REFERAT

Pseudoexfoliation Syndrome

Disusun oleh:
Putu Ayu Pritarianti
Jessica Amelia Taruli Hutauruk
Agus Bonardo

Pembimbing :
 Prof. Dr.dr. HHB Mailangkay, Sp.M (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA

PERIODE 05 NOVEMBER – 08 DESEMBER 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2018
 BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

BAB III
KESIMPULAN
 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pseudoexfoliation syndrome (PES) adalah mikrofibrilopati sistemik terkait usia, yang
disebabkan oleh akumulasi progresif dan deposisi bertahap dari extracellular grey and
white material di atas berbagai jaringan.

PES dianggap sebagai salah satu penyebab paling umum glaukoma.

Faktor genetik dianggap sebagai faktor predisposisi untuk PES.

DEFINISI

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

DIAGNOSIS

TATALAKSANA

PROGNOSIS

Pseudoexfoliation syndrome adalah
penyakit sistemik terkait usia yang
memiliki manifestasi okular.
TEMPAT PENGENDAPANNYA
1 RUANG OKULI ANTERIOR DAN
SUDUTNYA
2 TRABECULAR MESHWORK

3 PERMUKAAN ANTERIOR IRIS

4 KAPSUL LENSA ANTERIOR

Ditandai dengan deposisi dari bahan protein
dengan gambaran serupa bulu putih di
mata. 5 KORNEA
EE
TT
I
O
O Faktor
Predisposisi
 Sinar
L Ultraviolet
Berhubungan
O
O Dengan Penyakit
Lain Masih Tidak
Jelas.
G
I
 PATOFISIOLOGI
Dihasilkan oleh epitel
pigmen iris, epitel
siliaris, dan epitel lensa
anterior perifer

Amiloid berwarna Bergerak ke Dibawa ke

putih abu-abu dalam aqueous trabekular
humor meshwork

TIO Meningkat  GLAUKOMA

 COA
• Produksi aqueous humor berkurang
terkait dengan gangguan blood-
aqueous barrier

Badan Silier
• Akumulasi bahan pseudoeksfoliatif
Lensa Iris
menyebabkan kelemahan zonulus

TIO
• Peningkatan TIO  glaukoma (50%
pasien)

Kornea
MANIFESTASI KLINIS
 DIAGNOSIS
Gangguan dilatasi
pupil disebabkan
Pemeriksaan slit lamp, termasuk oleh deposit
dilatasi pupil dan gonioskopi (gold fibrillar dan
standar) kerusakan iskemik
pada iris yang
 sensitivitas 85% dan spesifisitas menyebabkan
100%. atrofi stroma.

*Midriasis yang optimal diperlukan untuk mengamati

seluruh distribusi pola bahan pseudoeksfoliatif di atas
kapsul anterior lensa
TATALAKSANA
PASIEN DENGAN PSEUDOEXFOLIATION SYNDROME HARUS MENJALANI
PEMERIKSAAN MATA TAHUNAN UNTUK DETEKSI DINI GLAUKOMA

1 Obat miotic menurunkan TIO  disfungsi blood-aqueous barrier dan

menurunkan mobilitas iris  meningkatkan risiko sinekia posterior dan
pembentukan katarak.
2 Trabeculectomy

3 Laser (Argan Laser Trabeculoplasty/ Selective Laser Trabeculoplasty)

PROGNOSIS

Glaukoma pseudoeksfoliasi lebih buruk daripada glaukoma

sudut terbuka primer karena tingkat TIO yang lebih tinggi,
perkembangan yang cepat, dan kerusakan saraf optik yang lebih
parah serta defek lapang pandang
 KESIMPULAN
Pseudoexfoliation syndrome adalah penyakit sistemik
terkait usia dengan manifestasi okular yang ditandai
dengan deposisi dari bahan protein seperti amyloid
dengan gambaran serupa bulu putih di mata.

Pemeriksaan slit lamp

Diagnosis PES didasarkan pada penemuan

pseudoeksfoliatif pada hampir semua struktur segmen
anterior mata
DAFTAR PUSTAKA
1. Plateroti P, Plateroti A, Abdolrahimzadeh S, Scuderi G. Pseudoexfoliation Syndrome
and Pseudoexfoliation Glaucoma: A Review of the Literature with Updates on Surgical
Management. Journal of Ophthalmology. 2015;2015:1-9.
2. Ariga M, Nivean M, Utkarsha P. Pseudoexfoliation Syndrome. Current Journal of
Glaucoma Practice with DVD. 2013;7:118-120.
3. Bowling B. Kanski’s Clinical Ophthalmology A Systematic Approach. 8 th ed. Elsevier:
2016; p366-68.
4. Jeng SM, Karger RA, Hodge DO, Burke JP, Johnson DH, Good MS. The risk of glaucoma
in pseudoexfoliation syndrome. J Glaucoma. 2007 Jan. 16(1):117-21.
5. Kanthan GL, Mitchell P, Burlutsky G, Rochtchina E, Wang JJ. Pseudoexfoliation
Syndrome and the Long-Term Incidence of Cataract and Cataract Surgery: The Blue
Mountains Eye Study. Am J Ophthalmol. 2012 Oct 1.
6. Schlötzer-Schrehardt U, Naumann GO. Ocular and systemic pseudoexfoliation
syndrome. Am J Ophthalmol. 2006 May. 141(5):921-937.
TERIMA KASIH