Anda di halaman 1dari 39

KONSEP

DASAR HIV
DR. JOHARIYAH, M. KEB
EPIDEMOLOGI HIV/AIDS
Indonesia
Jenis
Kelamin

Laki-laki : 42.838
HIV : 191.073 Perempuan : 24.282
AIDS : 78.292
Usia
15-19 : 2.208
20-29 : 24.638
30-39 : 23.141 Kemenkes (2016)
H : HUMAN
I : IMMUNODEFICIENCY
HIV V : VIRUS
Virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh
melemah

A : ACQUIRED
I : IMMUNE
D : DEFICIENCY
AIDS S : SYNDROME

Kumpulan gejala penyakit yang disebabkan


oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh
Sel CD4 adalah
salah satu sel
darah putih. Tubuh CD4

Sel-sel CD4
(darah putih)
adalah teman- tentara
pelindung tubuh
Penyakit-penyakit infeksi (batuk, diare, dll)
mencoba menyerang tubuh, CD4 mencegahnya:

Batuk CD4
Tubuh
Tapi, saat HIV masuk dan mulai
menyerang sel CD4

HI V CD4 body
Dalam beberapa bulan, sel CD4
kehilangan kekuatannya melawan HIV

H I V
body
CD4
Sel-sel CD4 kalah dan terbunuh. Tubuh kita tidak
punya kawan dan tentara pelindung tubuh lumpuh,
tubuh jadi lemah

body

CD4
Akhirnya tubuh kita sendiri tidak punya pelindung (sistem
kekebalan) Semua penyakit yang menginfeksi dapat dengan
mudah masuk dan menyerang tubuh, sehingga
menimbulkan sakit

Batuk
Tubuh
Diare
Akhirnya, tubuh menjadi lemah sekali, semua
agen penyakit dapat dengan mudah menyerang
dan menyebabkan sakit

Diare Batuk

body
PENULARAN HIV
HIV ditularkan ketika seseorang terkena
cairan tubuh orang lain yang positif HIV.

Cairan tubuh yang bisa menularkan HIV:

01 DARAH
02 CAIRAN SPERMA
03 CAIRAN VAGINA
04 AIR SUSU IBU
HIV DITULARKAN MELALUI

Hubungan seksual yang tidak


aman dengan orang yang telah
terinfeksi HIV

Dari seorang ibu yang tertular


HIV kepada bayinya

Penggunaan jarum suntik , tindik,


tatto yang tidak steril dan sudah
tercemar HIV

Menerima transfusi darah dari


seseorang yang telah terinfeksi
HIV
HIV/AIDS tidak menular melalui:
HIV TIDAK MENULAR MELALUI
KONTAK SOSIAL
TANDA ORANG TERINFEKSI HIV
TAMPAK

TIDAK TAMPAK

Orang HIV + tidak menunjukkan gejala


Tetapi sangat berpotensi menularkan kepada orang lain
15
KRONOLOGI PERJALANAN HIV / AIDS

16
PEMERIKSAAN HIV
VOLUNTARY (SUKARELA)

COUNSELING (KONSELING)

TESTING
(DILAKUKAN TES DARAH)

Ada beberapa jenis tes darah yang biasa


dilakukan diantaranya yaitu Tes Elisa, Tes
Dipstik, Tes Western Bolt
PRINSIP PENCEGAHAN HIV
ABSTINANCE
Tidak berhubungan seks bebas

BE FAITHFULL NO DRUG
Setia Tidak menggunakan Narkoba

USE CONDOM EARLY TREATMENT


Gunakan kondom Segera berobat

18
ARV
TUJUAN PENGOBATAN PADA HIV TERUS
MENERUS

• MENCEGAH REPLIKASI VIRUS

• BERTAHAP MENURUNKAN JUMLAH


VIRUS DALAM DARAH
TIDAK MENYEMBUHKAN

MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN,


SERTA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ODHA

MENGURANGI RISIKO PENULARAN HIV

MENGHAMBAT PERBURUKAN INFEKSI


OPORTUNISTIK
ARV DIREKOMENDASIKAN PADA
STADIUM KLINIS HIV 3 DAN 4
ATAU JUMLAH CD4 ≥ 350 SEL/MM3
ART DIBERIKAN TANPA MELIHAT STADIUM KLINIS DAN
BERAPAPUN JUMLAH CD4

