Anda di halaman 1dari 109

OSTEOSARCOM

TUJUAN PEMEBLAJARAN
ANATOMI DAN HISTOLOGI TULANG PANJANG
DEFINISI DAN KLASIFIKASI TUMOR DAN NEOPLASMA
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
PATOGENESIS, PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI KLINIS
PENATALAKSANAAN (DIAGNOSIS, DIAGNOSIS BANDING, TERAPI, DAN PENCEGAHAN)
PROGNOSIS
KESIMPULAN

ANATOMI &
HISTOLOGI

HISTOLOGI TULANG
PANJANG

Sel Tulang Keras


Osteoprogenitor ( o steo = tulang ; pro=
precursor; genitor= produce)
sel
belum berdifferensiasi, mampu
bermitosis membentuk osteoblasts.
Pada permukaan tulang & rongga tulang
yg mengandung pembuluh darah &
sum-sum tulang ( bone marrow) .
Osteoblast(blast= germ =tunas) : sel
pembentuk tulang, terdapat pada
permukaan tulang & rongga tulang yang
mengandung pembuluh darah dan bone
marrow. Osteoblast mampu
menghasilkan matriks tulang.

Lanjutan
Osteocyte ( cyt = cell): menyusun
sebagian besar struktur tulang.
Terdapat disekitar matriks tulang &
berfungsi mempertahankan matriks
tulang
Osteoclast (clast= penghancur ) :
terdapat pada permukaan tulang dan
rongga tulang yang mengandung
pembuluh darah dan bone marrow.
Fungsi: meresorpsi (menghancurkan)
matriks tulang. terkait dengan
pertumbuhan dan perbaikan tulang.

Anatomi

OTOT-OTOT PANGKAL PAHA


BAGIAN LUAR

1. M. GLUTEUS MAXIMUS
2. M. GLUTEUS MEDIUS
3. M. GLUTEUS MINIMUS
4. M. PYRIFORMIS
5. Mm. TRICEPS COXAE
5.1.
M.
GEMELLUS
SUPERIOR
5.2.
M.
OBTURATOR
INTERNUS
5.3
M.
GLUTEUS
INFERIOR

OTOT OTOT TUNGKAI ATAS


OTOT-OTOT
VENTRAL
( MUSCULI
EXTENSORS )
1. M. SARTORIUS
2. M.
QUADRICEPS
FEMORIS
2.1. M. RECTUS FEMORIS
2.2.
M.
VASTUS
LATERALIS
2.3.
M.
VASTUS
INTERMEDIUS
2.4 VASTUS MEDIALIS

OTOT-OTOT
MEDIAL ( M.
ADDUCTORES )
A. SUPERFISIAL
1. M. PECTINEUS
2. M.
ADDUCTORLONGUS
3. M. GRACILLIS
B. PROFUNDUS
1. M. ADDUCTOR BREVIS
2. M.
ADDUCTOR
MAGNUS
3. M.
ADDUCTOR
MINIMUS

OTOT-OTOT
DORSAL
( MUSCULI
FLEXORES )
1. HAMSTRING MUSCLES
/ M. ISCHIOCRUALIS
1.A.
M.
SEMITENDINOSUS
1.B.
M.
SEMIMEMBRANOSUS
1.C. M. BICEPS FEMORUS
CAPUT LONGUM
1.D. M. BICEPS FEMORIS
CAPUT BREVIS

1. M. Sartorius
2.M. rectus femoris
3.M. Vastus medialis
4.M. Vastus lateralis
5. M. Vastus intermedius

6. m. Tensor fasialatae
7. m. Pectenius
8. m. adduktor longgus

1.M. gracilis
2.M. Adduktor brevis
3.M. Adduktor magnus
4.M. pectineus
5.M. adductor longus (potongan)
6. M. vastus intermedius
7.M. vastus lateralis
8. M.vastus medialis

1.M. adduktor minimus


2. M. adduktor magnus
3. M. gracilis

1.M.gluteus maximus
2.M. tensor fascia latae
3.M. vastus lateralis
4.M.biceps femoris
5. Tractus illiotibialis

1.m. gluteus maximus (potongan)


2 .m. gluteus medius
3.m. piriformis
4.m. quadratus femoris
5.m. gemellus superior
6.m. obturatorius internus
7.m. gemellus inferior

1.m. quadratus femoris m.


