Anda di halaman 1dari 19

4TH GRADE

TUGAS KELOMPOK PJOK


(HIV/AIDS)
1. Dicky Ilham Pratama Efendi
2. Diyah Marta Ramadan
3. Fadhilah Ana Tasya
4. Nisrina Nabila Meysun
5. Rahma Citra Maulia
6. Yustin Geraldi Pattipeilohi
PENGERTIAN HIV/AIDS

01. HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang
menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan
tubuh manusia.

02. AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan
gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan
oleh infeksi penyakit HIV
BAHAYA PENYAKIT HIV/AIDS
Bahaya HIV/AIDS tidak hanya mengancam nyawa penderita sendiri tapi juga orang
lain dari potensi penularan yang besar. Berikut ini beberapa macam bahaya HIV/AIDS
dilihat dari beberapa aspeknya :
A. Bahaya HIV/AIDS Aspek Kesehatan
Dibawah ini adalah beberapa macam bahaya HIV AIDS dari aspek kesehatan.
1. Infeksi TBC (Tuberkolosis)
2. Tipes
3. Infeksi Herpes
4. Radang Kulit
5. Meningitis (Radang Selaput Otak)
6. Kanker
7. Penyakit Neurologis
8. Gagal Ginjal
B.
BAHAYA HIV/AIDS ASPEK
EKONOMI
1. Kehilangan Pekerjaan
Tidak banyak lapangan pekerjaan yang khusus dibuka untuk penderita HIV AIDS.
Penyakit ini masih dianggap sebagai penyakit yang mudah menular lewat udara atau proses yang
lain.Selain itu, penderita HIV AIDS tidak mudah mendapatkan pekerjaan karena mungkin sulit
untuk lolos dalam tes kesehatan. Banyak penderita HIV AIDS yang akhirnya harus keluar dari
pekerjaan dan tidak mampu melanjutkan perawatan.
2. Tidak Mampu Beraktivitas
Berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus menjadi kendala
kesehatan yang besar untuk penderita HIV AIDS. Mereka mudah menjadi sakit dan tidak bisa
melakukan berbagai macam aktivitas dengan mudah. Karena itulah penderita HIV AIDS akan
merasa sangat terbatas dalam menjalankan pekerjaan dan aktifitas lain.
3. Tidak Diterima Lingkungan
Lingkungan sosial memang mengakui bahwa penyakit HIV AIDS itu memang ada. Tapi
sikap sosial terhadap penderita HIV AIDS memang masih sangat minim. Banyak penderita yang
akhirnya harus hidup terisolasi karena tidak diterima oleh lingkungan. Bahkan banyak penderita
HIV AIDS yang merasa sulit untuk kembali ke keluarga atau lingkungan awal. Meskipun sikap
ini tidak benar tapi masih banyak hambatan besar bagi penderita HIV AIDS untuk kembali ke
lingkungan yang baik.
C.
BAHAYA
HIV/AIDS ASPEK
PSIKOLOGIS
Mental menjadi masalah yang cukup serius untuk penderita HIV
AIDS. Pada dasarnya tidak ada penderita yang mudah menerima
kenyataan jika memang terkena penyakit ini. Ancaman yang
paling serius adalah tekanan mental berat yang bisa
menyebabkan kondisi tubuh semakin lemah. Hal ini juga
memicu depresi dan bunuh diri yang sangat besar bagi penderita
HIV AIDS. Jadi dukungan dari keluarga dan lingkungan bisa
membantu penderita HIV AIDS agar mendapatkan kehidupan
yang layak.
PENULARAN PENYAKIT HIV/AIDS
Penyakit HIV/AIDS masuk melalui dua jalur yaitu melalui cairan kelamin dan
darah, sehingga faktor risiko HIV/ AIDS berhubungan dengan kedua hal tersebut
antara lain :
● Sering berganti pasangan.
● Melakukan hubungan seksual yang beresiko baik homoseksual maupun
heteroseksual.
● Menggunakan jarum suntik narkoba secara bersamaan.
PENCEGAHAN
PENYAKIT
HIV/AIDS !
ANTARA LAIN :
1. Menghindari hubungan seks di luar nikah dan berganti pasangan.
2. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya sepert
akupuntur,jarum tato,atau jarum tindik, hendaknya hanya sekali pakai,
tidak secara bersama sama dan harus terjamin kesterilannya.
3. Menjauhi Narkoba
4. Melakukan pemeriksaan medis
5. Meminum obat prEP
6. Melakukan sunat untuk pria
7. Rutin melakukan skrining HIV
8. Terbuka dengan pasangan
PENGOBATAN PENYAKIT HIV/AIDS
Meski sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang
dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut sebagai antiretroviral (ARV).ARV
bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan oleh virus HIV untuk menggandakan diri dan
mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.
Beberapa jenis obat ARV adalah:
•Dolutegravir
•Efavirenz
•Etravirine
•Nevirapine
•Lamivudin
•Zidovudin
•Emtricitabine-tenofovir
Selain antiretroviral, pengobatan infeksi HIV juga akan melibatkan antivirus lainnya, seperti