• PADA ODHA DENGAN KOINFEKSI TB

• PADA ODHA DENGAN KOINFEKSI HEPATITIS B

• IBU HAMIL & MENYUSUI YANG TERINFEKSI HIV

• ODHA YANG PASANGANNYA HIV NEGATIF

• LSL

• PEKERJA SEKS DAN WARIA

• PENGGUNA NAPZA SUNTIK


Prinsip ART
 Kombinasi ART yg efektif (HAART)
 Dimulai pada saat bersamaan
 Dosis & jadwal yg tepat
  Adherence
 Keterlibatan pasien & pendamping (keluarga, pasangan, teman, LSM)
dan hubungan baik dengan dokter / petugas

Resistensi
Obat Antiretroviral
 FDC : Tenofovir, Lamivudin, Efavirenz
(TDF + 3TC + EFV)
 Keunggulan : sederhana, minum satu
kali sehari
 Tantangan : masih import, efek
samping Tenofovir, efek samping
Efavirenz
 Rekomendasi Panli : ODHA yg sudah
stabil dengan ARV yg ada diteruskan,
FDC diutamakn untuk ODHA baru
 Perlu penelitian untuk manfaat dan
FDC (Fixed Dose Combination) efek samping sebelum penggunaan
terlalu luas
Pengobatan ARV
Target pengobatan
Perbaikan Klinis :
perpanjang masa hidup dan perbaikan kualitas hidup
Aspek virologi :
menekan replikasi virus (viral load hingga < 20-50 c/ml ) dan menghambat
progresifitas penyakit
Aspek imunologi:
Rekonstitusi sistem imun (jumlah CD4 normal)
Aspek Epidemiologi :
Menurunkan transmisi virus (Bartlett JG, 2006)
KEPATUHAN
ART
Kepatuhan atau Adherence Terhadap ART

Taat pada instruksi atau aturan minum obat :

- Dosis

- Cara

- Waktu minum obat

- Periode

Kunci keberhasilan pengobatan


KEPATUHAN BEROBAT PENTING
• Ketidak patuhan berobat pada ART:

mengakibatkan:

- Supresi/penekanan virus tidak sempurna

- Pengrusakan sistem imun berlanjut –sel CD4 turun

- Penyakit berlanjut

- Munculnya strain (jenis) virus yang resisten


- Pilihan pengobatan masa mendatang terbatas
- Biaya meningkat bagi individu maupun
program ARV
• Kegagalan berobat meningkat tajam
dengan menurunnya tingkat kepatuhan
Mengapa Kepatuhan sulit?
Bentuk-Bentuk ketidak patuhan

• Tidak minum satu dosis dari obat yang diberikan


• Tidak minum beberapa dosis dari satu atau beberapa obat
• Tidak minum obat beberapa hari
• Tidak mematuhi waktu antara minum obat
• Tidak mematuhi aturan berkaitan dengan makanan atau
konsumsi cairan
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan terhadap ART

• Kondisi sosial pasien


• Kondisi Klinis
• Jenis obat yang di konsumsi
• Hubungan pasien dengan penyedia layanan
Faktor yang mempengaruhi ketidakkepatuhan terhadap ART

• Depresi dan gangguan mental

• Gangguan Neurokognitif

• Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan

• Rendahnya support social

• Hidup penuh strees


• Konsumsi alkohol berlebihan

• Pengguna Napsa aktif

• Tunawisma

• Kemiskinan

• Menjaga Rahasia Status HIV

• Penolakan

• Stigma

• Umur
Elemen kunci kepatuhan
Agar klien bisa patuh,diperlukan :
- Pengetahuan penyakit HIV

- Pengobatan dan efek samping

- Sikap

- Keyakinan dan persepsi positif

- Kemampuan diri dan komitmen

- Pelaksanaan dan sikap dukungan

- Membuka status,sahabat,keluarga
Alat Bantu dan Strategi Meningkatkan Kepatuhan

• Kotak pil (beli/buat sendiri)


• Catatan harian obat
• Modifikasi DOT
• Alat elektronik
• Sistem insentif
• Sistem buddies
I CAN’T BUT WE CAN TEMAN SESAMA +
KELUARGA

KELUARGA

TEMAN YANG SUDAH


TAHU

38

Anda mungkin juga menyukai