2.m. obtorator internus
3.m. piriformis
4.m. gluteus minimus
5 .m. biceps femoris
6.m. gemellus superior

7. m. semi membranosus
8.m. semi tendinosus
9. .m. gluteus maximus
10. m. gluteus medius
11. m. gracilis
12.m. pectineus

1. m. adduktor magnus
2. m. semimembranosus
3. m. biceps brachii caput breve
4. m. pectineus

No

Muskulus

Origo

Insertio

Inervasi

Fungsi

m. Sartorius

SIAS

Tuberositas
tibia

Rr.
musculares

- Antefleksi,
eksorotasi,
abduksi paha
- Fleksi &
endorotasi
tungkai bawah

m. Rectus femoris

SIAI

Patella

Rr.
musculares

Antefleksi,
abduksi,
eksorotasi paha

m. Vatus medialis

Rr.
musculares

Ekstensi tungkai
bawah

m. Vatus lateralis

Rr.
musculares

m. Vatus intermedialis

Rr.
musculares

m. fasialatae

SIAS

Tractus
illiotibialis
condylus
lateral tibia

N. Gluteus
superior

Antefleksi,
abduksi,
endorotasi paha

m. Pectenius

Pecten ossis

Linea

Rr.

antefleksi,

n
o

muskulus

Origo

Insertio

Inervasi

Fungsi

m. adduktor longgus

ramus sup
ossis pubis

ab mediale
linea aspera

N.
obturatorius

antefleksi,
adduksi,
eksorotasi
paha

M. gracilis

ramus inferior
ossis pubis

tuberositas
tibiae

N.
obturatorius

1
0

M. Adduktor brevis

ramus inf
ossis pubis

lab mediale
linea asper

N.
obturatorius

adduksi,
antefleksi,
eksorotasi
paha

1
1

M. Adduktor magnus

: ramus inf
ossis pubis &
ossis ischii;
tuber
ischiadicum

lab mediale
linea aspera,
epicondylus
med femoris

N. tibialis

antefleksil
paha
Dorsofleksi
paha
Endorotasi
paha Eksorot
paha

1
2

M.gluteus maximus

linea glutea
tuberositas
Nn. clunium
superior,
glutea, fasciae superiors
dataran dorsal latae

dorsofleksi,
eksorotasi,
abduksi paha

no

muskulus

Origo

Insertio

Inervasi

14

M.biceps femoris

- tuber
ischiadicum
(capt
longum)
- l aspera lab
laterale (capt
breve)

15

m. gluteus maximus

16

m. gluteus medius

linea glutea
anterior

trochanter
major

Nn. clunium
superiors

dorsofleksi,
endorotasi,
abduksi paha

17

m. piriformis

dataran
dalam os
sacrum

for
ischiadicum
majus trochanter
major

Nn. clunium
superiores

eksorotasi,
abduksi paha

18

m. quadratus femoris

tuber
ischiadicum

crista
intertrochant
erica

Nn. clunium
superiores

: eksorotasi,
dorsofleksi

19

m. gemellus superior

spina
ischiadica

trochanter
major

Nn. clunium
superiores

eksorotasi
paha

caput fibulae Nn. clunium


inferiors

Fungsi
dorsofleksi,
adduksi
eksorotasi
paha (capt
longum)
fleks, exorot
tungkai bwh.

