TUJUAN PEMEBLAJARAN
ANATOMI DAN HISTOLOGI TULANG PANJANG
DEFINISI DAN KLASIFIKASI TUMOR DAN NEOPLASMA
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
PATOGENESIS, PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI KLINIS
PENATALAKSANAAN (DIAGNOSIS, DIAGNOSIS BANDING, TERAPI, DAN PENCEGAHAN)
PROGNOSIS
KESIMPULAN
ANATOMI &
HISTOLOGI
HISTOLOGI TULANG
PANJANG
Lanjutan
Osteocyte ( cyt = cell): menyusun
sebagian besar struktur tulang.
Terdapat disekitar matriks tulang &
berfungsi mempertahankan matriks
tulang
Osteoclast (clast= penghancur ) :
terdapat pada permukaan tulang dan
rongga tulang yang mengandung
pembuluh darah dan bone marrow.
Fungsi: meresorpsi (menghancurkan)
matriks tulang. terkait dengan
pertumbuhan dan perbaikan tulang.
Anatomi
1. M. GLUTEUS MAXIMUS
2. M. GLUTEUS MEDIUS
3. M. GLUTEUS MINIMUS
4. M. PYRIFORMIS
5. Mm. TRICEPS COXAE
5.1.
M.
GEMELLUS
SUPERIOR
5.2.
M.
OBTURATOR
INTERNUS
5.3
M.
GLUTEUS
INFERIOR
OTOT-OTOT
MEDIAL ( M.
ADDUCTORES )
A. SUPERFISIAL
1. M. PECTINEUS
2. M.
ADDUCTORLONGUS
3. M. GRACILLIS
B. PROFUNDUS
1. M. ADDUCTOR BREVIS
2. M.
ADDUCTOR
MAGNUS
3. M.
ADDUCTOR
MINIMUS
OTOT-OTOT
DORSAL
( MUSCULI
FLEXORES )
1. HAMSTRING MUSCLES
/ M. ISCHIOCRUALIS
1.A.
M.
SEMITENDINOSUS
1.B.
M.
SEMIMEMBRANOSUS
1.C. M. BICEPS FEMORUS
CAPUT LONGUM
1.D. M. BICEPS FEMORIS
CAPUT BREVIS
1. M. Sartorius
2.M. rectus femoris
3.M. Vastus medialis
4.M. Vastus lateralis
5. M. Vastus intermedius
6. m. Tensor fasialatae
7. m. Pectenius
8. m. adduktor longgus
1.M. gracilis
2.M. Adduktor brevis
3.M. Adduktor magnus
4.M. pectineus
5.M. adductor longus (potongan)
6. M. vastus intermedius
7.M. vastus lateralis
8. M.vastus medialis
1.M.gluteus maximus
2.M. tensor fascia latae
3.M. vastus lateralis
4.M.biceps femoris
5. Tractus illiotibialis
7. m. semi membranosus
8.m. semi tendinosus
9. .m. gluteus maximus
10. m. gluteus medius
11. m. gracilis
12.m. pectineus
1. m. adduktor magnus
2. m. semimembranosus
3. m. biceps brachii caput breve
4. m. pectineus
No
Muskulus
Origo
Insertio
Inervasi
Fungsi
m. Sartorius
SIAS
Tuberositas
tibia
Rr.
musculares
- Antefleksi,
eksorotasi,
abduksi paha
- Fleksi &
endorotasi
tungkai bawah
m. Rectus femoris
SIAI
Patella
Rr.
musculares
Antefleksi,
abduksi,
eksorotasi paha
m. Vatus medialis
Rr.
musculares
Ekstensi tungkai
bawah
m. Vatus lateralis
Rr.
musculares
m. Vatus intermedialis
Rr.
musculares
m. fasialatae
SIAS
Tractus
illiotibialis
condylus
lateral tibia
N. Gluteus
superior
Antefleksi,
abduksi,
endorotasi paha
m. Pectenius
Pecten ossis
Linea
Rr.
