Anda di halaman 1dari 84

VERTIGO

Skenario 5

DEFINISI VERTIGO

Definisi
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu
vertere yang berarti berputar, dan igo yang
berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe
dari dizziness yang secara definitif
merupakan ilusi gerakan, dan yang paling
sering adalah perasaan atau sensasi tubuh
yang berputar terhadap lingkungan atau
sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan
berputar.

Kata vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere


yang artinya memutar. Pengertian vertigo adalah
sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain,
terutama dari jaringan otonomik akibat
gangguan alat keseimbangan tubuh Vertigo
mungkin bukan hanya terdiri dari satu gejala
pusing saja, melainkan kumpulan gejala atau
sindrom yang terdiri dari gejala somatik
(nistagmus, unstable), otonomik (pucat, peluh
dingin, mual, muntah) dan pusing.
(http://www.kalbefarma.com)

Vertigo adalah sensasi berputar atau


pusing yang merupakan suatu gejala,
penderita merasakan benda-benda di
sekitarnya bergerak-gerak memutar
atau bergerak naik-turun karena
gangguan pada sistem
keseimbangan. (Sherwood, 2001)

Vertigo adalah gejala klasik yang


dialami ketika terjadi disfungsi yang
cukup cepat dan asimetris system
vestibuler perifer (telinga dalam).
(Smeltzer & Bare, 2002)

KLASIFIKASI
Berdasarkan letak :

VERTIGO
PERIFER

VERTIGO
SENTRAL

VERTIGO PERIFER
Sebagai sensasi berputar dengan
perubahan posisi disertai mual,
muntah dan gangguan keseimbangan.
Akibat dari sinyal dari vestibular yang
tak seimbang.
Vertigo perifer melibatkan bagian akhir
vestibula (knalis semi sirkuaris) atau
neuron perifer termasuk nervus VIII
pars vestibula.

Episode (serangan) vertigo yang


berlangsung beberapa detik:

Benign Paroxymal Positioning


vertigo (BPPV)
Merupakan satu dari penyebab
penyakit. Keluhan vertigo yang
berakhir 1 menit, biasanya terjadi
pada pagi hari saat bangun atau
pada saat kepala berpaling di tempat
tidur. Hal ini disebabkan karna
adanya kelaianan di batang otak
atau cerebellum.

Episode (serangan) vertigo yang


berlangsung beberapa menit-jam :

Penyakit Menier
Serangan yang biasanya terjadi
dengan ada rasa penuh di telinga,
penurunan daya pendengaran serta
tinitus sebelum muncul vertigo
rotasional. Pada penyakit ini terdapat
keluhan ketikstabilan postur,

Episode (serangan) vertigo yang


berlangsung beberapa hari-minggu :

Vestibular Neuritis
Vertigo rotasional yang berat dengan
onset akut, disertai nistagmus
spontan, ketidakstabilan postur,
nausea. Gejala biasanya mencapai
dalam 24 jam dan akan membalik
setelah beberapa hari-minggu.

Labrintitis
Pada penyakit ini hampir sama
dengan penyakit vestibular neuritis,
tetapi pada penderota ini 50% lebih
menunjukan gangguan pendengaran.

Episode (serangan) vertigo yang


berlangsung beberapa menit-jam :

Penyakit Menier
Serangan yang biasanya terjadi
dengan ada rasa penuh di telinga,
penurunan daya pendengaran serta
tinitus sebelum muncul vertigo
rotasional. Pada penyakit ini terdapat
keluhan ketikstabilan postur,

Episode (serangan) vertigo yang


berlangsung beberapa hari-minggu :

Vestibular Neuritis
Vertigo rotasional yang berat dengan
onset akut, disertai nistagmus
spontan, ketidakstabilan postur,
nausea. Gejala biasanya mencapai
dalam 24 jam dan akan membalik
setelah beberapa hari-minggu.

Labrintitis
Pada penyakit ini hampir sama
dengan penyakit vestibular neuritis,
tetapi pada penderota ini 50% lebih
menunjukan gangguan pendengaran.

VERTIGO SENTRAL

VERTIGO SENTRAL
Vertigo yang terjadi akibat gangguan
alat
keseimbagan tubuh disistem saraf
pusat, baik
dipusat integrase ( serebelum dan
batang otak )
atau pun area persepsi ( KORTEKS ).