n
o

muskulus

Origo

Insertio

Inervasi

Fungsi

20 m. obturatorius internus

facies
fossa
Nn. clunium
pelvina
trochanterica superiores
membr
obturatoria &
tlg
disekitarnya

eksorotasi
paha

21 m. gemellus inferior

tuber
ischiadicum

trochanter
majortrochan
ter major

eksorotasi
paha

22 m. gluteus minimus

linea glutea
inferior

trochanter
major

Nn. clunium
superiores

antefleksi,
endorotasi,
abduksi paha

23

tuber
ischiadicum

condylus
medialis
tibiae

Nn. clunium
inferiores

- dorsofleksi
, adduksi
paha
- Fleksi,
endorotasi
tungkai
bawah

tuber
ischiadicum

tuberositas
tibiae

Nn. clunium
inferiores

- dorsofleksi
, adduksi

m. semi membranosus

24 m. semi tendinosus

VASKULARISASI FOSSA FEMUR

Art. Coxae ( sendi Panggul )


Dibentuk oleh caput femoris dan acetabulum
Sendi berbentuk sphiroidea (sendi peluru)
Dilewati oleh 3 axis (sagital, transversal, dan longitudinal). Sendi ini merupakan
enarthrosis sphiroidea karena separuh caput femoris masuk dalam mangkuk sendi
(acetabulum)
Diklasifikasikan sebagai articulatio simpleks

LIGAMENTUM
LIGAMENTUM

1. Lig illiofemorale (SIAI ke Linea interthrochanterica)


menghambat retrofleksi tungkai:(a) superius, (b) anterius
2. Lig. Pubocapsulare (ramus sup ossis pubis ke
trochanter minor)) menghambat abduksi
3. Lig. Ischiocapsulare (dari corpus ossis ischi di caudal
acetabulum ke lateral atas membelok caudal ke collum
femoris menuju pinggir trochanter mayor). Menghambat
ekstensi (retrofleksi dan endorotasi )
4. Lig. Yang melingkar disekeliling kollum femoris ( zona
orbicularis)

Articulatio sendi
lutut
Merupakan articulatio composita (femur, tibia, patella)
Pada permukaan sendi terdapat menisci (meniscus
medialis & lateralis, fungsi:
- menyesuaikan bentuk permukaan sendi
- diskongruensi
- -menerima tumbukan sebagai penyangga
- Mempunyai 2 aksis: transversal fleksi-ekstensi
-

longitudinal
eksorotasi

endo-

1 lig. Popliteum obliguum, dari insertio m.


semimembranosus ke laterocranial.
2.lig. Popliteum arcuatum, dari lateral
distal ke cranio medial
3. lig. Collaterale mediale, dibag medial,
lebar, pipih saat fl-ekst ekst selalu ada
bagian yg kendor
4 lig. Collaterale laterale, dibag lateral.
Membulat kendor saat fleksi teregag
saat ekstensi

5. lig. Cruciatum anterius, dalam septim


intercondylicum, kraniolateral ke
kaudomedial. Fungsi mencegah pergeseran
femur ke belakang/tibia ke depan
6. lig. Cruciatum posterius, dari
kaudolateral ke kraniomedial
7. lig. Transversum genus, di depan antara
meniskus medialis & lateral
8. lig. Menisci lateralis, di belakang menisci
lateralis ke lig cruciatum posterius

DEFINISI TUMOR
TULANG

Neoplasma
Secara harafiah berarti pertumbuhan sel baru adalah massa abnormal dari sel sel
yang mengalami proliferasi.
Tumor Tulang, yaitu Pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas.

KLASIFIKASI
TUMOR TULANG

BENIGNA(Gol Jinak)

Osteoma

Osteoma sebagai suatu


hamartoma( pertumbuhan jaringan
tubuh tidak ganas), merupakan lesi
jinak yang tumbuh lambat di
permukaan tulang. Paling banyak di
dapat pada tulang tengkorak dan
tulang sinus paranasal. Bila tidak ada
keluhan tidak perlu diobati atau
ditindak.

