Jessica Amelia Taruli Hutauruk dr. Herny Taruli Tambunan, M.Ked(KJ), Sp.KJ
1765050394 dr. Gerald Mario Semen, Sp.KJ (K), SH
dr. Imelda Wijaya, Sp.KJ
It could
Tanda fisik à be the
takikardi, part of
palpitasi, the presentation
dispneu, dan
berkeringatwhere you can introduce yourself, write
Farmakoterapi Psikoterapi
Psikoterapi Dinamik
PROGNOSIS
• Sekitar 30-40% pasien biasanya bebas gejala
• Sekitar 50% memiliki gejala yang cukup ringan
sehingga tidak mengganggu kehidupan
• 10-20% terus mengalami gejala yang bermakna.
Serangan panik dapat terjadi beberapa kali dalam sehari atau kurang
dari sekali dalam sebulan.
Asupan kafein dan nikotin yang berlebiha dapat memperberat gejala.
Depresi juga dapat mempersulit gejala gangguan panik.
02
TINJAUAN PUSTAKA
TERAPI RELAKSASI
TERAPI RELAKSASI
Dari intervensi psikologis, terapi berbasis
relaksasi telah banyak dipelajari dan
dianggap sebagai pilihan pengobatan
yang valid untuk gangguan panik.
Dalam sebuah studi klinis pada pasien dengan gangguan panik, teknik
relaksasi yang diterapkan terbukti sama efektifnya dengan terapi
kognitif perilaku dalam mengurangi frekuensi serangan, kecemasan
umum dan distorsi kognitif
Relaksasi pernafasan
dalam memicu respons
pernapasan menjadi lebih
Respon relaksasi dalam dan lebih lambat,
sehingga gejala ansietas
memudar
TEKNIK
RELAKSASI
PERNAFASAN
DALAM (RPD
— RELAKSASI OTOT PROGRESIF —
Edmund Jacobson (1908) berpendapat bahwa stres dan ansietas
menyebabkan ketegangan di otot-otot dengan berkontraksi dan ini
bisa dihilangkan dengan menimbulkan kebalikan dari ketegangan
yaitu relaksasi otot.
Perhatikan baik-baik
perasaan rileks saat Kemudian, lepaskan dan Tahan ketegangan ini
kendurkan semua otot selama lima detik sambil
melepaskan otot yang
berkontraksi. sekaligus. menarik napas.
Berlatihlah
menegangkan kelompok meningkatkan kemampuan untuk membedakan
otot yang sama ini satu antara ketegangan dan relaksasi pada kelompok
atau dua kali lagi, tetapi
gunakan ketegangan
otot tertentu.
yang semakin sedikit
setiap kali.
TEKNIK RELAKSASI OTOT
PROGRESIF (ROP)
Trisep Dahi Mata
Jari-jari tangan - Kepalkan Bisep
kedua tangan dan tahan Luruskan lengan, tegang otot Kerut dahi dengan cemberut Tutup mata dengan erat dan
Tekuk siku, otot bisep tegang di punggung lengan dan tahan tahan
Leher
Bahu
Rahang Lidah Tekan leher ke belakang dan
Bibir Angkat bahu setinggi
Kencangkan rahang dengan Tekan ke atap mulut dan tahan dengan lembut.
Tekan bersama dan tahan mungkin dan tahan perut
lembut tahan Kemudian bawa kepala ke
depan ke dada dan tahan sebanyak mungkin dan tahan
Serangan panik terjadi secara spontan dan tidak terduga disertai gejala-gejala yang
mirip dengan gangguan jantung, yaitu rasa yeri di dada, berdebar-debar, keringat
dingin, hingga merasa seperti tercekik dengan periode meningkatnya gejala dengan
cepat selama 10 menit.
Diagnosis gangguan panik harus dialami selama minimal sebulan, diikuti oleh
kekhawatiran terus-menerus tentang serangan tambahan.
KESIMPULAN
Prinsip terapi
relaksasi adalah
melatih pernapasan
Teknik relaksasi yang
Pendekatan utama (menarik nafas dalam
dan lambat, lalu terbukti sama
untuk tatalaksana efektifnya dengan
pada gangguan panik mengeluarkannya
dengan lambat pula), terapi kognitif perilaku
mencakup intervensi dalam mengurangi
psikologis dan mengendurkan
frekuensi serangan,
farmakologis. seluruh otot tubuh kecemasan umum
dan mensugesti
dan distorsi kognitif
pikiran ke arah
konstruktif atau yang
diinginkan dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Roy-Byrne P, Craske M, Stein M. Panic Disorder. The Lancet Journal. 2006;368(9540):1023-32.
2. Elvira S, Hadisukanto G. Gangguan Panik. Dalam Buku Ajar Psikiatri. Edisi Kedua. Jakarta: Badań Penerbit FK UI. 2013;258-63.
3. Cackovic C, Nazir S, Marwaha R. Panic Disorder. 2020. [cited 1 December 2020]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430973/
4. Francesco P, Mauro M, Gianluca C, Enrico M. The Efficacy of Relaxation Training in Treating Anxiety. International Journal of Behavioral
Consultation and Therapy. 2010;5(3-4):264-269.
5. Sadock JB, Sadock AV. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi Kedua. Jakarta: EGC. 2010;230-33.
6. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ). Edisi III. Jakarta: Dirjen Pelayanan Medis
RI. 2013.
7. Mohammed AM. Panic Disorder: Background, Etiology, Epidemiology.2020 [cited 1 December 2020]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/287913-overview#a6
8. Kim H, Kim E. Effects of Relaxation Therapy on Anxiety Disorders: A Systematic Review and Meta-analysis. Archives of Psychiatric Nursing.
2018;32(2):278-284.
9. Sánchez-Meca J, Rosa-Alcázar A, Marín-Martínez F, Gómez-Conesa A. Psychological treatment of panic disorder with or without agoraphobia: A
meta-analysis☆. Clinical Psychology Review. 2010;30(1):37-50.
10. Ali U, Hasan S. The Effectiveness of Relaxation Therapy in the Reduction of Anxiety Related Symptoms (A Case Study). International Journal of
Psychological Studies. 2010;2(2):202-208.
11. Harvard Health. Relaxation techniques: Breath Control Helps Quell Errant Stress Respons. 2020. Available from:
https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/relaxation-techniques-breath-control-helps-quell-errant-stress-response
12. Therapistaid.com. 2017. Available from: https://www.therapistaid.com/worksheets/deep-breathing-worksheet.pdf
13. Norelli S, Long A, Krepps J. Relaxation Techniques. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513238/
14. Bushra M,Ajaz A K. Jacobson Muscle Relaxatation Technique (Jpmr) (20 Min). JOJ Nurse Health Care. 2018; 8(1): 555726.
15. Anon. Progressive Muscle Relaxation - Psychology Tools [Internet]. Psychology Tools. 2020 [cited 9 December 2020]. Available from:
https://www.psychologytools.com/resource/progressive-muscle-relaxation/
16. Nguyen J, Brymer E. Nature-Based Guided Imagery as an Intervention for State Anxiety. Front Psychol. 2018;9(1858):1-10.
TERIMA
KASIH