Penyebab vertigo
sentral
- Iskemik serebelum
- Tumor disitem saraf
pusat
- Trauma
- Multiple Sklerosis

Gejala penyerta dari


vertigo vestibular
sistemik
- Pandangan gelap
- Rasa lelah
- Tidak mampu
berkonsentrasi
- Mual & muntah
- Perasaan seperti
mabuk

Etiologi Vertigo

Etiologi Vertigo
Timbul jika terdapat gangguan alat keseimbangan tubuh
yang mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh
( informasi aferen) yang sebenarnya dengan apa yang
dipersepsi oleh susunan saraf pusat (pusat kesadaran)

Vertigo Sentral
Kelainan pada batang
otak / cerebellum

Vertigo Perifer
Kelainan pada
telinga dalam/ pada
nervus
Vestibulocochlear

Etiologi Vertigo
Vertigo Sentral

Vertigo Perifer

Migraine basillar

Benigna Paroxysmal Posisional


Vertigo

Vertebrobasilar Insufficiency

Meniere Disease

Trauma

Labirinitis ( virus, bakteri)

Epilepsi

Toksik ( aminoglikosid,
streptomisin, gentamisin, )

Penyakit Degeneratif

Trauma ( Kepala)

Kelainan endokrin

Tumor (pada saraf kranial VII)

Sklerosis multiple

Vestibular neuritis

Neoplasma..

Fistula labirin...

Benign Paroxysmal Positioning Vertigo


Adanya infeksi,
trauma,toksik,

Timbul vertigo

Otoconia( crystal of calsium


carbonate) terlepas dari
tempatnya dan terkumpul
didalam salah satu bagian di
telinga dalam (cupula atau
canal semicircularis)

Otak merespon
sinyal tersebut

Perubahan
posisi kepala
akan
mengerakkan
otoconia

menstimulasi nerve
hair yang sensitif
mengirimkan sinyal
yang salah ke otak

Meniere Disease
Infeksi pd telinga

Sistem vestibular
terganggu( degenera
si sel-sel rambut
koklea & neuroepitel
di kanalis
semisirkularis

Vertigo

Pembengkakan ,
penyumbatan pd rongga
endolimfatikus

Hidrops endolimfatik

Trauma
Faktor Kecelakaan
(Benturan/ benda
tajam)

Timbul Keluhan ,
seperti vertigo

Trauma

Telinga dalam :
kerusakan pada
koklea/ n.VIII

Koklea tidak mampu


mengirimkan informasi
Keseimbangan posisi
kepala ke otak

Vertebrobasiler
Insufisiensi
Penyempitan
foramen transversal
vertebra servikalis
(tempat arteri
basilaris)

Spondilosis
Servikalis

Bila ada sedikit gerakan


posisi kepala, terutama
posisi tengadah

Timbul gejala
,seperti Vertigo

Insufisiensi arteri
vertebralis

Manifestasi klinis

OVER
STIMULATI
ON

Hiperemi
kanalis
semisirkularis
terganggu

Pusing
Berputar
Nistagmus
Mual &
Muntah

VERTIGO

KONFLIK
SENSORIK

Ketidakcocok
an masukan
sensoris dari
kedua sisi

Kebingung
an sensorik
sentral

Ataksia
(gangguan
vestibuler,
serebelum)
Nistagmus
(usaha
koreksi bola
mata)
Rasa berputar
(sensasi
kortikal)

Vertigo Vestibular
Perifer

Vertigo Vestibular
Sentral

Episodik, mendadak

Konstan

Arah Nistagmus
(spinning)

Satu arah

Bervariasi

Aksis Nistagmus

Horizontal atau rotatorik

Horizontal, oblik,
rotatorik, vertikal

Tipe Nistagmus

Fase lambat dan cepat

Fase ireguler

Kehilangan Kesadaran

Tidak ada

Dapat terjadi

Kehilangan
Pendengaran, Tinitus

Dapat terjadi

Tidak ada

Tidak ada

Sering disertai defisit


saraf kranial serta tandatanda serebelar dan
piramidal

Onset

Gejala Neurologis
Lainnya

PATOFISIOLOGI

http://www.kalbemed.com/portals/6/06_198verti
go.pdf

batang
otak

RECEPTOR
visual
vestibuler

nervus
vestibula
ris

sistem
propiosep
tif

nukleus
vestibula
ris
serebelu
m

respons
okulovestibu
ler

fasikul
us
medial
is
traktus
vestibulosp
inalis

postur tubuh

disebabkan oleh gangguan alat


keseimbangan tubuh yang
mengakibatkan ketidakcocokan
antara posisi tubuh yang sebenarnya
dengan apa yang dipersepsi oleh
susunan saraf pusat

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9621/DIAGNOSI
S%20VERTIGO-MA.pdf?sequence=1

overstimulati
on

konflik
sensorik

Sinap

TEORI
neural
mismatch

otonomi
k

neurohumoral

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/9621/DIAGNOSI
S%20VERTIGO-MA.pdf?sequence=1

Neurotransmiter
kolinergik, monoaminergik, glutaminergik, dan
histamin
Glutamat neurotransmiter eksitatorik utama
dalam serabut saraf vestibuler melalui reseptor
NMDA (N-metil-D-aspartat).
Reseptor asetilkolin muskarinik banyak ditemukan
di daerah pons dan medulla, keluhan vertigo
dengan memengaruhi reseptor muskarinik tipe M2,
histamin banyak ditemukan secara merata di
dalam struktur vestibuler bagian sentral, berlokasi
di pre dan postsinaps pada sel-sel vestibuler.
http://www.kalbemed.com/portals/6/06_198verti

Central Vertigo
http://emedicine.medscape.com/article/794789-o
verview#a5

Arteri Vertebrobasilar

oklusi arteri
dan infark
iskemik
TIA
Perdarahan
spontan

Multiple sclerosis adalah penyakit


demielinasi SSP. Aliran darah
umumnya bertambah dan berkurang,
dengan berbagai gejala neurologis
dan tanda-tanda. vertigo terisolasi
mungkin gejala awal pada sekitar 5%
kasus.

neuromas akustik
tumor sel Schwann yang biasanya berasal dari
divisi vestibular dari saraf kranial kedelapan di
internal auditory canal proksimal.
Biasanya unilateral dalam pengembangan,
neuromas akustik bilateral yang terjadi pada
orang dewasa muda, meskipun jarang, berkaitan
dengan neurofibromatosis tipe2.
Jika tidak diobati, neuroma akustik dapat
memperluas ke sudut cerebellopontine dan
menekan nervus facial dan nervus cranialis
lainnya.
Bila menekan batang otak, dapat mengakibatkan
ataksia, gangguan cara berjalan, kelenturan, dan

akibat infeksi SSP, seperti


microabscess, atau kejang lobus
temporal.
Vertigo dan pusing adalah komplikasi
umum dari trauma kepala dan leher.
vertigo sentral traumatis mungkin
disebabkan oleh perdarahan petekie
dalam inti vestibular batang otak.

BPPV (Benign Paroxysmal


Positional Vertigo)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/56037/4/Chap
ter%20II.pdf

disebabkan oleh kalsium karbonat yang berasal


dari makula pada utrikulus lepas dan bergerak
dalam lumen dari salah satu kanal semisirkular.
Kalsium karbonat sendiri 2x lebih padat
dibandingkan endolimfe, sehingga bergerak
sebagai respon terhadap gravitasi dan
pergerakan akseleratif lain.
Ketika kalsium karbonat tersebut bergerak
dalam kanal semisirkular, pergerakan
endolimfe yang menstimulasi ampula pada
kanal yang terkena, vertigo.

Teori Kupulolitiasis
Pada tahun 1962, Horald Schuknecht mengemukakan teori ini
dimana ditemukan partikel-partikel basofilik yang berisi kalsium
karbonat dari fragmen otokonia (otolith) yang terlepas dari makula
utrikulus yang berdegenerasi dan menempel pada permukaan kupula.
Dia menerangkan bahwa kanalis semiriskularis posterior menjadi
sensitif akan gravitasi akibat partikel yang melekat pada kupula. Sama
halnya seperti benda berat diletakkan pada puncak tiang, bobot
ekstra itu akan menyebabkan tiang sulit untuk tetap stabil, malah
cenderung miring.
Begitu halnya digambarkan oleh nistagmus dan rasa pusing ketika
kepala penderita dijatuhkan ke belakang posisi tergantung (seperti
pada tes Dix-Hallpike).
Kanalis semi sirkularis posterior berubah posisi dari inferior ke
superior, kupula bergerak secara utrikulofugal, dengan demikian
timbul nistagmus dan keluhan pusing (vertigo). Perpindahan partikel
tersebut membutuhkan waktu, hal ini menyebabkan adanya masa
laten sebelum timbulnya pusing dan nistagmus.

Teori Kanalitiasis
Pada 1980 Epley mengemukakan teori kanalitiasis, partikel otolith
bergerak bebas didalam kanalis semi sirkularis.
Ketika kepala dalam posisi tegak, endapan partikel tersebut berada
pada posisi yang sesuai dengan gaya gravitasi yang paling bawah.
Ketika kepala direbahkan ke belakang, partikel ini berotasi ke atas di
sepanjang lengkung kanalis semi sirkularis.
Hal ini menyebabkan cairan endolimfe mengalir menjauhi ampula
dan menyebabkan kupula membelok (deflected), sehingga
terjadilah nistagmus dan pusing.
Saat terjadi pembalikan rotasi saat kepala ditegakkan kembali,
terjadi pula pembelokan kupula, muncul pusing dan nistagmus yang
bergerak ke arah berlawanan.
Digambarkan layaknya kerikil yang berada dalam ban, ketika ban
bergulir, kerikil akan terangkat seberntar kemudian terjatuh kembali
karena gaya gravitasi. Jatuhnya kerikil tersebut seolah-olah yang
memicu organ saraf menimbulkan rasa pusing.

DIAGNOSIS BANDING

Benign paroxysmal positional vertigo


Meniere disease
Migraine headache
Vestibular neuronitis GANGGUAN
PENDENGARAN

VERTIGO
PERIFER

VERTIGO
SENTRAL

BPPV

VESTIBULAR
NEURITIS

MENIERE
DISEASE

PUSING
BERPUTAR

PUSING
RINGAN

PUSING
BERPUTAR
(>> SAAT
PERUBAHAN
POSISI
KEPALA)

PUSING
BERPUTAR
AKUT

PUSING
BERPUTAR

NISTAGMUS
HORIZONTAL
(>> SAAT
MENJAUH
DARI LESI)

NISTAGMUS
ROTATOAR
(>> SAAT
KEARAH LESI)

NISTAGMUS

NISTAGMUS
SPONTAN

NISTAGMUS

MUAL
MUNTAH
HEBAT

JARANG MUAL
MUNTAH

MUAL
MUNTAH

MUAL
MUNTAH

MUAL
MUNTAH

TINITUS

TANPA
DISFUNGSI
AUDITORIK

TINITUS

TANPA
DISFUNGSI
AUDITORIK

TINITUS DAN
PENURUNAN
PENDENGARA
N

FATIGABLE

PERSISTEN

PERUBAHAN
POSISI

GANGGUAN
PENDENGARA

RASA PENUH
DITELINGA

DIAGNOSIS

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Pusing

LOKASI

Kepala

ONSET

Bangkitan : Mendadak,

KUALITAS

Rasa melayang, sempoyongan

KUANTITAS

Intensitas : Berat/ringan,
Masa laten : perifer 3-40 detik/
sentral
timbulnya akut, perlahan-lahan,
hilang timbul

MEMPERBERAT

Pengaruh gerakan kepala/ posisi


diam, bangun secara tiba dari
posisi tidur, gerakan kepala
berulang-ulang, keletihan,
ketegangan

MEMPERINGAN

Tergantung posisi kepala :


Bergerak dengan lambat, tenang,
stabil

KRONOLOGI

KELUHAN TAMBAHAN

Tinitus, mual/muntah, hipestesia,

ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK

RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT

Gangguan pendengaran (lesi


vestibular / n. vestibularis)
Penyakit Meniere
Anemia, penyakit jantung,
hipertensi, hipotensi, trauma
akustik
Aminoglikosida ( kanamisin,
neomisin,amikasin, streptomisin,
gentamisin)
obat diuretik kuat ( furosemid,
asam etakrinat, bumetanid
antineoplastik (sisplatin)
salisilat
kuinin

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK => tes kontrol


postural
Uji Romberg :

Penderita berdiri dengan kedua


kaki dirapatkan, mula-mula
dengan kedua mata terbuka
kemudian tertutup. Biarkan pada
posisi tersebut selama 20-30 s ,
dipastikan bahwa penderita tidak
dapat menentukan posisinya.

PEMERIKSAAN FISIK => tes kontrol


postural
Uji Tandem Gait :

Penderita berjalan dengan tumit


kaki kiri/kanan diletakkan pada
ujung jari kaki kanan/kiri secara
bergantian

PEMERIKSAAN FISIK => tes kontrol


postural
Uji Unterberger:

Berdiri dengan kedua lengan


lurus horizontal ke depan
dan jalan ditempat dengan
mengangkat lutut selama 1
menit

PEMERIKSAAN FISIK => tes kontrol


postural
Past-Pointing Test (Uji
Tunjuk Barany):
Dengan jari telunjuk ekstensi
dan lurus ke depan pasien
mengangkat lengannya ke
atas, kemudian diturunkan
sampai menyentuh telunjuk
tangan pemeriksa (dilakukan
berulang-ulang dengan mata
terbuka dan tertutup)

PEMERIKSAAN FISIK => tes kontrol


postural
Uji Babinsky-Weil :

Pasien dengan mata


tertutup berulang kali
berjalan lima langkah ke
depan dan lima langkah ke
belakang selama 30 detiik

PEMERIKSAAN FISIK => tes kontrol


postural
Tes Menulis Vertikal:
Penderita duduk didepan meja, tangan dan tubuh penderita
tidak boleh menyentuh meja, tangan yang satu diatas lutut
yang lainnya disuruh menulis huruf A,B,C dst bersusun
kebawah.
Mula-mula dengan mata terbuka kemudian
tertutup. Bila ada deviasi dari deretan huruf-huruf yang
paling atas terhadap yang paling bawah lebih besar dari 10
derajat berarti ada kelainan labirin unilateral. Bila tulisan
tidak teratur atau makin lama huruf makin besar (makrografi)
berarti ada kelainan serebellum.
Tes dismetria:
Adalah gangguan kemampuan untuk mengelola kecepatan,
kekuatan dan jangkauan gerakan.
Tes yang sering digunakan dalam klinik adalah :
tes telunjuk hidung
tes hidung-telunjuk- hidung
tes telunjuk-telunjuk

PEMERIKSAAN FISIK => tes


posisi
Dix Hallpike
Maneuver

Audiometri

Audiometri
Audiometri nada murni adalah suatu cara
pemeriksaan untuk mengukur sensivitas
pendengaran dengan alat audiometer yang
menggunakan nada murni (pure tone). Ambang
nada murni diukur dengan intensitas minimum
yang dapat didengar selama satu atau
duadetik melalui antaran udara ataupun
hantaran tulang. Frekwensi yang dipakai
berkisarantara 125 8000 Hz dan diberikan
secara bertingkat.
Untuk melihat apakah ada gangguan/lesi yang
menyebabkan pendengaran berkurang.

Audiometri
Cara pemeriksaan audiometri adalah headphone
dipasang pada telinga untuk mengukur ambang
nada melalui konduksi udara. Tempat pemeriksaan
harus kedap udara. Pasien diberitahu supaya
menekan tombol bila mendengar suara walaupun
kecil. Suara diberi interval 2 detik, biasanya
dimulai dengan frekwensi 1000 Hz sampai suara
tidak terdengar. Kemudian dinaikkan 5 dB sampai
suara terdengar. Ini dicatat sebagai audiometri nada
murni

Cold Caloric Testing

Pasien berbaring dengan kepala


fleksi 30 , sehingga kanalis
semisirkularis lateralis dalam posisi
vertikal
Kedua telinga diirigasi bergantian
dengan air dingin (30 C) dan air
hangat (44 C) masing-masing
selama 40s dan jarak setiap irigasi 5
menit
Nistagmus yang timbul dihitung
lamanya sejak permulaan irigasi
sampai hilangnya nistagmus tersebut

Cold Caloric Testing


Rangsangan kalori adalah suatu tes yang
menggunakan
perbedaan
temperaturuntuk mendiagnosa adanya
kerusakan
saraf
ke
delapan
yang
menyebabkan vertigo
penggunaan air hangat (44C) dan air
dingin (30 C) akan menyebabkan
terjadinya aliran endolymph ke satu arah,
dan mencetuskan nistagmus ke arah yang
berlawanan

Cold Caloric Testing


Menyebabkan terjadinya Refleks
Vestibulo-okular yang menghasilkan
deviasi mata ke arah yang
berlawanan dari telinga yang dialiri
dan mencetuskan nistagmus ke arah
telinga yang dialiri

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium

Tes Darah rutin : gulah darah


Elektrolit
Urin
Fungsi thyroid

Electronystagmography
(ENG)alat untuk mendeteksi
gerakan bola mata.