Osteoid Osteoma

Osteoid Osteomaadalah tumor jinak


osteoblastik berisi vaskular
jaringanosteoiddan area sklerotik
tulang Diduga merupakan lesi awal dari
osteoblastoma Biasanya tumbuh di
lengan atau tungkai. tetapi dapat
terjadi pada semua tulang Nyeri yang
memburuk pada malam hari

Osteoblastoma

Osteoblastoma merupakan jenis tumor


jinak yang membentuk tulang dengan
osteoid vascular dan jaringan
terklasifikasi yang tidak menyebar dan
jarang terjadi pada rahang.
Gambaran mirip dengan osteoid
osteoma, tetapi dengan ukuran yang
lebih besar > 2cm

Osteokondroma

Osteokondroma merupakan tumor tulang


jinak yang paling sering ditemukan.
Biasanya menyerang usia 10-20 tahun.
Tumor ini tumbuh pada permukaan tulang
sebagai benjolan yang keras.

MALIGNA(Gol Ganas)

Osteosarcoma adalah
salah satu jenis kanker
tulang paling sering
dijumpai yang menyerang
remaja berusia 20 ke
bawah dan anak-anak.
Kanker tulang jenis ini
umumnya menyerang
tulang-tulang berukuran
besar pada bagian yang
memiliki tingkat
pertumbuhan tercepat

Limfoma tulang

Limfoma Tulang Maligna (Sarkoma Sel


Retikulum) biasanya timbul pada usia 4050 tahun.
Bisa berasal dari tulang manapun atau
berasal dari tempat lain di tubuh
kemudian menyebar ke tulang.
Biasanya tumor ini menimbulkan nyeri
dan pembengkakan, dan tulang yang
rusak lebih mudah patah.

Sarcoma Ewing
Tumor Ewing (Sarkoma Ewing) muncul pada
masa pubertas, dimana tulang tumbuh sangat
cepat. Jarang ditemukan pada anak yang
berumur kurang dari 10 tahun dan hampir tidak
pernah ditemukan pada anak-anak Afro-Amerika.
Tumor bisa tumbuh di bagian tubuh manapun,
paling sering di tulang panjang anggota gerak,
panggul atau dada.Tumor juga bisa tumbuh di
tulang tengkorak atau tulang pipih lainnya.
Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah
nyeri dan kadang pembengkakan di bagian
tulang yang terkena. Penderita juga mungkin
mengalami demam.
Tumor mudah menyebar, seringkali menyebar ke
paru-paru dan tulang lainnya.
Pada saat terdiagnosis, penyebaran telah terjadi
hampir pada 30% penderita.

Kondrosarkoma
Kondrosarkoma adalah tumor yang
terdiri dari sel-sel kartilago (tulang
rawan) yang ganas.
Kebanyakan kondrosarkoma tumbuh
lambat atau merupakan tumor derajat
rendah, yang sering dapat
disembuhkan dengan pembedahan.
Kondrosarkoma harus diangkat
seluruhnya melalui pembedahan
karena tidak bereaksi terhadap
kemoterapi maupun terapi penyinaran.
Amputasi tungkai atau lengan jarang
diperlukan. Jika tumor diangkat
seluruhnya, lebih dari 75% penderita
bertahan hidup.

Fibrosarkomaadalah
neoplasma ganas yang berasal
dari sel mesenkim, dimana
secara histologi sel yang
dominan adalah sel fibroblas.
Pembelahan sel yang tidak
terkontrol dapat menginvasi
jaringan lokal serta dapat
bermetastase jauh ke bagian
tubuh yang lain

Fibrosarkoma

Kanker ini biasanya ditemukan


pada usia lanjut dan usia
pertengahan.
Tulang yang paling sering terkena
adalah tulang pada tungkai,
lengan dan rahang.