antefleksi,
n
o
muskulus
Origo
Insertio
Inervasi
Fungsi
m. adduktor longgus
ramus sup
ossis pubis
ab mediale
linea aspera
N.
obturatorius
antefleksi,
adduksi,
eksorotasi
paha
M. gracilis
ramus inferior
ossis pubis
tuberositas
tibiae
N.
obturatorius
1
0
M. Adduktor brevis
ramus inf
ossis pubis
lab mediale
linea asper
N.
obturatorius
adduksi,
antefleksi,
eksorotasi
paha
1
1
M. Adduktor magnus
: ramus inf
ossis pubis &
ossis ischii;
tuber
ischiadicum
lab mediale
linea aspera,
epicondylus
med femoris
N. tibialis
antefleksil
paha
Dorsofleksi
paha
Endorotasi
paha Eksorot
paha
1
2
M.gluteus maximus
linea glutea
tuberositas
Nn. clunium
superior,
glutea, fasciae superiors
dataran dorsal latae
dorsofleksi,
eksorotasi,
abduksi paha
no
muskulus
Origo
Insertio
Inervasi
14
M.biceps femoris
- tuber
ischiadicum
(capt
longum)
- l aspera lab
laterale (capt
breve)
15
m. gluteus maximus
16
m. gluteus medius
linea glutea
anterior
trochanter
major
Nn. clunium
superiors
dorsofleksi,
endorotasi,
abduksi paha
17
m. piriformis
dataran
dalam os
sacrum
for
ischiadicum
majus trochanter
major
Nn. clunium
superiores
eksorotasi,
abduksi paha
18
m. quadratus femoris
tuber
ischiadicum
crista
intertrochant
erica
Nn. clunium
superiores
: eksorotasi,
dorsofleksi
19
m. gemellus superior
spina
ischiadica
trochanter
major
Nn. clunium
superiores
eksorotasi
paha
Fungsi
dorsofleksi,
adduksi
eksorotasi
paha (capt
longum)
fleks, exorot
tungkai bwh.
n
o
muskulus
Origo
Insertio
Inervasi
Fungsi
20 m. obturatorius internus
facies
fossa
Nn. clunium
pelvina
trochanterica superiores
membr
obturatoria &
tlg
disekitarnya
eksorotasi
paha
21 m. gemellus inferior
tuber
ischiadicum
trochanter
majortrochan
ter major
eksorotasi
paha
22 m. gluteus minimus
linea glutea
inferior
trochanter
major
Nn. clunium
superiores
antefleksi,
endorotasi,
abduksi paha
23
tuber
ischiadicum
condylus
medialis
tibiae
Nn. clunium
inferiores
- dorsofleksi
, adduksi
paha
- Fleksi,
endorotasi
tungkai
bawah
tuber
ischiadicum
tuberositas
tibiae
Nn. clunium
inferiores
- dorsofleksi
, adduksi
m. semi membranosus
24 m. semi tendinosus
LIGAMENTUM
LIGAMENTUM
Articulatio sendi
lutut
Merupakan articulatio composita (femur, tibia, patella)
Pada permukaan sendi terdapat menisci (meniscus
medialis & lateralis, fungsi:
- menyesuaikan bentuk permukaan sendi
- diskongruensi
- -menerima tumbukan sebagai penyangga
- Mempunyai 2 aksis: transversal fleksi-ekstensi
-
longitudinal
eksorotasi
endo-
DEFINISI TUMOR
TULANG
Neoplasma
Secara harafiah berarti pertumbuhan sel baru adalah massa abnormal dari sel sel
yang mengalami proliferasi.
Tumor Tulang, yaitu Pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas.
