Anda di halaman 1dari 6

VIRUS CORONA

(PEMBELAJARAN DARURAT COVID-19)


DI SMK KESEHATAN FAHD ISLAMIC SCHOOL

Virus Corona
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai
kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus
ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil,
maupun ibu menyusui.

1. Latar Belakang virus Corona


Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar
ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.


Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-
paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
wabah penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru, Covid-19, sebagai pandemi.
Status itu ditetapkan setelah melihat penyebaran virus yang cepat di Eropa dalam
beberapa hari terakhir dan penyebarannya ke 114 negara.Direktur Jenderal WHO
Tedros Adhanom menggunakan kata "pandemi" untuk menggambarkan Covid-19 tidak
mengubah tingkat ancaman virus ini. Apa makna pandemi? "Pandemi berasal dari kata
Yunani ‘pandemo’, yang berarti semua orang," kata Direktur Eksekutif Program Keadaan
Darurat Kesehatan di WHO Michael Ryan, dilansir Euro News, Kamis (12/3/2020).
Pandemos adalah konsep adanya kepercayaan bahwa populasi seluruh dunia
kemungkinan terkena infeksi ini. Kemudian, sebagian besar dari mereka akan jatuh
sakit.

Definisi kamus pandemi adalah penyakit yang terjadi pada wilayah geografis yang
luas dan memengaruhi proporsi populasi yang sangat tinggi.
Pandemi tumbuh dari epidemi yang merupakan kondisi ketika wabah penyakit
menyebar terbatas pada area tertentu di dunia. Sementara itu, pandemi menyebar ke
berbagai negara di dunia.

Pandemi bukanlah kata yang dapat digunakan secara serampangan. WHO


menetapkannya dengan kehati-hatian.

"Itu adalah kata yang, jika disalahgunakan, dapat menyebabkan ketakutan yang
tidak masuk akal, atau penerimaan yang tidak adil bahwa pertarungan telah berakhir,
yang mengarah pada penderitaan dan kematian yang tidak perlu," kata dia.
Ryan menyatakan, meskipun Covid-19 sekarang disebut pandemi, hal itu tidak
akan mengubah respons yang dimiliki negara atau otoritas kesehatan global terhadap
virus tersebut. Selain itu, dia mengungkapkan, meskipun penyakit ini sekarang telah
menyebar
ke 114 negara, lebih dari 90% kasus hanya ada di 4 negara dan 2 di antaranya
memiliki epidemi yang menurun secara signifikan.
"Sebanyak 81 negara belum melaporkan Covid-19 kasus,dan 57 negara
melaporkan 10 kasus atau kurang. Kami tidak bisa mengatakan ini dengan cukup keras
atau cukup jelas, atau cukup sering: semua negara masih dapat mengubah arah
pandemi ini," katanya.

2. Gejala terinfeksi virus Corona


Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami
gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala
penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan
berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:

1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)


2. Batuk
3. Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah terpapar virus Corona.

 ke-1
Pasien akan mengalami demam. Pasien juga dimungkinkan mengalami rasa
lelah, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil pasien mengalami diare atau mual
selama satu hingga dua hari sebelumnya.
 Hari ke-5
Pasien mungkin akan mengalami kesulitan bernapas. Keluhan ini umumnya
terjadi pada orang lanjut lansia atau mereka dengan penyakit penyerta lainnya.
 Hari ke-7
Pada hari ke-7 umumnya pasien mulai melaporkan penyakitnya dan menjalani
perawatan di rumah sakit.
 Hari ke-8
Pada titik ini, berdasarkan laporan CDC China, pasien dengan kasus parah
mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Penyakit ini terjadi ketika cairan
memenuhi paru-paru. Kondisi ini sering kali berakibat fatal.
 Hari ke-10
Jika gejala pasien memburuk, umumnya rumah sakit akan menyarankan untuk
menjalani perawatan di ICU. Pasien dengan kondisi yang memburuk mungkin akan
mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan.

Namun, Anda tak perlu khawatir, tingkat kematian akibat infeksi virus corona
hanya berkisar pada angka 2 persen.
 Hari ke-17
Umumnya, pasien akan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit setelah 2,5
pekan.

3. Cara penyebaran Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

 Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan

 Terdapat lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya, yaitu
1. Transmisi dari cairan: air dapat membawa virus dari pasien ke orang lain yang
berada dalam jarak sekitar satu meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan
tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin;
2. Transmisi dari udara: virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara.
Cara ini sama dengan cara virus flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari
satu orang ke orang lainnya
3. Transmisi kontak: virus dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau
selaput lendir (seperti mata, lidah, luka terbuka, dan lain-lain).
4. Transmisi juga bisa berlangsung melalui darah yang masuk ke tubuh atau mengenai
selaput lendir;
5. Transmisi dari hewan: orang yang mengolah, menjual, dan mendistribusikan hewan
liar yang membawa virus corona dapat tertular melalui kontak tersebut;

4. Pencegahan Virus Corona


Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
a. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
d. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
e. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
f. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
h. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
i. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam
pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular
ke orang lain, yaitu:
a. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
b. Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan
yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
c. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
d. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
e. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
f. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
g. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
h. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.

A. Pengenalan Protokol Penanganan Virus Corona


Berikut adalah daftar Protokol Kesehatan Penanganan COVID-19, sebagaimana
dilansir dari Instagram Kemenkes RI.

1. Jika Merasa Tak Sehat


Masyarakat yang merasa tidak sehat dan mengalami gejala seperti demam,
batuk/pilek, sakit tenggorokan, gangguan pernapasan, diimbau untuk beristirahat
atau bila keluhan berlanjut, maka segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes).
Yang harus dilakukan saat ke fanyankes yaitu: gunakan masker, ikuti etika
batuk/bersin yang benar serta tidak menggunakan transportasi massal atau umum.

2. Tenaga Kesehatan di Fasyankes Melakukan Screening Pasien Dalam Pengawasan


(PDP) COVID-19
 Jika tidak memenuhi kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19,
maka akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan.

 Jika memenuhi kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19, maka


akan dirujuk ke salah satu rumah sakit rujukan yang siap untuk penanganan
didampingi oleh nakes yang menggunakan alat pelindung diri (ADP).

3. Di RS Rujukan, Spesimen PDP Diambil untuk Pemeriksaan LAB dan Pasien


Berada di Ruang Isolasi
Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam.

Jika Negatif
Jika hasilnya negatif, akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.
Jika Positif
 Dinyatakan sebagai penderita COVID-19
 Sampel akan diambil setiap hari
 Akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel 2 kali
berturut-turut hasilnya negatif.

4. Jika Anda Sehat, Namun

 Memiliki riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara dengan transmisi


lokal COVID-19, maka lakukan self monitoring.

 Merasa pernah kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, maka segera


lapor ke petugas kesehatan dan periksa ke fasyankes.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi Hotline Center Corona 199 ext 9.

Kemenkes RI juga mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah


pencegahan, sebagai berikut:

 Sering cuci tangan pakai sabun

 Gunakan masker bila batuk atau pilek

 Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah

 Hati-hati kontak dengan hewan

 Rajin olahraga dan istirahat cukup

 Jangan konsumsi daging yang tidak dimasak

 Bila batuk, pilek dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai