, 2007).

ETIOLOGI

Migrain
Perubahan Hormon
Penurunan estrogen & progesteron

Makanan
Vasodilator : histamin pada anggur merah
Vasokonstriktor : tiramin pada keju, cokelat, kafein
(teh, kopi)

Puasa (terkait stress dan hipoglikemia)


Rangsangan sensorik
Sinar
Bau menyengat

Perubahan pola tidur.


Alkohol
Merokok

Cluster Headache
Pencetus :

Alkohol
Merokok
Obat jantung (nitrogliserin)
Cuaca
Stress (defisist serotonin dan noradrenalin)
Perubahan pola makan dan tidur

Etiologi :
Penekanan N. Trigeminal akibat vasodilatasi pemb.
darah sekitar
Pembengkakan dinding arteri karotis interna
Pelepasan histamin
Letupan paroxysmal parasimpatis

Tension Type Headache


Kontraksi otot dapat dipicu faktor psikogenik :
Ansietas (kecemasan)
Physical dan stress emosional
Penyakit lokal pada kepala dan leher (spondilosis
servikal, maloklusi gigi)
Ketegangan
Lama membaca, mengetik, konsentrasi

Faktor pencetus

Kelelahan
Kurang tidur
Terlambat makan (hipoglikemia)
Tegang

Sefalgia Sekunder
Trauma kepala atau leher
Sefalgia akut & kronis pasca trauma
Hematoma intrakranial traumatik

Gangguan pembuluh darah kranial atau servikal

Stroke iskemik, TIA


Stroke hemoragik
Arteritis
Trombosis vena cerebral

Gangguan intrakranial non-vaskular


TIK tinggi
Neoplasma intrakranial
Epilepsi

Beban atau tarikan


Efek samping obat kronis
Paparan narkoba

Infeksi
Infeksi intrakranial
Infeksi sistemik
HIV/AIDS

Gangguan homeostasis

Hipoksia
Hiperkapnia
Hipertensi
Hipotiroidisme

Gangguan tempurung kepala, leher, mata,


telinga, hidung, gigi, dan mulut.

PATOFISIOLOGI
DAN
MANIFESTASI
KLINIS
Nyeri kepala

STIMUL
US

RESPTO
R

RESPON

TAHAPAN NYERI

Trasduksi
Transmisi
Persepsi
Modulasi

Tahapan trasduksi

Stimulus akan
memicu sel
yang terkena
nyeri

Pelepasan
mediator kimia
(prostaglandin,
bradikin,
histamin dan
substansi P

Sensitisasi
noiseptor

Tahap transmisi

Nyeri
merambat
dari serabut
saraf perifer

Medulla
spinalis

Transmisi
nyeri dari
medulla
spinalis ke
batang otak
dan
thalamus

Melalui jaras
spinotalamik
usi impuls
nyeri
diteruskan
ke korteks
sensorik dan
motorik

Tahap persepsi

Tahap
kesadaran akan
adanya nyeri

Munculnya
berbagai
perilaku kognitif
untuk
mengurangi
rasa nyeri

Tahap modulasi (tahap


desenden)

Berdasarkan klasifikasi Internasional Nyeri Kepala


Edisi 2 dari IHS (International Headache Society)
Nyeri Kepala Primer terdiri atas Migraine, Tension
type Headache, Cluster Headache and other
trigeminal-autonomic cephalalgias from Other
Primary Headaches (IHS, 2004)

Cluster headche
Nyeri kepala yang hebat nyeri selalu unulateral di
orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi
berlangsung 15-180 menit

PENEGAKKAN
DIAGNOSIS

Anamnesis

ANAMNESIS
IDENTITAS
NUPPAAS
S

Wanita, 25
tahun

SACRED SEVEN
Keluhan
utama
Lokasi
Onset
Kualitas

Kuantitas

Ada keluhan apa ?


Nyerinya
kepalanya
disebelah mana?
Sejak kapan ?
Mendadak (tibatiba)/Progresif ?
Nyerinya seperti
apa?
Terus menerus
atau Hilang
timbul ?

Nyeri Kepala
Separuh kepala sisi
kiri dan di sekitar
mata kiri
Sejak 2 jam yang
lalu
Tiba-tiba. Nyeri
terasa berdenyut
dan sangat hebat
Terus menerus
(biasanya saat
bangun tidur)

Coba
diceritakan
bagaimana
sampai bisa
nyeri kepala?

Biasanya nyeri
kepala sering kali
muncul pada saat
penderita dalam
keadaan tidur
terlelap

Memperberat

Apa yang
memperberat
?

Nyeri kepala
bertambah saat
istirahat

Memperingan

Sudah minum obat


? Melakukan hal
apa untuk
memperingan ?

Kronologi

Keluhan
tambahan

Ada keluhan
tambahan?
(tanyakan detail)

Nyeri reda saat


dikompres air
dingin atau
hangat
Kemerahan pada
mata kiri, hidung
tersumbat,
lakirimasi mata
kiri

TINJAUAN UMUM

Ada
Ada

demam?
alergi?