Mieloma Multipel

Mieloma Multipeladalah suatu kanker


sel plasma dimana sebuah clonedari sel
plasma yang abnormal berkembangbiak,
membentuk tumor di sumsum tulang adn
menghasilkan sejumlah besar antibodi
yang abnormal, yang terkumpul di dalam
darah atau air kemih.
Tumor ini dapat mengenai satu atau lebih
tulang sehingga nyeri dapat muncul pada
satu tempat atau lebih.

DEFINISI OSTEOSARCOMA
Osteosarkoma adalah tumor maligna yang berada pada
tulang dan merupakan tumor tulang primer maligna yang
paling sering dan paling fatal. ( Buku ajar Muskuloskeletal)
Osteosarkoma disebut juga osteogenik sarkoma adalah
suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitif ( poorly
differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang pada
anak dan usia lanjut. Disebut osteogenik oleh karena
perkembangannya berasal dari seri osteoblastik sel primitif .
(Buku IPD)
Osteokarsoma adalah tumor ganas tulang primer yang
berasal dari sel mesenkimal primitif yang memproduksi
tulang dan matriks osteoid. Osteosarkoma merupakan tumor
ganas tulang primer non hemopoetik yang paling sering
ditemukan. (Kementrian kesehatan Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Osteosarkoma _ Komite
Penanggulangan Kanker Nasional)

Klasifikasi Osteosarcoma
1) Local osteosarcoma

2) Metastatic osteosarcoma

3) Berulang

Local Osteosarcoma

Dalam Local Osteosarkoma ini sel kanker


yang terdapat pada seseorang belum
menyebar ke bagian tubuh / tulang yang
lainnya.

Metastatic Osteosarkoma
Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kanker yang paling sering
menyebar ke paru-paru, juga menyebar ke tulang lain.

Osteosarkom Berulang
Osteosarkoma berulang artinya penyakit kanker yang tadinya
telah tertangani, kambuh lagi (recurred).

PATOFISIOLOGI
OSTEOSARCOMA

PATOFISIOLOGI OSTEOSARCOMA
Radiasi radium, genetic, mutasi
gen
Menekan jar.sekitar

Gen penekan tumor TP53/MDM2

Tumbuh 2x lebih cepat

Metapisis tulang

merangsang histamin
saraf simpatis
pristaltik usus

Tumor menginvasi jaringan lunak


Perubahan bentuk tulang

distensi lambung

Respon osteolitik osteoblastik


Benjolan
Destruksi tulang local
Sel sel ujung tidak dapat nutrisi

Penimbunan periosteum tulang yg


baru

Luka Terbuka

Pertumbuhan tulang abortif


(kanker)

anorexia, energy turun

Gg. Nutrisi<kebutuhan
fatique,kelelahan
Perubahan peran

Nyeri Infeksi

Terpapar
mikroorganisme

distropi dan artropi otot


takut gerak

Infeksi
Gg. Rasa nyaman
nyeri

Mengelurkan cairan terus


menerus
Perluasan infeksi

mobilisasi tertanggu

Gg. Activity daily living

Gg.
psikologi

PATOGENESIS

NEOPLASMA

Neoplasma
Transformasi sejumlah gen yang menyebabkan gen tersebut mengalami mutasi
pada sel DNA.
Karsinogenesis akibat mutasi gen ini menyebabkan pembelahan yang tidak
terkontrol.
Gen yang mengalami mutasi adalah protoonkogen dan gen supresor tumor.
Sel neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan.

Fase Pertumbuhan Neoplasma


Inisiasi
Perubahan sel normal menjadi sel peka.

Induksi
Sel peka menjadi sel kanker (puluhan tahun).

Insitu
Sel kanker bertumbuh terus pada tempatnya (5 tahun).

Invasif
Sel kanker keluar dari membrana basalis, menginfiltrasi jaringan sekitar (< 5 tahun).

Disseminasi
Sel kanker tumbuh jauh di luar organnya (1 5 tahun).