lopinavir-ritonavir. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas obat. Selama mengonsumsi obat
antivirus HIV, dokter akan memonitor viral load dan sel CD4 untuk menilai respons pasien terhadap
pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3–6 bulan, sedangkan pemeriksaan viral load
dilakukan sejak awal pengobatan dan dilanjutkan tiap 3–4 bulan selama masa pengobatan.
TEST HIV/AIDS
Ada tiga jenis utama dari pemeriksaan ini, yaitu:
1. Tes Antibodi
Tes ini berguna untuk mencari antibodi HIV dalam darah atau air liur. Sistem kekebalan
menghasilkan antibodi saat terpapar bakteri atau virus, seperti HIV. Tes antibodi HIV dapat menentukan
apakah seseorang terserang HIV dari 3-12 minggu setelah infeksi. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan
tubuh mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu atau lebih lama untuk membuat antibodi terhadap
HIV. Kamu mungkin dapat melakukan tes antibodi HIV dalam lingkup privat, seperti di rumah.
2. Tes Antibodi/Antigen Pada Darah
Tes ini mencari antibodi dan antigen HIV dalam darah. Antigen adalah bagian dari virus yang
memicu respon imun di dalam tubuh. Jika telah terpapar HIV, antigen akan muncul dalam darah sebelum
antibodi diproduksi. Tes ini biasanya dapat menemukan HIV dalam waktu 2-6 minggu setelah infeksi.
Tes antibodi/antigen HIV adalah salah satu jenis tes HIV yang paling umum dilakukan.
3. HIV Viral Load
Tes ini mengukur jumlah virus HIV dalam darah. Metode ini dapat menemukan HIV lebih cepat
daripada tes antibodi dan antibodi/antigen, tetapi sangat mahal. Fungsinya digunakan untuk memantau
infeksi HIV yang terjadi di dalam tubuh.
PROSEDUR TEST HIV/AIDS
Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan darah di
laboratorium, atau melakukan tes sendiri di rumah.
Untuk pemeriksaan di laboratorium:
Ahli medis akan mengambil sampel darah dari vena di lengan
dengan jarum kecil. Setelah itu, darah dalam jumlah tertentu diambil dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Pengambilan darah ini mungkin
membutuhkan waktu 5 menit.
Untuk tes di Rumah:
Kamu perlu mengambil sampel air liur dari mulut atau setetes
darah dari ujung jari. Instruksi penggunaan alat pemeriksaan akan
diberikan terkait cara mendapatkan sampel, pengemasan, hingga
pengiriman ke laboratorium.
Untuk tes air liur:
Kamu akan menggunakan metode swab dari mulut. Untuk tes
darah, alat khusus untuk menusuk jari dan pengambilan sampel darah
diberikan.
HASIL TEST HIV/AIDS
Jika hasilnya negatif, itu bisa berarti jika kamu tidak mengidap HIV. Hasil
negatif juga dapat berarti jika seseorang mengidap HIV, tetapi terlalu dini untuk
mengetahuinya. Diperlukan beberapa minggu agar antibodi dan antigen HIV muncul
di tubuh. Jika hasilnya negatif, penyedia layanan kesehatan dapat memesan tes HIV
tambahan di kemudian hari apabila dibutuhkan.Jika hasilnya positif, kamu akan
mendapatkan tes lanjutan untuk memastikan diagnosis. Jika kedua tes positif, itu
berarti kamu mengidap HIV.
Meskipun tidak ada obat untuk HIV, penyakit ini dapat dikendalikan secara
efektif dengan obat-obatan. Obat yang digunakan untuk mengobati HIV disebut terapi
antiretroviral (ART). Pengobatan ini dapat secara signifikan mengurangi jumlah HIV
dalam darah. Seseorang dengan HIV yang mendapatkan pengobatan ART sebelum
penyakitnya menjadi terlalu parah, ia tetap dapat hidup lama dan sehat. Untuk
seseorang yang hidup dengan HIV, penting untuk mengunjungi penyedia layanan
kesehatan secara teratur.
EFEK SAMPING
TEST HIV/AIDS
S elama prosedur pemeriksaan HIV, yaitu
pengambilan darah, umumnya aman untuk dilakukan
dan jarang menimbulkan efek samping apa pun.
Namun, beberapa orang dapat mengalami efek
samping ringan, berupa:
- Nyeri pada lengan
- Tangan terasa lemas
- Pusing atau sakit kepala
- Alami memar kecil pada area suntikan
CARA
MENDAPATKAN TEST HIV/AIDS
T es HIV tersedia di banyak rumah sakit, klinik
medis, dan pusat kesehatan masyarakat. Direkomendasikan
untuk melakukan pemeriksaan melalui penyedia layanan
kesehatan profesional, meski tersedia alat tes mandiri. Pada
tes mandiri, seseorang tetap perlu memberikan sampel
darah dan air liur ke laboratorium untuk pengujian.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai