Anda di halaman 1dari 13

PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UHAMKA
2021
OLEH : TIM DOSEN
Tujuan Pembelajaran
Memahami patofisiologi HIV AIDS mulai dari etiologi, perjalanan
penyakit, gejala yang muncul, dan pemeriksaan yang dapat dilakukan.
BAHAN KAJIAN
• Struktur HIV, reverse transkriptase dan perannya dalam replikasi virus
HIV.
• Patofisiologi penyakit dan tahap HIV AIDS.
• Infeksi oportunistik dalam HIV AIDS.
• Cara infeksi dan penularan serta pencegahannya.
• Diagnosa HIV
Referensi yang Bisa Digunakan
Buku Teks:
1. Greene, R.J., Haris, N.D., and Goodyer, L.I., 2000, Pathology and
Therapeutics for Pharmacists : A Basic for Clinic Pharmacy, 2nd Ed., Pharm.
Press, London.
2. Kaplan, A. and L.L. Szabo., Clinical Chemistry Interpretation and
Techniques, Lea and febiger, Philadelphia.
3. Kumar, V., Cotran, R.S., and Robin, S.L., 1997, Basic Pathology, 6th Ed., W.B.
Sounders, Philadelphia.
4. Price, S., Wilson, L., 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta.
5. Frizzell, Handbook of Pathophysiology (2001)
6. Kumar, V., et.al., Robbins and Cotran Pathologic Basis Of Disease , 7th ed
(2005)
7. Alldredge, et al., Koda Kimble, Applied Therapeutics, the Clinical Use of
Drugs (2013)
8. Gagle, 2019
1. Sekilas Tentang HIV
• HIV pertama kali ditemukan tahun 1981 dari sekelompok gay yang
ada di San Fransisco, dimana pada saat itu mereka yang sedang sakit
menunjukkan gejala infeksi yang tidak biasa.
• HIV termasuk retrovirus (double strand RNA) yang siklus gennya
berbeda dengan siklus gen makhluk hidup pada umumnya.
• HIV membutuhkan reverse transkriptase agar dapat bereplikasi di sel
inang.
• HIV punya 2 enzim penting lainnya yaitu HIV integrase dan HIV
protease dalam bereplikasi.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2. Struktur virus HIV
dan siklus hidup
Siklus hidup dari virus HIV yaitu sebagai berikut.
• Protein inti dari virus HIV yaitu double strand yang identic (+/+
RNA) yang dibungkus oleh cangkang protein kemudian oleh lipid
bilayer/lipid envelope. Pada bagian lipid envelope terdapat
glikoprotein (peplomers) yang membantu virus menempel pada
sel inang. Peplomers HIV virus ada 2 yaitu GP41 dan GP120.
• GP41 membantu virus menempel pada envelopenya, sedangkan
GP120 membantu menempelkan virus ke sel inang yaitu pada
bagian CD4 sel inang. CD4 sel inang ini suatu protein sel yang
banyak terdapat pada permukaan sel T helper (CD4+, limfosit,
CD4 sel), dan sedikit di makrofag dan monosit. Sel yang diserang
adalah sel imun manusia.
• Ketika virus HIV masuk, GP120 dari virus akan berikatan dengan
CD4 sel inang, kemudian bungkus dari GP120 terbuka (uncoating)
dan mengeluarkan ini RNA virus, inti RNA masuk ke sel inang. 1
strand RNA masuk ke sitoplasma, 1 strand lagi membentuk DNA
double strand oleh enzim polymerase sel.
• DNA double strand berikatan dengan DNA sel inang dengan
bantuan enzim integrase virus, sehingga setiap DNA sel inang
bereplikasi, DNA virus juga ikut bereplikasi. Oleh sebab itulah HIV
belum bisa disembuhkan.
• Pematangan virus dibantu oleh enzim protease virus. Jika virus
sudah matang, virus akan menyebar.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


3. Stadium infeksi HIV
a. Stadium Akut
✔ Muncul beberapa minggu setelah sel terinfeksi virus.
✔ Gejala sangat tidak spesifik, yaitu demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, tidak
enak badan.
✔ Setelah beberapa minggu, gejala hilang (tidak bergejala).
✔ Pada fase ini, terjadi pengurangan sementara jumlah CD4+ dan CD8+ limfosit.
b. Stadium tanpa gejala
✔ Setelah stadium akut,pasien masuk ke stadium baru yang Panjang (bisa 5-10 tahun),
dimana pada fase ini pasien tidak menunjukkan gejala apapun, bahkan pasien terlihat
sehat.
✔ Pada fase ini, pelan namun pasti terjadi pengahncuran sel imun terutama CD4.
✔ Jumlah CD4 menurun secara signifikan menjadi <500 sel per mikroliter (normal 500-
1500 sel per mikroliter). Jumlah CD8 juga menurun.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


c. Stadium bergejala / fase AIDS
✔ Terjadi saat level CD4 <200 sel per mikroliter dan mulai muncul
gejala klinis karena jumlah virus mulai meningkat.
✔ Gejalanya mulai kompleks (AIDS related complex), mulai dari
demam, keringat di malam hari, diare, dan infeksi oportunistik, juga
penurunan berat badan, mual, dan muntah.
✔ Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat menurunnya daya tahan
tubuh pasien, dan ini khas pada pasien HIV.
✔ Pasien dapat terserang kanker, paling sering yaitu kanker Kaposi
sarkoma, menyerang kulit, mukosa mulut karena berasosiasi dengan virus
herpes 8.
✔ Pada sistem saraf menyebabkan dementia (AIDS dementia
complex).

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Infeksi oportunistik yang mungkin terjadi
pada pasien AIDS.
• Jamur pada paru à pneumocystis, cryptococcus, histoplasmosis.
• Jamur pada mulut à candida
• Herpes pada mata, usus, paru, esofagus à cytomegalovirus
• Infeksi mycobacterium avium complex à mengancam hidup pasien
dg imunocompromised
• Toksoplasmosis
• Tuberculosis

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


5. Penyebaran virus HIV

• Virus akan berpindah melalui cairan tubuh yang sudah


terkontaminasi, yaitu :
• Cairan kelamin (hubungan seksual)
• Transfusi darah (jarum suntik)
• Plasenta (ibu ke janin)
• Air susu ibu (bu menyusui tidak boleh menyusui anaknya jika terkena HIV)
• Salaman, mengobrol, tidak menularkan virus.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


6. Diagnosa HIV
• Enzyme Immunoassay à untuk deteksi antibodi HIV
• Jika EIA positif, dikonfirmasi dengan Western Blot/ Imunofluoroassay
(IFA) untuk deteksi protein HIV nya (protein p24, gp 120, gp 41).
• PCR à untuk deteksi jumlah DNA virus HIV (viral load).

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


SEKIAN

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Anda mungkin juga menyukai