Teori Patogenesis Neoplasma


Teori Perubahan Genetik

Sintesis
Protein
Berlebih

Proliferasi
Aktif Gen

Perubahan
Karotip

Perubahan
Metabolis
me Sel

Produksi
Sel Berlebih

Mutasi Gen
pada Sel
Somatik

Gen
Pengendali
Pembelahan
Inaktif

Teori Feedback Deletion


Semua sel memiliki potensi genetik untuk berubah menjadi sel tumor, tetapi dalam
keadaan normal potensi ini terhambat. Diatur oleh protoonkogen, gen supresor
tumor, gen pengatur apoptosis, gen perbaikan DNA.

Karsinogen

Mempengaruhi
Gen Pengatur
Sinyal untuk
Mekanisme Faktor
Pertumbuhan dan
Siklus Sel

Potensi
Tumor

Teori Multifaktor dan Stadium


Ganda
Tumor disebabkan beberapa penyebab yang bekerja sinergik :
Faktor genetik
Hormon
Virus
Radiasi
Kimiawi

Melalui stadium progresif (multi stage) :


Inisiasi (menimbulkan mutasi genetik).
Promosi (merusak setiap usaha regenerasi sel).

Patofisiologi
Sel-sel tumor menekan sel saraf -> Nyeri
Sel-sel tumor membuat neovaskularisasi dan mengambil nutrisi tubuh -> Anemia
dan malaise
Sel-sel tumor membuat benjolan -> Swelling

DIAGNOSIS
OSTEOSARCOMA

Anamnesis
Keluhan utama : bengkak di paha kiri
Identitas
Nama

Umur

: 14 th

Pendidikan :
Perkawinan :
Alamat :
Agama :
Suku

Kuantitas

Kualitas

: Nyeri pada malam hari

Kronologis

: 2 bulan lalu mengalami nyeri di tulang paha kiri bagian


bawah dan semakin lama semakin nyeri

Keluhan tambahan : Sulit melakukan fleksi dan ekstensi, tampak anemis , malaise
Tinjauan sistem

Riwayat penyakit keluarga :


Pola kebiasaan

Pemeriksaan Fisik
Look
Bengkak
Tampak pelebaran pembuluh darah dipermukaan kulit
Feel
Lunak
Nyeri tekan

Move
ROM : fleksi dan ekstensi terganggu

Pemeriksaan Penunjang
X-ray

Sun rays appearance

Proses Gambaran Radiologi

Biop
si

DIAGNOSIS
BANDING
OSTEOSARCOMA

DD OSTEOSARCOMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ewings sarcoma
Osteomyelitis
Osteoblastoma
Giant cell tumor
Aneurysmal bone cyst
Skeletal Metastases

OSTEOSARCO
MA

EWING
SARCOMA

OSTEOMYEL
ITIS

ANEURYSM
AL BONE
CYST

SKELETAL
METASTAS
ES

OSTEOBLASTO
MA

GIANT CELL
TUMOR

Usia

10 - 20 tahun
(75%)

10-20 tahun
(95%)

2-12 tahun

<20 tahun
(80%)

>30 tahun

4-45 tahun
Rata rata 17
tahun

20-40

Tumor

Malignant

Malignant

(-)

Benign

Malignant
(Sudah ada
kanker
sebelunya)

Benign

Benign

Lokasi

Distal
femur
(-40%)
- Proksimal
tibia
(-16%)
- Humerus (15%)

- Ekskremitas
bawah: 45%
(terutama
femur)
- Pelvis: 20%
- Eksremitas
atas: 13%

- Ekskremitas
bawah
- Vertebrae
(terutama
lumbar)
- Sendi
Sakcroiliac

Metafisis
tulang
panjang
- Ekskremitas
bawah (40%)
- Eksremitas
atas (20%)

- Vertebrae
- Pelvis
- Proksimal
femur
- Proksimal
humerus
- Tengkorak

Tulang panjang,
tulang pendek
lseperti os ilium,
costa, os
phalanx dan os
tarsal,
vertebre ;
daerah lumbal
paling sering
terkena (60%),
27% pada
cervical,
12% pada torac,
dan 2 % pada
sacrum

Ditulang
panjang,
misalnya
tibia
proksimal,
distal femur,
radius distal,
dan humerus
bagian
proksimal

Manifestasi
Klinis
- Nyeri
- Bengkak
- Demam
- Anemis
- Malaise
Peningkatan
pertumbuha
n Tulang
Radiologi
- Codman
Triangle
- Sun Rays
Appearance

OSTEOSARCO
MA

EWING
SARCOMA

OSTEOMYEL
ITIS

ANEURYSMA
L BONE
CYST

SKELETAL
METASTASE
S

OSTEOBLASTO
MA

GIANT CELL
TUMOR

(+)
(+)
(-)
(+)
(+)

(+)
(+/-)
(+/-)
(-)
(+)

(+)
(+) nanah
(+)
(-)
(+)

(+)
(+)
(-)
(-)
(+)

(+)
(-)
(+/-)

(+)
(+)
(-)
(-)
(+)

(+)
(+)
(-)
(-)
(+)

(+)

(+)

(-)

(-)

(+)

(-)

(+)

(+)

(+)

(+)

(+)

(+)

(+)

(-)

(-)

(+)

(-)
(-)

(-)
Soap bubble
appearance

Osteosarkoma

Ewing Sarcoma

Robbins and Cotrans atlas pathology 3th

Aneurysmal Bone
Cyst (ABC)

Skeletal Metastase

Osteoblastoma

Giant cell tumor

TERAPI
FARMAKO DAN NON FARMAKO

FARMAKO

KEMOTERAPI
Kemoterapi neoadjuvant diberikan 2-3 siklus, setelahnya dilakukan evaluasi preoperasi (penilaian respon histopatologi berdasarkan kriteria HUVOS). Bila menurut
HUVOS kurang respon, maka diberikan kemoterapi second line.
Bila adjuvant 6 siklus .
Pada kemoterapi palliative, tergantung respons penyakit. Prinsipnya kualitas hidup
diperbaiki dan survival dapat diperpanjang.

First line therapy(primary/neoadjuvant/adjuvant therapy or


metastatic disease) :
Cisplatin dan doxorubicin
MAP ( High-dose Methotrexate, cisplatin dan doxorubicin )
Doxorubicin, cisplatin, ifosfamide dan high dose methotrexate
Ifosfamide, cisplatin dan epirubicin

Second line therapy (relapsed/ refractory or metastatic disease) :


Docetaxel dan gemcitabine
Cyclophosphamide dan etoposide
Gemcitabine
Ifosfamide dan etoposide
Ifosfamide, carboplatin dan etoposide
High dose methotrexate, etoposide dan ifosfamide

RADIOTERAPI
Radiasi juga dapat diberikan sebagai terapi paliatif pada kasus metastasis,
misalnya nyeri hebat atau perdarahan. Dosis paliatif biasanya 40 Gy yang dapat
terbagi dalam fraksinasi konvensional, 2 Gy per hari atau hipofraksinasi

Tatalaksana nyeri dapat mengikuti tiga langkah stepladder WHO:


Nyeri ringan: analgetik sederhana seperti NSAID atau paracetamol
Nyeri sedang: opioid lemah dan analgetik sederhana
Nyeri berat: pioid kuat dan analgetik sederhana

Terapi nyeri adjuvan seperti kortikosteroid (deksamatason), antikonvulsan


(gabapentin) atau antidepresan (amitriptilin) juga dapat diberikan sebagai
tambahan.

NON FARMAKO
(Pembedahan)

Limb Salvage Surgery


Prosedur LSS merupakan tindakan yang terdiri dari pengangkatan tumor tulang
atau sarkoma jaringan lunak secara en-bloc dan rekonstruksi defek tulang atau
sendi dengan megaprostesis (endoprostesis), biological reconstruction (massive
bone graft baik auto maupun allograft) atau kombinasi megaprostesis dan bone
graft.

Limb Salvage Surgery dengan Megaprostesis


Megaprostesis adalah alat yang terbuat dari logam yang didesain
sebagai pengganti segmen tulang dan atau sendi pada defek tulang
yang terjadi pasca reseksi.

LSS dengan biological reconstruction


Biological reconstruction adalah metode rekonstruksi yang ditandai
dengan integrasi autograft dan atau proses inisiasi pembentukan
tulang secara de novo pada rekonstruksi defek tulang atau sendi.

Kontraindikasi untuk tindakan LSS adalah bila :


Ada keterlibatan pembuluh darah ataupun struktur saraf,
Pathologial Fracture (kontra indikasi relatif)
Contaminated biopsy
Infeksi
Immature skeletal age.
Ekstensi tumor yang sangat luas ke jaringan lunak

Amputasi
Amputasi pada osteosarkoma dilakukan bila persyaratan LSS tidak terpenuhi.
Pada osteosarkoma derajat keganasan tinggi yang tidak memungkinkan pemberian
kemoterapi neoadjuvan ( misalnya : adanya ulkus, peradarahan, tumor dengan
ukuran yang sangat besar) maka langsung dilakukan pembedahan terlebih dahulu,
selanjutnya diikuti dengan pemberian kemoterapi adjuvant.

PENCEGAHAN
OSTEOSARCOMA

PENCEGAHAN

Sekund
er

Prime
r

PENCEGAHAN PRIMER

PENCEGAHAN SEKUNDER
VA
KSI
N

KEMOPRE
VENTIF

PENCEGAHAN SEKUNDER - VAKSIN


The Mason lab is currently evaluating a vaccine, called ADXS31-164, that aims to
stimulate the bodys immune system to recognize and kill bone cancer cells.
The vaccine is made from the bacteria Listeria monocytogenes
The vaccine is given by intravenous injection and aims to stimulate an immune
response against cells that express the tumor protein (HER2/neu).

PENCEGAHAN SEKUNDER KEMOPREVENTIF

PROGNOSIS DAN
KESIMPULAN

Prognosis / Bauer (1995)

5 kriteria 50% hidup


2 kriteria 25% hidup
1 kriteria : 6 bulan

Prognosis
Kelangsungan hidup setelah wide resection dan kemoterapi meningkat 50-60%
dalam beberapa tahun.
Tumor replacement implant fungsional pasien baik.
Limb salvage bisa mencapai 84% (20 tahun)

Kesimpulan :
Pasien laki-laki usia 14 tahun mengidap penyakit osteosarcoma.
Osteosarcoma diklasifikasikan pada malignant tumor primer. Ditemukan pada
laki>perempuan , usia 10-20 tahun.
Bisa disebabkan karena
Manifestasi klinis :

Lanjutan
Nyeri dirasakan karena tumor yang menekan saraf
Benjolan disebabkan karena pertumbuhan tumor terus menerus sehingga menekan
jaringan sekitarnya
Penatalaksanaan adalah :

Anamnesis ( nyeri , benjolan, pertumbuhan yang lebih dari teman sebaya)

Pemeriksaan fisik (Look=be , feel=ada benjolan lunak dan nyeri tekan ,


move=limitation of movement )

Penunjang (Lab , Xray , MRI=gold standard, Biopsi tulang etc)

Diagnosis Banding ( Ewing sarcoma, osteomielitis,aneurysmal bone cyst,skeletal


metastase, osteoblastoma, GCT ).
1.

Perbedaan terdapat dari asal tumor (kecuali: osteomielitis)

2.

Umur

3.

Sifat tumor (kecuali osteomielitis)

Terapi farmako dan non farmako

Pencegahan Primer dan Sekunder


Primer : Lifestyle, paparan, polusi , medical therapy.
Sekunder : Vaccine and Chemoprevention

Anda mungkin juga menyukai