TUJUAN PEMBELAJARAN
DEFINISI
FAKTOR RESIKO
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
DEFINISI
Stroke adalah terjadinya gangguan
fungsional otak fokal maupun global
secara mendadak dan akut yang
berlangsung lebih dari 24 jam akibat
gangguan aliran darah otak.
strokecenter.o
rg
strokeassociation.
org
healthline.com
KLASIFIKASI
HEMORRHA
GIC
ISCHEMIC
TIA
STRO
KE
CD
C
FAKTOR RISIKO
stroke iskemik
FAKTOR
RESIKO
DAPAT
DIMOFIFIKA
SI
TIDAK
DAPAT
DIMODIFIK
ASI
Usia
Jenis kelamin.
Faktor genetik atau keturunan
Ras atau etnik.
Hipertensi
Diabetes melitus
Dislipidemia
Alkohol
Kelainan anatomis
Penyakit jantung
Transient ischemic attack( TIA )
Merokok
Kurangnya aktivitas fisik
Patofisiologi Stroke
Iskemik
Sistem vertebrobasiler(sirkulasi
posterior: manfestasi biasanya bilateral)
Kelumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas
Meningkatnya refleks tendon
Ataksia
Tanda babinski bilateral
Gejala-gejala serebelum seperti tremor intention,vertigo
Disfagia
Disartria
Sinkop, stupor, koma, pusing, gangguan daya ingat,
disorientasi
Gangguan pengelihatan
Tinitus(gangguan pendengaran)
Rasa baal di wajah, mulut atau lidah
Koma
Hemiparesis kontralateral
Afasia visual atau buta kata(aleksia)
Kelumpuhan saraf kranial ketiga;
hemianopsia, koreoatetosis
Diagnosis
Stroke Iskemik
Anamnesis
Keluhan utama : bicara pelo
Identitas
Nama :
Umur : 60 th
Pendidikan :
Perkawinan :
Alamat :
Agama :
Suku :
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Tanda tanda Vital
Tekanan darah : 240/120 mmHg
Suhu
: normal
Pernafasan : normal
Nadi
: 80x/menit
GCS : 15
Pemeriksaan Cranial : CN VII : (+)
CN XII : (+)
Refleks Patologis : Babinzky (+) bagian
sebelah kiri
emeriksaan Cranial
N. Hypoglossus (X
N. Facialis (VII)
Refleks patologis
Babinski
Pemeriksaan neurologis
Refleks fisiologis
Rangsang Meningeal
Fungsi sensorik
Fungsi motorik
Refleks fisiologis
Refleks patella
Refleks achilles
Meningeal sign
Neck rigidity/Brudzinski 1
Kernigs sign
Lasegue
Brudzinski 2
Fungsi sensorik
Rasa nyeri
Rasa suhu
Rasa raba
Fungsi motorik
Tonus otot
Cara
pemeriksaan:
Gerakkan otot
ps secara pasif,
raba tahanan
otot yang
Trofi
otot
diperiksa
Cara
pemeriksaan:
palpasi masa otot yg
diperiksa
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah perifer lengkap apabila
terjadi kenaikan, curiga ada
perdarahan
Hemostasis laju pembekuan darah
Kadar gula darah
Elektrolit
Pemantauan terapi
Kolesterol lengkap
Elektrokardiografi (EKG)
Dilakukan selama 48jam sejak
kejadian stroke
Memantau apabila terjadi
Infark miokard akut
Fibrilasi atrial
Aritmia kordis
CT Scan
Pemeriksaan gold-standard untuk
stroke
Stroke Hemoragik (perdarahan
subarachnoid) tampak lesi
hiperdens pada area subarachnoid
CT Scan
Stroke hemoragik (perdarahan intra
serebral) tampak lesi hiperdens pada
area intra serebral
CT Scan
MRI
Diagnosis Banding
Tujuan Pembelajaran
Stroke Hemorragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh
perdarahan ke dalam jaringan otak
(disebut hemoragia intraserebrum
atau hematom intraserebrum) atau
kedalam ruang subaraknoid, yaitu
ruang sempit antara permukaan otak
dan lapisan jaringan yang menutupi
otak (disebut hemoragia subaraknoid).
Bells Palsy
Bells palsy didefinisikan sebagai
parese nervus fasialis tipe perifer
idiopatik, yang meliputi wajah bagian
atas dan bawah dengan atau tanpa
hilangnya rasa pada lidah ipsilateral.
Gejala Klinis
Bells Palsy
Stroke
Langothalmus
Ada
Tidak
Lipat nasolabialis
mendatar pada sisi
yang lumpuh dan
mencong ke sisi yang
sehat.
Ada
Ada
Hilangnya daya
pengecapan
Ada
Ada
Ada
Tidak
Hiperakusis
Ada
Tidak
Lakrimasi
Ada
Tidak
Hemiparesis
Tidak
Ada
Ensefalitis
Ensefalitis adalah peradangan pada jaringan
otak setempat (lokal) atau seluruhnya (difus),
Gejala disebabkan
Klinis
Ensefalitis
Stroke
yang
virus,
bakteri, jamur,
dan
Demam
Ada
Tidak
parasit
Kejang
Ada
Tidak
Penurunan kesadaran
Ada
Ada
Kaku kuduk
Ada
Ada / tidak
Nyeri kepala
Ada
Ada
Muntah
Ada
Ada / tidak
Atrofi N.III
Ada
Tidak
Ada
tidak
Hemiparesis
Ada
Ada
Enselopati Hipertensi
Ensefalopati hipertensi adalah
sindrom klinik akut reversibelyang
ditandai oleh kenaikan tekanan
darah secara mendadak sehingga
melampaui batas autoregulasi otak.
HE dapat terjadi pada normotensi
yang tekanan darahnya mendadak
naik menjadi 160/100 mmHg.
Gejala Klinis
Hipertensi
Ensefalopati
Stroke
Ada
Ada / tidak
Muntah
Ada
Ada
Gangguan kesadaran
Ada
Ada / tidak
Ada
Tidak
Kejang
Ada
Tidak
Hemiparese
( reversible )
Jarang
Ada
Afasi ( reversible )
Jarang
Ada
Kebutaan
( reversible )
Jarang
Ada / tidak
Penatalaksanaan Stroke
Tatalaksana UMUM
Tatalaksana di Ruang Gawat Darurat
1. Stabilisasi jalan napas dan
pernapasan
2. Stabilisasi hemodinamik
Tatalaksana UMUM
Tatalaksana di Ruang Rawat
1. Jaga euvolemi dengan pemberian
cairan isotonis
2. Jaga keseimbanagan elektrolit
3. Koreksi asidosis & alkalosis yang
mungkin terjadi
4. Nutrisi enteral paling lambat di
berikan dalam 48 jam
5. Mobilisasi & cegah komplikasi
subakut
6. Antibiotik sesuai indikasi
7. Analgetik, anti-emetic dan antagonis
H2 diberikan jika ada indikasi
8. Pemasangan kateter urin, di lakukan
intermiten
9. Hati-hati mengerakkan dan
Tatalaksana Farmakologis
Stroke Iskemik Akut
Antikoagula
Unfractionated heparin
n
(UFH) dan
Lower molecular weight
heparin (LMWH)
Dapat mencegah terjadinya
kembali stroke emboli.
Dapat diberikan dalam 48 jam
setelah onset gejala apabila
digunakan untuk pencegahan
kejadian tromboemboli pada
pasien stroke yang memiliki
keterbatasan mobilitas dan
hindari penggunaannya dalam 24
jam setelah terapi fibrinolitik.
Pada pasien stroke yang
mengalami paralisis pada tubuh
bagian bawah, dimana UFH dan
LMWH memiliki efektifitas yang
sama tapi juga perlu diperhatikan
terkait risiko terjadinya
Antiplatelet
Untuk pencegahan
stroke
ulangan dengan mencegah
terjadinya agregasi platelet.
Aspirin merupakan salah
satu antiplatelet yang
direkomendasikan
penggunaannya untuk pasien
stroke.
Penggunaan aspirin dengan
loading dose 325mg dan
dilanjutkan dengan dosis 75100mg/hari dalam rentang 2448 jam setelah gejala stroke.
Penggunaannya tidak
disarankan dalam 24 jam
setelah terapi fibrinolitik.
Obat
neuroprote
Golongan obat ini seringkali
ktif
digunakan
dengan alasan untuk menunda
terjadinya
infark pada bagian otak yang
mengalami
iskemik khususnya penumbra
dan bukan
untuk tujuan perbaikan reperfusi
ke
jaringan.
Beberapa jenis obat yang
sering digunakan seperti
citicoline, flunarizine,statin, atau
pentoxifylline.
Penggantian factor
koagulasi dan trombosit
jika pasien mengalami
defisiensi.
- Vit K 10 mg intravena
- Plasma segar beku 2-6 unit
Pencegahan tromboemboli
vena
Heparin subkutan bila
perdarahan telah berhenti
Tindakan Coiling
AVM: artery-vein
malformation
Kelainan
pembuluh
darah:arteri sedang atau
kecil langsung mengalir ke
anyaman-anyaman
pembuluh darah vena,
tanpa melalui pembuluh
kapiler-kapiler.