Anda di halaman 1dari 16

FARMAKOLOGI

OBAT HIV/AIDS
HIV
HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah virus
penyebab AIDS.
Virus ini menyerang dan merusak sistem kekebalan
tubuh sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap
penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita. Sistem
kekebalan tubuh rusak atau lemah mudah terserang
penyakit yang ada di sekitar kita Seperti TBC, diare ,
sakit kulit, dll.
AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome): sindroma (kumpulan
gejala) penyakit yang disebabkan rusak/menurunnya sistem imun oleh
infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Bukan merupakan penyakit keturunan. Penderita sangat mudah terkena
serangan penyakit ringan sekalipun. Hingga kini belum ada obat yang
ditemukan untuk penyakit ini.
Jenis obat yang sudah digunakan: AZT, DDI, DDC. Efeknya menahan
laju HIV menghancurkan sistem kekebalan tubuh penderita&belum
mampu mematikan virus secara total.
Di Indonesia menurut data Direktorat Jenderal Peyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, hingga akhir Desember 2001
tercatat 2.575 kasus HIV-AIDS, ditambah 213 kasus baru pada bulan
yang sama, sehingga total kasus HIV-AIDS sampai 31 Desember 2001
sebanyak 2.788 kasus.
Mekanisme Kerja Virus
HIV adalah golongan Retro virus (virus yang dapat berkembang biak dalam
darah manusia dan memiliki kemampuan mengcopy cetak biru materi genetik
(DNA-RNA) mereka di dalam materi genetik sel-sel manusia yang ditumpangi).
HIV dapat mematikan leukosit (khususnya limfosit/sel T-4/sel CD-4). Berukuran
sangat kecil&bentuknya seperti binatang bulu babi.
HIV  leukosit  enzim pada tonjolan luar HIV
menempel dan merusak dinding leukosit  virus masuk
ke dalam.
RNA (Ribo Nucleic Acid) virus  menempel pada DNA
(Deoksiribo Nucleic Acid) leukosit  pecah  virus
memecah diri, lalu mencari leukosit lainnya.
Serangan virus HIV, lambat laun jumlah leukosit sehat
semakin berkurang  sistem kekebalan menjadi lumpuh.
Orang yang leukositnya sudah terinveksi HIV, dapat
dipastikan memiliki antibodi spesifik terhadap HIV dan
digolongkan sbg pengidap.
Penularan
 Virus HIV harus masuk ke aliran darah. HIV sangat rapuh dan cepat mati di
luar tubuh, sensitif thd panas&tidak tahan hidup pada suhu di atas 60 0C.
 Konsentrasi HIV yang cukup tinggi. Di bawah konsentrasi tertentu, tubuh
manusia cukup kebal HIV sehingga tidak terjadi infeksi.
 HIV ada di hampir semua cairan tubuh manusia seperti keringat, air ludah,
air mata, darah, cairan sperma, cairan vagina.
 Penularan HIV melalui :
a. cara seksual.
b. cara parenteral (transfusi darah, jarum suntik, tindik, tato /alat lain yang
dapat menimbulkan luka yang telah tercemar HIV secara bersama-sama
dan tidak di sterilkan).
c. cara perinatal (ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang
dikandungnya, Saat persalinan resiko penularan 50 % , Melalui Asi)
Mengurangi Resiko Penularan
 Hindari Free sex (seks bebas)
 Bagi yang sudah menikah
 hubungan dengan mitra tunggal (tidak bergnti-ganti pasangan)
 menggunakan alat kontrasepsi (misal kondom)
 jika memiliki Penyakit Menular Seksual (PMS), segera diobati.
 Hanya melakukan transfusi darah yeng bebas HIV
 Mensterilkan alat-alat yang dapat menularkan (jarum
suntik, tindik, pisau cukur, tatto, dll)
 Ibu pengidap HIV agar mempertimbangkan kembali jika
ingin hamil
Bagaimana mengetahui orang yang sudah
terinfeksi HIV ?
Hanya melalui penglihatan, anda tidak bisa tahu apakah
seseorang sudah terinfeksi HIV Atau tidak.
• Pada kenyataanya, pengidap hiv terlihat sangat sehat.
• Satu – satunya cara untuk mengetahui hal ini adalah melalui
TES DARAH HIV.
• Di indonesia, terdapat cukup banyak lsm ( lembaga swadaya
masyarakat ) yang dapat
Membantu anda untuk mendapatkan pelayanan tes darah.
Tanda dan Gejala HIV-AIDS
Gejala utama/mayor :
a) Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
b) Diare kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus menerus.
c) Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan
d) TBC
Gejala minor :
a) Batuk kronis selama lebih dari 1 bulan
b) Infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan jamur Candida
Albicans.
c) Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh
tubuh.
d) Munculnya Herpes zoster berulang dan bercak-bercak gatal
diseluruh tubuh
Gejala AIDS
 Masa inkubasi: satu periode waktu antara masuknya virus HIV ke dalam darah
(awal infeksi) sampai dengan timbulnya gejala-gejala penyakit AIDS.
Biasanya berkisar 5-10 tahun setelah terinfeksi.
 Selama masa inkubasi jumlah HIV dalam darah terus bertambah&jumlah
leukosit berkurang.
 Masa inkubasi tdd 4 tahapan, yaitu:
1) Masa jendela (window period)
Tenggang waktu pertama setelah HIV masuk ke dalam aliran darah.
Berlangsung hingga 6 bulan. Pada tahap ini test HIV menunjukkan hasil negatif,
karena tes yang mendeteksi antibodi HIV belum dapat menemukannya sehingga
hasilnya negatif. Biasa disebut negatif palsu karena orang yang bersangkutan
sebenarnya sudah terinfeksi. Pada kondisi ini penderita sudah dapat menularkan
HIV kepada orang lain.(Asimptomatik, aktivitas normal)
2) Kondisi asimptomatik
Suatu keadaan yang tidak menunjukkan gejala-gejala walaupun sudah
terinfeksi HIV. Berlangsung 5-10 tahun tergantung sistem imun penderita. Pada
tahap ini penderita bisa menularkan kepada orang lain. (Simptomatik, aktivitas
normal)
3) Penyakit yang terkait dengan HIV (HIV related illness), ditandai dengan
gejala-gejala awal penyakit. Gejala-gejalanya antara lain :
pembesaran kelenjar limfe / kelenjar getah bening
hilang selera makan
berkeringat berlebihan pada malam hari
timbul bercak-bercak di kulit
diare terus menerus
flu tidak sembuh-sembuh
Tahap ini dapat berlangsung sekitar 6 bulan sampai 2 tahun.
(Pada Umumnya lemah, aktivitas ditempat tidur < 50 %)
4) Masa AIDS
Ditandai dengan jumlah sel darah putih (limfosit / sel T-4) <200/µL.
Ditandai dg munculnya berbagai penyakit, terutama penyakit yang
disebabkan oleh infeksi oportunistik (TBC, Pneumonia, Gangguan syaraf,
Herpes, dll). (pada umunya sangat lemah, aktivitas di tempat tidur > 50 %)
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Pencegahan yang dikhususkan pada kelompok yang
berperilaku beresiko :
Melakukan konseling dan test HIV secara suka rela.
Absen dari seks.
Berhubungan seks dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi.
Pencegahan pada penderita AIDS :
Melakukan pengobatan khusus atau terapi.
Penyedian pelayanan khusus bagi penderita AIDS di rumah sakit.
Mengurangi penyebaran infeksi HIV/AIDS dengan cara tidak
mentransfusi darah penderita AIDS pada pasien lain dirumah
sakit.
Pengobatan
Pengobatan antiretroviral (ARV) kombinasi merupakan
terapi terbaik bagi pasien terinfeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV) hingga saat ini.
Terapi dengan ARV adalah strategi yang secara klinis
paling berhasil hingga saat ini. Tujuan terapi dengan
ARV adalah menekan replikasi HIV secara maksimum,
meningkatkan limposit CD4 dan memperbaiki kualitas
hidup penderita yang pada gilirannya akan dapat
menurunkan morbiditas dan mortalitas
Tujuan nya adalah :
1. Mengurangi laju penularan HIV di masyarakat
2. Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang
berhubungan dengan HIV
3. Memperbaiki kualitas ODHA
4. Memulihkan dan atau memelihara fungsi kekebalan
tubuh
5. Menekan replikasi virus secara maksimal dan terus
menerus
Obat ARV terdiri atas beberapa golongan, ada tiga
golongan utama ARV yaitu :
a) Penghambat masuknya virus ke dalam sel
Bekerja dengan cara berikatan dengan subunit GP 41 selubung
glikoprotein virus sehingga fusi virus ke target sel dihambat.
b) Reserve Transcriptase Inhibitor (RTI)
1. Analog nucleoside (NRTI)
2. Analog nukleotida (NtRTI)
3. Non nukleosida (NNRTI)
c) Protease Inhibitor (PI)
Protease inhibitor berikatan secara reversible dengan enzim
protease yang mengkatalisa pembentukan protein yang
dibutuhkan untuk proses akhir pematangan virus. Akibatnya virus
yang terbentuk tidak masuk dan tidak mampu menginfeksi sel
lain.
Pengobatan (Terapi Farmakologi)
Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen

Zidovudin (AZT) Retrovir Kapsul 100 mg Fahrenheit


Didanosin (ddl) Videx Tablet 50mg, 100mg Bristol Myers
Zalsitabin (ddC)
Stavudin (d4T) Zerit Kapsul 30mg, 40mg Bristol Myers
Lamivudin (3TC) Epivir
Inhibitor HIV Protease :
Saquinavir Invirase
Ritonavir Norvir
Indinavir Crixivan

Anda mungkin juga menyukai