KLASIFIKASI
TUMOR TULANG
BENIGNA(Gol Jinak)
Osteoma
Osteoid Osteoma
Osteoblastoma
Osteokondroma
MALIGNA(Gol Ganas)
Osteosarcoma adalah
salah satu jenis kanker
tulang paling sering
dijumpai yang menyerang
remaja berusia 20 ke
bawah dan anak-anak.
Kanker tulang jenis ini
umumnya menyerang
tulang-tulang berukuran
besar pada bagian yang
memiliki tingkat
pertumbuhan tercepat
Limfoma tulang
Sarcoma Ewing
Tumor Ewing (Sarkoma Ewing) muncul pada
masa pubertas, dimana tulang tumbuh sangat
cepat. Jarang ditemukan pada anak yang
berumur kurang dari 10 tahun dan hampir tidak
pernah ditemukan pada anak-anak Afro-Amerika.
Tumor bisa tumbuh di bagian tubuh manapun,
paling sering di tulang panjang anggota gerak,
panggul atau dada.Tumor juga bisa tumbuh di
tulang tengkorak atau tulang pipih lainnya.
Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah
nyeri dan kadang pembengkakan di bagian
tulang yang terkena. Penderita juga mungkin
mengalami demam.
Tumor mudah menyebar, seringkali menyebar ke
paru-paru dan tulang lainnya.
Pada saat terdiagnosis, penyebaran telah terjadi
hampir pada 30% penderita.
Kondrosarkoma
Kondrosarkoma adalah tumor yang
terdiri dari sel-sel kartilago (tulang
rawan) yang ganas.
Kebanyakan kondrosarkoma tumbuh
lambat atau merupakan tumor derajat
rendah, yang sering dapat
disembuhkan dengan pembedahan.
Kondrosarkoma harus diangkat
seluruhnya melalui pembedahan
karena tidak bereaksi terhadap
kemoterapi maupun terapi penyinaran.
Amputasi tungkai atau lengan jarang
diperlukan. Jika tumor diangkat
seluruhnya, lebih dari 75% penderita
bertahan hidup.
Fibrosarkomaadalah
neoplasma ganas yang berasal
dari sel mesenkim, dimana
secara histologi sel yang
dominan adalah sel fibroblas.
Pembelahan sel yang tidak
terkontrol dapat menginvasi
jaringan lokal serta dapat
bermetastase jauh ke bagian
tubuh yang lain
Fibrosarkoma
Mieloma Multipel
DEFINISI OSTEOSARCOMA
Osteosarkoma adalah tumor maligna yang berada pada
tulang dan merupakan tumor tulang primer maligna yang
paling sering dan paling fatal. ( Buku ajar Muskuloskeletal)
Osteosarkoma disebut juga osteogenik sarkoma adalah
suatu neoplasma ganas yang berasal dari sel primitif ( poorly
differentiated cells) di daerah metafise tulang panjang pada
anak dan usia lanjut. Disebut osteogenik oleh karena
perkembangannya berasal dari seri osteoblastik sel primitif .
(Buku IPD)
Osteokarsoma adalah tumor ganas tulang primer yang
berasal dari sel mesenkimal primitif yang memproduksi
tulang dan matriks osteoid. Osteosarkoma merupakan tumor
ganas tulang primer non hemopoetik yang paling sering
ditemukan. (Kementrian kesehatan Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Osteosarkoma _ Komite
Penanggulangan Kanker Nasional)
Klasifikasi Osteosarcoma
1) Local osteosarcoma
2) Metastatic osteosarcoma
3) Berulang
Local Osteosarcoma
Metastatic Osteosarkoma
Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kanker yang paling sering
menyebar ke paru-paru, juga menyebar ke tulang lain.
Osteosarkom Berulang
Osteosarkoma berulang artinya penyakit kanker yang tadinya
telah tertangani, kambuh lagi (recurred).