Audiometri alat untuk mendeteksi


gangguan pendengaran.
Tes ini tidak digunakan untuk
mendiagnosa BPPV, tapi dapat
memberikan informasi tambahan
dimana diagnosa klinis untuk
vertigo masih belum jelas

MRI, CT SCAN
Melihat gambaran otak dan saraf untuk menyingkirkan
kemungkinan lain penyebab vertigo seperti tumor

Elektroensefalogram
(EEG) adalah salah satu
tes yang dilakukan untuk
mengukur aktivitas
kelistrikan dari otak untuk
mendeteksi adanya
kelainan dari otak
Angiography adalah pencitraan
pembuluh darah menggunakan
air-larut ionik ataunonionik media
kontras sinar X disuntikkan ke
dalam aliran darah arteri
(arteriografi) atau
vena(Venography)
Untuk melihat jika terjadi
gangguan pada pembuluh darah.

TATALAKSANAAN VERTIGO

PENCEGAHAN VERTIGO

Mencari tau faktor pencetus yang


mendasarinya sehingga dapat menghindari
dari faktor pencetus tersebut.
Berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pola hidup sehat.
Menghindari gerakan secara tiba-tiba.
Posisi kepala yang lebih tinggi pada saat
tidur.
Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.

PENGOBATAN VERTIGO

Pengobatan Simptomatik
Simptomatik : mengurangi vertigo
Calcium entry blocker(flunarisin) :
mengurangi aktivitas eksitatory SSP
dengan menekan pelepasan glutamat
Anti histamin(sinarisin, dimenhidrinat,
prometasin, meclizine, cyclizine) : efek
antikolnergik dan merangsang inhibitor
n.vestibularis.

Anti kolinergik(skopolamin, atropin) :


mengurangi eksitabilitas neuron
dengan menghambat jaras eksitatori
kolinergik ke n.vestibularis,
mengurangi respon n.vestibularis thp
rangsangan.
Monoaminergik(Amphetamine,efedri
n): merangsang jaras inhibitormonoaminergik pada n.vestibular
sehingga eksitatori berkurang

Fenotiasin : bekerja di pusat muntah


pada medula oblongata
Bensodiazepin: menrunkan aktivitas
neuron
Histamin(betahistin) : inhibisi neuron
polisinaps pada n.vestibular
Anti epileptik(karbamzepin,fentoin):
bekerja di lobus temporal pada
epilepsi dengan gejala vertigo

Pengobatan Rehabilitatif
Untuk menimbulkan dan
meningkatkan kompensasi sentral.
o Metode Brand-Darrof
o Latihan visual vestibular :
Pasien
Pasien
Pasien
Pasien

yang
yang
yang
yang

hanya bisa berbaring


sudah bisa duduk
sudah bisa berdiri
sudah bisa jalan

Pengobatan sesuai kausal


Perifer
1. Benign Paroxysmal Potional Vertigo : lebih
efektof dengan terapi manuver dibanding
medikamentosa
2. Penyakit Meniere : simptomatik(obat diuretik
ringan atau antagonis kalsium,supresan
vestibular) , operatif(dekompresi endolimfe dan
labirinektomi)
3. Neuritis vestibular : self limitting disease.
4. Vertigo akibat obat : penghentian /
pengurangan dosis obat.

KOMPLIKASI & PROGNOSIS


VERTIGO

Komplikasi
Canal Switch
Selama melakukan manuver untuk
mengembalikan posisi kanal vertikal, partikelpartikel yang berpindah dapat bermigrasi hingga
ke kanal lateral pada 6 - 7% dari kasus. Dalam
kasus ini, nistgamus yang bertorsional menjadi
horizontal dan geotropik.

Canalith Jam
Selama melakukan reposisi manuver, beberapa
penderita akan merasakan gejala seperti vertigo
yang menetap, mual, muntah dan nistagmus.

pROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Karena vertigo tidak mengancam jiwa.

Quo Ad functionam : bonam


Karena fungsi pendengaran pasien masih bisa
membaik.

Quo Ad sanactionam : dubia ad malam


Karena penyebab pasti vertigo belum dapat
ditentukan. Serangan BPPV dapat hilang timbul
dalam bertahun-tahun terutama pada pasien
usia tua. Selain itu, belum dapat dipastikan
keterlibatan dari kanalis posterior.

Satu dari tiga pasien sembuh dalam jangka waktu 3


minggu, tetapi kebanyakan sembuh setelah 6
bulan.
Kekambuhan sering terjadi bahkan jika terapi
manuvernya berhasil. Jadi, terapi lainnya mungkin
dibutuhkan.
Studi menunjukkan bahwa 15% terjadi kekambuhan
pada tahun pertama & 50% kekambuhan terjadi
pada 40 bulan setelah terapi.
Paling sering terjadi kekambuhan pada menieres
disease, CNS disease, migraine headaches, dan
post-traumatic BPPV.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai