Anda di halaman 1dari 24

Epidemiologi dan

Pencegahan HIV/AIDS

DR. JOHARIYAH, M. KEB


Epidemiologi
AISDS: Acquired Immunodedficiency
Syndrome):menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV
(Human Immunodeficiency Virus).
Epidemiologi
Sindroma AIDS pertama kali dilaporkan
oleh Gottlieb dari Amerika pada tahun 1981

Dewasa ini penyakit HIV/AIDS telah merupakan


pandemi, menyerang jutaan penduduk dunia,
pria, wanita, bahkan anak-anak.

WHO memperkirakan bahwa sekitas 15 juta


orang diantaranya 14 juta remaja dan dewasa
terinfeksi HIV. Setiap hari 5000 orang ketularan
virus HIV
Epidemiolog
i di Indonesia dilaporkan
• Kasus pertama AIDS
dari Bali pada bulan April tahun 1987.

• Penderitanya adalah seorang wisatawan


Belanda yang meninggal di RSUP Sanglah
akibat infeksi sekunder pada paru-parunya.

• Sampai dengan akhir tahun 1990,


peningkatan kasus HIV/AIDS menjadi dua
kali lipat
(Muninjaya,
Epidemiolog
• Tahun 2015, 1.1 jutai orang meninggal akibat berbagai kasus
terkait infeksi HIV.
• Sekitar 36.7 juta orang hidup dengan HIV, dengan 2.1 juta orang
yang baru terdeteksi mengidap infeksi HIV di tahun 2015
secara global.
• Area subsaharan Afrika merupakan area dengan tingkat
kasus infeksi HIV tertinggi, yakni dengan 25.6 juta ODHA
tahun 2015, area ini juga memegang 2/3 populasi global
dari infeksi HIV baru.
Estimasi HIV tahun 2015
(Kemenkes 2016)
Jumlah ODHIV 613.435
Jumlah infeksi HIV baru 49.199
Jumlah kematian terkait HIV 36.936
Prevalensi HIV – populasi umum 0,3%
Prevalensi HIV – WPS
(risiko tinggi) 8,0%
Prevalensi HIV – WPS
(risiko lebih rendah) 2,2%
Prevalensi HIV – LSL 25,8%
Prevalensi HIV - Waria 24,8%
Prevalensi HIV - Penasun 28,8%
Kasus AIDS yang Dilaporkan di
Indonesia, 2011-2016
• Tahun Kasus AIDS yang
• Dilaporkan
2011 8.279
• 201 10.862
2 11.741
• 201 7.963
3
7.185
• 201
4 3.679
• 201
Sumber: Laporan kasus AIDS dari basis data SIHA
5
Kementerian Kesehatan, kwartal ke-3 2016

• 201
Epidemiologi
• hampir 50 persen dari penyebaran virus
HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seksual,dan
melalui jarum suntik (pada pengguna
narkoba) mencapai 40,7 persen berdasarkan
riset
terhadap jumlah total penderita
• penyebaran virus HIV/AIDS pada gay, waria
dan transgender hanya mencapai 3-4 persen
dari jumlah total penderita
• Rentan usia tertinggi penderita HIV/AIDS
hingga saat ini masih tetap berada pada usia
produktif yaitu 20-39 tahun
Antara
news
Ada 3 pola penyebaran virus
HIV

• 1. Melalui hubungan seksual


• 2. Melalui darah
• 3. Melaui ibu yang terinfeksi HIV kepada
bayinya
Manifestasi
Klinis
WHO 2006
Berdasarkan gambaran
klinik:
•• Tanpa
Ringa gejala :: Fase
Fase klinik
klinik
1
n 2
• Lanjut : Fase klinik
• Parah 3
: Fase klinik
4
• Tanpa Gejala: Limmfadenopati menetap dan menyeluruh
• Ringan: BB  (<10%) tanpa sebab, infeksi saluran
pernapasan atas berulang. Herpes zoster, infeksi sudut bibir,
ulkus mulut berulang, popoular prutitic eruptions,
seborrhoic dermatitis, infeksi jamur pada kuku.
• Lanjut: BB  (<10%) tanpa sebab, diare kronik >1 bln,
demam, kandidiasis oral menetap, TB pulmonal, plak
putih pada mulut, infeksi bakteri

• Parah: menjadi kurus (HIV wasting syndrome), pneumonia


pneumocystis, (pneumonia karena pneumocystis carinii),
pneumonia bakteri berulang, infeksi herpes simplex
kronik,
Pencegahan Infeksi HIV Melaui
Hubungan Seksual

• Tidak melakukan hubungan seksual.


Walaupun cara ini sangat efektif, namun tidak
mungkin dilaksanakan sebab seks merupakan
kebutuhan biologis.

Digitized by USU digital


library
• Melakukan hubungan seksual hanya dengan
seorang mitra seksual yang setia dan tidak
terinfeksi HIV (homogami)

• Mengurangi jumlah mitra seksual sesedikit mungkin

Digitized by USU digital


library
• Hindari hubungan seksual dengan kelompok
resiko tinggi tertular AIDS

• Gunakan kondom mulai dari awal sampai akhir


hubungan seksual dengan kelompok resiko
tinggi tertular AIDS dan pengidap HIV

Digitized by USU digital


library
pencegaha
Muninjaya (1998)
• Puasa (P) seksn(abstinensia), artinya tidak
(menunda) melakukan hubungan seks,
• Setia (S) pada pasangan seks yang sah (be
faithful/fidelity), artinya tidak berganti-ganti
pasangan seks
• penggunaan Kondom (K) pada setiap
melakukan hubungan seks yang beresiko
tertular virus AIDS atau penyakit menular
seksual (PMS) lainnya Digitized by USU digital
library
Pencegahan Infeksi HIV
Melalui Darah

• Menghimbau kelompok resiko tinggi


tertular AIDS untuk tidak menjadi donor
darah

• Darah yang digunakan untuk transfusi


diusahakan bebas HIV dengan jalan
memeriksa darah donor Digitized by USU digital
library
Pencegahan Infeksi HIV
Melalui Darah
• Semua alat yang tercemar dengan cairan tubuh
penderita AIDS harus disterillisasikan secara
baku

• Kelompok penyalahgunaan narkotik harus


menghentikan kebiasaan penyuntikan obat ke
dalam badannya serta menghentikan
kebiasaan mengunakan jarum suntik bersama.
Pencegahan Infeksi HIV
Melalui Darah

• Gunakan jarum suntik sekali pakai


(disposable)

• Membakar semua alat bekas pakai pengidap


HIV

Digitized by USU digital


library
• Bagi petugas kesehatan, alat-alat yang dianjurkan
untuk digunakan sebagai pencegah antara lain
sarung tangan, baju pelindung, jas laboratorium,
pelindung muka atau masker, dan pelindung mata
peningkatan keimanan
dan ketaqwaan melalui
ajaran-ajaran agama
•Thank You!

Anda mungkin juga menyukai