PATOFISIOLOGI
OSTEOSARCOMA
PATOFISIOLOGI OSTEOSARCOMA
Radiasi radium, genetic, mutasi
gen
Menekan jar.sekitar
Metapisis tulang
merangsang histamin
saraf simpatis
pristaltik usus
distensi lambung
Luka Terbuka
Gg. Nutrisi<kebutuhan
fatique,kelelahan
Perubahan peran
Nyeri Infeksi
Terpapar
mikroorganisme
Infeksi
Gg. Rasa nyaman
nyeri
mobilisasi tertanggu
Gg.
psikologi
PATOGENESIS
NEOPLASMA
Neoplasma
Transformasi sejumlah gen yang menyebabkan gen tersebut mengalami mutasi
pada sel DNA.
Karsinogenesis akibat mutasi gen ini menyebabkan pembelahan yang tidak
terkontrol.
Gen yang mengalami mutasi adalah protoonkogen dan gen supresor tumor.
Sel neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan.
Induksi
Sel peka menjadi sel kanker (puluhan tahun).
Insitu
Sel kanker bertumbuh terus pada tempatnya (5 tahun).
Invasif
Sel kanker keluar dari membrana basalis, menginfiltrasi jaringan sekitar (< 5 tahun).
Disseminasi
Sel kanker tumbuh jauh di luar organnya (1 5 tahun).
Sintesis
Protein
Berlebih
Proliferasi
Aktif Gen
Perubahan
Karotip
Perubahan
Metabolis
me Sel
Produksi
Sel Berlebih
Mutasi Gen
pada Sel
Somatik
Gen
Pengendali
Pembelahan
Inaktif
Karsinogen
Mempengaruhi
Gen Pengatur
Sinyal untuk
Mekanisme Faktor
Pertumbuhan dan
Siklus Sel
Potensi
Tumor
Patofisiologi
Sel-sel tumor menekan sel saraf -> Nyeri
Sel-sel tumor membuat neovaskularisasi dan mengambil nutrisi tubuh -> Anemia
dan malaise
Sel-sel tumor membuat benjolan -> Swelling
DIAGNOSIS
OSTEOSARCOMA
Anamnesis
Keluhan utama : bengkak di paha kiri
Identitas
Nama
Umur
: 14 th
Pendidikan :
Perkawinan :
Alamat :
Agama :
Suku
Kuantitas
Kualitas
Kronologis
Keluhan tambahan : Sulit melakukan fleksi dan ekstensi, tampak anemis , malaise
Tinjauan sistem
Pemeriksaan Fisik
Look
Bengkak
Tampak pelebaran pembuluh darah dipermukaan kulit
Feel
Lunak
Nyeri tekan
Move
ROM : fleksi dan ekstensi terganggu
Pemeriksaan Penunjang
X-ray
Biop
si
DIAGNOSIS
BANDING
OSTEOSARCOMA
DD OSTEOSARCOMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ewings sarcoma
Osteomyelitis
Osteoblastoma
Giant cell tumor
Aneurysmal bone cyst
Skeletal Metastases
OSTEOSARCO
MA
EWING
SARCOMA
OSTEOMYEL
ITIS
ANEURYSM
AL BONE
CYST
SKELETAL
METASTAS
ES
OSTEOBLASTO
MA
GIANT CELL
TUMOR
Usia
10 - 20 tahun
(75%)
10-20 tahun
(95%)
2-12 tahun
<20 tahun
(80%)
>30 tahun
4-45 tahun
Rata rata 17
tahun
20-40
Tumor
Malignant
Malignant
(-)
Benign
Malignant
(Sudah ada
kanker
sebelunya)
Benign
Benign
Lokasi
Distal
femur
(-40%)
- Proksimal
tibia
(-16%)
- Humerus (15%)
- Ekskremitas
bawah: 45%
(terutama
femur)
- Pelvis: 20%
- Eksremitas
atas: 13%
- Ekskremitas
bawah
- Vertebrae
(terutama
lumbar)
- Sendi
Sakcroiliac
Metafisis
tulang
panjang
- Ekskremitas
bawah (40%)
- Eksremitas
atas (20%)
- Vertebrae
- Pelvis
- Proksimal