RIWAYAT PENYAKIT
TERDAHULU
Ada penyakit
menahun,?(darah
tinggi,kencing
manis?)
Pernah mengalami
kecelakaan?

TINJAUAN SISTEM

Ada gangguan pada penglihatan?


Ada gangguan pendengaran?
Apakah ibu ada sulit menelan?
Apakah ibu ada kesulitan saat
mengunyah?
Apakah ada keluhan pada
pernapasan? (hidung tersumbat)
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Ada penyakit menahun yang diderita
keluarga kandung?(stroke, darah
tinggi,kencing manis?

RIWAYAT KEBIASAAN
Ada kebiasaan merokok?
Ada kebiasaan meminum alkohol?

Pemeriksaan
Fisik
Skenario

Kesadaran

Komposmentis

Cluster Headache

Komposmentis

TTV

Normal

Rangsang
meningen
Refleks fisiologis
Refleks patologis

Normal

Nervus craniales
CN I
CN III, IV, VI

Penurunan fungsi penghidu


Injeksi konjungtiva
hidung tersumbat
mata kiri
Ipsilateral ptosis
Kelopak mata kiri
Lakrimasi ipsilateral
sedikit turun
Edema kelopak mata
ipsilateral
Injeksi konjungtiva
Ipsilateral miosis

Motorik

Normal

Sensorik

Normal

Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan Lab
Darah
bila ada indikasi kecurigaan ke arah infeksi
SSP sebagai penyebab nyeri kepala.
CSF
Bila ada indikasi kecurigaan pendarahaan
subarachnoid atau infeksi ssp

Neuroimaging
Direkomendasikan untuk:
Nyeri kepala dengan pola atipikal
Riwayatkejang
Dijumpai tanda dan gejalaneurologis
GCS
Adanya fraktur tulang
Luka tembus akibat benda tajam dan
peluru.

CT scan kepala atau MRI dengan indikasi bila ada


kecurigaan gangguan struktural otak
seperti : lesi, neoplasma, perdarahan intracranial

Elektroensefalogram (EEG)
Indikasi : dilakukan bila ada riwayat kejang,
penurunan kesadaran

Positron Emission Tomography (PET)

Pemeriksaan Positron Emission


Tomography (PET) dan morfometri
berhasil mengidentifikasi area abuabu pada bagian posterior
hipotalamus sebagai area inti dari
defek pada nyeri kepala tipe cluster.

DIAGNOSIS
BANDING

TTH

Klaster

Migrain

Usia

Semua usia

Semua usia

20-50 tahun

Durasi nyeri

30 menit-7 hari 15 menit 3


jam

4-72 jam

Intensitas

Ringan
sedang

Berat sekali

Berat

Kualitas

Tidak
berdenyut,
tegang,
kencang,
menekan

Tajam, seperti Berdenyut


terbakar

Lokasi nyeri

Leher, rahang

Mata, satu
sisi wajah

Sebelah sisi atau


semua sisi

Waktu timbul

Pagi hari

Setiap waktu

Pagi hari

Muntah

Mual

Faktor
pencetus

Gaya hidup

Gaya hidup

Cahaya terang,
bising, tekanan,
alkohol

TATALAKSANA

FARMAKO
Agen-agen abortif diberikan untuk menghentikan
atau mengurangi nyeri serangan akut, sementara
agen-agen profilaksis digunakan untuk
mengurangi frekuensi dan intensitas eksaserbasi
nyeri kepala.

Agen-agen abortif
Oksigen (8 liter/ menit selama 10 menit) dapat
mengurangi nyeri apabila segera diberikan.
Triptan (sumatriptan)atau alkaloid ergot dengan
metoclopramide lini pertama, efek vasokontriksi
langsung dan dapat menghilangkan serangan.
Dihydroergotamine IV,IM,intranasal (0.5mg
bilateral)

profilaksis
Methysergide, sangat efektif untuk profilaksis
nyeri kepala tipe Cluster tipe episodic dan kronis.
antikonvulsan (topiramate dan divalproex)
Kortikosteroid sangat efektif dalam menghentikan
siklus nyeri kepala tipe Cluster dan mencegah
rekurensi nyeri

NON FARMAKO
Biofeedback therapy
Cerena Transcranial Magnetic Stimulator

EDUKASI

Pola hidup sehat


Tidur cukup
Olahraga cukup
Stress management
Berkonsultasi dengan ahli : dokter, terapis

PROGNOSIS

80 % pasien dengan cluster headache berulang


cenderung untuk mengalami serangan berulang.
Cluster headache tipe episodik dapat berubah
menjadi tipe kronik pada 4 -13 % penderita.
Remisi spontan dan bertahan lama terjadi pada
12 % penderita, terutama pada cluster headache
tipe episodik.
Umumnya cluster headache adalah masalah
seumur hidup.
Onset lanjut dari gangguan ini teruama pada pria
dengan riwayat cluster headache tipe episodik
mempunyai prognosa lebih buruk.

DAFTAR PUSTAKA
http://repository.maranatha.edu/2641/2/0910076_
Chapter1.pdf
http://scholar.unand.ac.id/5218/2/Bab%201%20Pe
ndahuluan.pdf

Anda mungkin juga menyukai