femur
- Proksimal
humerus
- Tengkorak
Tulang panjang,
tulang pendek
lseperti os ilium,
costa, os
phalanx dan os
tarsal,
vertebre ;
daerah lumbal
paling sering
terkena (60%),
27% pada
cervical,
12% pada torac,
dan 2 % pada
sacrum
Ditulang
panjang,
misalnya
tibia
proksimal,
distal femur,
radius distal,
dan humerus
bagian
proksimal
Manifestasi
Klinis
- Nyeri
- Bengkak
- Demam
- Anemis
- Malaise
Peningkatan
pertumbuha
n Tulang
Radiologi
- Codman
Triangle
- Sun Rays
Appearance
OSTEOSARCO
MA
EWING
SARCOMA
OSTEOMYEL
ITIS
ANEURYSMA
L BONE
CYST
SKELETAL
METASTASE
S
OSTEOBLASTO
MA
GIANT CELL
TUMOR
(+)
(+)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+/-)
(+/-)
(-)
(+)
(+)
(+) nanah
(+)
(-)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)
(+)
(-)
(+/-)
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
(-)
Soap bubble
appearance
Osteosarkoma
Ewing Sarcoma
Aneurysmal Bone
Cyst (ABC)
Skeletal Metastase
Osteoblastoma
TERAPI
FARMAKO DAN NON FARMAKO
FARMAKO
KEMOTERAPI
Kemoterapi neoadjuvant diberikan 2-3 siklus, setelahnya dilakukan evaluasi preoperasi (penilaian respon histopatologi berdasarkan kriteria HUVOS). Bila menurut
HUVOS kurang respon, maka diberikan kemoterapi second line.
Bila adjuvant 6 siklus .
Pada kemoterapi palliative, tergantung respons penyakit. Prinsipnya kualitas hidup
diperbaiki dan survival dapat diperpanjang.
RADIOTERAPI
Radiasi juga dapat diberikan sebagai terapi paliatif pada kasus metastasis,
misalnya nyeri hebat atau perdarahan. Dosis paliatif biasanya 40 Gy yang dapat
terbagi dalam fraksinasi konvensional, 2 Gy per hari atau hipofraksinasi
NON FARMAKO
(Pembedahan)
Amputasi
Amputasi pada osteosarkoma dilakukan bila persyaratan LSS tidak terpenuhi.
Pada osteosarkoma derajat keganasan tinggi yang tidak memungkinkan pemberian
kemoterapi neoadjuvan ( misalnya : adanya ulkus, peradarahan, tumor dengan
ukuran yang sangat besar) maka langsung dilakukan pembedahan terlebih dahulu,
selanjutnya diikuti dengan pemberian kemoterapi adjuvant.
PENCEGAHAN
OSTEOSARCOMA
PENCEGAHAN
Sekund
er
Prime
r
PENCEGAHAN PRIMER
PENCEGAHAN SEKUNDER
VA
KSI
N
KEMOPRE
VENTIF
PROGNOSIS DAN
KESIMPULAN
Prognosis
Kelangsungan hidup setelah wide resection dan kemoterapi meningkat 50-60%
dalam beberapa tahun.
Tumor replacement implant fungsional pasien baik.
Limb salvage bisa mencapai 84% (20 tahun)
Kesimpulan :
Pasien laki-laki usia 14 tahun mengidap penyakit osteosarcoma.
Osteosarcoma diklasifikasikan pada malignant tumor primer. Ditemukan pada
laki>perempuan , usia 10-20 tahun.
Bisa disebabkan karena
Manifestasi klinis :
Lanjutan
Nyeri dirasakan karena tumor yang menekan saraf
Benjolan disebabkan karena pertumbuhan tumor terus menerus sehingga menekan
jaringan sekitarnya
Penatalaksanaan adalah :
2.
Umur
3.